Anda di halaman 1dari 15

BAB II

RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA

Judul : Penggunaan media sosial dan peran orang tua terhadap kejadian pernikahan
dini
Jenis Pustaka : Artikel
Bentuk Pustaka : Elektronik
Tahun Terbit : 2020
Nama Penulis : Asnuddin, Asrini Mattrah
Nama Editor : -
Judul Buku : -
Kota dan Nama : Sidenreng Rappang, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Penerbit Sidrap
Nama Jurnal : Holistik Jurnal Kesehatan
Volume (Edisi); Hal : 14 (3); 445-451
Alamat URL/DOI : http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/2794/pdf
Tanggal Diunduh :

A. Ringkasan Pustaka
Fokus Penelitian
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 1. Apa topik riset yang dibahas dalam artikel/laporan ini?


Paragraf II: 2. Untuk meneliti topik tersebut, kasus apa yang diangkat dalam artikel/laporan ini
dan di mana lokasinya (kampung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)?
3. Kebijakan apa (baik tingkat nasional, daerah, atau desa) yang terkait dengan topik
yang diangkat dalam artikel/laporan ini?
Paragraf III: 4. Bagaimana masalah penelitian dirumuskan untuk meneliti topik dan kasus yang
dikaji dalam artikel/laporan ini?

Salah satu produk dari perkembangan teknologi di bidang komunikasi adalah terlahirnya media sosial.
Kehadiran media sosial membawa dampak yang sangat besar terhadap kehidupan seseorang. Bagi
masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya
membuka media sosial secara berlebihan. Selain itu, remaja seringkali lebih mudah terpengaruh oleh
media sosial. Salah satu pengaruh tersebut adalah resiko remaja tersebut melangsungkan pernikahan dini
akibat pengaruh media sosial. Selain media sosial, peran orang tua pun dapat menentukan keputusan
remaja untuk melangsungkan pernikahan dini. Oleh karena itu, topik yang dibahas dalam artikel ini dalah
pengaruh media sosial dan peran orang tua terhadap kemungkinan terjadinya pernihakan dini.

Kasus yang diangkat dalam artikel ini adalah kasus pernikahan dini yang terjadi pada remaja di
Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Cakupan wilayah penelitian ini adalah wilayah kerja Kantor
Urusan Agama Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng.
Masalah penelitian dirumuskan secara implisit didalam pendahuluan dengan memaparkan penelitian
terdahulu mengenai faktor – faktor pendorong pernikahan dini, pengaruh media sosial terhadap perilaku
remaja, dan peran orang tua terhadap perkembangan mental dan fisik remaja.
Metodologi
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 1. Artikel/laporan ini termasuk jenis penelitian apa: kuantitatif, kualitatif, ataukah
kombinasi keduanya?
2. Siapa subjek tineliti? Misalnya: perempuan, pemuda, masyarakat adat, petani, dsb.
Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, jelaskan juga populasi dan sampelnya
serta siapa responden dan informannya.
Paragraf II: 3. Konsep dan teori apa yang dipakai dalam artikel/laporan ini? Misalnya: analisis
Harvard dalam penelitian gender.
4. Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, variabel apa saja yang diteliti dalam
artikel/laporan ini? Uraikan mana variabel bebas, mana variabel terikat, dan mana
variabel antara (jika ada)?
Paragraf III: 5. Apa metode penelitian dan instrumen pengumpulan data yang digunakan?
6. Apa metode analisis data yang digunakan?

Jenis penelitian pada artikel ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 46
remaja berusia 14–19 tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia 14-19 tahun di
Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng dan sampelnya adalah 46 remaja di Kecamatan Marioriawa,
Kabupaten Soppeng.
Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh media sosial, peran orang tua terhadap keputusan remaja, serta
pernikahan dini di aras global maupun lokal. Variabel pengaruh dalam artikel ini adalah penggunaan
media sosial dan peran orang tua, sementara variabel terpengaruh dari penelitain ini adalah keputusan
remaja melangsungkan pernikahan dini.
Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur menggunakan instrumen kuisioner.
Metode analisis data dilakukan dengan cara deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study.
Pertanyaan kuisioner terdiri dari 14 pertanyaan untuk variabel penggunaan media sosial dan 12 soal untuk
variabel peran orang tua. Kemudian hasil data yang di dapatkan dianalisis di program SPSS dengan
menggunakan uji Chi Square.
Kerangka pemikiran
X1 Penggunaan Media Sosial

Y1 Pernikahan Dini

X2 Peran Orang Tua


Temuan
Sajikan temuan penelitian yang diuraikan dalam artikel/laporan ini. Deskripsikan terlebih dahulu
(jangan dianalisis) apa saja temuan-temuan tersebut. Bagian ini bisa sepanjang 3-4 paragraf.

Hasil penelitian dari penelitian ini adalah dari 46 responden terdapat 24 orang yang aktif di media sosial
dan menikah pada usia 14-16 tahun dengan persentase (52.2%) sedangkan yang aktif di media sosial yang
menikah pada usia 17-19 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase (15.2%), adapun yang tidak aktif
menggunakan media sosial sebanyak 4 orang yang menikah di umur 14-16 tahun dengan persentase
(8,7%) dan yang tidak aktif menggunakan media sosial yang menikah pada usia 17-19 tahun sebanyak 11
orang dengan persentase (23.9%). Ini menunjukkan bahwa responden yang aktif menggunakan media
sosial memiliki resiko lebih besar untuk melakukan pernikahan dini dibandingkan dengan responden yang
tidak aktif menggunakan media sosial.
Berdasarkan hasil penelitian, dari 46 responden terdapat 14 orang yang mendapatkan pengaruh orang tua
dan menikah pada usia 14-16 tahun dengan persentase (30.4%) sedangkan yang mendapatkan pengaruh
orang tua dan menikah pada usia 17-19 tahun sebanyak 15 orang dengan persentase (62.0%), adapun
kategori yang tidak terpengaruh peran orang tua sebanyak 14 orang yang menikah di umur 14-16 tahun
dengan persentase (30.4%) dan kategori yang tidak tidak terpengaruh peran orang tua dan menikah pada
usia 17-19 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase (37.0%). Ini menunjukkan bahwa orang tua
memiliki pengaruh terhadap kejadian pernikahan dini pada anaknya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa, Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan
media sosial dan peran orang tua terhadap kejadian pernikahan dini di wilayah kerja Kantor Urusan
Agama Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng.

B. Analisis
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari empat paragraf dan harus bisa menyajikan beberapa butir
analisis sebagai berikut:

Paragraf I: 1. Apakah hasil penelitian sudah sesuai (bisa menjawab) pertanyaan penelitian yang
dirumuskan?
2. Apakah data penelitian yang dikumpulkan sudah memadai untuk dapat menjawab
pertanyaan penelitian?
Paragraf II: 3. Apakah hubungan antar-variabel bisa ditunjukkan dengan baik dan meyakinkan?
4. Apakah analisis data yang dilakukan sudah solid dan koheren?
Paragraf III: 5. Apa signifikansi dari artikel/laporan ini dalam menyumbang pengetahuan baru?
6. Apa pula signifikansinya terhadap perbaikan kebijakan?
7. Apa pula kekurangan/keterbatasan dari artikel/laporan ini?
Paragraf IV: 8. Hal apa yang relevan dan dapat diambil dari kandungan artikel/laporan ini (misal:
ranah penelitian baru, konsep/teori baru, kerangka pemikiran baru, dsb.)?
9. Kekurangan/keterbatasan apa yang perlu dilengkapi dengan penelitian berikutnya?

Penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan pernikahan dini yang dilakukan oleh remaja dapat
disebabkan karena pengaruh media sosial serta pengaruh peran orang tua. Hasil penelitian sudah bisa
menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian yang dikumpulkan sudah cukup memadai untuk dapat
menjawab pertanyaan penelitian
Hubungan antar variabel penggunaan media sosial dengan peran orang tua sangat berkesinambungan
karena peran orang tua lah yang dapat membatasi penggunaan media sosial, di kasus lain informasi
tentang bahaya pernikahan dini dari media sosial lah yang bisa menghentikan pengaruh orang tua untuk
membujuk anaknya melakukan pernikahan dini. Analisis data yang dilakukan pun sudah jelas
menggunakan analisis chi square dengan perhitungan kuantitatif.
Artikel ini dapat menyumbang pengetahuan baru mengenai faktor penyebab pernikahan dini, yaitu
penggunaan media sosial dan peran orang tua. Artikel ini pun diharapkan dapat memengaruhi pihak KUA
Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng melakukan upaya penanggulangan pernikahan dini yang
dilakukan secara terprogram (berkala). Kekurangan dalam artikel ini adalah tidak adanya kebijakan yang
berkaitan dengan pernikahan dini, rumusan masalah penelitian tidak disampaikan secara eksplisit
karenanya menciptakan keambiguan, jawaban kuisioner hanya berisi ya/tidak sehingga hasil penelitian
tidak terlalu maksimal dan tidak mendalam, serta penelitian tidak dilandaskan oleh teori yang
bersangkutan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menambah variabel
dan penelitian kearah proses impelementasi untuk mengembangkan penelitian ini.

