Anda di halaman 1dari 10

FENOMENA DISTRIBUSI

Tujuan Pembelajaran

 Mahasiswa mampu memilih medium pelarut


yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat
 Menetapkan perbandingan kelarutan suatu zat
dalam dua pelarut yang saling tidak bercampur
 Fenomena Distribusi adalah suatu
fenomena dimana suatu senyawa
terdistribusi kedalam senyawa yang tidak
saling bercampur
 . Koefisien distribusi adalah perbandingan
konsentrasi kesetimbangan zat dalam
dua pelarut yang berbeda yang tidak
bercampur
 Untuk menentukan suatu jenis pelarut,
kita harus terlebih dahulu mengetahui
sifat polaritas dari zat terlarut tersebut.
Dalam farmasi fisika istilah dikenal
dengan “like dissolve like” yaitu sebuah
prinsip kelarutan dimana suatu zat hanya
akan larut pada pelarut yang sesuai.
 Zat yang bersifat polar akan larut pada
pelarut polar dan suatu zat yang bersifat
non polar pun akan larut pada pelarut
yang non polar
Proses Ekstraksi
Prinsip Ekstraksi Cair-
Cair

5
Merupakan suatu proses pemisahan
dimana satu zat terlarut atau lebih
akan terdistribusi (terpartisi) diantara
dua larutan yang tidak saling
bercampur.
Misalnya pelarut yang digunakan
adalah air dan pelarut organik.
Alat yang digunakan : corong pisah
Dapat juga digunakan alat
pengekstraksi yang lebih modern
seperti Counter Current Craig
 Bila zat padat atau zat cair dicampur kedalam dua
pelarut yang berbeda atau tidak saling bercampur,
maka zat tersebut akan terdistribusi kedalam dua
pelarut dengan kemampuan kelarutannya.
 K = C 1 / C2
K = Koefisien Distribusi / Konstanta Distribusi
C1 = Jumlah kadar zat (konsentrasi) di fase atas
C2 = Jumlah kadar zat (konsentrasi) di fase bawah

 Koefisien distribusi = 1 artinya bahwa zat terdistribusi


merata dalam 2 pelarut yang tidak saling bercampur
atau zat dapat larut dalam pelarut yang berbeda
 Koefisien distribusi < 1artinya bahwa zat tidak
terdistribusi merata dalam 2 pelarut dan zat tersebut
lebih cenderung untuk menuju ke salah satu pelarut,
mis.air
Persamaan Perh. Kadar zat:

atau
Contoh soal:
Diketahui asam borat yang ditimbang 100 mg dan dilarutkan dengan aquadest
secukupnya, kemudian dicukupkan volumenya menjadi 100 ml lalu diambil 25 ml
dari larutan tersebut dan ditambahkan 25 ml minyak kelapa dan dimasukkan
kedalam corpis. Setelah larutannya terpisah dititrasi dengan NaOH 0,1 N sebanyak
50 ml sampai terjadi perubahan warna pada volume 37 ml(pelarut air) dan 21 ml
(minyak). Dihitung kadarnya! 1 ml NaOH setara dengan 61,83 mg asam borat
Faktor – faktor yang mempengaruhi
Fenomena Distribusi
1. Temperatur yang digunakan
Semakin tinggi suhu yang digunakan maka semakin
cepat reaksi sehingga volume titrasi semakin kecil
2. Jenis Pelarut
Apabila pelarut yang digunakan adalah zat yang mudah
menguap maka akan sangat mempengaruhi volume
titrasi dan mempengaruhi normalitas ( konsentrasi zat
tersebut)
3. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi zat terlarut makin besar pula
harga koefisien distribusinya.
 Harga KD berubah dengan naiknya konsentrasi dan
temperatur
 Harga KD tergantung jenis pelarutnya dan zat terlarut

Anda mungkin juga menyukai