YULIANA-LK 1.1 Modul 1 Bahasa Indonesia
YULIANA-LK 1.1 Modul 1 Bahasa Indonesia
Oleh
YULIANA
NIM 201500415414
SEKOLAH SDN 2 SENDANGCOYO
KEC. LASEM, KAB. REMBANG
PROVINSI JAWA TENGAH
1. Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah berupa kata-kata asli pengarang,
bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.
a) Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar
terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu.
• Teks deskripsi adalah sebuah teks/wacana yang disampaikan dengan cara
meggambarkan secara jelas objek, tempat atau peristiwa yang sedang
menjadi topik kepada pembaca, sehingga pembaca seolah-olah merasakan
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.
• Teks prosedur/arahan merupakan jenis teks yang termasuk genre faktual dan
subgenre prosedural.
b) Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan terhadap ucapan (kritik,
komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan
dalam angan-angan
• Teks eksposisi adalah teks/pernyataan pendapat dan alasan/argumentasi, serta
pernyataan ulang pendapat
• Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses terjadinya
fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya
c) Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal,
peristiwa, mengisahkan kejadian yang telah ada perbuatan, pengalaman yang
dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
1) Teks cerita ulang
2) Anekdot dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada
kenyataan yang terjadi di masyarakat
3) Eksemplum “Teks ini memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau karakter
dalam cerita.
4) Naratif. Dalam teks ini, antara masalah dengan pemecahan masalah tidak
menyatu dalam satu struktur teks, terpisah dalam struktur teks yang berbeda.
d) Teks normatif adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah peraturan,
norma-norma atau peraturan yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat maupun
dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau undang-undang.
2. Satuan bahasa pembentuk teks
a) Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen dasar dan intonasi
final.
Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah klausanya:
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Kalimat bersusun adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas
yang disebut juga sebagai kaliat setara
Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur klausanya:
• Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran
lengkap, atau kalimat yang dapat memulai sebuah paragrap, wacana tanpa
konteks lain yang memberi penjelasan.
• Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran
lengkap.
b) Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Namun,
paragraf juga masih merupakan bagian dari satuan bahasa lainnya, yaitu wacana.
Sebuah wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.
1) Gagasan pokok dan gagasan penjelas
• Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu
paragraph.
• Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan
pokok.
2) Kalimat utama dan kalimat penjelas
Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi tempat dirumuskannya gagasan
pokok.
3) Hubungan unsur-unsur paragraf, antar kalimat utama dengan kalimat penjelas atau
kalimat penjelas dengan kalimat lainnya , sering menggunakan kata penghubung
atau konjungsi.
4) Ciri-ciri paragraf yang baik:
a) Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun kekompakan hubungan antar
unsur-unsur paragraf, baik itu antar kalimat utama dengan kalimat
penjelasnya ataupun antar kalimat penjelas itu sendiri.Kepaduan isi atau
koheren adalah kekompakan sebuah paragraf yang dinyatakan oleh
kekompakan kalimat-kalimat di dalam mendukung satu gagasan
pokok
b) Kepaduan bentuk
c) Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang terdiri dari beberapa
kalimat yang berkaitan secara utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan
pikiran.
d) Kelengkapan, Paragraf yang baik harus memiliki unsur-unsur paragraf
yang lengkap seperti gagasan pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas.
e) Ketepatan Pemilihan Kata
Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi pemakainya.
5) Jenis-jenis paragraf
Paragraf deduktif adalah paragrap yang gagasan pokoknya terletak di awal
paragraf
Paragraf induktif adalah paragraph yang gagasan pokoknya terletak di akhir
paragraf atau pada kalimat.
3. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam
suatu mata pelajaran tertentu.
Kegiatan Belajar-2
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS FIKSI
1. Pengertian Teks Fiksi : teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang.
Bahasa tulisan teks fiksi bermakna denotatif, konotatif, asosiatif, ekspresif, sugestif, dan
plastis. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan pengertian
yang dikandung oleh kata tersebut.
Unsur – unsur teks fiksi :
a) Tema : ide atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang dalam
ceritanya.
b) Perwatakan : karakteristik dari tokoh dalam cerita.
c) Alur : rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual.
d) Latar : gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana dialami oleh tokoh.
e) Amanat : nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita kepada pembacanya.
2. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
Struktur Teks fiksi :
a) Orientasi : pengenalan tema, tokoh & latar
b) Komplikasi : cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama
c) Resolusi : merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh
Orientasi
Resolusi
d) Cerita Inspiratif : Teks narasi yang menyajikan Suatu inspirasi keteladanan kepada
banyak orang.Cerita Pendek : Cerita rekaan berbentuk pendek.
e) Puisi Rakyat : Puisi yang berkembang pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
f) Puisi baru : Puisi bebas, tidak terikat oleh jumlah larik,suku kata/pola rimanya.
Kaidah-kaidah kebahasaan puisi baru adalah diksi, pengimajian, kata konkret,
majas, dan rima.
g) Drama : cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan dengan
menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan penonton.
2. Kompetensi Dasar Teks Fiksi di Sekolah Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam suatu
mata pelajaran tertentu.
beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran teks fiksi di Sekolah Dasar:
a) Analisis Materi Pelajaran dan analisis kompetensi dasar
Berdasarkan tingkat urgensi, kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian, indikator
dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu indikator kunci, indikator pendukung atau
indikator prasyarat, dan indikator pengayaan.
b) Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah pengembangan Indikator Capaian Kompetensi (IPK)
yang telah dirumuskan.
c) Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
Pendekatan yang dipilih hendaklah pendekatan yang dapat mengakomodasi
karakteristik siswa yang beragam. Baik karakteristik kepribadian,
maupunperbedaan gaya belajar. Sementara itu, metode yang digunakan hendaknya
bervariasi agar siswa tidak merasa bosan dan dapat meningkatkan keaktifan siswa.
d) Menentukan Media Pembelajaran
Media adalah alat bantu proses pembelajaran untuk mempermudah penyampaian
materi pelajaran.
e) Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, social, dan budaya.
f) Langkah-langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
g) Penilaian
Istilah-istilah
1. Cultural capital (modal budaya mengacu pada aset non-keuangan yang
mempromosikan mobilitas sosial di luar kemampuan ekonomi.
2. Teks fiksi (teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi
pengarang)
3. Denotatif (makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan pengertian yang
dikandung oleh kata tersebut)
4. Konotatif (Konotatif adalah bukan makna sebenarnya, mempunyai makna tautan.
5. Asosiatif (pergeseran makna)
6. Ekspresif (membayangkan suasana)
7. Sugestif (mempengaruhi pembaca)
8. Plastis (bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca)
9. Perspektif (sudut pandang)
10. Tema (aspek cerita yang sejajar dengan ‘makna’.
11. Prosa (Karya berbentuk cerita yang disampaikan dengan narasi)
12. Prosa fiksi (yang berubah cerita khayalan pengarangnya)
13. Realisasi (proses menjadikan nyata)
14. Alur (rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual)
15. Latar (gambaran tentang tempat, waktu, dan suasana)
16. Perwatakan (karakteristik dari tokoh dalam cerita)
17. Cerpen (cerita pendek yang bersifat fiktif)
18. Orientasi (pengenalan)
19. Konflik (Permasalahan)
20. Klimaks (titik paling puncak)
21. Antiklimaks (dimana konflik sudah mencapai titik terang dan berhasil mendapat
jalan penyelesaian atau jalan keluar)
22. Resolution (merupakan bagian penyelesaian)
23. Alur maju/progresif (alur yang klimaksnya berada di akhir cerita)
24. Alur mundur/regresi (alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi klimaks
di awal cerita)
25. Alur campuran/alur maju-mundur (alur yang diawali dengan klimaks, kemudian
menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian)
26. Adat-istiadat (aturan atau tata kelakuan yang dihormati dan dipatuhi oleh
masyarakat secara turun temurun)
27. Tradisi (sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang
sama)
28. Amanat (nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita kepada pembacanya)
29. Mite (cerita tentang suatu kepercayaan)
30. Sage (cerita tentang kehidupan raja dan kepahlawanan)
31. Legenda (cerita asal-usul suatu tempat, binatang, dan benda-benda
lainnya)
32. Fabel (yakni cerita yang bertokohkan binatang)
33. Koda (berisi pesan moral terkait dengan cerita yang telah disampaikan)
34. Cerita fantasi (merupakan cerita yang sepenuhnya dikembangkan berdasarkan
khayalan, imajinasi, atau fantasi)
35. Cerita inspiratif (jenis teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi keteladanan
kepada banyak orang)
36. Puisi rakyat (jenis puisi yang berkembang pada kehidupan masyarakat sehari-hari;
sebagai suatu tradisi masyarakat setempat)
37. Larik (baris)
38. Bait (dari teks berirama (puisi atau lirik lagu) terdiri dari beberapa baris yang
tersusun harmonis, meyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas)
39. Rima (bunyi dalam puisi)
40. Pantun (jenis puisi rakyat yang terdiri dari sampiran dan isi)
41. Syair (merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh empat larik pada setiap baitnya)
42. Puisi baru/puisi bebas (puisi baru merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah larik,
suku kata, ataupun pola rimanya)
43. Gurindam (salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa)
44. Struktur (pengaturan dan pengorganisasian)
45. Diksi (pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai
dengan keinginan penulis)
46. Majas (bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara
membandingkan, mempertentangkan, melakuka perulangan dengan
benda atau kata lain)
47. Drama (cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan dengan
menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan penonton)
48. Prolog (pembukaan atau pendahuluan dalam sebuah drama)
49. Epilog (bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan
inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita.
50. Wawancang (dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita)
51. Kramagung (berupa petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh tokoh)
52. Konjungsi temporal (kata hubung yang berfungsi untuk menyambungkan dua
peristiwa berbeda yang berkaitan dengan waktu)
53. Indikator (tingkah laku operasional yang menjadi tanda tercapainya sebuah tujuan)
54. Indikator kunci (indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi,
Keterkaitan, Relevansi, Keterpakaian))
55. Indikator pendukung (indikator yang membantu peserta didik memahami indikator
kunci)
56. Degree (tingkat kemampuan yang diinginkan untuk dicapai)
Kegiatan Belajar-3
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NONFIKSI
Artikel Teks
Jenis Struktur Ilmiah Surat
Narasi
Struktur Keamana
Teks Non Fiksi Esai Reviu Umum Fungsi Isi n isi
Faksi
fungs Kaidah Penggunaa Pengguna Penggunaan Sangat
Deskripsi struktur Kebahasa Pengguna Penggunaa ase Pendidika Pribadi
i n Istilah an Rahasi
aa n an frase frase kata n
Sinonim kata benda kerja
Eksplanas Eksplor dan Konjung Penelitian Dinas/Res
Antonim si mi Rahasia
i s
Internal
Tanggapa Compare
n
Cerita
pengalama Showing
n pribadi
papara Descibe
n
Kusmiataun (2010) telah memberikan gambaran mengenai fungsi esai yakni sebagai
berikut:
(1) Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap peristiwa,
fenomena, ide atau gagasan tertentu.
(2) Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis serta mengajak
pembaca untuk melakukan aksi atau tindakan tertentu.
(3) Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang suatu hal atau bagaimana
melakukan suatu hal atau bagaimana sesuatu itu bekerja.
(4) Compare: membandingkan dan mengontraskan dua atau lebih ide, peristiwa,
litratur atau hal lainnya.
(5) Showing: menunjukan tentang bagaiamana sebab akibat yang ditimbulkan oleh
suatu hal atau fenomena
(6) Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan solusinya.
Kaidah kebahasaan esai Kaidahnya esai harus menggunakan kata baku serta
memenuhi syarat sebagai kalimat efektif.
3. Reviu terhadap buku/bab buku/artikel pada dasarnya adalah upaya untuk membaca
secara seksama kemudian melakukan evaluasi terhadap buku/bab buku/artikel yang
dibaca tersebut. Dalam reviu buku atau artikel, kata-kata yang digunakan ialah bersifat
apa adanya dan jelas maksudnya. Berikut ini kaidah kebahasaan di dalam reviu
buku/sub buku/artikel merujuk pada Kosasih dan Hermawan (2012) sebagai berikut:
a. Penggunaan istilah Menulis reviu dan teks nonfiksi lainnya tidak bisa menghindari
penggunaan istilah terutama istilah yang menjadi bahan reviu. Istilah dapat
diartikan sebagai kata atau kelompok kata yang pemakainya terbatas pada bidang
tertentu.
b. Penggunaan sinonim dan antonim Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang
memiliki bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang sama. Sementara itu
antonim adalah suatu kata yang maknanya berlawanan.
c. Penggunaan frasa kata benda (nomina) Frase kata benda (nomina) adalah
gabungan dua kata atau lebih yang memiliki inti kata benda dalam unsur
pembentukannya.
d. Penggunaan frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata atau lebih yang
memiliki inti kata kerja dalam unsur pembentukannya.
e. Penggunaan kata ganti (pronomina) dalam teks reviu bertujual agar kalimat yang
disampaikan lebih efektif dan tidak bertele-tele.
f. Penggunaan kata hubung (konjungsi) Penggunaan konjungsi terdiri dari konjungsi
internal dan konjungsi eksternal. Konjungsi internal ialah konjungsi yang
menghubungkan dua argumen dalam satu kalimat. Konjungsi eksternal ialah
konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa/deskripsi dalam dua kalimat baik
simpleks atau kompleks.
4. Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan yang memaparkan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Dapat dikatakan bahwa artikel jenis ini merupakan
bentuk ringkasan laporan penelitian yang dikemas dalam struktur yang lebih ramping.
Adapaun fungsi artikel ilmiah sebagai berikut:
a. Fungsi pendidikan, yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi
penulisnya sehingga ia mampu menulis, berikir, dan
mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah.
b. Fungsi penelitian, yakni sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan
prosedur ilmiah dan memprkatikannya dakam usaha mengembangkan ilmu
pengetahuan.
c. Fungsi fungsional, yakni sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan,
tambahan bahan pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin
ilmi tertentu.
Teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi yang berisi tentang tentang
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun sesuai dengan
rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya yang
berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman kehidupan manusia masa
sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan datang.
Fungsi teks narasi sejarah :
Surat adalah sebuah alat untuk berkomunikasi secara tertulis dengan menggunakan
persyaratan khusus yang khas sesuai dengan aturan surat-menyurat.
Jenis-jenis Surat :
Berdasarkan isinya, surat pribadi, surat dinas/resmi, surat niaga/dagang.
Berdasarkan keamanan isinya . surat sangat rahasia, surat rahasia, surat terbatas, dan
surat biasa
Berdasarkan derajat penyelesaiannya, surat kilat, surat segera, dan surat biasa.
Berdasarkan jangkauan penggunaanya, surat intern, dan surat ekstern.
Kegiatan Belajar-4
APRESIASI DAN KREASI SASTRA ANAK