Percobaan 25 - Setiawati BR Sitorus (200204016) - 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISA DAN PEMISAHAN KIMIA

ANALISA MINYAK LEMAK SECARA GRAVIMETRI

Disusun Oleh:
SETIAWATI BR SITORUS
200204016

KELOMPOK 1

Dinilai Oleh:
SOFIA TRIANA

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2022
DAFTAR ISI DAN PENILAIAN

Hal Nilai
1. Tujuan Praktikum..................................................................................... 1
2. Dasar Teori .............................................................................................. 1
3. Alat dan Bahan......................................................................................... 4
4. Cara kerja................................................................................................. 5
5. Hasil Praktikum........................................................................................ 8
6. Pembahasan.............................................................................................. 11
7. Kesimpulan.............................................................................................. 13
8. Daftar Pustaka.......................................................................................... 14
9. Lampiran:................................................................................................. 15

Jumlah:

Nilai Total Tertinggi : 100


Nilai Terendah Jika sesuai format : 50
Terdeteksi Plagiat/ Mencontek/Tingkat kemiripan > 80 %, maka Nilai
Laporan :

ii
I. Tujuan Praktikum

Min: 2 Nilai: Mak: 5


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu menentukan
kadar minyak dan lemak dalam contoh uji air dan limbah secara gravimetri.

II. Dasar Teori


Min:5 Mak: 14
Dasar Teori hanya Dasar Teori
mencantumkan: mencantumkan:
Panduan Praktikum 5 referensi Buku
Nilai:
Ditambah dengan referensi 3 Jurnal Nasional
blok/fb/Wikipedia/sejenis (terlampir)
2 Jurnal Internasional
(terlampir)
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organic yang tidak
larut/bercampur dalam air. Dalam arti sempit, kata minyak biasanya mengacu ke
minyak bumi (petroleum) atau bahkan produk olahannya seperti minyak tanah
(kerosene). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak
sebagai bagian dari diet makanan (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas
(misalnya minyak rem), maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak
nilam). Dilihat dari segi asalnya terdapat dua golongan besar minyak yaitu minyak
yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan minyak hewan
(minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari hasil penambangan (minyak
bumi). Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid (Eng et al.,
2018).

Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam


lemak. Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid mempunyai
struktur utama tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat umum yaitu
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti benzene, ether,
chloroform. Lipid adalah unsur makanan yang penting tidak hanya karena nilai
energinya yang tinggi tetapi juga karena vitamin yang larut dalam bentuk lemak
essensial yang dikandung dalam lemak makanan alam. Dalam tubuh, lemak
berfungsi sebagai sumber energi efisien secara langsung dan secara potensial, bila
disimpan dalam jaringan adiposa. Lipid berfungsi sebagai penyekat panas dalam
1
jaringan subkutan dan sekeliling organ tertentu dan bekerja sebagai penyekat
listrik (electrical insulator) yang memungkinkan perambatan cepat gelombang
depolarisasi sepanjang syaraf bermielin (Siregar and Makmur, 2020).

Kelapa sawit (Elacis guuinensies jack), adalah tanaman daerah panas


termasuk pada Famili Palmea yang bermula kawasan Negeria di sepanjang pantai
Guinea. Kelapa sawit adalah tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi
sebab menjadi contoh tumbuhan pemasok minyak tumbuhan. Minyak yang
berasal dari sawit merupakan minyak lemak separuh padat memiliki susunan tidak
berubah. Minyak sawit tersusun dari fraksi (wujud) cair dan padat. susunan wujud
padat berstruktur asam lemak-jenuh, sperti: Asam Palmintat , Asam Stearat serta
Asam Miristat. Untuk wujud cair berpola dengan asam-lemak tidak jenuh tersusun
atas Asan Linoleat serta Asam Oleat (Husnah, Nurlela and Wahyudi, 2020).

Minyak goreng merupakan minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan


maupun hewan yang dibuat secara sintetik dengan cara dimurnikan kemudian
digunakan untuk menggoreng makanan. Penggunaan minyak goreng pada proses
penggorengan secara terus menerus, berulang- ulang pada suhu tinggi (160-
180˚C), dan disertai kontak udara dan air akan mengakibatkan reaksi degradasi
pada minyak goreng dan menghasilkan berbagai senyawa hasil reaksi
(Muhammad et al., 2020).

Menurut Suhardjo (1988), minyak dan lemak memiliki beberapa


perbedaan seperti wujudnya pada suhu ruang dan komponen minyak yang
terkandung. Minyak berwujud cair pada suhu ruang dan komponen minyaknya
terdiri dari gliserida asam lemak tak jenuh sedangkan lemak berwujud padat pada
suhu ruang dan komponen lemaknya terdiri gliserida asam lemak jenuh (Siregar,
Bunyamin and Mardawati, 2019).

Lipid berfungsi sebagai sumber energi; insulator panas dijaringan sub-


kutan;cadangan energi (trigliserida); precursor hormon adrenal dan steroid
gonadal serta asam empedu kolesterol. Lipid adalah unsur makanan yang penting
tidak hanya karena nilai energinya yang tinggi tetapi juga karena vitamin yang
larut dalam bentuk lemak essensial yang dikandung dalam lemak makanan alam.

2
Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi efisien secara langsung dan
secara potensial,bila disimpan dalam jaringan adipose (Sutera and Azizah, 2022).

Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota dari golongan lipid, yaitu
merupakan lipid netral. Lipid itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas,
yaitu: 1) lipid netral 2) fosfatida 3) spingolipid dan 4) glikolipid. Semua lipid jenis
ini banyak terdapat di alam. Lemak dan minyak yang dapat dimakan (edible fat),
dihasilkan oleh alam, yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani. Dalam
tanaman atau hewan, minyak tersebut berfungsi sebagai sumber cadangan energi .
Minyak dan lemak dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, sebagai berikut:

1. Bersumber dari tanaman. (a) Biji-bijian palawija: minyak jagung, biji


kapas,kacang, grape seed, wijen, kedelai, bunga matahari; (b) Kulit buah tanaman
tahunan: minyak zaitun dan kelapa sawit; (c) Biji-bijian dari tanaman tahunan:
kelapa, cokelat, inti sawit, babassu, cohune dan sejenisnya.

2. Bersumber dari hewani. (a) Susu hewan peliharaan : lemak susu; (b) Daging
hewan peliharaan: lemak sapi dan turunannya oleo stearin, oleo oil, dari oleo
stock, lemak babi dan mutton tallow; (c) Hasil Laut : Minyak ikan sardine,
menhaden dan sejenisnya, dan minyak ikan paus (Najma, 2018).

Minyak goreng dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan


(Ketaren, 2012) yaitu:

Berdasarkan sifat fisiknya diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Minyak tidak mengering (non drying oil)

a. Tipe minyak zaitun, yaitu : minyak zaitun, minyak buah persik, dan minyak
kacang.

b. Tipe minyak rape, yaitu minyak biji rape, dan minyak biji mustard.

c. Tipe minyak hewani, yaitu : minyak ikan paus, minyak ikan salmon, minyak
ikan lumba-lumba, dan minyak ikan hiu.

2. Minyak nabati setengah mengering (semi drying oil), misalnya minyak biji
kapas, minyak biji bunga matahari, gandum, dan jagung.

3
3. Minyak nabati mengering (drying oil), misalnya minyak kacang kedelai, dan
minyak biji karet (Marlina and Ramdan, 2019).

III.Alat dan Bahan


Min:5 Nilai: Mak: 10
Hanya menyebutkan alat Seluruh tabel diisi lengkap
4
dan bahan saja dan benar

a. Alat
Tanggal Faktor
No. Nama Alat Sertifikat Kalibrasi
Kalibrasi Koreksi
1. Pipet tetes - - -
2. Cawan kursible - - -
3. Timbangan - - -
4. Gelas ukur - - -
5. Corong pisah - - -
6. Kaki tiga - - -
7. Pipet tetes - - -
8. Hotplate - - -

b. Bahan
Tanggal
No. Nama Bahan Produksi CoA
Kadaluarsa
1 Akuadest - - -
2. N-hexana - - -
3. Na2SO4 - - -
4. Sampel - - -

IV. Cara kerja


Min:10 Nilai: Mak: 14
Disusun Disusun sangat spesifik

5
normative dan detail
Kalimat deduktif (sudah
dilakukan)
Ada skema

4.1 Prosedur Keselamatan


1. Laboratorium kimia adalah wilayah kerja yang berbahaya. Tidak
dibenarkan bekerja seorang diri di laboratorium.

2. Setiap aktifitas dan selama berada dilaboratorium, wajib memakai jas


laboratorium sebagaimana mestinya, bersepatu kulit tertutup apabila perlu
menggunakan sarung tangan, kaca mata dan masker.

3. Rambut Panjang atau jilbab harus dijepit rapi sehingga tidak mengganggu
pekerjaan anda, menjerat peralatan atau terbakar api.

6
4. Mengetahui letak kotak P3K, pintu keluar/darurat dan pemadam kebakaran di
area sekitar laboratorium. Jangan dipaksakan diri anda bekerja apabila kondisi
fisik anda tidak sehat.

5. Bila bahan kimia jatuh mengenai kulit, segera bilas dengan larutan penangan
tumpahan bahan kimia untuk asam/basa lalu dibilas air mengalir dan laporkan
keasisten.

6. Pahami prinsip kerja alat-alat yang akan digunakan di labor

7. Pahami MSDS bahan yang akan digunakan sebelum praktikum

7
8. Dilarang bermain hp/laptop, makan, minum dan merokok didalam laboratorium

9. Jika ada zat yang tumpah harus segera disiram/dibersihkan dengan pencuci yang
sesuai.

10. Jika terjadi kecelakaan harus segera diberitahu asisten

4.2 Tahapan Praktikum

8
50 mL + N-heksan 30 mL

Dimasukkan dalam corong


pisah

Digojrok selama 2 menit dan didiamkan

Ditambah 30 N-heksan

Digojrok selama 2 menit

Didiamkan beberapa saat

Ditimbang Na2SO4 10 gr

Disiapkan kertas saring dan corong

Dimasukkan Na2SO4 diatas kertasa saring

Dibilas dengan n-heksan secara optional

Disaring sampel N-heksan 60 mL

Diuapkan filtratnya

Ditimbang setelah pelarut tidak


ada yang menguap lagi

Ditimbang kadar

V. Hasil Praktikum
Min:10 Nilai: Mak: 15

9
Disusun Seluruh pengamatan disusun sangat spesifik
normative dan detail dalam table
Pengendalian mutu masuk batas
keberterimaan

5.1 Tabel Pengamatan

Table 1. Analisa minyak lemak


N Perlakuan Pengamatan Dokumentasi
o Warna Bentuk Volume

1. Alat dan bahan - - -

Diukur sampel
2. Orange Cair 50 mL
minyak

Diukur N-
3. Bening Cair 30 mL
Heksana

4. Dimasukkan Orange Cair 50 mL


sampel minyak
kedalam

10
N Perlakuan Pengamatan Dokumentasi
o Warna Bentuk Volume

corong pisah

Ditambahkan
n-heksana
5. Bening Cair 30 mL
kedalam
corong pisah

Digojlok
selama 2 menit
sambil dibuka
cerat perlahan
6. Orange Cair -
untuk
mengeluarkan
gas yang
dihasilkan

Diamati
terdapat
7. Orange Cair -
lapisan atau
tidak

8. Ditambahkan Bening Cair 30 mL


n-heksana
11
N Perlakuan Pengamatan Dokumentasi
o Warna Bentuk Volume

Digojlok lagi
selama 2 menit
sambil dibuka
cerat perlahan
9. Orange Cair -
untuk
mengeluarkan
gas yang
dihasilkan

Ditimbang
Padatan
10. Na2SO4 Putih 10 gram
Kristal
anhidrat

Diamati
terdapat
11. lapisan atau Orange Cair -
tidak

12. Disaring Orange Cair -


minyak dengan
kertas saring
yang diberi
Na2SO4

12
N Perlakuan Pengamatan Dokumentasi
o Warna Bentuk Volume

Dipanaskan
dalam
penangas air
13. hingga tidak Orange Cair -
ada air yang
menguap lagi

Ditimbang
14. berat cawan Putih Porselen 54,86 gram
kosong

13
N Perlakuan Pengamatan Dokumentasi
o Warna Bentuk Volume

Ditimbang
15. cawan berisi Orange Cair 94,55 gram

Tabel 2. Data pengamatan Analisa minyak lemak


Perlakuan Pengamatan
Sampel + n-heksan 30 mL Berwarna kuning
Cair, tidak ada lapisan
Sampel + n-heksan 30 mL lagi Berwarna kuning, cair
Ditambah Na2SO4 + disairng Berwarna kuning dan cair
Dipanaskan Berwarna kuning dan cair
Ditimbang berat cawan kosong Berat 54,86 gr
Berat setelah dipanaskan 94,55 gr

14
5.3 Perhitungan
Diketahui : A = 94,55 gr
B = 54,85 gr
Dit : Kadar minyak lemak ?
Jawab :

Keterangan :
A adalah berat labu + ekstrak
B adalah berat labu kosong

15
5.3 Pembahasan
Min: 10 Mak: 25
 Disusun  Pembahasan sangat spesifik dan detail
normative meliputi
 Proses & reaksi
 Fungsi penggunaan zat dan cara kerja
yang dilakukan
Nilai:  Evaluasi hasil
 Kesesuaian dengan teori
 Pembahasan tentang pengendalian mutu
 Dasar Teori mencantumkan:
 5 referensi Buku
 3 Jurnal Nasional (terlampir)
 2 Jurnal Internasional (terlampir)

Pada percobaan kali ini yang berjudul Analisa minyak lemak secara
gravimetri dengan tujuan mahasiswa mampu menentukan kadar minyak dan
lemak dalam sampel. Penetapan minyak dan lemak dapat dilakukan dengan
mengekstraksi bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Proses
ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut n-heksana. N-heksana
merupakan pelarut yang paling ringan dalam mengangkat minyak yang
terkandung dalam air dan mudah menguap sehingga memudahkan untuk
esktraksi dan mempunyai koefisien distribusi yang besar dan selektifitas yang
tinggi.
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organic yang tidak
larut/bercampur dalam air. Dalam arti sempit, kata minyak biasanya mengacu ke
minyak bumi (petroleum) atau bahkan produk olahannya seperti minyak tanah
(kerosene). Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan
asam lemak. Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid
mempunyai struktur utama tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat
umum yaitu tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti
benzene, ether, chloroform.
Minyak dan lemak dalam contoh uji di ekstraksi dengan pelarut organic
dalam corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan
Na2SO4 anhidrat. Ekstrak minyak dan lemak dipisahkan dari pelarut organic
dengan cara filtrasi. Filtrat yang diperoleh dipanaskan untuk menghilangkan kadar
air setelah itu ditimbang.

16
Pada percobaan ini tidak terdapat dua lapisan setelah proses ekstraksi. Hal
ini dikarenakan adanya kesalahan prosedur pada proses praktikum. Seharusnya
sampel yang digunakan adalah air sehingga jika ditambahkan n-heksana maka
akan terbentuk lapisan. Tetapi pada praktikum ini sampel yang digunakan adalah
minyak. Sehingga keduanya tercampur dan tidak terbentuk lapisan. Jika dilihat
dari tujuan praktikum yaitu menentukan kadar minyak lemak dalam contoh uji air
dan limbah. Jadi, dalam parktikum ini terdapat kesalahan prosedur.
Pada percobaan ini tahap pertama yang dilakukan adalah 50 mL sampel
yaitu minyak n-heksana 30 mL dimasukkan dalam corong pisah dan digojrok
selama 2 menit dan didiamkan. Setelah diamati tidak ada terdapat dua lapisan hal
ini dikarenakan sampel yang digunakan bukan air melainkan minyak. Kemudian
ditambah 30 mL n-heksan lagi. Fungsi penambahan n-heksan sebanyak 2 kali
karena proses ektraksi dilakukan 2 kali sehingga penambahan n-heksana setiap
ekstraksi sebanyak 30 mL. Lalu digojrok lagi selama 2 menit dan didiamkan
selama beberapa saat dan hasilnya tetap tidak ada lapisan. Setelah itu ditimbang
10 gr Na2SO4 dan dimasukkan kedalam kertas saring dan dibilas dengan n-
heksan secara optional. Kemudian disaring sampel + n-heksana 60 mL. Filtratnya
diuapkan diatas hotpalte untuk menghilangkan pelarut dalam sampel. Setelah itu
ditimbang apabila pelarut tidak menguap lagi dan dihitung kadarnya. Kadar
minyak lemak yang didapatkan adalah 794,4 gr/l. Hasil diperoleh dengan rumus
sebagai berikut:

Dimana A adalah berat labu ditambah ekstrak, yang diperoleh sebesar


94,55 gr dan B adalah berat labu kosong sebesar 54,85 gr dikali 100 kemudian
dibagi dengan berat sampel yaitu 50 mL.
Untuk kadar minyak dan lemak pada sampel yang diperoleh adalah 794,4
mg/l. Kadar minyak dan lemak yang diperobolehkan menurut peraturan
pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengolahan kualitas air baku dan
pengendalian pencemaran air adalah 1 ppm atau sama dengan 1 mg/l. Jadi, karena
sampel yang digunakan adalah minyak sehingga kadar minyak dan lemak yang
diperoleh sangat tinggi.

17
Prosedur praktikum yang seharusnya adalah dimasukkan sampel (air/air
limbah) 50 ml dan 30 mL N-Hexana kedalam corong pisah, setelah itu dikocok
larutan selama 2 menit. Dipisahkan larutan lalu disaring dengan menggunakan
Na2SO4 dan kertas saring. Proses ekstraksi dilakukan sebanyak 2 kali. Setelah itu
dipanaskan minyak dan lemak yang telah diektraksi selama 1 jam di atas
hotplate/oven. Kemudian ditimbang dengan neraca analitik dan dicatat massanya.
Sehingga diperoleh nilai kadar minyak dan lemak yang ada pada sampel yang
diuji.

18
VI. Kesimpulan
Min: 2 Mak: 5
Disusun Nilai: v Sangat spesifik dan sesuai tujuan
normative
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai kadar
minyak dan lemak yang diperoleh adalah sebesar 794,4 mg/l. Kadar minyak dan
lemak yang diperobolehkan menurut peraturan pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang pengolahan kualitas air baku dan pengendalian pencemaran air adalah 1
ppm atau sama dengan 1 mg/l. Karena sampel yang digunakan pada praktikum ini
adalah minyak, sehingga memperoleh kadar minyak dan lemak yang sangat
tinggi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Min: 3 Mak: 5
Disusun Mencantumkan seluruh refersni yang
normative Nilai: dicantumkan dalam laporan
Penulisan daftar pustaka menggunakan
Harvard style

Eng, A. et al. (2018) Pembuatan Bahan Polimer Dari Minyak Sawit. Makassar:
CV. Nas Media Pustaka.
Husnah, Nurlela and Wahyudi, A. (2020) ‘Kualitas Minyak Goreng Sebelum Dan
Sesudah Dipakai Ditinjau Dari Kandungan Asam Lemak Bebas Dan
Perubahan Warna’, Jurnal Redoks, 5(2), p. 96. doi:
10.31851/redoks.v5i2.5036.
Marlina, L. and Ramdan, I. (2019) ‘Identifikasi kadar asam lemak bebas pada
berbagai jenis minyak nabati’, Jurnal TEDC, 11(1), p. 53.
Muhammad, H. N. et al. (2020) ‘Arang Aktif Kayu Leucaena Leucocephala
sebagai Adsorben Minyak Goreng Bekas Pakai (Minyak Jelantah)’,
Physics Education Research Journal, 2(2), p. 123. doi:
10.21580/perj.2020.2.2.6176.
Najma, A. N. (2018) ‘Validasi Analisis FFA (Free Fatty Acid) Untuk Mengetahui
Validitas Metode Analisis yang Dipergunakan Sebagai Penentu Kualitas
Minyak di Pabrik Minyak Kelapa Sawit’, Buletin Profesi Insinyur, 1(2),
pp. 27–30. doi: 10.20527/bpi.v1i2.13.
Siregar, F. A. and Makmur, T. (2020) ‘Metabolisme Lipid Dalam Tubuh’, Jurnal
Inovasi Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 60–65.
Siregar, S. P., Bunyamin, A. and Mardawati, E. (2019) ‘Jurnal industri pertanian’,
Jurnal Industri Pertanian, 01(03), pp. 61–69.
Sutera, R. D. and Azizah, N. (2022) ‘Konsep metabolisme lipid berdasarkan al-
qur’an dan al-hadist’, Journal of Development and Research in Education,
2(1), pp. 18–26.

20
Lampiran:
Min: 3 Mak: 10
Disusun normative File referensi sangat
File referensi sesuai
Nilai:
kurang Jawaban tugas sangat baik
Jawaban tugas
normative

1. File referensi (jurnal)

2. Refrensi Buku

3. File MSDS

21

Anda mungkin juga menyukai