Laporan KKTBT KEL 2 Rev01
Laporan KKTBT KEL 2 Rev01
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kuliah Kerja Tambang Bawah
Tanah (GAC – 390) Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Islam Bandung
Disusun oleh:
Kelompok 2 A
Mengetahui,
Laporan kegiatan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, kegiatan lapangan PT.
Allied Indo Coal Jaya, dan kegiatan lapangan PT. Semen Padang, bertujuan untuk
meng-implementasikan teori yang didapatkan ketika perkuliahan di kampus untuk
mengkorelasikan ke dalam kegiatan lapangan. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini di
laksanakan pada tanggal 02 September 2022 yang bertempatan di Balai Diklat
Tambang Bawah Tanah Sawahlunto, tepatnya berlokasi di Provinsi Sumatera Barat,
dikelilingi oleh tiga Kabupaten yaitu, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan
Kabupaten Sijunjung. Selain melakukan kegiatan pelatihan di BDTBT Sawahlunto,
kegiatan KKL tambang bawah tanah ini juga melakukan kegiatan lapangan atau
kunjungan lapangan ke PT. Allied Indo Coal Jaya dan PT. Semen Padang.
Kegiatan KKL di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto, terdapat tiga
pelatihan khusus seperti melakukan praktek kegiatan pengeboran yang mana
menggunakan berbagai jenis alat bor. Kegiatan praktek mine rescue yang bertujuan
untuk mengetahui penanganan yang diberikan oleh tim khusus dalam
mengantisipasi ketika terjadinya suatu kecelakaan tambang bawah tanah. Kegiatan
praktek penyanggaan yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami jenis - jenis
penyanggaan yang umum digunakan di berbagai metode tambang bawah tanah
umumnya. Kemudian kegiatan KKL tambang bawah tanah di lanjutkan oleh kegiatan
lapangan di PT. Allied Indo Coal Jaya yang merupakan salah satu pemegang
PKP2B yang menggunakan sistem penambangan bawah tanah, dan PT. Semen
Padang yang merupakan salah satu perusahaan tambang quarry yang
menghasilkan produk semen terbesar di Indonesia.
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum, wr, wb
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia dan
berkah-Nya Laporan KKL Tambang Bawah Tanah dengan judul “Laporan Kegiatan
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sawahlunto, Kunjungan Lapangan PT.
Allied Indo Coal Jaya, dan Kunjungan Lapangan PT. Semen Padang” ini dapat selesai.
Penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Yunus Ashari M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Unisba yang senantiasa memberikan arahan dan masukan
mengenai kegiatan ini.
2. Bapak Iswandaru, S.T., M.T. selaku Koordinator Kuliah Kerja Lapangan
Tambang Bawah Tanah yang senantiasa memberikan bimbingan dan membantu
dalam pelaksanaan KKL ini.
3. Bapak Noor Fauzi Isniarno., S.SI., M.T. selaku dosen pembimbing yang
membantu mengarahkan dan membimbing pada kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada segenap jajaran staff pengajar
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, PT. ALLIED INDO COAL JAYA, PT.
SEMEN PADANG beserta jajarannya, atas diberinya kesempatan untuk melakukan
Kuliah Kerja Lapangan Tambang Bawah Tanah.
Penulis menyadari bahwa laporan yang di buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi proses maupun penyusunannya masih terdapat kesalahan.
Untuk itu penulis mohon maaf apabila dalam laporan kali ini terdapat kesalahan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat tambang.
