LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Siswa kurang Guru masih Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Setelah dianalisis, alternatif solusi yang
tertarik pada menggunakan Oleh Ferlina Khoirun Nisa didapat yaitu:
materi Struktur metode (Published: Jumat, 27 Desember 2013
konvensional )
atom dan Sistem 1.Guru memanfaatkan media pembelajaran
https://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/
periodik unsur penggunaan-teknologi-dalam-pembelajaran_27.html (sumber belajar berbasis TIK)
access point: Kamis, 10 November 2022/16.30 wib) Kelebihan :
- Pembelajaran menjadi lebih menarik
Pendidikan sangatlah penting untuk setiap bidang
kehidupan manusia. Pada era globalisasi seperti - Materi bisa bisa lebih update
sekarang ini menuntut manusia untuk melek teknologi. - Keragaman materi dapat diperoleh
Dengan sifat teknologi yang bersifat praktis, maka dapat -proses belajar lebih efisien
diterapkan dalam pembelajaran agar lebih mudah dalam
penyampaian informasi. Manfaat penerapan teknologi -tidak memakan banyak tempat
yaitu dapat digunakan sebagai media dalam penyimpanan seperti saat menggunakan
pembelajaran untuk mempermudah penyampaian media pembelajaran fisik
informasi dari pengajar kepada pelajar,dengan media Kekurangan :
yang unik dan menarik dapat meningkatkan kualitas -Akses internet yang kurang stabil
belajar dan menambah kreatifitas siswa. Metode
- Membutuhkan biaya untuk pengadaan
penulisan dari penggunaan teknologi dalam
sarana
pembelajaran ini dengan cara : pengumpulan data,
analisis data, dan penyimpulan data. Menurut hasil - Belum semua siswa familiar dengan TIK
analisis data, sebagian besar proses pendidikan di
Indonesia cenderung masih menganut kepada sistem
pembelajaran kuno yaitu dengan system satu arah.
Seorang guru menjelaskan materi di depan kelas dengan
model ceramah dan cenderung menjenuhkan pelajar. Hal
inilah yang membuat pendidikan di Indonesia masih
berada pada tahap awal. Maka perlu adanya
pembaharuan system belajar yaitu dengan menggunakan
teknologi sebagai media dalam pembelajaran. Materi
dapat dikemas menjadi lebih menarik sehingga dapat
meningkatkan mood siswa dalam belajar. Terlebih jika
pembelajaran ini didesain melalui computer multimedia.
Jadi, dapat disimpulkan dengan penggunaan media
teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan
kualitas belajar siswa dan dapat mempermudah pengajar
dalam menyajikan sebuah materi pembelajaran.
Hasil wawancara:
2 Siswa kurang Strategi Dr. Ilham Dwi Rahardjo, Widyaprada Lembaga 1.Guru perlu menggunakan model dan
motivasi pada pembelajaran Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa metode pembelajaran berdiferensiasi yang
pembelajaran yang kurang Timur dalam sesi sharing knowledge yang dilakukan tepat dan interaktif, sehingga mampu
menarik secara virtual (Kamis, 13/1/2022) meningkatkan motivasi dan keaktifan
kimia pada
http://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/ peserta didik dalam
materi asam pembelajaran-berdiferensiasi-penerapannya-dalam- pembelajaran.
basa pembelajaran-paradigma-baru Kelebihan :
access point (10 November 2022/16.00 wib) -meningkatkan tingkat berpikir siswa
Pembelajaran berdiferensiasi harus berakar pada -lebih mudah mengetahui tingkat
pemenuhan kebutuhan belajar siswa dan bagaimana pemahaman siswa terhadap materi yang
guru merespon kebutuhan belajar tersebut. sedang diajarkan
Karenanya, Guru harus melakukan identifikasi -menempatkan siswa sebagai subjek
kebutuhan belajar dengan lebih komprehensif, agar pembelajaran aktif
dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan -hasil belajar lebih bermakna
belajar siswa-siswanya.
“Asesmen diagnosis dilakukan untuk mendapatkan Kekurangan :
informasi tentang kesalahan, miskonsepsi, kelemahan -sangat bergantung pada kemampuan guru
pengetahuan siswa, serta kemampuan pada materi yang dalam menyusun dan mengembangkan
sudah dipelajari untuk kesiapan siswa dalam proses dinamika kelompok
pembelajaran selanjutnya. Proses diagnosis ini
dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh peserta
didik, mencari berbagai informasi seperi latar belakang
siswa, pola belajar, dan minat siswa, yang diperkirakan
akan menjadi faktor penyebab kesulitan belajar siswa,”
Unsur TPACK
2
Landasan filosofi pemelajaran kontekstual adalah
konstruktivisme yang
menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer
dari guru ke siswa
seperti halnya mengisi botol kosong, sebab otak siswa
tidak kosong
melainkan sudah berisi pengetahuan hasil pengalaman-
pengalaman
sebelumnya. Siswa tidak hanya ”menerima”
pengetahuan, namun
”mengkonstruksi” sendiri pengetahuannya melalui
proses intra-individual 4.Menggunakan model pembelajaran PBL
(asimilasi dan akomodasi) dan inter-individual (interaksi (problem based learning)
sosial). Kelebihan :
Pembelajaran kontekstual sebenarnya bukam -melatih pengetahuan siswa
merupakan pendekatan
yang sama sekali baru. Dasar pembelajaran kontekstual -meningkatkan motivasi dan aktivitas
sudah pembelajaran
dikembangkan oleh John Dewey sejak tahun 1916. -mengembangkan kemampuan berpikir
Pendekatan ini kemudian kritis siswa
digali kembali, dikembangkan lagi, dan dipopulerkan -meningkatkan rasa ingin tahu siswa
oleh The Washington
-siswa lebih tertarik mengikuti proses
State Concorcium for Contextual Teaching and
pembelajaran
Learning engan melibatkan
11 perguruan tinggi, 20 sekolah, dan lembaga-lembaga -memudahkan siswa menguasai konsep
yang bergerak dalam materi yang dipelajari
dunia pendidikan di Amerika Serikat.
Kekurangan :
-tidak semua siswa memiliki motivasi belajar
yang sama
-bahan praktek yang terbatas
Acep Ruswan
Abstrak
Penelitian ini berusaha mengetahui dan
mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Nagri
Kaler 2 Purwakarta dalam pembelajaran bilangan,
membaca dan pranata sosial sebelum diterapkan
pembelajaran terpadu model webbed, proses
pembelajaran yang terjadi di kelas 4 SDN Nagri Kaler 2
Purwakarta pada penerapan pembelajaran terpadu
model webbed pada pembelajaran bilangan, membaca
dan pranata sosial, dan hasil belajar siswa kelas 4 SDN
Nagri Kaler 2 Purwakarta dalam pembelajaran bilangan,
membaca dan pranata sosial setelah diterapkan
pembelajaran terpadu model webbed. Jenis penelitian
yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) yang merupakan
penelitian yang bersifat reflektif dengan melaksanakan
tindakan-tindakan tertentu berdasarkan hasil
pengamatan (observasi) dan kajian komponen
pembelajaran. Terdapat 4 kegiatan yang akan dilakukan
dalam setiap siklus kegiatan penelitian ini, yaitu,
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi serta alur
penelitian dan frekuensi seperi siklus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran yang terjadi di kelas 4 SDN Nagri Kaler 2 7.Menggunakan cooperative learning model
Purwakarta pada penerapan pembelajaran terpadu TGT (Team Game Tournament)
model webbed pada pembelajaran perbandingan dan Kelebihan :
skala, membaca dan pranata sosial pada awalnya cukup -proses belajar mengajar berlangsung
dengan keaktifan dari siswa
mengalami kesulitan karena kondisi kelas yang kurang -mendidik siswa untuk bersosialisasi dengan
representatif jika dibandingan dengan jumlah siswa, orang lain
-motivasi belajar lebih tinggi
namun dengan rencana yang matang, pembelajaran yang -hasil belajar lebih baik
mengacu pada rencana yang konsisten dan sentuhan
Kekurangan :
improvisasi guru yang tepat, pembelajaran berlangsung -masih adanya siswa berkemampuan tinggi
dengan lancar dan baik sehingga secara keseluruhan kurang terbiasa dan sulit memberikan
penjelasan kepada siswa lainnya sehingga
dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar sulit untuk mengelompokkan siswa
siswa mengalami peningkatan yang cukup pada ketiga
mata pelajaran. Siswa SDN Nagrikaler 2 Purwakarta
telah dinyatakan lulus KKM pada ketiga mata pelajaran
dengan demikian pembelajaran terpadu model webbed di
kelas IV Nagrikaler 2 Purwakarta telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
pembelajaran perbandingan dan skala, membaca dan
pranata sosial.
Hasil wawancara: