Anda di halaman 1dari 14

MODUL 1

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Oleh
YULIANA
NIM 201500415414
SEKOLAH SDN 2 SENDANGCOYO
KEC. LASEM, KAB. REMBANG
PROVINSI JAWA TENGAH

PPG DALAM JABATAN KATEGORI I TAHUN 2022


PRODI PENDIDIKAN GURU KELAS SD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
LK 1.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul MODUL 1. PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
Judul Kegiatan 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
Belajar (KB) 2. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta Kegiatan Belajar-1
konsep RAGAM TEKS DAN SATUAN BAHASA PEMBENTUK TEKS
(istilah dan
definisi) di
modul ini

1. Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah berupa kata-kata asli pengarang,
bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.
a) Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar
terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu.
• Teks deskripsi adalah sebuah teks/wacana yang disampaikan dengan cara
meggambarkan secara jelas objek, tempat atau peristiwa yang sedang
menjadi topik kepada pembaca, sehingga pembaca seolah-olah merasakan
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.
• Teks prosedur/arahan merupakan jenis teks yang termasuk genre faktual dan
subgenre prosedural.
b) Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan terhadap ucapan (kritik,
komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan
dalam angan-angan
• Teks eksposisi adalah teks/pernyataan pendapat dan alasan/argumentasi, serta
pernyataan ulang pendapat
• Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses terjadinya
fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya
c) Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal,
peristiwa, mengisahkan kejadian yang telah ada perbuatan, pengalaman yang
dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
1) Teks cerita ulang
2) Anekdot dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada
kenyataan yang terjadi di masyarakat
3) Eksemplum “Teks ini memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau karakter
dalam cerita.
4) Naratif. Dalam teks ini, antara masalah dengan pemecahan masalah tidak
menyatu dalam satu struktur teks, terpisah dalam struktur teks yang berbeda.
d) Teks normatif adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah peraturan,
norma-norma atau peraturan yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat maupun
dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau undang-undang.
2. Satuan bahasa pembentuk teks
a) Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen dasar dan intonasi
final.
Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah klausanya:

 Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
 Kalimat bersusun adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap.
 Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas
yang disebut juga sebagai kaliat setara
Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur klausanya:

• Kalimat lengkap adalah kalimat yag mengandung klausa lengkap.


• Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya terdiri dari subjek saja,
predikat saja, objek saja, atau keterangan saja.
Berdasarkan amanat wacana, kalimat di bedakan menjadi:

• Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif yang


dalam ragam tulis diberi tanda titik.
• Kalimat introgatif adalah kalimat yang mengandung intonasi introgatif, yang
dalam ragam tulis biasanya diberi tanda tanya.
• Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang mengandung intonasi
imperatif yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda seru.
• Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang bersambung pada kalimat
pernyataan, berupa kalimat lengkap atau tidak
• Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang bersabung pada kalimat
pertanyaan, berupa kalimat lengkap atau tidak.
• Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat terikat atau tidak.
Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti dan perubahannya:
• Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap,
bersifat deklaratif, aktif, netral, atau firmatif.Biasanya disebut kalimatdasar.
• Kalimat non inti

Berdasarkan jenis klausa:

• Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal.


• Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk oleh klausa nonverbal
sebagai kontituen dasarnya.

Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragraf:

• Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran
lengkap, atau kalimat yang dapat memulai sebuah paragrap, wacana tanpa
konteks lain yang memberi penjelasan.
• Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran
lengkap.

b) Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Namun,
paragraf juga masih merupakan bagian dari satuan bahasa lainnya, yaitu wacana.
Sebuah wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.
1) Gagasan pokok dan gagasan penjelas
• Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu
paragraph.
• Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan
pokok.
2) Kalimat utama dan kalimat penjelas
Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi tempat dirumuskannya gagasan
pokok.

kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi tempat dirumuskannya gagasan


penjelas

3) Hubungan unsur-unsur paragraf, antar kalimat utama dengan kalimat penjelas atau
kalimat penjelas dengan kalimat lainnya , sering menggunakan kata penghubung
atau konjungsi.
4) Ciri-ciri paragraf yang baik:
a) Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun kekompakan hubungan antar
unsur-unsur paragraf, baik itu antar kalimat utama dengan kalimat
penjelasnya ataupun antar kalimat penjelas itu sendiri.Kepaduan isi atau
koheren adalah kekompakan sebuah paragraf yang dinyatakan oleh
kekompakan kalimat-kalimat di dalam mendukung satu gagasan
pokok
b) Kepaduan bentuk
c) Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang terdiri dari beberapa
kalimat yang berkaitan secara utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan
pikiran.
d) Kelengkapan, Paragraf yang baik harus memiliki unsur-unsur paragraf
yang lengkap seperti gagasan pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas.
e) Ketepatan Pemilihan Kata
Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi pemakainya.

5) Jenis-jenis paragraf
 Paragraf deduktif adalah paragrap yang gagasan pokoknya terletak di awal
paragraf
 Paragraf induktif adalah paragraph yang gagasan pokoknya terletak di akhir
paragraf atau pada kalimat.
3. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar

Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam
suatu mata pelajaran tertentu.

Beberapa hal yang harus di persiapkan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran


teks fiksi di sekolah dasar.
Analisis materi pelajaran dan analisis kompetensi dasar
a) Indikator kunci adalah indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi,
Keterkaitan, Relevansi, Keterpakaian). Kompetensi yang dituntut adalah
kompetensi minimal yang terdapat pada KD
b) Indikator pendukung adalah indikator yang membantu peserta didik memahami
indikator kunci.
c) Indikator pengayaan mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
Menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah pengembangan Indikator
Capaian Kompetensi (IPK) yang telah dirumuskan.
Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran. Salah satu pendekatan yang bisa
digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik, konstruktivisme,
whole language, komunikatif, dan lain sebagainya.
Menentukan Media Pembelajaran. Media adalah alat bantu proses pembelajaran untuk
mempermudah penyampaian materi pelajaran
Menentukan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku siswa, buku referensi,
majalah, Koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb
 Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan pembuka
Kegiatan inti
Kegiatan penutup
Penilaian.
Pendidik melakukak penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik, dan jurnal. Instrumen yang digunakan
untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan
pendidik.

Kegiatan Belajar-2
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS FIKSI

1. Pengertian Teks Fiksi : teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang.
Bahasa tulisan teks fiksi bermakna denotatif, konotatif, asosiatif, ekspresif, sugestif, dan
plastis. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan pengertian
yang dikandung oleh kata tersebut.
Unsur – unsur teks fiksi :
a) Tema : ide atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang dalam
ceritanya.
b) Perwatakan : karakteristik dari tokoh dalam cerita.
c) Alur : rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual.
d) Latar : gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana dialami oleh tokoh.
e) Amanat : nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita kepada pembacanya.
2. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
Struktur Teks fiksi :
a) Orientasi : pengenalan tema, tokoh & latar
b) Komplikasi : cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama
c) Resolusi : merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh

Kaidah Kebahasaan Teks fiksi :


a) Menggunakan kata yang menyatakan waktu
b) Menggunakan kata kerja tindakan
c) Kata kerja menggambarkan sesuatu yang dipikirkan
d) Menggunakan kata yang menggambarkan sifat tokoh
e) Menggunakan dialog

Teks Fiksi Terdiri atas :


a) Cerita Rakyat : cerita yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat
dan disampaikan secara turun-temurun. Cerita rakyat memeliki beberapa jenis
yaitu Mite, Sage, Legenda dan Fabel.
b) Cerita Fantasi : Dikembangkan berdasarkan khayalan,imajinasi, fantasi.
c) Cerita pendek : cerita rekaan yang menurut wujud fiksinya berbentuk pendek.

Orientasi

Struktur cerpen Komplikasi

Resolusi

d) Cerita Inspiratif : Teks narasi yang menyajikan Suatu inspirasi keteladanan kepada
banyak orang.Cerita Pendek : Cerita rekaan berbentuk pendek.
e) Puisi Rakyat : Puisi yang berkembang pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
f) Puisi baru : Puisi bebas, tidak terikat oleh jumlah larik,suku kata/pola rimanya.
Kaidah-kaidah kebahasaan puisi baru adalah diksi, pengimajian, kata konkret,
majas, dan rima.
g) Drama : cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan dengan
menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan penonton.
2. Kompetensi Dasar Teks Fiksi di Sekolah Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam suatu
mata pelajaran tertentu.
beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran teks fiksi di Sekolah Dasar:
a) Analisis Materi Pelajaran dan analisis kompetensi dasar
Berdasarkan tingkat urgensi, kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian, indikator
dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu indikator kunci, indikator pendukung atau
indikator prasyarat, dan indikator pengayaan.
b) Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah pengembangan Indikator Capaian Kompetensi (IPK)
yang telah dirumuskan.
c) Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
Pendekatan yang dipilih hendaklah pendekatan yang dapat mengakomodasi
karakteristik siswa yang beragam. Baik karakteristik kepribadian,
maupunperbedaan gaya belajar. Sementara itu, metode yang digunakan hendaknya
bervariasi agar siswa tidak merasa bosan dan dapat meningkatkan keaktifan siswa.
d) Menentukan Media Pembelajaran
Media adalah alat bantu proses pembelajaran untuk mempermudah penyampaian
materi pelajaran.
e) Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, social, dan budaya.
f) Langkah-langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
g) Penilaian
Istilah-istilah
1. Cultural capital (modal budaya mengacu pada aset non-keuangan yang
mempromosikan mobilitas sosial di luar kemampuan ekonomi.
2. Teks fiksi (teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi
pengarang)
3. Denotatif (makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan pengertian yang
dikandung oleh kata tersebut)
4. Konotatif (Konotatif adalah bukan makna sebenarnya, mempunyai makna tautan.
5. Asosiatif (pergeseran makna)
6. Ekspresif (membayangkan suasana)
7. Sugestif (mempengaruhi pembaca)
8. Plastis (bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca)
9. Perspektif (sudut pandang)
10. Tema (aspek cerita yang sejajar dengan ‘makna’.
11. Prosa (Karya berbentuk cerita yang disampaikan dengan narasi)
12. Prosa fiksi (yang berubah cerita khayalan pengarangnya)
13. Realisasi (proses menjadikan nyata)
14. Alur (rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual)
15. Latar (gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana)
16. Perwatakan (karakteristik dari tokoh dalam cerita)
17. Cerpen (cerita pendek yang bersifat fiktif)
18. Orientasi (pengenalan)
19. Konflik (Permasalahan)
20. Klimaks (titik paling puncak)
21. Antiklimaks (dimana konflik sudah mencapai titik terang dan berhasil mendapat
jalan penyelesaian atau jalan keluar)
22. Resolution (merupakan bagian penyelesaian)
23. Alur maju/progresif (alur yang klimaksnya berada di akhir cerita)
24. Alur mundur/regresi (alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi klimaks
di awal cerita)
25. Alur campuran/alur maju-mundur (alur yang diawali dengan klimaks, kemudian
menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian)
26. Adat-istiadat (aturan atau tata kelakuan yang dihormati dan dipatuhi oleh
masyarakat secara turun temurun)
27. Tradisi (sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang
sama)
28. Amanat (nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita kepada pembacanya)
29. Mite (cerita tentang suatu kepercayaan)
30. Sage (cerita tentang kehidupan raja dan kepahlawanan)
31. Legenda (cerita asal-usul suatu tempat, binatang, dan benda-benda
lainnya)
32. Fabel (yakni cerita yang bertokohkan binatang)
33. Koda (berisi pesan moral terkait dengan cerita yang telah disampaikan)
34. Cerita fantasi (merupakan cerita yang sepenuhnya dikembangkan berdasarkan
khayalan, imajinasi, atau fantasi)
35. Cerita inspiratif (jenis teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi keteladanan
kepada banyak orang)
36. Puisi rakyat (jenis puisi yang berkembang pada kehidupan masyarakat sehari-hari;
sebagai suatu tradisi masyarakat setempat)
37. Larik (baris)
38. Bait (dari teks berirama (puisi atau lirik lagu) terdiri dari beberapa baris yang
tersusun harmonis, meyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas)
39. Rima (bunyi dalam puisi)
40. Pantun (jenis puisi rakyat yang terdiri dari sampiran dan isi)
41. Syair (merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh empat larik pada setiap baitnya)
42. Puisi baru/puisi bebas (puisi baru merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah larik,
suku kata, ataupun pola rimanya)
43. Gurindam (salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa)
44. Struktur (pengaturan dan pengorganisasian)
45. Diksi (pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai
dengan keinginan penulis)
46. Majas (bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara
membandingkan, mempertentangkan, melakuka perulangan dengan
benda atau kata lain)
47. Drama (cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan dengan
menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan penonton)
48. Prolog (pembukaan atau pendahuluan dalam sebuah drama)
49. Epilog (bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan
inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita.
50. Wawancang (dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita)
51. Kramagung (berupa petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh tokoh)
52. Konjungsi temporal (kata hubung yang berfungsi untuk menyambungkan dua
peristiwa berbeda yang berkaitan dengan waktu)
53. Indikator (tingkah laku operasional yang menjadi tanda tercapainya sebuah tujuan)
54. Indikator kunci (indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi,
Keterkaitan, Relevansi, Keterpakaian))
55. Indikator pendukung (indikator yang membantu peserta didik memahami indikator
kunci)
56. Degree (tingkat kemampuan yang diinginkan untuk dicapai)

