NIM : 22036097
Jawab :
1. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
2. Pendapat saya adalah saat ini Indonesia memang tengah mengalami demokrasi reformasi.
Reformasi merupakan sebuah masa pemerintahan yang berjalan setelah era Orde Baru.
Disebut reformasi karena pada masa ini, bangsa Indonesia mencoba menemukan kembali
bentuk dan jati dirinya. Artinya, bangsa Indonesia saat ini menerapkan demokrasi di
tengah perjalanan reformasi.
3. Ada seperti banyaknya kasus-kasus yang terjadi di Indonesia ini.
1. Dalam menegakan hukum yang berkeadilan di negara ini ada beberapa masalah dan tantangan
yang di hadapi, Jelaskan min. 5 tantangan yang dihadapi tersebut !
1. 1) Undang-undang
Undang-undang yang seharusnya menjalankan fungsi sebagai dasar penegakan hukum di
Indonesia justru menjadi salah satu hal yang menimbulkan tantangan di dalam implementasi
penegakan hukum. Hal ini disebabkan oleh fakta yang menunjukkan adanya Undang-undang
yang menggunakan kata-kata yang multiinterpretasi atau multitafsir. Sebagai contoh adalah
Undang-undang No. 9 Tahun 1960 pasal 8 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemerintah akan
membantu pengobatan dan perawatan untuk warga negara yang sedang sakit supaya warga
negara tersebut menanggung biaya pengobatan dan perawatan seringan-ringannya.
3) Fasilitas
Kita dapat melihat dan mengalami bagaimana zaman sudah semakin berkembang. Ada
begitu banyak kegiatan yang dimudahkan dengan adanya sistem yang baik. Sistem dalam hal ini
tentu saja sistem yang sudah termodernisasi dan memanfaatkan internet. Sayangnya dalam hal
penegakan hukum, sampai saat ini belum tersedia sarana yang mengandalkan teknologi terkini.
Padahal dengan adanya sarana tersebut, pelaksanaan penegakan hukum akan sangat terbantu.
Salah contohnya adalah dalam hal memantau kejahatan atau tindakan pelanggaran hukum
yang dilakukan melalui penggunaan internet. Perlunya penggunaan teknologi yang canggih
adalah sesuatu hal yang tidak bisa disangkal karena dengan perkembangan yang terus terjadi,
penegak hukum dan semua pihak yang terkait harus bersedia beradaptasi untuk memperbaharui
fasilitas atau sarana yang mereka gunakan supaya bersama-sama dapat menghadapi tantangan
dalam penegakan hukum di Indonesia.
4) Masyarakat
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam. Ada begitu banyak ragam
budaya, tradisi, dan kepercayaan di tengah-tengah masyarakat. Selain hal-hal tersebut, ada juga
faktor lain yang membedakan antar anggota masyarakat, yaitu pendidikan. Masyarakat kalangan
menengah ke atas adalah mereka yang menerima pendidikan layak guna pentingnya pendidikan
bagi manusia untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari. Hal ini bertolak belakang dengan
kalangan menengah ke bawah yang umumnya tidak mendapatkan pendidikan sampai jenjang
yang tinggi dan tidak mendapatkan cukup paparan dari sumber informasi yang valid.
Dengan adanya keterbatasan pengetahuan dan informasi membuat adanya perbedaan
perilaku terhadap peraturan. Masyarakat yang berpendidikan lebih memiliki kecenderungan
untuk menaati peraturan daripada masyarakat yang tidak memperoleh pendidikan. Jika tidak ada
kesadaran akan pentingnya masyarakat yang tertib dan taat hukum maka akan timbul kasus-
kasus pelanggaran hukum. Pencegahan untuk mengatasi hal ini tentunya bisa dilakukan, salah
satunya dengan pemberian penyuluhan oleh aparat hukum yang menjadi tujuan pendidikan
kewarganegaraan.
5) Budaya
Budaya yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat menunjukkan nilai-nilai yang
mereka percayai. Mereka akan melaksanakan hal-hal yang mereka anggap baik dan menghindari
hal-hal yang mereka anggap buruk. Namun sayangnya ada budaya yang dalam implementasinya
sering kali menimbulkan masalah, yaitu budaya kompromi. Kompromi dilakukan terhadap
pelanggaran hukum yang dianggap “pelanggaran kecil” namun sesuatu hal yang terus-menerus
dilakukan akan membentuk kebiasaan yang kemudian berkembang menjadi budaya.
Sama seperti budaya suap yang masih terus terjadi. Contoh yang paling sering ditemui
adalah pengendara kendaraan bermotor yang memberikan suap kepada polisi lalu lintas sebagai
“ganti” tidak dikenakan tilang. Ini adalah kasus yang sudah sangat sering terjadi dan merupakan
salah satu tantangan dalam penegakan hukum di Indonesia yang harus ditangani dengan serius.
Berkompromi terhadap pelanggaran hukum adalah sesuatu hal yang jelas tidak boleh dilakukan.
6) Stagnansi
World Justice Project (WJP) tahun 2019 menunjukkan nilai penegakan Indonesia tidak berubah
sejak tahun 2004. Dari skala 0-1, Indonesia konsisten di angka 0,52. Tiga hal yang harus
diperbaiki dan dikembangkan adalah dalam hal keadilan sosial, ketertiban dan keamanan, serta
keterbukaan pemerintah. Stagnansi ini adalah salah satu bukti kondisi penegakan hukum di
Indonesia dan harus menjadi motivasi untuk perbaikan di bidang tersebut.
2.Kritik : Dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman prinsip-prinsip etika dan moral sebagai
sarana orientasi dalam penegakan hukum, agar sekalian aparat penegak hukum dapat mengambil
tindakan penegakan hukum yang secara etis dapat dipertanggung-jawabkan, baik berdasarkan
prinsip Etika Deontologis, Etika Teleologis maupun Etika Kontekstual. Selain pengetahuan dan
pemahaman prinsip-prinsip etika, seorang aparat penegak hukum dituntut juga untuk paling tidak
berada pada level moralitas taat asas, moralitas akal kritis dan moralitas hati nurani sehingga
penegakan hukum dapat menemukan orientasinya yakni menegakkan hukum, kebenaran dan
keadilan berdasarkan Pancasila.
Saran : Untuk masa yang akan datang agar penegakan hukum dapat maksimal maka
mental, kinerja dan profesionalisme penegak hukum harus ditingkatkan sebagaimana diketahui
bahwa penegak hukum memiliki peranan yang sangat besar karena hukum dibuat oleh penegak
hukum, hukum dilaksanakan oleh penegak hukum dan perilaku dari penegak hukum yang
menjadi panutan bagi masyarakat. Serta perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak diantaranya
pemerintah, penegak hukum dan masyarakat untuk meminimalisir permasalahan yang timbul
dalam penegakan hukum.Hukum dan keadilan seharusnya berjalan seiringan. Penegak hukum
perlu menegakkan hukum namun juga penting memperhatikan sisi keadilan. Demikian juga
penegak hukum perlu menegakkan keadilan namun juga harus mendasarkannya pada suatu
aturan hukum.
3. Solusi terbaik untuk menjawab permasalahan tersebut bagi para penegak hukum di Indonesia
adalah mengembalikan permasalahan kepada nilai jati diri bangsa sesungguhnya yakni Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945, serta menerima konsep hukum baru yaitu hukum progresif (bagian
dari hukum nondoktrinal) yang lebih menekankan pada nilai-nilai moral-sosial-relijius dan
memandang suatu permasalahan ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan yang bisa sinkron
terhadap ilmu hukum itu sendiri.