Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI

”FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMUNIKASI


TERAPEUTIK”
Mata Kuliah : Komunikasi Terapeutik Keperawatan
Dosen Pengampu : Shanti Rosmaharani,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. Abdi Nur Prasetyo (211601001)


2. Dea Shofi Widhiyanti (211601008)
3. Elsa Rosita Dewi (211601015)
4. Faradila Nur Faizah (211601022)
5. Iqbal Ramadhan (211601029)
6. Rosa Junidar Cancer (211601036)
7. Adelia Amanda N (211601043)

STIKES PEMKAB JOMBANG


S1 KEPERAWATAN TINGKAT IIA
TAHUN AJARAN 2022/2023
FAKTOR –FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK BIDAN PUSKESMAS DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTA SEMARANG
TAHUN 2016

Tren kematian ibu di Indonesia cukup fluktuatif,tren kematian ibu menurun dari 390 kematian
per 10.000 kelahiran hidup di tahun 1989-1994 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup di
tahun 2007,namun kemudian tren kematian ibu meningkat lagi hingga melampaui angka
awal,yaitu menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2008-2012.
Menurut pencatatan dari dinas kesehatan kota Semarang, angka kematian ibu (AKI) dikota
Semarang khususnya mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Tercatat di tahun 2012 terdapat
22 kematian ibu, kemudian meningkat menjadi 29 kematian ibu di tahun 2013 dan terakhir
tercatat 33 kematian ibu di tahun 2014. Tingginya angka kematian ibu didasari oleh berbagai
faktor, salah satunya berhubungan dengan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan selama ibu
hamil melalui masa kehamilan, persalinan,dan masa nifas.
Kehamilan merupakan periode yang penuh dengan tekanan emosional. Perasaan sedih,perasaan
takut, dan perasaan cemas tersebut bukan tanpa akibat jika tidak dimanajemen dengan baik, baik
oleh ibu hamil itu sendiri maupun oleh orang disekitarnya.
Ketidakstabilan emosi dimasa kehamilan berpengaruh pada mental sang ibu dan akan sedikit
banyak mempengaruhi kondisi kandungannya serta proses persalinannya. Persalinan memang
tidak selamanya berjalan normal, pada beberapa kasus terjadi kendala seperti perdarahan, bayi
terlilit tali pusar persalinan panjang, sungsang dan sebagainya yang dapat mengancam nyawa ibu
serta sang jabang bayi. Semua kondisi tersebut akan semakin diperparah dengan kondisi emosi
ibu yamg tidak stabil. Sehingga ibu hamil membutuhkan tenaga kesehatan yang dapat
membantunya untuk memenangkan pikiran serta menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk menurunkan AKI di Indonesia.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang kesehatan.bidan
merupakan tenaga kesehatan yang termasuk dalam lingkup tenaga keperawatan.bidan
mempunyai kewenangan untuk memberikan asuhan-asuhan terhadap pasien saat membarikan
pelayanan kesehatan.asuhan yang dimaksudkan yaitu mencakup pencegahan,promosi
kesehatan,deteksi penyakit sampai dengan bantuan medis yang di butuhkan pasien.
Selain itu,bidan juga mempunyai kewenangan dalam memberikan asuhan kebidanan yaitu
salah satunya untuk memberikan komunikasi,informasi dan edukasi(KIE) kepada pasien.salah
satu bentuk asuhan kebidanan dalam lingkup KIE yang diberikan yaitu melalui komunikasi
terapeutik merupakan komunikasi yang mempunyai tujuan dan arah dalam
penyampaiannya.komunikasi terapeutik ini bertujuan untuk mengurangi beban pasien agar
kondisinya lebih baik.
Hal ini akan berpengaruh positif pada perasaan pasien sehingga mereka dapat mengutarakan
keluhan yang dirasakan dengan perasaan tenang. Hal ini pun dapat berpengaruh jangka
panjang,yaitu denagn pasien merasa nyaman dan percaya dengan bidan,mereka akan mentaati
anjuran-anjuran yang diberikan oleh bidan sehingga psien akan lebih cepat sembuh.sebaliknya
jika bidan maupun pasien tidak mampu menjalin interaksi yang baik maka akan terjadi masalah
yang serius bagi bidan maupun pasien.bidan yang tidak senyum,kurang ramah,serta tidak
memberi penjelasan akan berdampak negative.pasien akan merasa tidak nyaman bahkan akan
terancam denagn sikap bidan.
Setiap bidan pasti akan melaksanakan komunikai terapeutik saat melakukan pelayanan
kesehatan atau praktek kebidanan. Namun pelaksanaan komunikasi ini sendiri berbeda di setiap
individu bidan.dikarenakan oleh beberapa faktor/alasan.sehingga penting untuk diketahui faktor
apa saja yang berhubungan dengan komunikasi terapeutik pada bidan.
Maka ditemukan beberapa faktor yang berhubungan dengan komter bidan puskesmas yaitu:
1. Pengetahuan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,dapat diketahui bahwa yang memiliki
pengetahuan kurang mengenai komunikasi terapeutik sebanyak 22 orang
(55%),sedangkan yang memiliki pengetahuan baik mengenai komunikasi terapeutik
sebanyak 18 orang (45%).hal ini menunjukan bahwa sebagai besar responden belum
memahami tujuan dilakukannya komunikasi terapeutik serta tahapan komunikasi
terapeutik secara lengkap.hal ini sesuai dengan teori green bahwa pengetahuan
merupakan faktor yang mempermudah terjadinya suatu perilaku.pengetahuan merupakan
salah satu faktor pada diri seseorang yang dapat mempengaruhi tindakan atau perilaku.
2. Dukungan eksternal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa responden yang
mendapatkan dukungan ekstrenal yang baik dari rekan kerja dan atasan sebanyak 28
orang (70%).sedangkan yang mendapatkan dukungan ekstrenal kurang dari rekan kerja
dan atasan sebanyak 12 orang (30%).hasil penelitian ini sejalan dengan teori Lawrence
green yang menyatakan bahwa yang menyebabkan seseorang untuk berperilaku berasal
dari nasehat dukungan social atau anjuran teman maupun atasan.dukungan rekan sebaya
dan atasan sebagai salah satu faktor reinforcing yang dapat memperkuat atau
melemahkan terjadinya perilaku seseorang.

 Dampak / efek positif jika komunikasi terapeutik dijalankan dengan benar oleh bidan
untuk kliennya yaitu:
a. Semakin baik pelaksaan komunikasi terapeutik yangh dilaksanakan maka semakin
puas pasien.selain dapat meningkatkan kepuasan pasien komunikasi terapeutik yang
baik juga akan mempengaruhi hasil pengobatannya/pelayanan pasien yang diberikan
oleh bidan.
b. Komunikasi terapeutik yang baik dapat memberikan kesan nyaman terhadap
pelayanan yang diberikan pasien.
c. Dengan komunikasi terapeutik yang baik,pada tahap orientasi maka akan lebih
mudah dalam menggali keluhan-keluhan pasien.
d. Komunikasi terapeutik yang baik mampu membantu pasien untuk medefinisikan
masalah yang sedang dihadapi oleh pasien,mencari penyelesaian masalah dan
mengevaluasinya.

Anda mungkin juga menyukai