Kegiatan Belajar-3
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NONFIKSI

Teks Non Fiksi

Artikel Teks
Jenis Struktur Ilmiah Surat
Narasi

Struktur Keamana
Teks Non Fiksi Esai Reviu Umum Fungsi Isi n isi
Faksi
fungs Kaidah Penggunaa Pengguna Penggunaan Sangat
Deskripsi struktur Kebahasa Pengguna Penggunaa ase Pendidika Pribadi
i n Istilah an Rahasi
aa n an frase frase kata n
Sinonim kata benda kerja
Eksplanas Eksplor dan Konjung Penelitian Dinas/Res
Antonim si mi Rahasia
i s
Internal

Prosedur Persuasi Konjung Fungsiona NIaga/Dag Terbatas


si l a ng
Laporan
Sederhan Explain Biasa

Tanggapa Compare
n
Cerita
pengalama Showing
n pribadi

papara Descibe
n

1. Hakikat Teks nonfiksi


Teks non fiksi merupakan jenis sastra non- imajinatif yang disusun tidak beradasarkan
cerita rekaan.
Contoh sastra non-imajinatif ialah: esai, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, memoar,
sejarah, catatan harian, dan surat-surat.
Trim (2014) mengklasifikasikan teks nonfiksi kedalam dua jenis teks yaitu, teks faksi
dan teks nonfiksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Teks faksi, merupakan teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis kejadian
sebenarnya.
b. Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan data valid tentang pengetahuan
tanpa mengurangi isi data tersebut.
Menginterupsi adalah menyela atau memutus (pembicaraan, pidato, dan sebagainya)
Adapun teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah Dasar cukup kompleks disesuaikan
dengan tingkatan kelasnya.
a. Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau tempat
b. Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan informasi
c. Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau melakukan sesuatu
d. Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam
pembelajaran
e. Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf
f. Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
g. Teks paparan iklan.

2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


a. Esai
Secara sederhana, esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas,yang lebih luas dari
paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah topik (Anker,
2010).
Struktur Esai Secara umum memiliki tiga bagian utama, yaitu: (1) pendahuluan, (2)
bagian inti, dan (3) Simpulan.

Kusmiataun (2010) telah memberikan gambaran mengenai fungsi esai yakni sebagai
berikut:
(1) Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap peristiwa,
fenomena, ide atau gagasan tertentu.
(2) Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis serta mengajak
pembaca untuk melakukan aksi atau tindakan tertentu.
(3) Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang suatu hal atau bagaimana
melakukan suatu hal atau bagaimana sesuatu itu bekerja.
(4) Compare: membandingkan dan mengontraskan dua atau lebih ide, peristiwa,
litratur atau hal lainnya.
(5) Showing: menunjukan tentang bagaiamana sebab akibat yang ditimbulkan oleh
suatu hal atau fenomena
(6) Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan solusinya.

Kaidah kebahasaan esai Kaidahnya esai harus menggunakan kata baku serta
memenuhi syarat sebagai kalimat efektif.

3. Reviu terhadap buku/bab buku/artikel pada dasarnya adalah upaya untuk membaca
secara seksama kemudian melakukan evaluasi terhadap buku/bab buku/artikel yang
dibaca tersebut. Dalam reviu buku atau artikel, kata-kata yang digunakan ialah bersifat
apa adanya dan jelas maksudnya. Berikut ini kaidah kebahasaan di dalam reviu
buku/sub buku/artikel merujuk pada Kosasih dan Hermawan (2012) sebagai berikut:
a. Penggunaan istilah Menulis reviu dan teks nonfiksi lainnya tidak bisa menghindari
penggunaan istilah terutama istilah yang menjadi bahan reviu. Istilah dapat
diartikan sebagai kata atau kelompok kata yang pemakainya terbatas pada bidang
tertentu.
b. Penggunaan sinonim dan antonim Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang
memiliki bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang sama. Sementara itu
antonim adalah suatu kata yang maknanya berlawanan.
c. Penggunaan frasa kata benda (nomina) Frase kata benda (nomina) adalah
gabungan dua kata atau lebih yang memiliki inti kata benda dalam unsur
pembentukannya.
d. Penggunaan frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata atau lebih yang
memiliki inti kata kerja dalam unsur pembentukannya.
e. Penggunaan kata ganti (pronomina) dalam teks reviu bertujual agar kalimat yang
disampaikan lebih efektif dan tidak bertele-tele.
f. Penggunaan kata hubung (konjungsi) Penggunaan konjungsi terdiri dari konjungsi
internal dan konjungsi eksternal. Konjungsi internal ialah konjungsi yang
menghubungkan dua argumen dalam satu kalimat. Konjungsi eksternal ialah
konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa/deskripsi dalam dua kalimat baik
simpleks atau kompleks.
4. Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan yang memaparkan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Dapat dikatakan bahwa artikel jenis ini merupakan
bentuk ringkasan laporan penelitian yang dikemas dalam struktur yang lebih ramping.
Adapaun fungsi artikel ilmiah sebagai berikut:
a. Fungsi pendidikan, yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi
penulisnya sehingga ia mampu menulis, berikir, dan
mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah.
b. Fungsi penelitian, yakni sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan
prosedur ilmiah dan memprkatikannya dakam usaha mengembangkan ilmu
pengetahuan.
c. Fungsi fungsional, yakni sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan,
tambahan bahan pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin
ilmi tertentu.
Teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi yang berisi tentang tentang
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun sesuai dengan
rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya yang
berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman kehidupan manusia masa
sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan datang.
Fungsi teks narasi sejarah :

Surat adalah sebuah alat untuk berkomunikasi secara tertulis dengan menggunakan
persyaratan khusus yang khas sesuai dengan aturan surat-menyurat.
Jenis-jenis Surat :
Berdasarkan isinya, surat pribadi, surat dinas/resmi, surat niaga/dagang.
Berdasarkan keamanan isinya . surat sangat rahasia, surat rahasia, surat terbatas, dan
surat biasa
Berdasarkan derajat penyelesaiannya, surat kilat, surat segera, dan surat biasa.
Berdasarkan jangkauan penggunaanya, surat intern, dan surat ekstern.
Kegiatan Belajar-4
APRESIASI DAN KREASI SASTRA ANAK

1. Hakikat Sastra Anak


Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak
yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak. (Norton).Sastra anak
meliputi semua jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus untuk dibaca dan
menghibur anak-anak.
2. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan Ekspresif/Produktif
Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggali, menghayati karya sastra yang sesuai
dengan anak-anak, sehingga tumbuh kecintaan, kesenangan dan penghargaan terhadap
karya sastra.
a. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan mengapresiasi dengan
teori resepsi pada sebuah karya. Reseptif dapat diartikan sebagai terbuka atau
menerima. (Kusuma, dkk. 2017) maksudnya adalah dilakukan tindakan
meresepsi, memaknai, dan menanggapi teks puisi siswa sebagai karya sastra.
Jadi, dipilih apresiasi sastra secara reseptif ini karena ingin memberikan suatu
penilaian dan tanggapan secara terbuka terhadap teks puisi siswa. Menggemari,
menikmati, mereaksi
b. Apresiasi sastra anak secara ekspresif/produktif adalah apresiasi karya
sastra yang menekankan pada proses kreatif dan penciptaan. seorang apresiator
telah mampu menghasilkan, mengkritik, mendeklamasikan, atau membuat
resensi terhadap sebuah puisi secara tertulis
3. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak
a. Pendekatan emotif adalah suatu pendekatan yang berusaha menemukan unsur-
unsur emosi atau perasaan pembaca.
b. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang berusaha menemukan dan
memahami gagasan, tanggapan, evaluatif, sehingga akan mampu memperkaya
kehidupan rohaniah pembaca.
c. Pendekatan analitis adalah pendekatan yang berupaya membantu pembaca
memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang,
unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk
keselarasan dan kesatuan.
4. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
a. Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan (sedikit
b. memperhatikan kata-kata).
c. Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita: secara simbolik melalui
bahasa, permainan dan gambar.
d. Usia 7-11 tahun (operasi konkret): tanggapan yang fleksibel, memahami struktur
sebuah buku, alur sorot balik dan identifikasi berbagai sudut
e. pSaudarang cerita.
f. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu berpikir abstrak,bernalar dari
hipotesis ke simpulan logis.
5. Unsur Intrinsik Puisi
a. Tema, yaitu ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita
b. Rasa, yaitu dapat diartikan emosional seorang penyair dalam menulis puisi.
c. Nada, yaitu dalam puisi seseorang dapat menangkap sikap penyair lewat intonasi
atau nada saat menyampaikan puisi.
d. Amanat, yaitu pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca,
pendengar, atau penonton.
e. Diksi (Pilihan kata), yaitu hal yang penting untuk keberhasilan menulis puisi yang
dicapai dengan mengintensifkan pilihan kata.
f. Imajeri, yaitu suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk
mengungkapkankembali kesan-kesan panca indra dalam jiwa kita.
g. Pusat pengisahan atau titik pSaudarang, yaitu cara penyampaian cerita, ide,
gagasan, atau kisahan cerita.
h. Gaya bahasa, yaitu cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.
i. Ritme atau irama, yaitu totalitas tinggi rendahnya suara, panjang pendek, dancepat
lambatnya suara waktu membaca puisi yang dibentuk oleh pengaturan larik.
j. Rima atau sajak, yaitu persamaan bunyi yang dapat terjadi di awal, tengah, dan
akhir.
6. Unsur Intrinsik Prosa
a. Plot atau alur cerita, yaitu urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita
b. Penokohan, yaitu cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh-tokoh dalam cerita.
c. Latar atau setting, yaitu segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan
dengan waktu, ruang, suasana dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.
d. Tema, yaitu gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya.
e. Pesan atau amanat, yaitu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui karyanya.
f. Sudut pSaudarang, yaitu cara menghadirkan tokohtokoh cerita dengan
menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
g. Konflik, yaitu penyajian tikaian dalam sebuah cerita.
7. Unsur Intrinsik Drama
a. Perwatakan atau karakter tokoh, yaitu keseluruhan ciri-cirijiwa seseorang tokoh
dalamlakon drama. Karakter ini diciptakan oleh penulis lakon untuk diwujudkan
oleh para pemain drama.
b. Dialog, yaitu ciri khas dari suatu drama yaitu berupa naskah tersebut berbentuk
percakapan atau dialog yang harus memperhatikan ragam lisan yang komunikatif.
c. Latar, yaitu tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah drama.
d. Alur, yaitu rangaian peristiwa yang membentuk suatu kesatuan cerita
8. Jenis Sastra Anak di SD
a. Buku bergambar
b. Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif yang merefleksi kehidupan secaraakurat
pada masa lampau atau sekarang (Huck, 1987)
c. Fiksi sejarah adalah cerita realistik yang disadurkan pada masa yang lalu/latar
waktunya masa lalu (Stewig, 1980; Rothelin, 1991).
d. Fiksi ilmu adalah suatu bentuk cerita fantasi yang menekankan dasar-dasar ilmu
ilmiah dan teknologi.
e. Fiksi fantasi adalah cerita khayalan yang memiliki ragam jenis.
f. Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain
(Sudjiman, 1984)
g. Puisi merupakan karya sastra yang terdiri atas beberapa larik.

9. Strategi Pembelajaran Sastra di SD


a. Bercerita
b. Berbicara
c. Bercakap-cakap
d. Mengungkapkan pengalaman
e. Membacakan puisi
f. Mengarang terikat & bebas
g. Menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi
h. Menulis berdasarkan gambar/visual
i. Mendramatisasikan karya sastra

2 Daftar 1. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


materi yang 2. Analisis Materi Pelajaran (AMP) Teks Nonfiksi Sekolah Dasar
sulit 3. Pendekatan-pendekatan yang diterapkan dalam mengapresiasi sastra anak secara
dipahami di reseptif
modul ini
3 Daftar 1. Teks Fiksi dan Non Fiksi
materi yang 2. Istilah-istilah, Surat,Narasi Sejarah
sering 3. Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai