Makalah Penggerakan KLPK 7
Makalah Penggerakan KLPK 7
Disusun Oleh :
Muhammad luthfi al alif ;1812010049
Miftah Rahmawati ;1812010109
Ilham Sutri ;1812010058
Dosen pembimbing:
Yummil Hasan ST,MM
Dari lima pengertian penggerakan di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggerakan
merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para
bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efesien untuk mencapai tujuan.1
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain pergerakan
pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan) adalah
mengarahkan semua personal agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai
tujuan suatu organisasi.
Adapun pengertian penggerakan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
· George R. Terry
Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
· Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisas yang telah ditetapkan.
· Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA
Kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja.
· Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA
1
Andri Feriyanto S.E dan Endang Triana, S.E, Pengantar Menagement (PT. Pustaka baru, 2015) hal: 45
Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha
pengorganisasian.
Penggerakan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode
untuk mendorng para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik
mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif, dan ekonomis.
Pentingnya unsur manusia jelas terlihat dalam seluruh proses administrasi dan
menagement. Tujuan organisasi yang telah ditetapkan untuk dicapai pada akhirnya
haruslah dalam rangka peningkatan mutu hidup manusia sebagai insan politik, insan
ekonomi, makhluk sosial, dan sebagai individu dengan jati diri yang khas dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Tepat tidaknya strategi dasar yang telah ditetapkan
sebagai petunnjuk arah yang hendak ditempuh oleh organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan itu hanya ada maknanya apabila diterima dan dilaksanakan oleh manusia. Rencana
dan program kerja yang telah disusun dan ditetapkan sebagai penjabaran strategi dasar
organisasi diselanggarakan demi kepentingan manusia juga, baik mereka yang menjadi
anggota organisasi maupun bagi berbagai pihak lainnya, khususnya mereka yang dikenal
sebagai stakeholders, yaitu berbagai pihak yang mempertaruhkan sesuatu demi
keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Organisasipun
hanyalah sekedar alat untuk mencapai tujuan yang diperuntukan bagi manusia yang
selalu berinteraksi dengan orang lain, baik didalam maupun di luar organisasi.
2
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, fungsi-fungsi managerial, (PT. bumi aksara, Cetakan ke tiga 2015) hal: 95
B. Prinsip Pengerakan
Dalam menagemnet, penggerakan ini bersifat sangat kompleks karena disamping
menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu
sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lak yang berbeda-beda, memiliki padangan dan
pola hidup yang berdeda-beda pula. Oleh karena itu penggerakan yang dilakukan oleh
pemimpin harus berpegang pada tiga prinsip, yaitu:
1. Prinsip mengarah pada tujuan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
3. Prinsip kekuatan komando
Selain tiga prinsip diatas, hal yang tidak kalah pentingnya adalah ketika menggerakan
orang-orang dalam suatu organisasi, perlu diingatkan bahwa prinsip-prinsip lain sebagai
berikut:
a) Efisien
b) Komunikasi
c) Jawaban terhadap pertanyaan 5W+1H
d) Pengargaan/insentif
Jadi, peggerakan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran dengan perencanaan menajerial dan usaha-
usaha organisasi. Dengan demikian pula actuating, yaitu menggerakan orang-orang agar
mau bekerja dengan sendirinya atau penuhkesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secar efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adlaah
kepemimpinan (leader ship).3
Namun demikian, untuk menggerakan orang-orang agar mau bekerja bukanlah hal yang
mudah. Menager harus memiliki kemampuan dan seni untuk menggerakn mereka.
Kemampuan dan seni inilah yang disebut kepemimpinan (leader ship).
3
Andri Feriyanto S.E dan Endang Triana, S.E, Pengantar Menagement (PT. Pustaka baru, 2015) hal: 46
Fungsi penggerakan dalam suatu organisasi adalah usaha atau tindakan dari
pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauam dan membuat bawahan tahu
pekerjaannya sehingga dengan sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan penggerakan ini oleh para ahli adakalanya
diperinci lebih lanjut ke dalam tiga tahap tindakan sebagai berikut :
Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini juga
disebut motivating.
Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan ini
juga disebut leading, yang meliputi beberapa tindakan seperti : pengambilan keputusan,
mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara pimpinan dan bawahan,
memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan bawahan.
Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran dan perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas dan
tegas agar terlaksana dengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.
Karena itu, pengarahan harus dilihat dari segi proses dan implementasinya.
Dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam fungsi pengarahan dan implementasi mengandung tiga fungsi utama,
yaitu :
Jadi fungsi penggerakan merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi
yang tak dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan ke dalam fungsi
penggerakan ini adalah directing, commanding, leading, dan coordinating, yang dalam
bahasaArabnya disebut “tahai’atul afrad, directing, staffing “at-taujih”, “isdaarul
awamir, commanding dan ‘at-tansieq, coordinating”.
D. Proses Penggerakan
Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini
juga disebut motivating.
Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan ini
juga disebut koding yang meliputi beberapa tindakan, seperti: pengambilan
keputusan, mengadakan komunikasi antara pimpinan dan staf, memilih orang-
orang yang menjadi anggota kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan
maupun ketrampilan staf.
Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran atau instruksi
kepada staf dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas agar terlaksana
dengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.
5
http://diiyahbook.blogspot.com/2011/12/penggerakan-actuating.html
BAB III
A. Kesimpulan
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan) adalah
mengarahkan semua personal agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai
tujuan suatu organisasi.
Menurut Winanti (2009) fungsi actuating antara lain mengembangkan rasa tanggung
jawab, pemberian komando, mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas
bawahan langsung, pemeliharaan moral dan disiplin, komunikasi, human relation,
leadership, dan pengembangan eksekutif.
Sedangkan menurut Haris (2011) penggerakan yang dilakukan oleh pimpinan harus
berpegang pada beberapa prinsip, yaitu prinsip mengarah pada tujuan, prinsip
keharmonisan dengan tujuan, dan prinsip kesatuan komando.
Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu memberikan semangat sehingga
timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik, memberian
bimbingan melalui contoh atau teladan, dan memberikan pengarahan (directing atau
commanding) yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas
dan tegas.
B. Saran
Sebagai pemimpin organisasi yang baik hendaknya dapat mengimplementasikan
prinsip-prinsip penggerakan dengan optimal di dalam organisasi tersebut, sehingga tujuan
organisasi yang hendak dicapai akan terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
http://diiyahbook.blogspot.com/2011/12/penggerakan-actuating.html