Paragraf pertama : isi latar belakang (kebijakan, masalah, penelitian sebelumnya)


Paragraf kedua : tujuan
Paragraf 3 : metodologi (lokasi,Teknik pengambilan sampel, jumlah sampel, jenis penelitan)
Paragraf 4 : pembahasan (hasil dan pembahasan)
Kritisi : Metodologi, pengujian hipotesis,
Judul : ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK PERNIKAHAN DINI
DI KECAMATAN KANDIS KABUPATEN SIAK
Jenis Pustaka : Artikel
Bentuk Pustaka : Elektronik
Tahun Terbit : 2018
Nama Penulis : Yanti, Hamidah, Wiwita
Nama Editor : -
Judul Buku : -
Kota dan Nama : Riau, Poltekkes Kemenkes
Penerbit
Nama Jurnal : Jurnal Ibu dan Anak
Volume (Edisi); Hal : 6(2) ; 96-103
Alamat URL/DOI : https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JIA/article/download/94/85
Tanggal Diunduh :

C. Ringkasan Pustaka
Fokus Penelitian
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 5. Apa topik riset yang dibahas dalam artikel/laporan ini?


Paragraf II: 6. Untuk meneliti topik tersebut, kasus apa yang diangkat dalam artikel/laporan ini
dan di mana lokasinya (kampung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)?
7. Kebijakan apa (baik tingkat nasional, daerah, atau desa) yang terkait dengan topik
yang diangkat dalam artikel/laporan ini?
Paragraf III: 8. Bagaimana masalah penelitian dirumuskan untuk meneliti topik dan kasus yang
dikaji dalam artikel/laporan ini?

Pernikahan merupakan prosesi sakral yang dilakukan oleh kedua mempelai pria dan wanita untuk
memperkuat ikatan batin sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga dan
meneruskan keturunan. Pernikahan pada dasarnya wajar untuk dilakukan oleh setiap orang yang
sudah menginjak dewasa. Namun, di Indonesia pernikahan dini atau pernikahan dibawah umur 18
tahun, kerap terjadi, padahal pernikahan dini beresiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek
kesehatan, mental emosional, pendidikaan, sosial ekonomi, dan reproduksi. Selain itu, dampak dari
pernikahan dini pun dapat menyebabkan infeksi pada kandungan dan kanker mulut rahim.
Berdasarkan data BPS, pernikahan dini di Indonesia lebih banyak terjadi di daerah pedesaan
dibandingkan perkotaan. Oleh karena itu penelitian ini berusaha mengkaji tentang faktor penyebab
terjadinya pernikahan dini dan dampak pernikahan dini di wilayah Indonesia.

Kasus yang diangkat di artikel ini adalah tingginya kasus pernikahan dini di Kecamatan Kandis
Kelurahan Simpang Belutu dan Kelurahan Telaga Sam-Sam Kabupaten Siak yaitu terdapat 81
pernikahan usia muda dari 384 pernikahan. Menurut UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 pasal 7
bahwa perkawinan diijinkan bila laki-laki berumur 19 tahun dan wanita berumur 16 tahun, padahal
dari sudut pandang kesehatan, usia perempuan yang siap secara fisik dan mental untuk menikah
adalah pada usia 21 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 25 tahun.

Perumusan masalah dimulai dari pemaparan kebijakan tentang pernikahan di Indonesia yang
mendorong potensi terjadinya pernikahan dini, dilanjutkan dengan perbandingan umur pernikahan di
Indonesia dengan diluar negeri, lalu memaparkan dampak negatif dan resiko yang ditimbulkan akibat
pernikahan dini.

Metodologi
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 7. Artikel/laporan ini termasuk jenis penelitian apa: kuantitatif, kualitatif, ataukah
kombinasi keduanya?
8. Siapa subjek tineliti? Misalnya: perempuan, pemuda, masyarakat adat, petani, dsb.
Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, jelaskan juga populasi dan sampelnya
serta siapa responden dan informannya.
Paragraf II: 9. Konsep dan teori apa yang dipakai dalam artikel/laporan ini? Misalnya: analisis
Harvard dalam penelitian gender.
10. Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, variabel apa saja yang diteliti dalam
artikel/laporan ini? Uraikan mana variabel bebas, mana variabel terikat, dan mana
variabel antara (jika ada)?
Paragraf III: 11. Apa metode penelitian dan instrumen pengumpulan data yang digunakan?
12. Apa metode analisis data yang digunakan?

Jenis penelitian pada artikel ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah tiga pasangan
usia muda di Kecamatan Kandis Kelurahan Simpang Belutu dan Kelurahan Telaga Sam-Sam
Kabupaten Siak. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah tiga pasangan usia muda, tiga Orang
Tua dari Pasangan Usia Muda (Ibu), Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kandis, dua Kepala
Kelurahan di Kecamatan Kandis, dua Guru Bimbingan Konseling (BK) di SMPN 1 Kandis dan SMPN 2
Kandis, dua Guru Bimbingan Konseling (BK) di SMAN 1 Kandis dan SMK Baiturrahman Kandis, dan
tokoh masyarakat di Kelurahan Kandis (RT/RW). Total informan adalah 17
Penelitian ini mengkaji tentang faktor penyebab dan dampak dari pernikahan dini. Rujukan yang
digunakan peneliti sebagai dasar pemahaman untuk melakukan penelitian hanya diperoleh dari penelitian
terdahulu dengan topik yang serupa dan tidak menggunakan teori apapun.
Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara terstruktur kepada informan. Metode analisis data
dilakukan dengan cara deskriptif analitik dengan cara studi kasus. Peneliti mencoba menjelaskan
tentang suatu objek permasalahan yang ada di masyarakat dengan menggunakan wawancara
mendalam serta observasi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak pada bulan
Maret-Juni 2018.Tempat yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive)
yaitu di Kecamatan Kandis Kelurahan Simpang Belutu dan Kelurahan Telaga Sam-Sam Kabupaten
Siak. Alasan pemilihan lokasi ini karena tingginya angka kejadian pernikahan dini di wilayah
tersebut, transportasi ke kelurahan tersebut yang mudah dijangkau.Penentuan informan pada
penelitian ini dilakukan dengan tekhnik purposive sampling, berjumlah 17 orang. Tekhnik analisa
data adalah reduksi, kategorisasi, display data dan penarikan kesimpulan. Langkah-langkah dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi.

Kerangka Pemikiran

X Faktor Penyebab Pernikahan


Dini Y Pernikahan Dini

Z Dampak Pernikahan Dini

Temuan

Hasil penelitian di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak menyatakan bahwa ada beberapa faktor
penyebab terjadinya pernikahan dini, diantaranya adalah faktor kehamilan di luar nikah, faktor
lingkungan yang terdiri dari pengaruh teman serta lokasi lingkungan yang memberikan kesempatan
untuk berbuat zina, faktor orang tua/keluarga karena orang tua cenderung menikahkan anaknya
dengan segera sebab takut anaknya berbuat yang tidak - tidak, faktor pendidikan yang rendah akibat
remaja tidak melangsungkan ke pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan resiko terjadinya
pernikahan dini, faktor ekonomi karena perkawinan di bawah umur terjadi karena keadaan keluarga
yang hidup di garis kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya
dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu sehinggaakan berkurang satu anggota keluarganya
yang menjadi tanggung jawab, faktor individu meliputi keinginan masing-masing pasangan untuk
melangsungkan nikah muda, dan faktor media massa yang memengaruhi remaja untuk melakukan
seks pranikah sehingga terpaksa melakukan nikah muda.

Dampak yang timbul dari pernikahan dini dibagi menjadi dampak positif dan negatif. Dampak positif
diantaranya adalah terhindar dari perilaku seks bebas, apabila menginjak usia tua tidak lagi
mempunyai anak yang masih kecil, serta dapat mengurangi beban orang tua karena dengan
menikahkan anaknya maka semua kebutuhan anaknya akan dipenuhi oleh suami, sementara dampak
negatif dari pernikahan dini diantaranya adalah kematangan psikologis belum tercapai, mengurangi
kebebasan pengembangan diri, mengurangi kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, meningkatkan angka kematian bayi dan ibu, meningkatkan resiko komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas, meningkatkan resiko perceraian, taraf kehidupan yang rendah akibat
dari ketidakmampuan remaja memenuhi kebutuhan perekonomian.
D. Analisis
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari empat paragraf dan harus bisa menyajikan beberapa butir
analisis sebagai berikut:

Paragraf I: 10. Apakah hasil penelitian sudah sesuai (bisa menjawab) pertanyaan penelitian yang
dirumuskan?
11. Apakah data penelitian yang dikumpulkan sudah memadai untuk dapat menjawab
pertanyaan penelitian?
Paragraf II: 12. Apakah hubungan antar-variabel bisa ditunjukkan dengan baik dan meyakinkan?
13. Apakah analisis data yang dilakukan sudah solid dan koheren?
Paragraf III: 14. Apa signifikansi dari artikel/laporan ini dalam menyumbang pengetahuan baru?
15. Apa pula signifikansinya terhadap perbaikan kebijakan?
16. Apa pula kekurangan/keterbatasan dari artikel/laporan ini?
Paragraf IV: 17. Hal apa yang relevan dan dapat diambil dari kandungan artikel/laporan ini (misal:
ranah penelitian baru, konsep/teori baru, kerangka pemikiran baru, dsb.)?
18. Kekurangan/keterbatasan apa yang perlu dilengkapi dengan penelitian berikutnya?

Penelitian ini menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini serta dampak
positif maupun negatif dari adanya pernikahan dini. Hasil penelitian sudah bisa menjawab pertanyaan
penelitian. Data penelitian yang dikumpulkan sudah cukup memadai untuk dapat menjawab pertanyaan
penelitian karena informan dari penelitian ini pun bermacam – macam sehingga meningkatkan cakupan
jawaban.
Hubungan antar variabel di penelitian ini bersifat sebab akibat dari pernikahan dini. Variabel tidak
dijelaskan secara eksplisit karena jenis penelitian berupa kualitatif. Namun hubungan antar variabel
mudah untuk dimengerti dan meyakinkan. Analisis data yang dilakukan pun sudah jelas dengan
memaparkan hasil wawancara dari tiap informan dan mengkategorikan hasil wawancara tersebut dalam
berbagai golongan jawaban, Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapang sehingga data solid dan
koheren.
Artikel ini dapat menyumbang pengetahuan baru mengenai faktor penyebab pernikahan dini serta dampak
pernikahan dini. Artikel ini pun diharapkan dapat memengaruhi pihak KUA Kecamatan Kandis
Kabupaten Siak untuk melakukan upaya penanggulangan pernikahan dini yang dilakukan secara
terprogram (berkala), meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, memberikan
penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang dampak negatif dari perkawinan usia muda, dan memengaruhi
orang tua agar memberi dukungan kepada anaknya untuk tidak menikah dulu dan melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Artikel ini pun diharapkan dapat mengubah kebijakan mengenai umur
pernikahan di Indonesia. Kekurangan dalam artikel ini adalah dalam bagian hasil dan pembahasan, hasil
wawancara disajikan dalam bentuk narasi dan menggunakan sudut pandang orang ketiga sehingga
memungkinkan terjadinya pengaruh dari pemikiran penulisdan penelitian tidak dilandaskan oleh teori
yang bersangkutan.
Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan teori yang bersangkutan dengan topik
penelitian, serta untuk hasil wawancara dapat disajikan menggunakan kutipan langsung sehingga hasil
wawancara tersebut bersifat lebih asli.
Judul : Dinamika Isu Pernikahan Anak di Indonesia pada Media Baru
Jenis Pustaka : Artikel
Bentuk Pustaka : Elektronik
Tahun Terbit : 2018
Nama Penulis : Hermin Indah Wahyuni, Partini, Lidwina Mutia Sadasri, Meike Lusye K.
Nama Editor : -
Judul Buku : -
Kota dan Nama : Yogyakarta, Kominfo
Penerbit
Nama Jurnal : Jurnal IPTEK-KOM
Volume (Edisi); Hal : 20 (2); 183 - 198
Alamat URL/DOI : https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/iptekkom/article/view/1802

Tanggal Diunduh :

E. Ringkasan Pustaka
Fokus Penelitian
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 9. Apa topik riset yang dibahas dalam artikel/laporan ini?


Paragraf II: 10. Untuk meneliti topik tersebut, kasus apa yang diangkat dalam artikel/laporan ini
dan di mana lokasinya (kampung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)?
11. Kebijakan apa (baik tingkat nasional, daerah, atau desa) yang terkait dengan topik
yang diangkat dalam artikel/laporan ini?
Paragraf III: 12. Bagaimana masalah penelitian dirumuskan untuk meneliti topik dan kasus yang
dikaji dalam artikel/laporan ini?

Pengguna internet semakin hari semakin meningkat. Pengakses nya pun bukan hanya pengguna di
daerah urban saja, melainkan rural-urban dan rural. Pengguna internet di Indonesia mayoritas berusia di
antara 19-34 tahun. Meski demikian, penetrasi pengguna tertinggi dirasakan untuk masyarakat berusia
13-18 tahun. Hal ini menandakan bahwa internet lekat relasinya dengan remaja. Layanan internet yang
masih sering digunakan di Indonesia salah satunya adalah media sosial.

Media sosial tak hanya digunakan untuk chatting, tetapi juga untuk beragam kegiatan lainnya, salah satu
bentuknya adalah kampanye. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, kampanye melalui media sosial daring
cukup mudah ditemui, salah satunya kampanye kontroversial terkait pernikahan anak.

Tercatat tagar (tanda pagar atau hashtag) NikahMuda menjadi salah satu tagar yang sempat viral dalam
konteks media sosial daring di Indonesia. Diskusi terkait tagar tersebut juga telah sampai pada beragam
bentuk aktivisme lain, baik pro maupun kontra atas praktik pernikahan di kalangan remaja. Salah satu
kasus pernikahan muda, yaitu Muhammad Alvin, anak seorang pendakwah yang populer dan memiliki
basis followers sebanyak 324,000 di media sosial daring Instagram menjadi perbincangan dikarenakan
usianya yang terbilang sangat muda untuk dapat menikah, yakni 17 tahun. Padahal, UU No. 1 tahun
1974 tentang perkawinan menyaratkan perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19
tahun.

Sampai saat ini, masih bermunculan tagar NikahMuda, MarriedYoung, sampai IndonesiaTanpaPacaran.
Sampai Bulan April 2018 lalu, Indonesia “dikejutkan” kembali akan berita anak usia SMP (15 dan 14
tahun) di Sulawesi Barat yang bersikeras ingin menikah. Tidak salah lagi, prokontra tentang pernikahan
muda muncul kembali dan makin makin masif informasinya melalui media sosial. Hal ini menunjukkan
adanya signifikansi dalam kajian ilmu sosial untuk menelisik lebih dalam dan memetakan gambaran
relasi antara media baru dan fenomena nikah muda di Indonesia melalui kajian atas teks atau wacana di
media baru dan atas masyarakat sebagai pengguna media baru.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana wacana konten pernikahan anak di media
baru, baik melalui mesin pencari maupun media sosial online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan gambaran wacana pernikahan anak dan pemetaan persepsi media baru.

Metodologi
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 13. Artikel/laporan ini termasuk jenis penelitian apa: kuantitatif, kualitatif, ataukah
kombinasi keduanya?
14. Siapa subjek tineliti? Misalnya: perempuan, pemuda, masyarakat adat, petani, dsb.
Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, jelaskan juga populasi dan sampelnya
serta siapa responden dan informannya.
Paragraf II: 15. Konsep dan teori apa yang dipakai dalam artikel/laporan ini? Misalnya: analisis
Harvard dalam penelitian gender.
16. Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, variabel apa saja yang diteliti dalam
artikel/laporan ini? Uraikan mana variabel bebas, mana variabel terikat, dan mana
variabel antara (jika ada)?
Paragraf III: 17. Apa metode penelitian dan instrumen pengumpulan data yang digunakan?
18. Apa metode analisis data yang digunakan?

Jenis penelitian pada artikel ini adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif dengan cara
menganalisis kategori frekuensi teks menggunakan langkah kuantitatif kemudian menafsirkan kategori
ke dalam teks menggunakan langkah kualitatif. Objek penelitian dari artikel ini adalah Konten media
sosial daring, yakni Facebook dan Twitter dengan kata kunci nikah anak selama periode Desember 2017-
Mei 2018. Konten tersebut kemudian dianalisis menggunakan IPA (Intelligence Perception Analysis). IPA
melakukan analisis opini publik dari sumber media sosial untuk mendapatkan persepsi publik secara real
time terhadap suatu kejadian, tokoh, organisasi, isu, ataupun kebijakan. Facebook dan Twitter
digunakan untuk mendapatkan demografi publik berdasar profile user (age, gender, location, activity,
awareness, influence, hobby)

Konsep yang digunakan dalam artikel ini diambil dari kajian terdahulu oleh DiMaggio (2021) yang
membahas relasi internet dan remaja, pemanfaatan media baru dalam diskursus, serta gambaran umum
nikah anak, lalu relasi media baru dalam diskursus dipetakan oleh Flew (2004) yang menyatakan bahwa
internet sebagai bentuk media baru memiliki kemampuan dan hambatan dalam konteks informasi, dan
konsep nikah anak yang secara definitif merupakan pernikahan yang terjadi pada anak di bawah 18
tahun dengan terpaksa, dipaksa, atau atas kemauan sendiri.

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode analisis isi yang merupakan metode sistematis
untuk menganalisis isi dan pesan yang disampaikan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode
analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Analisis isi kualitatif digunakan untuk melihat kecenderungan
isi media berdasarkan context (situasi sosial di seputar dokumen atau teks yang diteliti), process
(produksi media atau isi pesan yang diorganisasi bersama), dan emergence (pembentukan secara
bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan intepretasi) dari dokumen yang diteliti
(Bungin, 2004).

Kerangka Pemikiran
Cantumkan kerangka pemikiran yang digunakan dalam artikel/laporan ini. Apabila kerangka
pemikiran tersebut sudah dicantumkan oleh penulis artikel/laporan, maka tinggal disalin saja. Tetapi jika
tidak ada, maka kerangka pemikiran direkonstruksi berdasarkan uraian dalam artikel/laporan ini.

Temuan
Sajikan temuan penelitian yang diuraikan dalam artikel/laporan ini. Deskripsikan terlebih dahulu
(jangan dianalisis) apa saja temuan-temuan tersebut. Bagian ini bisa sepanjang 3-4 paragraf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut mesin pencari konten, pernikahan muda secara faktual ada
dalam masyarakat dan sangat terkait dengan aspek sosiologis dan budaya. Hal ini ditunjukkan melalui
sejumlah konten viral terkait anak yang menikah di bawah umur dengan alasan budaya tanpa
mempertimbangkan kesehatan reproduksi, dan masa depan anak.
Temuan dan hasil analisis menunjukkan masivitas konten di mesin pencari dan media sosial daring
dengan kata kunci nikah anak, nikah dini, dan nikah muda. Viralitas fenomena nikah muda menjadi hal
yang cukup banyak direspons, baik pro maupun kontra. Meski demikian, wacana nikah anak yang muncul
dalam mesin pencari dan media sosial daring Facebook dan Twitter cenderung masuk dalam kategori
kontra terhadap nikah muda. Nikah muda dipandang sebagai hal yang memerlukan pertimbangan yang
matang sehingga calon pengantin seharusnya sudah dalam kategori dewasa, dan bukan anak-anak.
Dalam data exposure konten media sosial daring, delapan kutub persepsi tentang nikah muda muncul
dalam hamparan konten meski tidak memiliki porsi yang sama, tetapi didominasi kebahagiaan dan
antisipasi, Jika dirunut melalui hasil tangkapan layar pada tiap platform, konten nikah muda cenderung
diantisipasi karena mencemaskan dampak dari nikah muda. Hal ini makin menunjukkan betapa
pentingnya melakukan kajian serius mengenai hal ini dan perlunya upaya penyadaran serta pemahaman
masyarakat akan pentingnya membahas nikah muda dan menunjukkan beragam dampak negatif yang
dibawa oleh fenomena nikah muda.
F. Analisis
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari empat paragraf dan harus bisa menyajikan beberapa butir
analisis sebagai berikut:

Paragraf I: 19. Apakah hasil penelitian sudah sesuai (bisa menjawab) pertanyaan penelitian yang
dirumuskan?
20. Apakah data penelitian yang dikumpulkan sudah memadai untuk dapat menjawab
pertanyaan penelitian?
Paragraf II: 21. Apakah hubungan antar-variabel bisa ditunjukkan dengan baik dan meyakinkan?
22. Apakah analisis data yang dilakukan sudah solid dan koheren?
Paragraf III: 23. Apa signifikansi dari artikel/laporan ini dalam menyumbang pengetahuan baru?
24. Apa pula signifikansinya terhadap perbaikan kebijakan?
25. Apa pula kekurangan/keterbatasan dari artikel/laporan ini?
Paragraf IV: 26. Hal apa yang relevan dan dapat diambil dari kandungan artikel/laporan ini (misal:
ranah penelitian baru, konsep/teori baru, kerangka pemikiran baru, dsb.)?
27. Kekurangan/keterbatasan apa yang perlu dilengkapi dengan penelitian berikutnya?

Penelitian ini menunjukkan bagaimana wacana nikah muda di mesin pencari maupun di media sosial dan
bagaimana nikah muda tersebut ditanggapi oleh masyarakat. Hasil penelitian yang dipaparkan sudah jelas
dan mampu menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian yang dikumpulkan sangat beragam dan
melalui berbagai tahap yang kompleks agar dapat menjawab pertanyaaan penelitian dengan akurat. Oleh
karena itu data sudah cukup memadai untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian.
Penelitian dijalankan selama enam bulan dengan mengumpulkan seluruh konten terkait pernikahan muda
di mesin pencari maupun media sosial. Peneliti menganalisis data secara menyeluruh dan mengaitkan
temuan data dengan kasus – kasus yang bersangkutan. Selain itu peneliti pun menggunakan mesin untuk
menganalisis data agar hasil analisis menjadi lebih akurat, solid, dan koheren.
Artikel ini telah menyumbang pengetahuan baru mengenai kecenderungan konten nikah muda yang ada
di mesin pencari maupun media sosial, diskusi pro kontra tentang peristiwa nikah muda di media baru,
serta pandangan masyarakat mengenai persitiwa nikah muda yang marak di Indonesia. Melalui artikel ini,
diharapkan konten pencegahan pernikahan dini lebih digencarkan oleh pemerintah melalui internet,
khususnya media sosial. Kekurangan dalam artikel ini adalah bahasa yang digunakan oleh penulis sangat
kompleks dan menggunakan berbagai sebutan asing. Selain itu, artikel ini tidak mengandung variabel dan
tidak mencari sumber dari sebuah fenomena, melainkan hanya ingin mencari tahu bagaimana
kecenderungen fenomena tersebut dan bagaimana fenomena tersebut disikapi.
Judul : Trends of Early Marriage in Developing Countries: A Systematic Review
Jenis Pustaka : Artikel
Bentuk Pustaka : Elektronik
Tahun Terbit : 2019
Nama Penulis : Suhariyati Suhariyati, Joni Haryanto, Ririn Probowati
Nama Editor :
Judul Buku :
Kota dan Nama : Surabaya, UNAIR
Penerbit
Nama Jurnal : Jurnal Ners
Volume (Edisi); Hal : 14 (3); 277-282
Alamat URL/DOI : https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/17019

Tanggal Diunduh :

G. Ringkasan Pustaka
Fokus Penelitian
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 13. Apa topik riset yang dibahas dalam artikel/laporan ini?
Paragraf II: 14. Untuk meneliti topik tersebut, kasus apa yang diangkat dalam artikel/laporan ini
dan di mana lokasinya (kampung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)?
15. Kebijakan apa (baik tingkat nasional, daerah, atau desa) yang terkait dengan topik
yang diangkat dalam artikel/laporan ini?
Paragraf III: 16. Bagaimana masalah penelitian dirumuskan untuk meneliti topik dan kasus yang
dikaji dalam artikel/laporan ini?

Topik riset yang dibahas dalam artikel ini adalah permasalahan nikah muda atau pernikahan yang
dilakukan saat mempelai wanita berada di bawah umur 18 tahun. Pernikahan muda dalam artikel ini
dipandang sebagai pelanggaran hak manusia diantaranya adalah pelanggaran pemaksaan oleh orang tua,
pelanggaran hak kebebasan berekspresi, pelanggaran hak untuk berpendidikan, dll.
Metodologi
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari tiga paragraf dengan kandungan sebagai berikut:

Paragraf I: 19. Artikel/laporan ini termasuk jenis penelitian apa: kuantitatif, kualitatif, ataukah
kombinasi keduanya?
20. Siapa subjek tineliti? Misalnya: perempuan, pemuda, masyarakat adat, petani, dsb.
Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, jelaskan juga populasi dan sampelnya
serta siapa responden dan informannya.
Paragraf II: 21. Konsep dan teori apa yang dipakai dalam artikel/laporan ini? Misalnya: analisis
Harvard dalam penelitian gender.
22. Jika menggunakan pendekatan kuantitatif, variabel apa saja yang diteliti dalam
artikel/laporan ini? Uraikan mana variabel bebas, mana variabel terikat, dan mana
variabel antara (jika ada)?
Paragraf III: 23. Apa metode penelitian dan instrumen pengumpulan data yang digunakan?
24. Apa metode analisis data yang digunakan?

Kerangka Pemikiran
Cantumkan kerangka pemikiran yang digunakan dalam artikel/laporan ini. Apabila kerangka
pemikiran tersebut sudah dicantumkan oleh penulis artikel/laporan, maka tinggal disalin saja. Tetapi jika
tidak ada, maka kerangka pemikiran direkonstruksi berdasarkan uraian dalam artikel/laporan ini.

Temuan
Sajikan temuan penelitian yang diuraikan dalam artikel/laporan ini. Deskripsikan terlebih dahulu
(jangan dianalisis) apa saja temuan-temuan tersebut. Bagian ini bisa sepanjang 3-4 paragraf.

H. Analisis
Bagian ini diusahakan hanya terdiri dari empat paragraf dan harus bisa menyajikan beberapa butir
analisis sebagai berikut:

Paragraf I: 28. Apakah hasil penelitian sudah sesuai (bisa menjawab) pertanyaan penelitian yang
dirumuskan?
29. Apakah data penelitian yang dikumpulkan sudah memadai untuk dapat menjawab
pertanyaan penelitian?
Paragraf II: 30. Apakah hubungan antar-variabel bisa ditunjukkan dengan baik dan meyakinkan?
31. Apakah analisis data yang dilakukan sudah solid dan koheren?
Paragraf III: 32. Apa signifikansi dari artikel/laporan ini dalam menyumbang pengetahuan baru?
33. Apa pula signifikansinya terhadap perbaikan kebijakan?
34. Apa pula kekurangan/keterbatasan dari artikel/laporan ini?
Paragraf IV: 35. Hal apa yang relevan dan dapat diambil dari kandungan artikel/laporan ini (misal:
ranah penelitian baru, konsep/teori baru, kerangka pemikiran baru, dsb.)?
36. Kekurangan/keterbatasan apa yang perlu dilengkapi dengan penelitian berikutnya?
Target : penelitian yang menyebutkan internet memengaruhi pernikahan muda, Atau faktor general yang
menyebabkan pernikahan muda

Fenomena pernikahan muda dari New Media


Kalau bisa pendekatan provinsi
Pernikahan anak di dunia
Menyimpulkan trend per provinsi biar beragam
trend pernikahan dini, membandingkan fakta dengan penelitian sebelumnya dan kebijakan
Kata kunci ; Internet, media sosial, pernikahan muda (teori penggunaan internet dan media sosial) –
komunikasi massa, teori tentang pernikahan muda (sikap, sudah melakukan, atau gimana)

Anda mungkin juga menyukai