2.3 Pelarut
Menurut Basset, ef al (1994), dalam proses ekstraksi diperlukan pelarut yang sesuai
untuk melarutkan suatu zat. Salah satu ciri penting dari suatu pelarut adalah tetapan
dielektriknya (E). Tetapan Dielektrik merupakan gaya yang bekerja diantara kedua muatan yang
terjadi dalam ruang hampa dengan gaya yang bekerja pada muatan yang ada di dalam kedua
pelarut (Rivai, 1995).
Beberapa kriteria pelarut yang baik digunakan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pelarut harus bersifat inert terhadap kondisi suatu reaksi yang terjadi.
2. Pelarut harus dapat melarutkan reaktan dan reagen.
3. Pelarut harus memiliki titik didih yang tepat.
4. Pelarut harus mudah dihilangkan/ diuapkan ketika reaksi sudah berakhir.
Selain hal-hal di atas, pemilihan pelarut dapat dilihat dari tingkat kepolarannya
dengan menggunakan prinsip like dissolve like. Senyawa yang polar akan larut dalam
pelarut polar, sedangkan senyawa yang bersifat nonpolar akan larut pada pelarut nonpolar
(Mantiq, 2016)
Basset, J. R. C. Denny, G. H., Dan Jeffrey, J. M. (1994), Buku Ajar Vogel Kimia Analisa
Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Eeg. Ha, 135-147.
Zulmanwardi. (2015). Petunjuk Praktikum Satuan Operasi 2 Jurusan Teknik Kimia. Makassar:
Politeknik Negeri Ujung Pandang.