Anda di halaman 1dari 2

Skenario 1

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta agar bupati dan wali kota berinisiatif memberikan
hadiah bagi warga yang mengikuti vaksinasi dosis ketiga (booster) Covid-19. Hal ini sebagai
upaya meningkatkan capaian vaksin booster yang cenderung stagnan dalam beberapa bulan
terakhir. "Ide-ide kreatif teman-teman kepala daerah waktu dulu, misalnya vaksinasi booster
kemudian diberikan sembako, lucky draw-nya motor, atau lucky draw mesin speed di daerah
nelayan. Itu kita sudah sampaikan saat Zoom meeting," kata Tito di TMII, Jakarta Timur, Minggu
(17/7).

Tito menyebutkan, berdasarkan laporan dari sejumlah daerah, rendahnya capaian vaksinasi booster
salah satunya disebabkan karena kejenuhan warga di masa pandemi yang sudah lebih dari dua
tahun. Kemudian, banyak warga yang menganggap gejala Covid-19 cenderung ringan, sehingga
tidak perlu khawatir. Selain itu, ada euforia di masyarakat karena kasus Covid-19 mengalami
penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan perilaku kesehatan masyarakat tidak mudah
dan tergantung dari persepsi yang diyakininya. Untuk masyarakat yang merasa dirinya rentan dan
risiko tertular covid-19 maka mereka mau di vaksinasi booster.

Upaya promosi kesehatan yang dilakukan saat ini adalah edukasi kepada masyarakat yang gencar
dilakukan baik dari kementerian Kesehatan maupun pemerintah daerah. Sasaran promosi
kesehatan juga telah diperluas baik primer, sekunder dan tersier. Sehingga diharapkan dapat
merubah persepsi masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster.

Selain itu dengan adanya regulasi Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 21 Tahun
2022 tentang Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri, pemerintah mewajibkan vaksin booster
sebagai syarat perjalanan seluruh jenis moda transportasi, mulai dari udara, laut, dan darat. Kita
harapkan dapat meningkatkan capaian vaksin booster.

(disadur dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220717120917-32-822551/tito-minta-


kepala-daerah-beri-hadiah-ke-warga-agar-mau-vaksin-booster)
Main Problem: Perilaku kesehatan, promosi kesehatan
Pertanyaan minimal:
1. Apakah fungsi hadiah pada scenario diatas? Apa hubungannya dengan proses perubahan
perilaku?
2. apakah hadiah efektif dalam merubah perilaku?apakah teori yang menjelaskan hal
tersebut?
3. apakah teori perubahan perilaku yang menjelaskan persepsi diri masyarakat pada scenario?
4. apakah teori yang menjelaskan tentang regulasi perjalanan dengan proses perubahan
perilaku?
5. Apakah promosi kesehatan ?
6. bagaimana metode promosi kesehatan? Apa saja, sebutkan contohnya?
7. Apa yang dimaksud dengan sasaran promosi kesehatan? Siapa yang menjadi sasaran
promosi kesehatan?
8. apa yang dimaksud dengan advokasi kesehatan dan hubungannya dengan promosi
kesehatan?

Anda mungkin juga menyukai