Anda di halaman 1dari 21

1

LAPORAN TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN


PASCA OPRASI SC
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MOHAMMAD
HASAN PALEMBANG

DI SUSUN OLEH

NAMA : RENNY TRIYANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021-2022
2

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktik ini telah disetujui oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan

Palembang,19 februari 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Ns.Ani Syafriati,S.Kep,M,Kep Emi Restu Syakerti,SST

Mengetahui
Ka.Prodi S1 Keperawatan

Ns. Leni Wijaya, S.Kep, M.Kes


NIDN
3

SURAT KESEDIAAN MENJADI CI LAPANGAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Emi Restu Syakerti,SST


TTL : Purwosari 17-02-1990
Alamat : Jl.Palembang Pangkalai Balai RT 005 RW 001
Jabatan : Bidan Pelaksana
Instansi Kerja : Kebidanan

Dengan ini menyatakan, BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA sebagai CI Lapangan


pada Praktek Klinik Keperawatan Dasar mahasiswa semester V Program Studi S1
Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang Tahun Akademik 2021/2022

Palembang,19-02-2022
Yang menyatakan

Emi Restu Syakerti,SST


4

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur berkat karunia-Nya penulis dapat


menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan tahun akademik 2022 di “RS
BHAYANGKARA MOHAMMAD HASAN PALEMBANG”.laporan ini
membahas tentang “ PASCA OPRASI SC”
Laporan ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh mata kuliah
PKL semester genap (V) Program studi S1 Keperawatan Pada Stikes Mitra
Adiguna Palembang
Dengan selesainya kegiatan PKL ini tentunya tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya bimbingan,pengarahan dan bantuan-bantuan dari pihak yang
terlibat.Oleh sebab itu penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini,tidak lepas
dari partisipasi berbagai pihak yang memberikan bimbingan,dukungan,bantuan
dan nasehat yang nilainya sangat besar manfaatnya .maka dengan kesempatan
ini,dengan kerendahan hati penulis mengucapkan kepada Ns.Ani
Syafriati,S.Kep,M,Kep Selaku pembimbing dalam laporan PKL ini dan penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada :
1.Ibu Ns,Leni Wijaya,S.kep,M.kes Selaku Ketua Ka.prodi S1 Keperawatan
2.Bapak Ns,Oscar Ari W,M.kep Selaku Pembimbing Lapangan Praktik
Penulis Menyadari bahwa penulisan ini masih sangat jauh dari sempurna.Oleh
karna itu kritikan,masukan, dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
sebagai perbaikan kedepanya.penulis sadar bahwa program PKL,yang telah di
selanggarkan masih jauh dari sempurna,untuk itu kritik yang membangun sangat
penulis harapkan untuk perbikan selanjutnya.
Semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat baik untuk lembaga maupun
mahasiswa,Dan harapan kedepannya semoga program PKL yang akan datang
berjalan dengan lebih baik.Amin.
Palembang, Februari 2022
Penulis

Renny Triyani
5

LAPORAN PENDAHULUAN POST OPRASI SC

A.PENGERTIAN
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (amru sofian,2012). Sectio
Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatann pada
dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina (Mochtar, 2018 dalam
Siti, dkk 2018)
B.ETIOLOGI

1. Etiologi yang berasal dari ibu

Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai

kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi janin /

panggul ), ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat

kesempitan panggul, Plasenta previa terutama pada primigravida,

solutsio plasenta tingkat I – II, komplikasi kehamilan yang disertai

penyakit ( jantung, DM ). Gangguan perjalanan persalinan (kista

ovarium, mioma uteri, dan sebagainya).

2. Etiologi yang berasal dari janin

fetal distress / gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan

janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, Kegagalan

persalinan vakum atau forceps ekstraksi. (Nurarif 2018)


6

C. PATHWAYS

D.MANIFESTASI KLINIK

Menurut Saifuddin (2018), manifestasi klinis terbagi atas 4 bagian yaitu :


a. Pusing
b. Mual muntah
c. Nyeri sekitar luka operasi
d. Peristaltic usus menurun
E.PATOFISIOLOG
Sectio caesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat
di atas 500 gram dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Indikasi
dilakukan tindakan sc yaitu distorsi kepala panggul, disfungsi uterus, distorsia
jaringan lunak, placenta previa dll, untuk ibu. Sedangkan untuk janin adalah gawat
janin. Janin besar dan janin lintang setelah dilakukan SC ibu akan mengalami
7

adaptasi post partum baik aspek kognitif berupa kurang pengetahuan. Akibat
kurang informasi dari aspek fisiologis yaitu produk oxitosin yang tidak adekuat
akan mengakibatkan ASI yang keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan menjadi
post de entris bagi kuman. Oleh karena itu perlu diberikan antibiotik dan
perawatan luka dengan prinsip steril. Nyeri adalah salah satu utama karena insisi
yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman.
Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa bersifat
regional dan umum. Namun anestesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap
janin maupun ibu anestesi janin sehingga kadang-kadang bayi lahir dalam
keadaan upnou yang tidak dapat diatasi dengan mudah. Akibatnya janin bisa mati,
sedangkan pengaruhnya anestesi bagi ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa
atonia uteri sehingga darah banyak yang keluar. Untuk pengaruh terhadap nafas
yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat sekret yang berlebihan karena kerja otot
nafas silia yang menutup. Anastesi ini juga mempengaruhi saluran pencarnaan
dengan menurunkan mobilitas usus.
Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung akan
terjadi proses penghancur dengan bantuan peristaltik usus. Kemudian diserap
untuk metabolisme sehingga tubuh memperoleh energi. Akibat dari mortilitas
yang menurun maka peristaltik juga menurun. Makanan yang ada di lambung
akan menumpung dan karena reflek untuk
batuk juga menurun. Maka pasien sengat motilitas yang menurun juga
berakibat padaperubahan pola eliminasi yaitu konstipasi (Saifuddin, Mansjoer &
Prawirohardjo, 2018).
F.MANIFESTASI KLINIS
a. Elektroensefalogram (EEG)
Untuk membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang.
b. Pemindaian CT
Untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.
c. Magneti Resonance Imaging (MRI)
Menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapangan magnetik dan
gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah-daerah otak
yang tidak jelas terlihat bila menggunakan pemindaian CT.
8

d. Uji laboratorium
1. Fungsi lumbal : menganalisis cairan serebrovaskuler
2. Hitung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan hematokrit
3. Panel elektrolit
4. krining toksik dari serum dan urin
5. AGD
6. Kadar kalsium darah
7. Kadar natrium darah
8. Kadar magnesium darah
G. KOMPLIKASI
Menurut Cunningham (2018) yang sering terjadi pada ibu SC :
a. Infeksi puerperial : kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa
nifas dibagi atas :
1. Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari.
2. Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan
perut sedikit kembung.
3. Berat, peritonealis, sepsisi dan usus paralitik.
b. Perdarahan : perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan
cabang-cabang arteri ikut terbuka atau karena atonia uteri.
c. Komplikasi-komplikasi lainnya antara lain luka kandung kencing,
embolisme paru yang sangat jarang terjadi.
d. Kurang kuatnya perut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan
berikutnya bisa terjadi ruptur.Yang sering terjadi pada bayi : Kematian
perinatal

H.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemantauan janin terhadap kesehatan janin
2. Pemantauan EKG
3. JDL dengan diferensial
4. Elektrolit
5. Hemoglobin/Hematokrit
6. Golongan Darah
9

7. Urinalis
8. Amniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasi
9. Pemeriksaan sinar X sesuai indikasi.
10. Ultrasound sesuai pesanan. (Tucker,Susan martin,2018)

Tabel 1

Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


Keperawatan (SDKI) (SLKI) Keperawatan
(SIKI)
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dikakukan tindakan Observasi :
agen cederafisik dibuktikan dengan keperawatan 1x24 jam diharapkan  Identifikasi lokasi,
tampak meringis Tingkat nyeri menurun. karakteristik,frekuensi,
intensitas nyeri
Kriteria Hasil :  Identifikasi skala nyeri
 Keluhan nyeri menurun (5)  Identifikasi factor
 Tampak meringis menurun(5) penyebab nyeri
 Sikap protektif menurun (5)  Monitor efek samping
penggunaananalgetik
Terapeutik :
 Berikan teknik
nonfarmakologis
(tarik nafas dalam,
kompre hangat atau
dingin)
 Kontrok lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (suhu,
pencahayaan,
10

kebisingan)
 Fasilitas istirahat dan
tidur

Edukasi :
 Jelaskan penyebab dan
pemicu nyeri
 Jelaskan strategi pereda
nyeri
 Anjurkan monitor
nyeri secara
mandiri
 Anjurkan teknik
nonfarkamkologisuntuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian ana

2. Resiko infeksi berhubungan Setelah melakukan tindakan Observasi :


dengan kerusakanintegritas kulit. keperawatan 1x 8 jam diharapkan  Monitor tanda dan
Tingkat infeksi menurun. gejala infeksilocal dan
sistemik
Kriteria Hasil : Terapeutik :
 Kebersihan tangan meningkat  Batasi jumlah
(5) pengunjung
11

 Kebersihan badan meningkat(5)  Berikan perawatan kulit


 Nyeri menurun (5) pada areaedema
 Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
 Pertahankan teknikn
aseptic pada pasein
beresiko tinggi
Edukasi :

 Jelaska tanda dan gejala


infeksi
 Ajarkan cuci tangan
dengan benar
 Anjurkan
meningkatkan a
 Anjurkan
meningkatkan a
Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian antib

3. Intoleransi aktivitas berhubungan Setelah melakukan tindakan Observasi :


dengan imobilitas dibuktikan keperawaran 1x24 jam diharapkan  Identifikasi keterbatasan
dengan klien merasa lemah. Toleransi aktivitas meningkat. fungsi dangerak sendi
Kriteria Hasil :  Monitor lokasi dan sifat
 Kemudahan dalam melakukan ketidaknyamanan atau rasa
aktivitas sehari-hari meningkat Terapeutik :
(5)  Lakukan pengendalian
 Kecepatan berjalan meningkat nyeri sebelummemulai
(5) latihan
 Jarak berjalan meningkat (5)  Berikan posisi tubuh
12

 Perasaan lemah menurun (5) optimal untukgerakan


sendimpasif atau aktif
 Fasilitasi menyusun
jadwal latihanrentang
gerak aktif atau pasif
 Berikan penguatan
positif untuk
melakukan latihan
bersama
Edukasi :
 Jelaskan kepada pasien
atau keluarga tujuan dan
rencanakan latihan
bersama
 Anjurkan pasien duduk
ditempat tidur, disisi
tempat tidur (menjuntai)
atau di kursi
 Anjurkan melakukan
latihan rentang gerak
pasif dan aktif secara
sistematis
4. Deficit perawatan diri berhubungan Setelah dikakukan tindakan Observasi :
dengan kelemahan fisik dibuktikan keperawatan 1x24 jam diharapkan  Monitor tingkat
dengan tidak mampu Perawatan diri meningkat. kemandirian
mandi/berpakaian secara mandiri. Kriteria Hasil :  Identifikasi kebutuhan
 Kemampuan mandi meningkat alat bantu dlam
(5) melakukan kebersihan
diri, berpakaian,
berhias, dan makan.
 Monitor integritas kulit
pasien.
13

 Kemampuan mengenakan Terapeutik :


pakaian secara mandiri  Dampingi dalam
meningkat (5) melakukanperawatan
 Mempertahankan kebersihan diri
diri meningkat (5)  Fasilitasi kemandirian
klien
 Jadwalkan rutinitas
perawatan diriEdukasi :
 Anjurkan melakukan
perawatan dirisecara
konsisten sesuai
kemampuan
 Anjurkan ke toilet
secara mandiri
5. Gangguan mobilitan fisik Setelah dikakukan tindakan Observasi :
berhubungan dengan efek agen keperawatan 1x24 jam diharapkan  Identifikasi adanya
farmakologis (anestesi) dibuktikan Mobilitas fisik meningkat. nyeri atau
dengan fisik lemah. Kriterian Hasil : keluhan fisik lainnya
 Nyeri menurun (5)  Identifikasi
 Kelemahan fisik menurun (5) toleransi fisik
 Kekuatan otot meningkat (5) melakukan pergerakan
 Gerakan terbatas menurun (5) Terapeutik :
 Fasilitas aktivitas
mobilisasi denganalat
bantu
 Libatkan keluarga
untuk membantupasien
dalam meningkatkan
pergerakan
14

Edukasi :

 Jelaskan tujuan dan


prosedurmobilisasi
 Anjurkan mobilisasi
dini
 Ajarkan mobilisasi
sederhana yangharus
tempat tidur, pindah
dari tempattidur ke
kursi)
Resiko ketidakseimbangan cairan Setelah dikakukan tindakan Observasi :
berhubungan dengan prosedur keperawatan 1x24 jam diharapkan  Monitor frekuensi dan
pembedahan dibuktikan dengan Keseimbangan cairan meningkat. kekuatannadi
perdarahan. Kriteria Hasil :  Monitor tekana darah
 Asupan cairan meningkat (5)  Monitor jumlah dan
 Kelembaban membrane warna urin
mukosa meningkat (5)  Monitor inteka dan
 Membrane mukosa membaik output cairanTerapeutik :
(5)  Atur waktu
 Turgor kulit membaik (5) pemantauan sesuai
dengan kondisi klien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
15

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama : Nama Suami :
Umur : Umur :
Suku : Suku :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
No Register :
Tgl MRS :
Tgl Pengkajian :

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama :
 Saat masuk RS :
 Saat pengkajian :
2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Kehamilan
* HPHT :
* Taksiran Tanggal Persalinan :
* ANC
- Frekuensi :……..kali
- Tempat :
- Keluhan-keluhan :
Trimester I :
Trimester II :
Trimester III :
- Imunisasi : ( ) Ya ( ) Tidak
Imunisasi I Minggu ke………….
Imunisasi II Minggu ke…………
16

b. Riwayat Persalinan
IBU
* Tanggal Persalinan : Waktu :
* Tempat Persalinan : Ditolong oleh :
* Jenis Persalinan : ( ) Spontan belakang kepala
( ) Vacum
( ) Forcep
( ) Operasi Sectio Cesarea
* Perdarahan
Jumlah :……………..cc
* Plasenta
Dilahirkan dengan : ( ) Spontan
( ) Bantuan
Keadaan plasenta : ( ) Lengkap
( ) Tidak lengkap
Sisa plasenta : ( ) Ada ( )
Tidak ada
Ukuran :
Berat :…………gram
Kelainan :…………
* Ketuban
Warna : ( ) Jernih ( ) Keruh
Bau : ( ) Tidak berbau ( ) Berbau
* Catatan waktu persalinan
Kala I :……………jam…………menit
Kala II :……………jam…………menit
Kala III :……………jam…………menit
Kala IV :……………jam…………menit
17

BAYI
* Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
* BBL :……….gram PB :………...cm
* APGAR SCORE : 1 menit……. 5 menit………..
* Anus : ( ) Ada ( ) Tidak ada
* Masa gestasi :………minggu
* Cacat bawaan : ( ) Ada ( ) Tidak ada

3. Pengkajian Postpartum
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran :
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :………..mmHg
Denyut nadi :………..X/menit TB
:……………….cm
Pernafasan :………..X/menit Suhu
:……………….C
BB hamil :………..Kg BB sekarang
:……………….Kg

d. Wajah
Oedema : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Coujuntiva : ( ) Tidak anemis ( ) Anemis
Sklera : ( ) Tidak ikterik ( ) Ikterik

e. Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Peningkatan JVP : ( ) Ada ( ) Tidak ada

f. Dada
Bentuk payudara : ( ) Simetris ( ) Tidak simetris
Putting susu : ( ) Menonjol ( ) Tidak menonjol
18

Hiperpigmentasi : ( ) Ya ( ) Tidak
Colostrum : ( ) Keluar ( ) Tidak keluar
Kebersihan : ( ) Cukup ( ) Kurang
Kelainan : ( ) Payudara bengkak
( ) Putting susu lecet
( ) Infeksi payudara (mastitis)
( ) Lain-lain

g. Abdomen
Luka/operasi : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Keadaan luka operasi : ( ) Kering ( ) Basah
( ) Ada
PUS ( ) Tdk ada PUS

Gravidarum striae : ( ) Ada ( ) Tidak ada

Palpasi Uterus
Tinggi Fundus Uteri :…………………………………
Kontraksi uterus : ( ) Baik ( ) Jelek
Konsistensi uterus
Auskultasi
Bising usus :
h. Genetalia

Vulva
Varises : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Kemerahan : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Nyeri : ( ) Ya ( ) Tidak ada
Kebersihan : ( ) Cukup ( ) Kurang
19

Perineum
Bekas luka/luka parut : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Keadaan luka : ( ) Kering ( ) Basah
( ) Ada PUS ( ) Tidak ada PUS
Keluhan lain :……………………….

Lochea
Jenis lochea
Jumlah
Warna : ( ) Merah tua ( ) Merah segar
Sifat pengeluaran : ( ) menetes ( ) merembes ( )
memancar
Bau : ( ) Amis ( ) Busuk

* Pola eliminasi
Berapa jam setelah postpartum :
BAK : Frekuensi :………….
Warna :………….
Keluhan :………….
BAB : Frekuensi :………….
Konsistensi :………….
Warna :………….
Keluhan :………….
j. Ekstremitas
Kekuatan Otot
Oedema tangan/jari : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Oedema kaki : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Varises Tungkai : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Tromboplebitis : ( ) Ada ( ) Tidak ada
20

C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin :………………….
Kimia Darah :………………….
21

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,. 2018. Buku Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendika


Press
Bambang Widjanarko, 2018. Buku Sistem Reproduksi Wanita. EGC : Jakarta
Cunningham, 2018. Penatalaksanaan Post SC
Depkes, 2018. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta
Doengoes, M E, 2018. Rencana Askep Pedoman untuk Perencanaan Perawatan
Pasien. Jakarta :EGC
Fadhillah Harif, 2018. SDKI ( Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia ).
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai