Anda di halaman 1dari 5

KRIMINOLOGI

By . Uyun Saepul Uyun.S.H.,M.H


Pandang dan kajilah fenomena sosial yang terjadi dengan tidak melepaskan berbagai macam kajian ilmu,
supaya tercapainya kebenaran dan keadilan bagi semua pihak
KRIMINOLOGI
By . Uyun Saepul Uyun.S.H.,M.H
Dengan lahirnya ilmu baru dalam lapangan ilmu
hukum yaitu kajian ilmu yang diberi nama
Thomas More
Kriminologi, terhadap perkembangannya ilmu
tersebut pada dasarnya para pembentuk hukum Sanksi yang berat

pidana mengharapkan bahwa pada suatu saat bukanlah faktor yang

kejahatan akan lenyap, dan disinilah Kriminologi utama memacu

memegang peranan penting. efektivitas dari hukum

Apabila kita melihat dan menganalisa dalam Pidana

KRIMINOLOGI
lapangan Hukum Pidana, didalam kajian ilmu
tersebut kita mengetahui adanya sanksi yang begitu
beratnya yang diberikan kepada mereka selaku
subjek hukum yang telah melakukan pelanggaran
atas adanya aturan hukum yang tertulis yang berlaku
dimasyarakat.1
Meskipun terdapatnya sanksi hukum dalam
lapangan hukum pidana baik sanksi ringan sampai
dengan yang terberat sebagaimana telah diatur
didalam Undang-Undang, yang dijatuhkan terhadap
para pelaku kejahatan, mengundang aneka
tanggapan namun selayaknya rasa keadilan yang
tumbuh dalam masyarakat dapat dicermati karena
acapkali hukum tertulis tertinggal oleh
perkembangan hukum yang hidup dalam
masyarakat (living law).
1
1
PERTANYAAN : WALAUPUN ADANYA SANKSI YANG BEGITU BERAT, NAMUN KEJAHATAN TETAP
TERJADI ??
Dengan adanya hal tersebut dapat kita lihat dengan mereview kebelakang dalam
lapangan kajian ilmu hukum pidana, bahwa Hukum Pidana merupakan hukum tentang
penjatuhan sanksi, penegakan norma-norma (aturan-aturan) yang dilakukan oleh alat
kekuasaan ( Negara) yang ditujukan untuk melawan dan memberantas perilaku yang
mengancam keberlakuan norma tersebut.
Hukum pidana merupakan bagian dari hukum publik, yang mengemban tugas
melaksanakan jus puniendi (hak untuk memidana) yang mewakili kepentingan
persekutuan hukum atau masyarakat, yang mana hukum pidana muncul begitu
manusia bermasyarakat dan memusatkan perhatiannya terhadap pembuktian atas
kejahatan dan/atau selama adanya norma hukum yang dilanggar.
Dengan adanya hal tersebut dapat kita lihat bahwa lapangan hukum pidana memiliki
karakter khas sebagai hukum yang berisikan perintah dan larangan yang tegas. Dan
KRIMINOLOGI

terhadap hal-hal yang dilarang tersebut dilaksanakan kemudian menjadi pelanggaran


maka orang yang melakukan pelanggaran tersebut disebut sebagai penjahat
sedangkan terhadap perbuatan yang dilanggar tersebut disebut sebagai kejahatan.

Dengan adanya kajian hukum pidana, membahas sebagaimana yang telah dijelaskan
diatas, hingga saat ini mengenai fenomena sosial yang terjadi perihal penjahat dan
kejahatan yang dari waktu kewaktu terus berkembang baik secara motiv, modus, alat
yang dipergunakan. Maka melahirkan kajian ilmu baru yang diberi nama Kriminologi
yang diawali dari adanya penyelidikan yang dilakukan oleh Cesare Lombroso yang
menghasilkan bahwa seorang penjahat adalah orang yang memiliki bakat untuk
menjadi penjahat akibat keturunan hingga melahirkan teori atavisme / genetik.
Dari adanya penyelidikan tersebut kemudian berkembang kajian tentang kejahatan
yang berkembang menjadi kajian ilmu Kriminologi dan pertama kali disampaikan oleh
Paul Topinard seorang anropolog Prancis (1980) yang didalam kajian ilmu tersebut
digambarkan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan.

2
Dari adanya penjelasan mengenai kedua bidang ilmu pengetahuan tersebut dapat kita
simpulkan bahwa adanya perbedaan yang mendasar antara hukum pidana dengan
Kriminologi antara lain :

Apabila kita melihat dan memfokuskan kepada kajian ilmu kriminologi, kita dapat
mengetahui mengenai tujuan dari kajian ilmu tersebut yang diantaranya adalah :
1. Memberikan petunjuk bagaimana masyarakat dapat memberantas kejahatan

KRIMINOLOGI
dengan hasil yang baik dan lebih-lebih menghindarinya
2. Mengantisipasi dan beraksi terhadap semua kebijakan dilapangan hukum pidana,
sehingga dapat mencegah terjadinya kerugian korban, sipelaku, maupun
masyarkat
3. Bagi Sistem Peradilan Pidana, kriminologi sebagai kontrol bagi jalannya peradilan
4. Membantu untuk melakukan kriminalisasi dalam produk peraturan perundang-
undangan pidana
5. Menciptakan perkembangan suatu kesatuan asas-asas yang umum dan
terperinci dan bentuk-bentuk pengetahuan lainnya meliputi proses-proses
perundang-undangan, kejahatan dan penanggulangan atau pencegahannya.

3
4
KRIMINOLOGI

Anda mungkin juga menyukai