Anda di halaman 1dari 34

Distribusi zat terlarut

diantara dua pelarut

Kimia fisika

Prodi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam & Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Riau
Kelompok 2
Dosen pengampu : Ade
Priyanto, M.Si

Setiawati Br Sitorus Hafizh Muharram


200204016 200204009
Larutann??

Larutan adalah campuran homogen dari dua


atau lebih zat dan berada dalam fase tunggal
dan zat terlarut adalah zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan
PENDAHULUAN
MISCIBLE SOLVENT DAN IMMISCIBLE
SOLVENT
FENOMENA
DISTRIBUSI
HUKUM PARTISI/KOEFISIEN
DISTRIBUSI
Jika solute dilarutkan sekaligus dalam dua
pelarut yang tidak saling bercampur, maka
solute akan terdistribusi diantara kedua
pelarut. Dan pada keadaan yang setimbang,
perbandingan konsentrasi solute berharga
tetap pada suhu tetap.
WALTE
R
NERNS
T
Hukum Distribusi Nerst

Bila ke dalam kedua pelarut yang tidak saling bercampur


dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut
tersebut maka akan terjadi pembagian kelarutan
Koefisien Distribusi
KD = C2/C1

atau

KD = Co/Ca
Ekstraksi

Proses ekstraksi merupakan peristiwa


perpindahan massa dari dua cairan yang tidak
saling larut, sehingga jika tidak dibantu oleh
tenaga dari luar berupa pengadukan, maka
perpidahan massa dari kedua cairan tersebut
akan sangat lambat.
Klasifikasi Ekstraksi
Ekstraksi Ekstraksi
padat- cair 01 02 Cair-cair
Zat yang diekstraksi terdapat Zat yang diekstraksi terdapat
dalam campuran yang dalam campuran yang
berbentuk padatan
Berdasarkan berbentuk cair
bentuk
campuran
yang
diekstraksi
Klasifikasi ekstraksi

Ekstraksi Pelarut yang digunakan


01 kontinyu
berulang kali sampai proses
ekstraksi selesai

Berdasarkan
proses
pelaksanaannya

Pada ekstraksi ini, setiap kali


Ekstraksi
02 bertahap
ekstraksi selalu digunakan
pelarut yang baru sampai
proses ektraksi selesai
Hukum Distribusi Nerst

Bila ke dalam kedua pelarut yang tidak saling bercampur


dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut
tersebut maka akan terjadi pembagian kelarutan
Koefisien distribusi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

KD = C2/C1
atau
KD = Co/Ca
Keterangan
KD = Koefisien distribusi
Co = Konsentrasi solut pada pelarut organik
Ca = Konsentrasi solut pada pelarut air
Faktor-faktor yang mempengaruhi Koefisien Distribusi

01 02 03 04
Jenis pelarut Jenis terlarut
Temperatur yang
digunakan
Konsentrasi
Apabila pelarut yang Makin besar
Semakin tinggi suhu digunakan adalah zat Apabila zat akan
maka reaksi semakin konsentrasi zat terlarut
yang mudah menguap dilarutkan adalah zat
cepat sehingga volume makin besar pula harga
maka akan sangat yang mudah menguap
titrasi menjadi kecil K
mempengaruhi volume atau hidroskopis, maka
akibatnya berpengaruh titrasi akibatnya akan mempengaruhi
terhadap nilai K. berpengaruh pada normalitas (Konsentrasi
perhitungan nilai K. tersebut), akibatnya
mempengaruhi harga K
Contoh soal

Jimin sedang melakukan praktikum yaitu dengan


mengektraksi pelarut tak bercampur pada daun pucuk merah.
Jimin menggunakan pelarut air sebanyak 20 ml dan
ditambahkan lagi dengan pelarut organik yaitu n_heksana.
Setelah jeamin melakukan proses tersebut dia mendapatkan
hasil sebagai beriku:

- Berat cawan kosong = 32,93 gr


- berat ekstrak organik = 34,19 gr
- berat ekstrak air = 33,05 gr

- Berapakah koefisien distribusi yang diperoleh?


