d. Bahwa untuk huruf a,b dan c diatas, maka dipandang perlu untuk
menetapkan Uraian Tugas Pejabat Struktural pada Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara yang
diatur dalam suatu Peraturan Bupati .
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 1959 Tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat No. 3 Tahun 1953 Tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara
No. 9 Tahun 1953) sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999,
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974,
tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990,
tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999,
tentang Kehutanan jo Undang-undang Nomor 19 tahun 2004,
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU Nomor 1
tahun 2004, tentang perubahan atas UU no 41 tahun
1999,tentang Kehutanan menjadi UU;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004,
tentang Perkebunan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992,
tentang sistem budidaya tanaman;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000,
tentang Perlindungan varitas Tanaman;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007,
tentang Penyenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan;
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004,
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437);
11. Peraturan Pemerintahan Nomor 44 Tahun 1995, tentang
Pembenihan Tanaman;
12. Peraturan Pemerintahan Nomor 7 Tahun 1999, tentang
pengawsan Tumbuhan dan Satwa;
13. Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun 1999, tentang
Pemanfaatan tumbuhan liar sadwa liar;
14. Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun 2002 tentang Perubahan
Nama Kabupaten Kutai menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 13);
15. Peraturan Pemerintahan Nomor 44 Tahun 2004, tentang
Perencanaan Kehutatan;
16. Peraturan Pemerintahan Nomor 45 Tahun 2004, tentang
Perlindungan Hutan;
17. Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta
Pemanfaatan Hutan Jo Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2008;
18. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007, tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 2
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 3
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Dinas
Perkebunan dan Kehutanan mempunyai fungsi :
Bagian Keempat
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretaris Dinas membawahkan;
1. Sub bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Penyusunan Program
c. Bidang Pengembangan Lahan , membawahkan:
1. Seksi Penyiapan dan Pemanfaatan Lahan;
2. Seksi Pengembangan dan Perluasan Areal;
3. Seksi Pembenihan;
d. Bidang Sarana Produksi, membawahkan:
1. Seksi Sarana Produksi;
2. Seksi Teknis Budidaya;
3. Seksi Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan;
B A B III
URAIAN TUGAS
Bagian Pertama
Kepala Dinas
Pasal 6
Bagian Kedua
Sekretaris
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Ketiga
Bidang Pengembangan Lahan
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Keempat
Bidang Sarana Produksi
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Uraian Tugas Kepala Seksi Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan adalah :
Pasal 20
Pasal 21
Uraian Tugas Kepala Seksi pembinaan Usaha dan Bimbingan Perijinan adalah ;
Bagian Kelenam
Bidang Perlindungan Perkebunan
Pasal 23
Pasal 24
Uraian Tugas Kepala Seksi Pengendalian Lingkungan adalah ;
Pasal 25
Uraian Tugas Kepala Seksi Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma adalah ;
Pasal 26
Uraian Tugas Kepala Seksi Sarana Perlindungan Perkebunan adalah ;
Bagian Ketujuh
Bidang Penataan, Pengusahaan Kawasan Hutan
Pasal 27
Uraian Tugas Kepala Bidang Penataan, Pengusahaan Kawasan Hutan adalah :
Pasal 28
Pasal 30
Uraian Tugas Kepala Seksi Penataan Perpetaan dan Pungutan Hasil Hutan
adalah :
Bagian Kedelapan
Bidang Perlindungan Hutan dan Penyuluhan Kehutanan
Pasal 31
Pasal 32
Uraian Tugas Kepala Seksi Keamanan Hutan dan Hasil Hutan adalah :
Pasal 33
Uraian Tugas Kepala Seksi Tenaga, Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan
adalah:
Pasal 34
Uraian Tugas Kepala Seksi Pengelolaan Hutan Lindung dan Kawasan Lindung
adalah :
Bagian Kesembilan
Bidang Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Pasal 35
a. membantu Kepala Dinas di Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan melalui Sekretaris
Dinas;
b. membina, mengatur, mengarahkan dan membagi tugas dan menilai hasil kerja
bawahan;
c. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah
yang perlu diambil dalam urusan Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan meliputi
Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan, Penghijauan dan Konservasi Hutan serta
Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan;
d. mengkoordinasikan dan menyusun kegiatan dalam Bidang Rehabilitasi Hutan dan
Lahan;
e. melaporkan pelaksanaan kegiatan pokok di Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan
sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas;
f. mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan RENSTRA Bidang
Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
g. menyusun konsep sasaran, membuat program dan RENJA tahunan urusan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
h. mengkoordinasikan rencana penyusunan LAKIP dan TAPKIN bidang Rehabilitasi
Hutan dan Lahan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
i. mengkonsultasikan kegiatan Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang bersifat
urgen kepada Kepala Dinas;
j. merumuskan kebijakan operasional dibidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yang
meliputi urusan bidang Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan, Penghijauan dan
Konservasi hutan, Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan;
k. menyusun konsep sasaran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang langkah-
langkah yang perlu diambil dalam urusan UPTD rehabilitasi dan lahan;
l. monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan urusan bidang
Rehabilitas Hutan dan Lahan, yang meliputi urusan Rehabilitas Hutan dan Lahan,
yang meliputi urusan bidang Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan, Penghijauan dan
Konservasi Hutan, Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan;
m. melaksanakan dan melaporkan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Dinas;
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
(1) Unit Pelaksana Tehnis Dinas Perkebunan dan Kehutanan merupakan unsur
pelaksanan teknis Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksanan Teknis
Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara.
B A B VII
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 40
Pasal 41
1. Kelompok Jabatan fungsional yang dimaksud pada pasal 28 terdiri dari sejumlah
tenaga dan jenjang jabatan fungsional sesuai dengan keahlian;
2. Setiap Kelompok tersebut pada pasal 39 dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas;
3. Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional pada pasal 39 ditentukan berdasarkan
kebutuihan dan beban kerja ;
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan Dinas.
B A B VIII
Penutup
Pasal 42
Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya, apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Tenggarong
Pada Tanggal : ………………………. 2012