Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER BAHASA INDONESIA (TEKNIK

PENULISAN ILMIAH) RABU 2 NOVEMBER 2022 PUKUL 8.00-9.00 (60


MENIT)

Sila menyempurnakan tulisan dibawah ini dengan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar, mengikuti PUEBI (Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia) dan KBBI dengan syarat:

1. Ukuran kertas A4, sisi kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas dan bawah 3 cm, huruf
Times new roman font 12 (normal)

2. Heading / Judul times new roman font 14, bold, centered

3.Sub heading times new roman font 12 spacing before 6 pt after spacing 0

4. Normal times new roman font 12, alignment justified, indentation left 0, right 0,
first line 1,27 cm,  spacing 2, 

Nama : Sri Mulyani Rahayu

NIM : 61608100819094

Etnofarmasi

Etnofarmasi memiliki istilah farmasi dan budaya tertentu yang

mengkarakterisasi penggunaan sediaan pada sejumlah kelompok manusia.

etnofarmasi meliputi studi identifikasi, klasifikasi, kategorisasi kognitif terhadap

bahan alam yang digunakan untuk pengobatan (etnobiologi), aspek sosio medis

akibat penggunaan sediaan tersebut (etnomedisin), penentuan aktivitas tertentu

dari suatu sediaan (etnofarmakologi), dan pembuatan sediaan farmasi

(etnofarmasetika). Ilmu multidisiplin yang mempelajari penggunaan obat-obatan

terutama obat tradisional oleh suatu masyarakat lokal disebut etnofarmasi atau
studi tentang bagaimana masyarakat suatu suku atau wilayah dalam menggunakan

suatu tanaman obat (pieroni, et al., 2002).

Istilah etnofarmasi memiliki istilah baru yang muncul dalam dua dekade

terakhir. Bagian dari ilmu farmasi yang mempelajari penggunaan obat dan cara

pengobatan yang dilakukan oleh etnik dan suku tertentu disebut etnofarmasi.

Etnofarmasi merupakan bagian dari ilmu pengobatan masyarakat tradisional yang

seringkali terbukti secara empiris dan setelah melalui pembuktian ilmiah dapat

ditemukan atau dikembangkan senyawa obat baru (kodir et al., 2017).

Tahap pertama yang sangat membantu untuk menggali pengetahuan

masyarakat lokal terhadap resep tradisional berkhasiat obat yaitu dengan berbagai

pendekatan secara ilmiah, dengan cara pendekatan tersebut yaitu etnofarmasi.

pendekatan etnofarmasi akan dilakukan diberbagai suku di Indonesia, diantaranya

yang akan diterapkan pada masyarakat Pulau Panjang Timur, Kepulauan Riau,

Batam. Agar masyarakat bisa memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional

yang baik (hendra, 2012).

Maka dilakukan penelitian etnofarmasi dengan tujuan untuk mengetahui

secara langsung pemanfaatan tumbuhan obat sebagai obat tradisional oleh

masyarakat Pulau Panjang Timur. Hal ini juga merupakaan upaya untuk

meningkatkan kembali tradisi mengonsumsi obat tradisional khususnya pada

kalangan generasi muda. Hubungan antara masyarakat dengan tumbuhan obat

tradisional dalam bidang pengobatan disebut dengan etnofarmasi etnobotani

adalah bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan

yang bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan tumbuh-tumbuhan yang


digunakan oleh suatu etnis atau suku tertentu untuk memenuhi kebutuhan

sandang, pangan, maupun untuk obat-obatan (ufara et al., 2020).

Preliminary study (studi pendahuluan) proses mengumpulkan berbagai

informasi (data) awal terkait dengan rencana penelitian baik dari lapangan atau

perpustakaan, yang dilakukan dalam ragka mendalami masalah secara lebih

sistematis dan intensif sebagai pendahuluan sebelum melakukan langkah-langkah

prosedur penelitian selanjutnya maka perlu dilakukan studi pendahuluan pada

beberapa tanaman yang berkhasiat yang nantinya digunakan sebagai obat

tumbuhan obat indonesia memiliki 26% tumbuhan telah dibudidayakan sebanyak

940 jenis tanaman yang telah digunakan sebagai obat tradisional dan 74% masih

tumbuh liar di hutan. Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat sudah

lama dilakukan oleh masyarakat indonesia sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki dan meningkatnya pengetahuan jenis penyakit. Tumbuhan obat di

Indonesia mempunyai peran yang sangat penting terutama bagi masyarakat yang

tinggal di daerah perdesaan dengan terbatasnya fasilitas kesehatan (nasution et al.,

2018).

Pengertian tumbuhan obat tumbuhan obat adalah semua jenis tumbuhan

yang dipercaya memiliki khasiat obat dan menghasilkan satu atau lebih komponen

aktif yang digunakan untuk perawatan kesehatan. Tumbuhan obat adalah hadiah

dari alam untuk membantu masyarakat dalam menyembuhkan penyakit sehingga

dapat hidup sehat (ngadas et al., 2020).

tumbuhan obat dapat dibedakan atas 3 kelompok yaitu :

1) Tumbuhan obat potensial, yaitu tumbuhan yang diduga mengandung senyawa

yang berkhasiat obat, namun belum dibuktikan secara ilmiah.


2) Tumbuhan obat tradisional, yaitu tumbuhan yang dipercaya memiliki khasiat

sebagai obat dan digunakan sebagai bahan dalam pembuatan obat tradisional.

3) Tumbuhan obat modern, yaitu tumbuhan yang secara ilmiah berkhasiat obat

karena telah dibuktikan secara medis kandungan senyawanya manfaat

tumbuhan obat menurut organisasi kesehatan dunia (who), sebanyak 65-80%

populasi masyarakat di dunia pada dasarnya bergantung pada tumbuhan untuk

layanan kesehatan karena kurangnya akses menggunakan pengobatan modern

dan kemiskinan, manfaat penting mengenai tumbuhan obat yang ditinjau dari

beberapa sisi diantaranya sisi sosial, sisi ekonomi, dan sisi lingkungan

(qasrin, et al., 2020).

Manfaat tumbuhan obat secara sosial yaitu dapat menambah pengetahuan

masyarakat dan meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan tumbuhan

berpotensi obat manfaat tumbuhan obat dari sisi ekonomi yaitu dapat

meningkatkan penghasilan masyarakat dan meningkat kesehatan masyarakat

dengan tumbuhan obat sehingga mampu mengurangi ketergantungan penggunaan

obat sintetik yang harganya relatif mahal dan banyaknya efek samping yang

ditimbulkan manfaat tumbuhan obat dari sisi lingkungan hidup yaitu dapat

menjadi koleksi alamiah dalam menjaga keanekaragaman ekosistem alami serta

menjaga kelestarian tumbuhan asli Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai