Anda di halaman 1dari 15

Rini Prima S.

Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH


TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN

Rini Prima S Ritonga

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


PPs Universitas Negeri Medan
ritonga.rini93@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran


berbasis masalah terhadap kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah
siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan yang terdiri 5 kelas dengan jumlah siswa
sebanyak 170 orang. Dari jumlah tersebut ditetapkan sampel sebanyak 60 orang
siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan desain penelitian post-test only control group design. Instrumen yang
digunakan untuk menjaring data adalah tes penugasan hasil karya (tertulis).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kategori baik
dengan nilai rata-rata 78,8, sedangkan kemampuan siswa dalam menulis teks
negosiasi dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori termasuk dalam
kategori cukup dengan nilai rata-rata 69,2. Selanjutnya, hasil dari hipotesis
> atau 5,22 > 1,70 pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian hipotesis
nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya model pembelajaran
berbasis masalah berpenerapan positif dalam meningkatkan kemampuan menulis
teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Dengan kata lain, hasil pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menerapkan
model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari hasil pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran ekspositori.

Kata kunci: Model pembelajaran berbasis masalah, menulis teks negosiasi

PENDAHULUAN SMA/SMK/MA terdapat lima kegiatan


Salah satu perubahan yang terjadi menulis, yaitu menulis teks negosiasi,
di dunia pendidikan dewasa ini yaitu menulis teks prosedur kompleks,
dibentuknya kurikulum baru yang sering menulis teks eksposisi, menulis teks
disebut dengan Kurikulum 2013. Dalam anekdot, dan menulis teks negosiasi.
pembelajaran bahasa Indonesia kelas X Dalam kurikulum terbaru ini,

Jurnal Edukasi Kultura 101


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

pembelajaran bahasa Indonesia rendah. Hal tersebut disebabkan karena


mengalami perubahan secara total. siswa hanya diajarkan untuk terampil
Dalam implementasinya, pembelajaran menguasai teori menulis daripada
bahasa Indonesia menggunakan terampil menerapkannya. Sejalan dengan
pendekatan berbasis teks. Hal ini itu, penelitian yang dilakukan Wardani
bertujuan agar siswa tidak hanya sekadar (dalam Jurnal Bahasa dan Sastra
belajar pengetahuan bahasa saja Indonesia, Volume 9, Nomor 13,
melainkan dapat mengembangkan Oktober 2012) dengan judul “Efektivitas
kemampuan menalar siswa dalam bentuk Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
lisan dan tulisan. Pendekatan berbasis Terhadap Kemampuan Menulis Artikel”
teks lebih menguatkan siswa pada juga mengatakan bahwa pembelajaran
kegiatan menulis. menulis hanya berfokus pada materi
Kenyataan di lapangan tidak tanpa disesuaikan dengan model yang
sesuai dengan harapan, ditemukan hasil cocok terhadap materi yang diajarkan.
belajar siswa dalam kegiatan menulis Salah satu wujud dari
tergolong rendah. Pengakuan dari siswa pembelajaran menulis terlihat pada
sendiri menyatakan bahwa pembelajaran pembelajaran menulis teks bahasa
menulis merupakan kegiatan yang Indonesia yaitu pembelajaran teks
membosankan. Ketika diberi tugas untuk negosiasi yang dimuat dalam Kurikulum
menulis, siswa sengaja mengulur waktu 2013 di kelas X SMA/SMK/MA dengan
agar tugas menulis tersebut menjadi KD “4.2 Menulis teks negosiasi yang
tugas rumah. Hal ini diperbuat agar tugas koheren sesuai dengan karakteristik teks
tersebut dapat disalin secara utuh dari yang akan dibuat baik secara lisan
internet atau media cetak bukan hasil maupun tulisan.” Dalam pembelajaran
pemikiran siswa itu sendiri. Hal ini ini, siswa dituntut untuk mampu menulis
dibuktikkan dari penelitian Purba (dalam teks negosiasi yang sesuai dengan kaidah
Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, dan strukturnya. Negosiasi merupakan
Volume 9, Nomor 2, Oktober 2012) proses komunikasi antara dua orang atau
dengan judul “Penerapan Model Kreatif lebih guna mengembangkan solusi
Treffinger Terhadap Kemampuan terbaik yang paling menguntungkan bagi
Menulis Narasi Sugestif “ dikatakan pihak-pihak yang terlibat. Hal ini
bahwa kemampuan siswa dalam menulis didukung oleh pendapat Forsyth

Jurnal Edukasi Kultura 102


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

(1996:111) yang mengatakan bahwa pengembangan kreativitas dan keaktifan


negosiasi adalah proses mengenali, siswa. Hal ini terbukti dengan hasil
menata, dan menyepakati syarat-syarat penelitian dari Ningsi (dalam Skripsi
sebuah transaksi. Di dalam kurikulum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
yang terbaru ini, teks negosiasi Unimed 2014) dengan judul “Penerapan
merupakan teks yang berisi penawaran- Model Pembelajaran Berbasis Proyek
penawaran dan hal-hal yang harus Terhadap Pembelajaran Menulis Teks
dikompromikan antara dua pihak atau Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
lebih. Contohnya, ketika terjadi kegiatan Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
tawar menawar antara penjual cabai Hasil penelitian ini menunjukkan nilai
dengan pembeli, maka kegiatan tersebut rata-rata menulis siswa yaitu 78.
disebut dengan kegiatan negosiasi. Padahal, model pembelajaran yang
Dalam kurikulum 2013, kegiatan tawar digunakan oleh peneliti tersebut juga
menawar tadi bisa dibuat menjadi merupakan salah satu model
sebuah teks yang disebut dengan teks pembelajaran inovatif yang menjadi
negosiasi. Kompetensi menulis teks salah satu model belajar unggulan untuk
negosiasi sangat bermanfaat bagi siswa diterapkan pada Kurikulum 2013.
karena dengan kompetensi tersebut, Namun, hasil menulis teks negosiasi
siswa dapat berpikir untuk menuliskan dengan menggunakan model
solusi yang terbaik yang dapat dilakukan pembelajaran berbasis proyek masih
dalam suatu kegiatan tertentu melalui tergolong rendah.
diskusi. Menurut hasil observasi penulis,
Guru selalu dituntut untuk kemampuan menulis teks negosiasi
mampu mengelola interaksi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 20 Medan
mengajar yang memberikan rangsangan masih tergolong rendah. Tuntutan
kepada siswa, karena guru memegang kompetensi 4.2 tidak seutuhnya dapat
peranan penting dalam keberhasilan dicapai. Hal ini diperkuat dengan hasil
pencapaian kompetensi siswanya. wawancara peneliti dengan ibu
Adapun pembelajaran menulis teks Mahanim, S.Pd., guru bahasa Indonesia
negosiasi di tingkat SMA/SMK/MA yang telah tiga semester memakai
yang diupayakan guru belum kurikulum 2013 menyatakan bahwa
sepenuhnya menuju ke arah proses rendahnya kemampuan siswa dalam

Jurnal Edukasi Kultura 103


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

menulis teks negosiasi dikarenakan berupa pemberian semangat untuk siswa


pembelajaran berbasis teks dianggap mau menulis dan memperhatikan dengan
sebagai pembelajaran yang tidak masuk baik pembelajaran yang akan
akal dan membosankan. Kurangnya dilaksanakan. Rangsangan dapat
contoh konkret dari suatu teks negosiasi dilaksanakan dengan pemilihan model
yang bisa dijadikan acuan untuk yang tepat terhadap kegiatan menulis.
pemodelan teks masih sangat minim. Model pembelajaran didesain untuk
Siswa sendiri mengakui bahwa mereka mengatur jalannya pembelajaran dari
sulit menuangkan idenya dalam sebuah awal sampai akhir pembelajaran.
teks negosiasi sehingga nilai rata-rata Kemampuan siswa dalam menulis teks
siswa tidak mencapai KKM (Kriteria negosiasi perlu ditingkatkan dengan
Ketuntasan Minimal). Hal ini sejalan menggunakan model pembelajaran yang
dengan informasi yang didapatkan interaktif dan inovatif sehingga mampu
penulis dari bapak Subagus Ahmad, merangsang siswa untuk berpikir kritis.
S.Pd., yang mengajar di SMA Singosari Salah satu model pembelajaran yang
Medan. Beliau juga mengatakan bahwa dapat meningkatkan kemampuan
menulis teks terutama menulis teks menulis khususnya teks negosiasi adalah
negosiasi adalah materi pelajaran yang model pembelajaran berbasis masalah.
kurang mendapat umpan balik dari Penulis berpendapat bahwa
siswa. Ini dikarenakan siswa kurang model pembelajaran berbasis masalah
tertarik dengan contoh yang tertera di mampu meningkatkan kemampuan
buku siswa kelas X. Hal ini menulis teks negosiasi siswa. Model
menyebabkan tugas yang diberikan oleh pembelajaran berbasis masalah bukanlah
guru menjadi hanya mencapai nilai model pembelajaran yang baru dalam
KKM saja. dunia pendidikan, hanya saja model
Berdasarkan hasil observasi yang pembelajaran ini memiliki satu
dilakukan oleh penulis menunjukkan keunggulan untuk menarik siswa dalam
kemampuan siswa dalam pembelajaran kegiatan menulis yaitu merangsang
menulis teks negosiasi masih rendah. siswa untuk memecahkan masalah yang
Menulis tidak dapat tercipta tanpa diberikan oleh guru. Model
motivasi atau rangsangan dari guru agar pembelajaran berbasis masalah
siswa mau menulis. Motivasi dapat merupakan model pembelajaran yang

Jurnal Edukasi Kultura 104


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

menggunakan masalah yang nyata, judul “Efektivitas Model Pembelajaran


proses untuk siswa belajar, baik ingatan Berbasis Masalah (Problem based
maupun keterampilan berpikir kritis. learning) Terhadap Kemampuan
Dengan demikian, siswa didorong untuk Menulis Paragraf Argumentasi Siswa
lebih aktif terlibat dalam materi Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu
pembelajaran dan mengembangkan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
keterampilan berpikir kritis untuk Penelitian itu membuktikan bahwa
memecahkan suatu masalah. Masalah- pembelajaran berbasis masalah dapat
masalah yang diberikan guru merupakan meningkatkan kemampuan menulis
masalah yang terdapat dalam kehidupan paragraf argumentasi. Hal ini dibuktikan
nyata sehingga siswa dapat dengan diperolehnya nilai rata-rata post-
menghubungkannya dengan pengalaman test siswa sebesar 82,35. Selain itu,
yang pernah dialami langsung ataupun penelitian yang dilakukan oleh Fahrurazi
yang didengar langsung dari orang lain. (dalam Skripsi Universitas Pendidikan
Model pembelajaran pada Indonesia/Repitory.upi.edu 2011)
dasarnya merupakan bentuk dengan judul “Penerapan Pembelajaran
pembelajaran yang tergambar dari awal Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
sampai akhir yang disajikan secara khas Berpikir Kritis dan Komunikasi
oleh guru. Melalui model pembelajaran, Sistematis Siswa Sekolah Dasar.” Hasil
guru dapat membantu peserta didik penelitiannya membuktikan bahwa
mendapatkan informasi, ide, penerapan pembelajaran berbasis
keterampilan, cara berpikir, dan masalah mampu meningkatkan
mengekspresikan ide. Model kemampuan berpikir kritis dan
pembelajaran berfungsi pula sebagai komunikasi sistematis siswa.
pedoman bagi para perancang Berdasarkan tinjauan di atas, peneliti
pembelajaran dan bagi para guru dalam dapat menyimpulkan bahwa
merencanakan aktivitas belajar pembelajaran berbasis masalah sangat
mengajar. berpenerapan terhadap motivasi siswa
Pernyataan di atas didukung oleh dalam belajar. Model pembelajaran
penelitian yang relevan oleh Barus berbasis masalah menggunakan masalah
(dalam Skripsi Pendidikan Bahasa dan sebagai langkah awal dalam
Sastra Indonesia, Unimed 2014) dengan mengumpulkan dan mengintegrasikan

Jurnal Edukasi Kultura 105


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

pengetahuan baru berdasarkan wilayah kecamatan tertentu kepada


pengalaman siswa dalam beraktivitas pemerintah kabupaten sebagai pihak
secara nyata. Masalah yang diberikan ini kedua. Agar usulan itu menguntungkan
digunakan untuk mengikat siswa pada kedua belah pihak, wakil dari setiap
rasa ingin tahu pada pembelajaran yang pihak perlu bertemu untuk melakukan
dimaksudkan. Model pembelajaran ini negosiasi.
mengarahkan siswa untuk membentuk Kemampuan menulis teks
pengetahuan baru melalui langkah negosiasi merupakan kegiatan siswa
analisis terhadap pengetahuan- untuk memahami dan menerapkan
pengetahuan baru yang siswa pembelajaran di sekolah untuk
kumpulkan. Dalam hal ini model menghasilkan satu jenis teks yang berisi
pembelajaran berbasis masalah kegiatan tawar menawar antara dua
membantu siswa berpikir kritis dan lebih pihak atau lebih. Teks yang berisi
kreatif dalam mengembangkan tulisan kegiatan tawar-menawar tersebut sering
yang baik berbentuk teks negosiasi disebut dengan teks negosiasi, memiliki
sesuai dengan struktur teks tersebut. faedah bagi siswa untuk melatih
Negosiasi adalah bentuk interaksi kemampuan menulis dan kemampuan
sosial yang berfungsi untuk mencari berpikir kritis dalam hal
penyelesaian bersama di antara pihak- memusyawarahkan sesuatu.
pihak yang mempunyai perbedaan Adapun struktur yang terdapat
kepentingan. Pihak-pihak tersebut dalam teks negosiasi (Kemendikbud,
berusaha menyelesaikan perbedaan itu 2013:141), yaitu sebagai berikut.
dengan berdialog. Penyelesaian sengketa a. Pembukaan berupa tuturan: …..1-
Sipadan-Lingitan antara Indonesia dan 5…., dst
Malaysia adalah contoh negosiasi yang b. Isi, berupa tuturan: …………………..
nyata. Negosiasi juga dapat terjadi c. Penutup, berupa tuturan:
sebagai tanggapan terhadap usulan …………………...
program dari pihak pertama kepada
pihak kedua. Sebagai contoh, sebuah Contoh teks negosiasi: Diskusi
organisasi sosial sebagai pihak pertama Kelompok
mengajukan usulan program tentang Adam : “Kita belajar kelompok nanti
pemberdayaan usaha rumah tangga di malam di rumahku ya.”

Jurnal Edukasi Kultura 106


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

Hasan : “Ide bagus tuh. Tapi, di (Sumber: Kosasih, 2014:218)


rumahku saja. Rumah kamu jauh.” Berdasarkan defenisi dan contoh
Adam : “Pakai motorlah. Paling enggak, teks di atas, maka Kosasih (2013:219),
setengah jam juga sudah sampai.” menjelaskan struktur teks negosiasi,
Hasan : “Motornya lagi dipakai kakak. yaitu sebagai berikut.
Udah, di rumahku saja ya?” a. Negosiator 1 menyampaikan
Adam : “Yaaah, bagaimana ya?” maksudnya.
Hasan : “Di rumahku saja. Nanti aku Dalam contoh sebelumnya, Adam
sediakan makanan banyak. Kamu kan mengajak Hasan untuk belajar
suka kelompok di rumahnya nanti malam.
makan. He he he.” b. Pihak mitra bicara (negosiator 2)
Adam : “Benar nih? Akan disediakan menyanggah dengan alasan tertentu.
makanan?” Dalam contoh sebelumnya, Hasan
Hasan : “Dijamin!” menolak dengan alasan rumah Adam
Adam : “Baiklah kalau begitu. Nanti terlalu jauh.
malam aku yang akan datang ke c. Negosiator 1 mengemukakan
rumahmu! argumentasi untuk mempertahankan
Tapi……” tujuan awalnya supaya disetujui
Hasan : “Iya, makanan apapun yang negosiator 2.
kamu inginkan akan kusediakan. Mau Dalam contoh sebelumnya, Adam
kerupuk, gorengan, lalapan. Air meminta Hasan untuk menggunakan
putih……….” motor saja agar mudah menjangkau
Adam : “Itu mah tidak istimewa, San! rumahnya.
Di rumahku juga banyak!” d. Negosiator 2 kembali mengemukakan
Hasan : “Bercanda! Tenanglah, soal penolakan dengan alasan tertentu pula
makanan, saya jamin. Oke ya! Nanti kepada negosiator 1.
malam Dalam contoh sebelumnya, Hasan
kamu yang datang ke tetap mengatakan tidak bisa belajar di
rumahku!” rumah Adam karena motornya
Adam : “Siap, jangan khawatir!” dipakai kakaknya.
Hasan : “Sip. Sampai ketemu kalau
begitu!” a) Terjadinya kesepakatan.

Jurnal Edukasi Kultura 107


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

Dalam contoh sebelumnya, 1) Pendidik memberi satu contoh teks


kesepakatan yang terjadi adalah negosiasi yang bisa dijadikan contoh
sebagai berikut. pembelajaran oleh siswa ketika
1) Belajar kelompok dilakukan di menulis teks negosiasi.
rumah Hasan. 2) Pendidik meminta siswa membaca
2) Ketika belajar kelompok, Hasan contoh-contoh teks yang diberikan
harus menyediakan makanan untuk oleh guru.
Adam. 3) Pendidik membimbing siswa untuk
Dari kedua pendapat di atas, melakukan penyelidikan individual
maka dapat disimpulkan struktur teks maupun kelompok mengenai
negosiasi yang relevan dengan penelitian kelengkapan isi, kebenaran argumen,
ini adalah struktur teks negosiasi yang keterpaduan wacana, kesalahan
dikemukakan oleh Kosasih (2013) dalam struktur kalimat, dan ketepatan
bukunya yang berjudul “Cerdas penulisan ejaan dan tanda baca
Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA terhadap teks negosiasi yang telah
Kelas X Kelompok Wajib.” Struktur teks diberikan oleh guru.
negosiasi tersebut dijelaskan di bawah 4) Pendidik membimbing siswa untuk
ini. menuliskan suatu teks negosiasi
a. Pembukaan berupa negosiator berdasarkan contoh yang telah
menyampaikan maksudnya; diberikan sebelumnya. Pendidik juga
b. Isi berupa percakapan antara membimbing siswa merevisi
negosiator 1 dengan negosiator 2 karyanya berdasarkan hasil analisis
yang membahas mengenai kesalahan.
permintaan, pemenuhan, penawaran, 5) Peserta didik mempresentasikan hasil
persetujuan, dan pembelian; dan tulisannya.
c. Penutup berupa terjadinya 6) Pendidik membantu siswa untuk
kesepakatan antara negosiator 1 melakukan refleksi atau evaluasi
dengan negosiator 2. terhadap proses pemecahan masalah
yang dilakukan.
Langkah-langkah menulis teks negosiasi
tersebut dijelaskan di bawah ini.

Jurnal Edukasi Kultura 108


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

HASIL PENELITIAN DAN pembelajaran ekspositori tergolong


PEMBAHASAN kategori cukup.
Hasil Penelitian Berdasarkan uji analisis data
Kemampuan menulis teks normalitas yang diperoleh siswa
negosiasi oleh siswa kelas X SMA merupakan data yang berdistribusi
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran normal. Hal ini dapat dilihat dari uji
2014/2015 dengan menggunakan model normalitas kelas kontrol yaitu Lhitung<
pembelajaran berbasis masalah Ltabel (0,11 < 0,16) dan uji normalitas
memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,8. kelas eksperimen yaitu Lhitung < Ltabel
Siswa yang mendapat nilai sangat baik (0,09 < 0,16). Dari uji homogenitas juga
sebanyak 10 orang atau 33,33%, nilai terbukti bahwa sampel penelitian ini
baik sebanyak 14 orang atau 46,67%, berasal dari popoulasi yang homogen.
dan nilai cukup sebanyak 6 orang atau Nilai uji homogenitas yaitu, Fhitung < Ftabel
20%. Nilai kecenderungan tersebut yakni 1,2 < 1,84.
menunjukkan bahwa, kemampuan siswa Setelah data terbukti normal dan
dalam menulis teks negosiasi tergolong homogen maka uji hipotesis dapat
kategori baik. dilakukan. Dalam pembahasan
Kemampuan menulis teks sebelumnya telah diperoleh t o= 5,02
negosiasi oleh siswa kelas X SMA yang selanjutnya dikonsultasikan dengan
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk
2014/2015 dengan menggunakan model = n-1. Oleh karena t 0 yang diperoleh
pembelajaran ekspositori tergolong lebih besar dari t tabel, yaitu 5,02 > 1,07
kategori cukup dengan nilai rata-rata maka hipotesis alternatif (Ha) diterima.
sebesar 69,2. Siswa yang mendapat nilai Hal ini membuktikan bahwa model
baik sebanyak 13 siswa atau 43,33%, pembelajaran berbasis masalah
nilai cukup sebanyak 10 orang atau berpenerapan positif dalam
33,33%, dan nilai kurang sebanyak 7 meningkatkan kemampuan siswa
siswa atau 23,34%. Hasil nilai menulis teks negosiasi.
kecenderungan tersebut menunjukkan
bahwa kemampuan siswa dalam menulis
teks negosiasi menggunakan model

Jurnal Edukasi Kultura 109


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

PEMBAHASAN HASIL ini adalah untuk mengetahui adanya


PENELITIAN pengaruh penggunaan model
Metode penelitian memegang pembelajaran berbasis masalah terhadap
peranan penting dalam sebuah kemampuan memproduksi teks negosiasi
penelitian. Untuk mendukung siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan
keberhasilan penelitian ini, metode yang tahun pembelajaran 2014/2015.
digunakan adalah metode eksperimen. Data yang diperoleh selanjutnya
Penelitian eksperimen dilaksanakan dianalisis secara statistik dengan
untuk melihat ada tidaknya akibat dari langkah-langkah analisis yaitu data hasil
suatu perlakuan. Hal ini sesuai dengan post-test disusun dalam bentuk tabel,
pendapat Sudijono (2009:107) yang menentukan nilai rata-rata dan standar
menyatakan, ”metode penelitian deviasi dari kedua data sampel,
eksperimen merupakan metode menghitung uji normalitas, uji
penelitian yang digunakan untuk homogenitas, dan uji hipotesis.Setelah t
mencari pengaruh treatment (perlakuan) diketahui maka nilai tersebut akan
tertentu.” Jenis desain yang digunakan dikonsultasikan dengan tabel pada taraf
dalam penelitian ini adalah post-test only signifikansi 5% dengan derajat
design group. Model post-test only kebebasan (dk) = n-1 pada taraf nyata α
design group adalah model eksperimen = 0,05 . Dengan demikian, jika t o < tt
yang dilaksanakan pada dua kelompok pada taraf nyata α = 0,05 maka Ho
yaitu kelompok kontrol dan kelompok diterima dan Ha ditolak sebaliknya jika
eksperimen. Caranya dengan to > tt pada taraf nyata α = 0,05 maka Ho
membandingkan satu kelompok ditolak dan Ha diterima.
eksperimen yang diberi perlakuan a. Kemampuan Siswa Menulis Teks
dengan kelompok pembanding yang Negosiasi Menggunakan Model
tidak diberi perlakuan. Tujuan penelitian Pembelajaran Berbasis Masalah

TABEL DATA HASIL POST-TEST SISWA DENGAN MENGGUNAKAN


MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
No. Nama Siswa Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1 Aditia Dwi Putra 20 20 20 20 5 85
2 Ahmad Sofian 20 5 20 20 20 75

Jurnal Edukasi Kultura 110


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

3 Anjely Prastiwi 20 10 20 10 20 80
4 Basariah 10 10 20 20 20 80
5 Dania Hairunisa 20 20 10 10 20 80
6 Dedy Syahputra 10 20 20 20 5 75
7 Desima Natalia S 20 20 20 10 10 80
8 Duma Julianti 20 10 20 10 10 70
9 Epata Ndraha 20 20 10 10 10 70
10 Evi Febriani Zai 20 20 20 20 10 90
11 Fani Farida L. Tobing 20 20 20 10 10 80
12 Indah Suryani 20 20 5 20 10 75
13 Indra Parulian L. Raja 20 20 20 10 20 90
14 Intan Julita 20 20 5 20 20 85
15 Kristina Natalia S 20 5 20 10 20 75
16 Kristina Sanny 20 20 10 10 5 65
17 Leli Novita Gultom 20 20 20 5 20 85
18 Magdalena Sinaga 20 10 10 20 20 80
19 Masita 20 5 10 20 20 75
20 Mikael Andrianus Sitorus 20 10 20 10 10 70
21 M. Farhan 20 10 10 20 20 80
22 M. Fatwa At-T 20 10 20 5 20 75
23 Novita Indah Sari 20 5 20 20 20 85
24 Renni Pastiana P 20 20 20 `10 5 75
25 Rika Winata P 20 10 10 10 20 70
26 Rini Andriani 20 20 10 20 20 90
27 Rivaldi T 20 20 20 5 20 85
28 Seraya Fitriani 20 20 20 20 5 85
29 Suci Rahmadani 20 10 10 20 10 70
30 Togi Ardian T 20 20 20 15 10 85
JUMLAH 580 450 470 430 435 2365
RATA-RATA 78,8
Keterangan: kategori baik dan sebanyak 6 siswa atau
1: Kelengkapan Isi 20% dengan kategori cukup.
2: Kebenaran Argumen Berdasarkan nilai kemampuan menulis
3: Keterpaduan Wacana teks negosiasi, diperoleh penyebaran
4: Struktur Kalimat nilai nilai terendah 70 sampai nilai
5: Ketepatan Penulisan Ejaan dan Tanda tertinggi 90. Diketahui pula nilai rata-
Baca rata hasil belajar menulis teks hasil
Berdasarkan tabel di atas, maka observasi siswa dengan menggunakan
dapat diketahui ada 10 siswa atau pembelajaran berbasis masalah, yaitu
sebanyak 33,33% dengan kategori sangat total nilai dibagi jumlah siswa (sampel),
baik, 14 siswa atau 46,67% dengan yaitu 2365 : 30 = 78,8. Dengan

Jurnal Edukasi Kultura 111


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

demikian, hasil menulis teks negosiasi juga diperoleh standar deviasi sebesar
dengan pembelajaran berbasis masalah 6,67.
pada kategori baik yaitu dengan nilai b. Kemampuan Siswa Menulis Teks
rata-rata 78,8. Dengan menggunakan Negosiasi Menggunakan Model
model pembelajaran berbasis masalah, Pembelajaran Ekspositori

TABEL DATA HASIL POST-TEST SISWA DENGAN MENGGUNAKAN


MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
No. Nama Siswa Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1 Adinda Sari 10 20 20 5 20 75
2 Agus Salim 20 10 20 10 20 80
3 Ainun Salsabilah 20 5 20 5 5 55
4 Aisyiah 20 20 10 10 10 70
5 Akbar Maulana 10 20 5 20 10 65
6 Alvin Belmino 20 10 20 10 5 65
7 Alfrido Wundari 20 20 5 20 10 75
8 Dedi Yohanes 20 20 5 10 10 65
9 Devi Rumata 20 5 20 10 5 60
10 Eli Maria Tai 20 10 20 20 5 75
11 Ema Julia Sari 20 20 20 10 10 80
12 Erika Damayanti 20 5 20 10 20 75
13 Faisal 20 20 20 10 5 75
14 Feny Florida Lumban 20 20 5 5 5 55
15 Intan Rizki 20 10 10 10 20 70
16 Kristian Afriyanti 20 5 10 5 20 60
17 Lusi Afriyanti 20 5 20 10 20 75
18 M. Rizki Fadillah 20 10 10 5 20 65
19 Ningsih Juliana 5 20 20 20 10 75
20 Novita Sari Lumban 10 20 20 5 20 75
21 Raju 20 20 10 5 5 60
22 Ranny Sany Sinaga 20 20 5 20 10 75
23 Rebika 5 10 10 20 20 65
24 Rina Veronika 20 10 20 10 10 70
25 Rio Juandaniel 20 10 20 20 5 75
26 Siti Aminah 20 5 20 10 5 60
27 Wina Yunita 20 10 20 10 10 70
28 Winda 20 20 10 20 10 80
29 Yanwar Nababan 20 20 10 5 5 60
30 Yuni Florensyah 20 10 20 10 10 70
JUMLAH 540 410 445 340 340 2075
RATA-RATA 69,2

Jurnal Edukasi Kultura 112


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

Keterangan: Kemampuan Menulis Teks


1: Kelengkapan Isi Negosiasi
2: Kebenaran Argumen Setelah melakukan prosedur
3: Keterpaduan Wacana penelitian seperti melakukan analisis
4: Struktur Kalimat data, melakukan pengujian hipotesis,
5: Ketepatan Penulisan Ejaan dan Tanda penggunaan model pembelajaran
Baca berbasis masalah terhadap siswa kelas X
Berdasarkan tabel di atas, maka SMA Negeri 20 Medan berpenerapan
dapat diketahui ada 13 siswa atau secara signifikan dalam kemampuan
43,33% dengan kategori baik, 10 siswa menulis teks negosiasi. Hal ini
atau 33,33% dengan kategori cukup dan dibuktikan dari hasil penelitian yang
7 siswa atau 23,34% dengan kategori menunjukan nilai rata-rata 78,8 (kategori
kurang. Berdasarkan nilai kemampuan baik) dari pada nilai rata-rata dengan
menulis teks negosiasi, diperoleh menggunakan model pembelajaran
penyebaran nilai terendah 55 dan nilai ekspositori dengan rata-rata 69,2 dengan
tertinggi 80, dapat diketahui pula nilai kategori cukup. Hal ini dibuktikan
rata-rata hasil belajar menulis teks adanya peningkatan kemampuan siswa
negosiasi dengan menggunakan model dalam menulis teks negosiasi. Pada kelas
pembelajaran ekspositori, yaitu total eksperimen dengan nilai terbanyak
nilai dibagi jumlah siswa (sample), yaitu berada pada rentang 75-84 dengan
2075 : 30 = 69,2. Dengan demikian, kategori baik, yakni sebanyak 14 siswa
kemampuan menulis teks negosiasi atau 46,67%. Sedangkan pada kelas
dengan menggunakan model kontrol dengan nilai terbanyak hanya
pembelajaran ekspositori pada kategori berada pada rentang 65-74 dengan
cukup yaitu dengan nilai rata-rata 69,2. kategori cukup, yakni 10 siswa atau
Dengan menggunakan model 30%.Harga yang paling besar di antara
pembelajaran ekspositori, juga diperoleh harga-harga mutlak selisih tersebut
standar deviasi sebesar 6,67. (Lhitung) = 0,11. Kemudian nilai Lhitung ini
dikonsultasikan dengan nilai kritis L
c. Penerapan Model Pembelajaran dengan taraf nyata α = 0,05 (95%).
Berbasis Masalah Terhadap Dimana diketahui (N = 30), Ltabel = 0,16.

Jurnal Edukasi Kultura 113


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

Dengan demikian Lhitung < Ltabel (0,11 < < 5,22 > 2,46, maka hipotesis nihil (H o)
0,16) ini membuktikan bahwa data ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
variabel kelas kontrol berdistribusi diterima. Hal ini membukti bahwa hasil
normal. Dan pada kelas eksperimen belajar siswa yang diterapkan
harga-harga mutlak selisih tersebut menggunakan model pembelajaran
(Lhitung) = 0,09. Kemudian nilai Lhitung ini berbasis masalah terhadap kemampuan
dikonsultasikan dengan nilai kritis L menulis teks negosiasi berpenerapan
dengan taraf nyata α = 0,05 (95%). positif atau lebih baik dalam
Dimana diketahui (N = 30) Ltabel = 0,16. meningkatkan kemampuan siswa dalam
Dengan demikian Lhitung < Ltabel (0,09 < menulis teks negosiasi dibandingkan
0,16) ini membuktikan bahwa data dengan menggunakan model
variabel kelas eksperimen berdistribusi pembelajaran ekspositori.
normal.
Pada taraf signifikan 5% PENUTUP
diperoleh nilai ( ) = 1,84 Berdasarkan hasil penelitian yang
sehingga < , yaitu 1,2 < 1,84. telah diuraikan pada pembahasan, dapat
Karena nilai < (0,05), maka data diambil simpulan yaitu kemampuan
memiliki varians yang homogen. menulis teks negosiasi siswa kelas X
Peningkatan nilai rata-rata diperoleh SMA Negeri 20 Medan Tahun
karena siswa lebih termotivasi dengan Pembelajaran 2014/2015 dengan
adanya model pembelajaran berbasis menggunakan model pembelajaran
masalah. Model pembelajaran berbasis berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata
masalah ini meningkatkan semangat yaitu 78,8, dengan demikian kategori
siswa sehingga mengubah kelas yang kemampuan model pembelajaran
pasif menjadi aktif. berbasis masalah adalah Baik.
Setelah to diketahui, selanjutnya Kemampuan menulis teks negosiasi
dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan
5% maupun 1% dengan df= (N-1) = 30- Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan
1= 29. Pada tabel t dengan df 29 menggunakan model pembelajaran
diperoleh taraf signifikan 5% = 1,70 dan ekspositori diperoleh nilai rata-rata yaitu
taraf signifikan 1% = 2,46 karena to yang 69,2 dengan demikian kategori
diperoleh lebih besar dari t tabel yaitu 1,70 kemampuan model pembelajaran

Jurnal Edukasi Kultura 114


Rini Prima S. Ritonga: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…(101-115)

ekspositori adalah cukup. Sehingga Siswa Sekolah Dasar. Skripsi


Universitas Pendidikan
terdapat penerapan yang signifikan dari
Indonesia/Repitory.upi.edu
hasil menggunakan model pembelajaran Forsyth, Patrick. 1996. Negosiasi
Menang/Menang dengan
berbasis masalah dengan model
Komunikasi Persuasif. Jakarta: PT
pembelajaran ekspositori. Hasil Gramedia Pustaka Utama
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa
kemampuan menulis teks negosiasi
Indonesia Ekspresi Diri dan
dengan model pembelajaran berbasis Akademik Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
masalah lebih baik dan lebih efektif
____________. 2014. Bahasa Indonesia
dibandingkan dengan hasil model Ekspresi Diri dan Akademik
SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta:
pembelajaran ekspositori dalam menulis
Kemendikbud
teks negosiasi siswa kelas X SMA Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas
Berbahasa Indonesia untuk
Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran
SMA/MA Kelas X Kelompok
2014/2015. Wajib. Jakarta: Erlangga
Purba, Lisna. 2012. Penerapan Model
Kreatif Treffinger Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kemampuan Menulis Narasi
Sugestif. Jurnal Bahasa & Sastra
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Indonesia. Volume 9, Nomor 2,
Penelitian: Suatu Pendekatan
Oktober 2012. Diunduh 2
Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Desember 2014
Barus, Irawati. 2014. Efektivitas Model
Sudjana, N. 2002. Metode Statistika.
Pembelajaran Berbasis Masalah
Bandung: Tarsito
(Problem based learning)
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar
Terhadap Kemampuan Menulis
Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.
Paragraf Argumentasi Siswa Kelas
Rajawali Press
X SMA Negeri 1 Pancurbatu
Wardani. 2012. Efektivitas
Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Pembelajaran Siklus (Leraning
Medan: Skripsi Pendidikan Bahasa
Cycle) Terhadap Kemampuan
dan Sastra Indonesia, Unimed
Menulis Artikel. Jurnal Bahasa &
Fahrurazi. 2011. Penerapan
Sastra Indonesia. Volume 9,
Pembelajaran Berbasis Masalah
Nomor 13, Oktober 2012. Diunduh
untuk Meningkatkan Berpikir
2 Desember 2014
Kritis dan Komunikasi Matematis

Jurnal Edukasi Kultura 115

Anda mungkin juga menyukai