Jika Va mL larutan (fase air) mengandung W gram zat
terlarut diekstraksi dengan Vo mL pelarut lain (fase
organik), maka akan diperoleh Wo gram zat terlarut yang
terambil (terekstrak) pada fase organik. Sedangkan zat
terlarut yang tersisa (tidak terekstrak) pada fase air menjadi
W-Wo gram. Hubungan tersebut dapat dituliskan:

Konsentrasi solut pada fase air

Konsentrasi solut pada fase organik


Perbandingan distribusinya (D):

Dari persamaan diatas diperoleh zat terlarut yang diekstrak:


Sedangkan zat terlarut yang tersisa (Xo) pada fase air dapat dituliskan:
Untuk n kali ekstraksi, banyaknya zat terlarut yang tersisa (Xn) dirumuskan:
Persen ekstraksi

1 kali ekstraksi

lebih dari 1 kali


Contoh soal
Sistem ekstraksi mempunyai perbadingan distribusi 10. jika 0,5 g zat dilarutkan dalam 100 mL pelarut A, kemudian dikocok dengan pelarut B yang tidak bercampur dengan pelarut A, hitunglah: a. Persen zat yang diekstraksi, jika menggunakan 100 mL pelarut B
b. Persen zat yang terekstrak, jika 2 kali menggunakan 50 mL pelarut B
Kamu nanya???
Kamu bertanya-tanya??
Pertanyaan

Anggi agata hutagalung


● Jenis pelarut apa yang digunakan untuk proses ekstraksi cair-cair?
Jawab : Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang digunakan
harus memenuhi kriteria yaitu kemampuan tinggi melarutkan komponen zat
terlarut di dalam campuran, kemampuan tinggi untuk diambil kembali, perbedaan berat
jenis antara ekstrak dan rafinat lebih besar, pelarut dan larutan yang akan
diekstraksi harus tidak mudah campur, tidak mudah bereaksi dengan zat yang akan
diekstraksi, tidak merusak alat secara korosi, tidak mudah terbakar, tidak beracun
dan harganya relatif murah
Yuni soleha

● Selain untuk praktikum apakah ada manfaat lain yang bisa digunakan untuk teori ini dalam
kehidupan sehari – hari??
Suci hayatullah

● Apa alasan ekstraksi dilakukan berkali-kali dan bagaimana hasilnya?


Jawab : Sesuai dengan klasifikasi ekstraksi berdasarkan proses pelaksanaannya itu
ada dua yaitu ekstraksi kontinyu dan ekstraksi bertahap. Yang mana esktraksi kontinyu
adalah pelarut yang digunakan berulang kali sampai proses ekstraksi selesai dan
ekstraksi bertahap adalah setiap kali ekstraksi selalu digunakan pelarut yang baru
sampai pada proses ekstraksi selesai. Jadi pada kedua proses ini dilakukan ekstraksi
berkali-kali untuk mendapatkan data yang lebih bagus dan akurat. Karena semakin
banyak kita melakukan ekstraksi maka data yang diperoleh juga semakin bagus daripada
yang hanya sekali esktraksi saja.
Aura Safira Ar-zahara

● Mengapa ekstraksi dihubungkan dengan destruksi zat terlarut antara dua pelarut
Rizky Tiara Amelinda

● Saat ekstraksi apa saja yang perlu diperhatikan?


Jawab: adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada saat esktraksi adalah
jumlah simplisia yang akan diekstrak, derajat kehalusan simplisia, jenis pelarut yang digunakan
dalam ekstraksi Pelarut harus mempunyai titik didih yang cukup rendah agar pelarut mudah
diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi, waktu ekstraksi, metode ekstraksi yang digunakan
dan kondisi proses ekstraksi.
Fauzia Hamiro

Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil esktraksi?

● Perlakuan pendahuluan
Perlakuan pendahuluan adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan
ekstraksi. Perlakuan pendahuluan ini dimulai dari pembersihan bahan, pengeringan bahan dan
ukuran bahan yang digunakan. Hal ini juga dapat mempengaruhi hasil dari ekstraksi.

● Luas permukaan bahan


Semakin luas permukaan suatu partikel bahan maka kontak antara partikel dan zat pelarut
(solven) semakin besar pula sehingga jalur difusi yang terdapat diantara keduanya menjadi
pendek

● Kecepatan dan lama pengadukan


Kecepatan dan lamanya pengadukan memiliki pengaruh penting dalam memperoleh hasil
esktraksi yang maksimum. Kecepatan pengadukan maka laju difusi zat terlarut (solute) yang
dihasilkan semakin cepat dan pelarutan antara padatan dan pelarut lebih cepat. Lamanya
pengadukan akan menghasilkan seluruh bahan dan pelarut yang lebih homogeny
● Pelarut
Pelarut yang digunakan dalam kegiatan ekstraksi harus sesuai dengan bahan yang
diesktraksi. Apabila pelarut yang digunakan tidak sesuai dengan bahan maka akan sulit
mendapatkan hasil ekstraksi yang optimal bahkan tidak menghasilkan sama sekali.

● Perbandingan solute dan solven


Solute merupakan zat terlarut dan solven merupakan zat pelarut. Perbandingan antara
bahan dan pelarut biasanya dilakukan sampai bahan pelarut terendam semua oleh pelarut
yang digunakan.

● Temperature
Peningkatan temperature yang digunakan dalam kegiatan ekstraksi akan meningkatkan
kelarutan bahan yang diesktraksi serta difusivitas. Temperature yang tinggi akan merusak
bahan yang diesktrak sehingga perlu adanya ketentuan suhu optimal yang digunakan.
Robby Irawan

● Apakah pasti pelarut organik posisinya dibawah


Fhadilla sahara

● Kenapa pada ekstraksi ada yang dititrasi ada yang tidak?


Jawab : Tergantung dari jenis bahan yang akan diesktraksi. Jika bahan yang
diesktraksi dalam bentuk padatan maka tidak perlu melakukan titrasi, KD nya bisa
langsung ditentukan sedangkan kalau bahan yang diesktraksi itu cair maka perlu
melakukan titrasi. Misalnya pemisahan iod atau logam-logam yang terkandung
dalam air, ini merupakan salah satu contoh ekstraksi cair-cair. Jadi, titrasi hanya
dilakukan pada metode cair-cair.
Dian septia

● Kenapa ekstraksi tidak boleh dilakukakan pada titik didih yang tinggi?
Jawab: Proses ekstraksi tidak boleh dilakukan pada suhu yang tinggi karena pada
suhu yang tinggi akan merusak bahan yang diesktrak dan hasil yang didapatkan tidak
maksimal sehingga perlu adanya ketentuan suhu optimal yang digunakan.
Eldias Ferdiansyah

● Cara melakukan ekstraksi !


Jawab: Cara melakukan esktraksi adalah memperhatikan pelarut yang digunakan. Pelarut
yang digunakan didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lainnya
dalam campuran, biasanya berupa air dan pelarut yang digunakan.contohnya adalah
ekstraksi padat cair. Bahan yang akan diekstraksi harus dibersihkan telebih daulu lalu
digerus. Setelah itu bahan dilarutkan dengan air di dalam beaker glass dan disaring lalu
dimasukkan ke dalam corong pisah . Lalu ditambahkan dengan pelarut organic contohnya N-
heksan. Diesktraksi menggunakan corong pisah dan di gojok, kemudian selama 2 menit
sekali dibuka keran untuk mengeluarkan gas supaya tidak terjadi tumbukan di dalam
corong pisah untuk menghindari ledakan akibat tumbukan-tumbukan gas dari bahan yang
digunakan dan proses ekstraksi terus dilakukan hingga tidak ada gas yang keluar lagi.
Setelah itu dibiarkan dan akan terbentuk 2 lapisan, lapisan ini dipisahkan ke dalam masing-
masing beaker glass dan distirer diatas hotplate dengan suhu yang telah ditentukan. Setelah
bahan sudah kering maka masing-masing beaker glass ditimbang untuk mencari Koefisien
Distribusi nya.
Suci Hayatullah

● Apakah pemilihan pelarut harus diidentifikasi, bagaimana cara membedakan pelarut yang
kita gunakan

Anda mungkin juga menyukai