Wassalamualaikum wr, wb
Penyusun
Kelompok 2A
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
SARI ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan............................................ 2
1.3.1 Maksud .......................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan............................................................................................ 2
1.3 Metode Pengamatan Lapangan .............................................................. 3
1.4.1 Pengambilan Data Primer .............................................................. 3
1.4.2 Pengambilan Data Sekunder ......................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan............................................................................. 4
Halaman
Gambar 1.1 Metodelogi Penelitian ..................................................................... 4
Gambar 2.1 Peta Administrasi ........................................................................... 6
Gambar 2.2 Peta Geologi Regional ................................................................... 7
Gambar 2.3 Peta Topografi ............................................................................... 8
Gambar 2.4 Peta Morfologi ................................................................................ 10
Gambar 3.1 Pola Pemboran Wedge Cut ............................................................ 19
Gambar 3.2 Pola Pemboran Center Cut ............................................................ 19
Gambar 3.3 Pola Pemboran Brun Cut ............................................................... 20
Gambar 3.4 Pola Pemboran Drag Cut ............................................................... 21
Gambar 4.1 Kegiatan Pengeboran .................................................................... 35
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kepadatan Penduduk .......................................................................... 10
Tabel 2.2 Rata-Rata Suhu & Kelembaban Udara Kecamatan Balaenda ............. 11
Tabel 2.3 Flora yang terdapat di area penelitian.................................................. 14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Peta Admistrasi ............................................................................. 65
Lampiran B Peta Kesampaian Daerah ............................................................. 67
Lampiran C Peta Topografi............................................................................... 69
Lampiran D Peta Morfologi ............................................................................... 71
Lampiran E Peta Geologi ................................................................................. 73
Lampiran F Foto Kegiatan ................................................................................ 75
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
Metodelogi Penelitian
Pengumpulan Data
Analisa Data
Penyusunan Data
Pembahasan
Kesimpulan
5
2.1.2 Lokasi Daerah Kegiatan
Lokasi kegiatan dilakukan di Blai Diklat Tambang Bawah Tanah, dalam
menuju termpat tersebut dari Universitas Islam Bandung dapat ditempuh dengan
kendaraan darat bus dengan estimasi waktu 48 jam, dengan jarak tempuh 1.355
km. Rute yang digunakan bermula dari Bandung kemudian berhenti di pelabuhan
Bakahuni setelah itu lanjut dari Lampung sampai menuju Balai Diklat Tambang
Bawah Tanah.
.
Sumber : BIG, 2022 Peta Geologi Re-
gional LembarGambar
Solok 2. 4
Peta Morfologi BDTBT
ITALIC
2.7 Metoda Penambangan
Secara bahasa, strip mine berarti pertambangan kupas atau baris. Ini
merupakan suatu metode dalam operasi tambang permukaan atau tambang
terbuka untuk sumber daya batubara. Pertambangan kupas sendiri merupakan
prosedur penambangan yang dilakukan dilakukan dengan cara mengupas atau
mengangkat lapisan tanah maupun batuan, sehingga lapisan batubara yang
tadinya tertutup dapat tersingkap. Bentuk pengupasan lapisan tanah atau batuan
tersebut berupa baris-baris sejajar. Strip mining pada umumnya diterapkan pada
area pertambangan batubara dengan karakteristik kemiringan endapan (dip)
kecil atau relatif landai.
Penerapan sistem pertambangan lain pada kondisi wilayah dengan
karakteristik tersebut cukup sulit. Karena jangkauan alat-alat sangat terbatas.
Sehingga metode pengupasan lah yang paling ideal untuk diterapkan. Metode
strip dilakukan pada area pertambangan dengan kriteria lapisan endapan
batubara yang tebal, terutama apabila lapisan penutupnya juga tebal. Kriteria ini
bertujuan agar mendapatkan rasio ekonomis antara ketebalan batubara dengan
ketebalan lapisan penutup. Dari hasil dilapangan dilihat lapisan batuara cukup
tebal dengan lapisan penutup yang sangat tebal juga yang sangat cocom
menggunnakan metode tersebut.
Dalam tambang room and pillar, endapan batu bara ditambang dengan
memotong jaringan ‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’
batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki
kandungan batu bara lebih dari 40% – walaupun batu bara tersebut dapat
ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut dapat
dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),
dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang
kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang
tersebut ditinggalkan..
Keuntungan utama dari tambang room and pillar daripada tambang
longwall adalah, tambang room and pillar dapat mulai memproduksi batu bara
jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang
dari 5 juta dolar. Pemilihan teknik penambangan ditentukan oleh kondisi
tapaknya namun selalu didasari oleh pertimbangan ekonomisnya;
BAB III
LANDASAN TEORI
14
Sumber: Syahwil, 2022
Gambar 3.1
Metode Room and Pillar
Gambar 4.1
Kegiatan Penyanggan
4.1.2 Hari Kedua (Pemboran)
Pada hari kedua ini kegiatan yang didapatkan adalah pemboran yang
diamana seperti hari pertama kita pertama – tama mengisi dengan materi
sebelum turun langsung kelapangan untuk melakukan simulasi pemboran.
Kegiatan pengeboran pada tambang bawah tanah biasanya dilakukan untuk
membuat lubang ledak agar dapat memberaikan batuan induk, tetapi kegiatan
pengeboran pada tambang bawah tanah juga tidak hanya untuk membuat lubang
ledak. Setelah materi telah tersapaikan kita melakukan safty talk kita harus
elakukan ini untuk menjaga terjadi nya kesalahan dalam kegiatan pengeboran
yang kita lakukan. Pada kegiatan pelatihan kali ini alat yang digunakan pada
pengeboran yaitu jackleg drill dan pick hammer. Untuk penggunaan atau
pemilahan alat bor untuk tambang bawah tanah tergantung pada situasi seperti
lubang bukaan yang kecil atau kuran dari 2 meter itu tidak menggunakan jack leg
drill karena alat tersebut harus dalam tempat yang cukup luas.
Kita melakukan simulasi pengeboran dengan menggunakan bantuan
semen cor yang di simulasikan seperti dinding pada batuan di tambang bawah
tanah. Pada pengeboran yang dilakukan kemarin dibantu dengan air karena
untuk melunakan batuan. Selain itu fungsi dari air sendiri sebagai mud bor agar
batang bor dan mata bor tidak mudah panas dan tumpul serta membuat material
menjadi mudah terberai.
Gambar 4.2
Kegiatan Pemboran
4.1.3 Hari Ketiga Kunjungan PT. Allied Indo Coal Jaya (AICJ)
Kunjungan ini dilakukan untuk mengenalkan tambang bawah tanah.
Dimana tambang ini merupakan tambang bawah tanah batubara. PT AICJ ini
memiliki 9 tunnel yang beroperasi. Batubara yang ada di tambang ini memiliki 3
seam dimana ada seam A seam B dan seam C. Dari beberapa seam ini memiliki
ketebalan dan kalori yang berbeda. Untuk seam A memiliki ketebalan 2,5 meter,
untuk seam B pun sama 9 meter, untuk seam C memiliki ketebalan 9 meter.
Batubara yang ada pada perusahaan ini memiliki kelas atau kategori subituminus
dengan nilai kalori sebesar 6000, tetapi untuk seam A hanya memiliki nilai kalori
sebesar 1600. Degan perbedaan kalori ini tentunya akan mempengaruhi juga
terhadap kegunaanya.
Sebelum kita memasuki tambang bawah tanah kita melakukan safty talk
terlbih dahulu dan melakukan pendataan berapa orang saja yang memasuki
tambang bawa tanah dan einggalkan id card, hal ini bertujuan untuk melindungi
kita dari berbagai hal yang tidak diinginkan dan kenapa harus melakukan
pendataan dan mengumpulkan id car itu sebagai orang – orang di luar tambang
bawah tanah mengetahui berapa orang yang memasuki tambang tersebut dan
setelah kelua dari tunnel di lakukan pengecekan kembali. Pada kunjungan kita
kemarin terdapat masalah yaitu pemadaman listrik yang berlangsung kurang
lebih 30 menit dan kita tidak boleh memasuki tunnel dan pekerja yang didalam
tunnel pun keluar, hal ini dikarenakan ketika tidak ada nya listrik maka system
dari ventilasi mati keadaan tersebut sangatlah berbahaya karena pemasukan
oksigen ke tambang bawah tanah pun tidak ada.
Pada saat didalam tunnel yang dirasakan adalah panas dikarenakan suhu
yang tinggi. Dan pernapasan sedikit sesak karena dari debu atau abu dari
batubara, maka dari itu sebenarnya kita harus memiliki perlatan yang lengkap
sebelum memasuki tunnel seperti helm, cahaya bantu penerangan, masker dll
alat – alat APD yang lain. Dan ada saat di dalam tambang pun kita di beri
kesempatan untuk melakukan atau merasakan bagiamana mengebor endapan
batuubara. Pada saat kunjungan juga kita di beri kesematann untuk meliat
peledakan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan melihat pembuangan dari
hasil tambang di perusahaan tersebut.
Gambar 4.3
Kegiatan Kunjungan Ke PT.(Allied Indo Coal Jaya (AICJ)
Gambar 4.4
Kegiatan Kunjungan Ke PT.(Allied Indo Coal Jaya (AICJ)
4.1.4 Hari Keempat Mine Rescue
Hari keempat ini kita seperti hari ke-1 dan ke-2 yang dimana pertama kita
melakukan pengisian materi dari pemateri yang ada pada PTDBT. Setelah materi
telah semua disampaikan lalu kita melakukan simulasi penyalamtan dimana mine
resque ini biasanya berbentuk 1 tim, dimana dalam tim ini terdapat dari 5 orang
terdiri dari, team captain, gas person, map person, medic dan co-caption. Dalam
beberapa tim in tentunya memiliki tugas yang berbeda tetapi masih dalam tujuan
yang sama yaitu untuk menyelamatkan pekerja tambang bawah tanah yang
mengalami kecelakaan. Seperti captain yang bertugas sebagai penanggung
jawab tim yang berda paling depan lalu gas person yang bertanggun jawab
sebagai memberi bantuan oksigen ke pada korban apabila terjadi sesuatu, lalu
map person yang bertanggung jawan mereport dan memegang map pada
tambang bawah tanah dan bertanggung jawab mengrahka Kaman team berjalan,
lalu medic berperand sebagai P3K yang dimana segala macam bantuan untuk
korban yang terluka, dan yang terakhir adalah co-captain yang berfungsi
membantu captain menanggung jawab team dan mengambil keputusan.
Pada saat simulasi kita melakukan hal yang sama seperti pada materi
yang dimana kita melakukan penyelamatan agar kita mengetaui apa yang haru
dilakukan pada saat mine rescue. Sebelum melakukan simulasi penyalamatan
kita melakukan perakitan. Dalam perakitan SCBA ( Self contained breathing
apparatus) dimana didalam ini terdapat komponen komponen:
1. Kantung pernapasan
2. Plat konektor
3. Spring
4. Tabung pembersih
5. Pipa buang air
pembuangan air
6. Tabung oksigen
7. Penutuo
8. Selang pernapasan
9. Masker
10. Bodyguard
Gambar 4.5
Kegiatan Mine Rescue
Gambar 4.6
Kegiatan Mine Rescue
4.2 Pembahasan
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan kuliah tambang bawah tanah yang telah
dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan ilmu dalam bentuk praktek lapangan di Balai Diklat Tambang
Bawah Tanah dilakukan dalam empat kegitan yakni kegiatan penyanggaan,
pemboran, lapangan dan mine rescue akan tetapi sebelum melakukan
kegiatan kelas diawali dulu dengan materi. Dari keempat materi ini ada
beberapa materi yang memiliki kesamaan dengan dilapangan seperti terkait
K3 dan Teknik Pengeboran.
2. Setelah memperoleh materi tentang penyanggan dan juga pengeboran,
dilakukan kunjungan atau kegiatan lapangan ke PT Allied Indo Coal dimana
pada perusahaan tersebut dapat dilihat kondisi penyanggan yang digunakan
berupa three pieces set dengan bahan baja dan pada bagian front kerja
tambang bawah tanah dapat dilihat alat pemboran untuk pembongkaran
dengan menggunakan system pneumatic atau dengan menggunakan udara
berupa alat peak hammer atau coal peak.
3. Pengoperasian alat meliputi pemasangan hydraulic prop serta pemasangan
peyanggaan baja dan kayu dengan cara three pieces set. Selain itu
dioperasikan pula alat pengeboran yakni jackleg dan jackhammer.
4. Metode penambangan yang dilakukan oleh PT Allied Indo Coal yakni metode
tambang terbuka berupa strip mine dan metode tambang bawah tanah
dengan menggunakan sistem longwall dengan jasa kontraktor serta untuk
saat ini metode yang digunakan yakni room and pillar dengan 9 lubang
bukaan yang terdiri dari 5 pada seam B dan 4 pada seam C.
DAFTAR PUSTAKA
34
35
LAMPIRAN C
(PETA TOPOGRAFI)
36
37
LAMPIRAN D
(PETA MORFOLOGI)
38
LAMPIRAN E
(PETA GEOLOGI)
40
LAMPIRAN F
(FOTO KEGIATAN)
42
43
44