Permenaker No. 36 Tahun 2016 Pemagangan (PDF - Io)
Permenaker No. 36 Tahun 2016 Pemagangan (PDF - Io)
R E P U B L I K INDONESIA
No.1895, 2 0 1 6 KEMENAKER. Pemagangan Dalam Negeri.
Penyelenggaraan. Pencabutan.
PE R A TU R A N M E N T E R I K E T E N A G A K E R J A A N
R E P U B L I K I N D O N ES I A
NOMOR 3 6 TAHUN 2 0 1 6
TENTANG
P E N Y E L E N G G A R A A N PEMAGANGAN D I DALAM N E G E R I
M E N T E R I K E T E N A G A K E R J A A N R E P U B L I K I ND O NES I A ,
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-2-
www.peraturan.go.id
-3- 2 0 1 6 , No.1895
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PE R A TU R A N MENTERI KETENAGAKERJAAN TENTA NG
PE N Y E L E N G G A R A A N PEMAGANGAN D I DALAM N E G E R I .
BAB I
K E T E N T U A N UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di
lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di
bawah bimbingan dan pengawasan ins t r uk t ur atau
pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi
barang dan/a t au j asa di perusahaa n, dalam ran g k a
menguasai keterampilan atau keahl i an tertentu.
2. Penyelenggara Pemagangan adalah per usahaan yang
memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan
pemagangan.
3. P e r u sa ha an adalah:
a. setiap bentuk u s a h a yang berbadan h u k u m atau
tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan,
atau milik badan h u k u m , baik milik swasta maupun
milik negara yang memperkerjakan pekerja dengan
membayar up ah at au imbalan dalam bentuk lain;
atau
b. usaha-usaha sosial dan u s a h a - u s a h a lain yang
mempunyai pengurus dan memperkerjakan orang
lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
4. Unit Pelatihan adalah sat u a n unit yang
menyelenggarakan pelatihan di P e r u sa ha an baik u n t u k
memenuhi kebutuhan sendiri maupun
kebut uhan masyarakat.
5. Lembaga Pelatihan Kerja yang selanjutnya disingkat L P K
adalah inst ansi pemerintah, badan hukum atau
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-4-
www.peraturan.go.id
-5- 2 0 1 6 , No.1895
Pasal 2
(1) Pemagangan diselenggarakan oleh P e r u sa ha an yang
memiliki Unit Pelatihan.
(2) Dalam hal perusahaan tidak memiliki unit pelatihan,
P e r u sa ha an dapat me lak uk an kerjasama dengan dengan
L P K yang terakreditasi dan mempunyai skema program
yang sama.
(3) Unit Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
h a r u s memiliki:
a. s u s u n a n kepengurusan unit pelatihan;
b. tenaga pelatihan dan Pembimbing Pemagangan yang
berasal dari karyawan perusahaan yang kompeten;
c. r uan g an teori dan praktik; dan
d. skema program pemagangan yang akan
diselenggarakan.
Pasal 3
P e r us ah aa n hanya dapat menerima peserta pemagangan
paling banyak 3 0 % (tiga pul uh persen) dari jumlah karyawan.
B A B II
PE R SY A RA TA N
Ba g i an Kesa tu
Persyaratan Peserta Pemagangan
Pasal 4
(1) Peserta pemagangan di dalam negeri yaitu pencari kerja.
(2) Peserta pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) h a r u s memenuhi persyaratan:
a. u s i a paling rendah 1 7 (tujuh belas) tahun ;
b. sehat jasmani dan rohani; dan
c. l u l u s seleksi.
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-6-
Ba g i an Kedua
Persyaratan Penyelenggara Pemagangan
Pasal 5
Penyelenggara Pemagangan yang a k a n menyelenggarakan
Pemagangan h a r u s memiliki:
a. program pemagangan;
b. sarana dan prasarana ; dan
c. Pembimbing Pemagangan.
Pasal 6
(1) Program pemagangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 hu r u f a d i s u s u n oleh Penyelenggara Pemagangan.
(2) Program pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berisi:
a. nama program pemagangan;
b. t uj uan program pemagangan;
c. kompetensi yang a k a n ditempuh;
d. perkiraan waktu pemagangan;
e. persyaratan peserta pemagangan;
f. persyaratan Pembimbing Pemagangan; dan
g. k u r i k u l u m dan silabus.
(3) Program pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mengacu pada:
a. SKKNI;
b. Standar Kompetensi Kerja K h u s u s ; dan/a t au
c. Standar Kompetensi Kerja Internasional.
(4) Program pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. pemberian teori dan praktik di Unit Pelatihan;dan
b. praktik kerja di unit produksi perusahaan.
www.peraturan.go.id
-7- 2 0 1 6 , No.1895
Pasal 7
(1) S a r a n a dan pr asar ana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 hu r u f b, h a r u s memiliki:
a. ruan g teori;
b. ruan g simulasi/praktik;
c. kelengkapan alat keselamatan dan kesehatan kerja;
dan
d. b u k u kegiatan (logbook) bagi peserta pemagangan.
(2) Standar b u k u kegiatan (logbook) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) h ur u f d d i s u s u n dengan mengacu pada
Format 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 8
Pembimbing Pemagangan sebagaimana dimaksud dalam P a s al
5 h ur u f c memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. karyawan tetap;
b. sehat jasmani dan rohani;
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-8-
Pasal 9
Penyelenggara Pemagangan dilarang mengikutsertakan
peserta pemagangan yang telah mengikuti pemagangan pada
program/jabatan/kuali fikasi yang sama.
B A B III
P E R J A N J I A N PEMAGANGAN
Pasal 1 0
(1) Penyelenggaraan Pemagangan d i l ak s a n a k a n atas dasar
Perjanjian Pemagangan secara tertulis antara peserta
pemagangan dengan P er us ah aa n .
(2) Perjanjian Pemagangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat:
a. h a k dan kewajiban peserta pemagangan;
b. h a k dan kewajiban Penyelenggara Pemagangan;
c. program pemagangan; dan
d. besaran uan g s a k u .
(3) Perjanjian Pemagangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) d i s u s u n dengan mengacu pada Format 3
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 1 1
(1) Perjanjian Pemagangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 0 h a r u s diketahui dan d i sa hk an oleh D i n a s
Kabupaten/Kota setempat.
(2) Pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h a r u s
selesai dalam jan g k a waktu paling lama 3 (tiga) har i
kerja.
www.peraturan.go.id
-9- 2 0 1 6 , No.1895
BAB IV
H A K DAN K E W A J I B A N
Ba g i an Kesa tu
H a k dan Kewajiban Peserta Pemagangan
Pasal 1 2
(1) Peserta pemagangan berhak un t uk :
a. memperoleh fasilitas keselamatan dan kesehatan
kerja selama mengikuti pemagangan;
b. memperoleh uan g s a k u ;
c. memperoleh perlindungan dalam bentuk jaminan
kecelakaan kerja dan kematian; dan
d. memperoleh sertifikat.
(2) Uan g s a k u sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hu r u f b
meliputi biaya transport, uan g makan, dan insentif
peserta pemagangan.
Pasal 1 3
Peserta pemagangan berkewajiban un t uk :
a. mentaati Perjanjian Pemagangan;
b. mengikuti pemagangan sampai selesai;
c. mentaati tata tertib yang berlaku di P e r us ah aa n yang
menyelenggarakan pemagangan; dan
d. menjaga nama baik P e r u sa ha an Penyelenggara
Pemagangan.
Ba g i an Kedua
H a k dan Kewajiban Penyelenggara Pemagangan
Pasal 1 4
Penyelenggara Pemagangan berhak un t uk :
a. memanfaatkan hasil kerja peserta pemagangan; dan
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-10-
Pasal 1 5
Penyelenggara Pemagangan berkewajiban un t uk :
a. membimbing peserta pemagangan sesuai dengan
program yang ditetapkan;
b. memenuhi hak peserta pemagangan sesuai dengan
Perjanjian Pemagangan;
c. menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan
persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja;
d. memberikan perlindungan dalam bentuk asuransi
kec elakaan kerja dan kematian kepada
peserta pemagangan;
e. memberikan uan g s a k u kepada peserta pemagangan;
f. mengevaluasi peserta pemagangan; dan
g. memberikan sertifikat.
BAB V
P E N Y E L E N G G A R A A N PEMAGANGAN
Pasal 1 6
(1) Penyelenggara Pemagangan yang a k a n m e l ak sanak an
penyelenggaraan pemagangan wajib memberitahukan
secara tertulis rencana penyelenggaraan pemagangan
kepada:
a. Direktur Jenderal untuk penyelenggaraan
pemagangan lintas provinsi;
b. Kepala dinas provinsi untuk penyelenggaraan
pemagangan lintas kabupaten/kota dalam sat u
wilayah provinsi; atau
c. Kepala dinas kabupaten/kota untuk
penyelenggaraan pemagangan dalam sat u wilayah
kabupaten/kota.
(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
h a r u s melampirkan :
a. program pemagangan;
b. rencana penyelenggaraan pemagangan; dan
www.peraturan.go.id
- 11 - 2 0 1 6 , No.1895
Pasal 1 7
Penyelenggara Pemagangan setelah memberitahukan kepada
Direktur Jenderal atau Kepala D i n a s Provinsi atau Kepala
D i n a s Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam P a sal
16, Penyelenggara Pemagangan dapat m el ak sanak an seleksi
calon peserta pemagangan.
Pasal 1 8
(1) Waktu penyelenggaraan Pemagangan di P e r u sa ha an
dis esuaik an dengan jam kerja di P e r u sa ha an .
(2) Waktu penyelenggaraan Pemagangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak diperbolehkan pada jam
kerja lembur, har i libur resmi, dan malam hari.
Pasal 1 9
(1) Peserta pemagangan yang telah dinyatakan memenuhi
standar kompetensi yang ditentukan oleh P e r u sa ha an
diberikan sertifikat pemagangan.
(2) Dalam hal peserta pemagangan tidak memenuhi standar
kompetensi yang telah ditentukan oleh P e r u sa ha an ,
diberikan surat keterangan telah mengikuti pemagangan.
(3) Sertifikat pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) d i s u s u n dengan mengacu pada Format 4 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Surat keterangan telah mengikuti pemagangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) d i s u s u n dengan
mengacu pada Format 5 tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 2 0
Peserta pemagangan yang telah menyelesaikan s e l u r u h proses
pemagangan dapat mengikuti uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikat kompetensi.
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-12-
Pasal 2 1
Dalam s e l u r u h tahapan proses penyelenggaraan pemagangan
peserta pemagangan tidak dipungut biaya.
BAB VI
MONI TORI NG DAN E V A L U A S I
Pasal 2 2
(1) Kementerian Ketenagakerjaan, D i n a s Provinsi, dan D i n a s
Kabupaten/Kota m el ak uk an monitoring dan evaluasi
secara periodik terhadap penyelenggaraan pemagangan di
wilayah kerjanya.
(2) H a s i l monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaporkan kepada Direktur Jenderal.
B A B VI I
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 2 3
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pemagangan di
dalam negeri d i l ak u k a n oleh direktorat yang membidangi
pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas
provinsi dan D i n a s kabupaten/kota se suai kewenangan
masing-masing.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
d i l ak u k a n terhadap:
a. program pemagangan;
b. Pembimbing Pemagangan; d an/a t a u
c. sistem dan metode penyelenggaraan pemagangan.
Pasal 2 4
(1) Pengawasan terhadap penyelenggaraan pemagangan di
dalam negeri dilakukan oleh pegawai pengawas
ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan dan dinas
provinsi.
www.peraturan.go.id
- 13 - 2 0 1 6 , No.1895
B A B VIII
K E T E N T U A N LAIN-LAIN
Pasal 2 5
Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemagangan di dalam
negeri bagi warga negara asing ditetapkan dengan Peraturan
Menteri.
BAB IX
K E T E N T U A N PE R A L I H A N
Pasal 2 6
Pemagangan yang diselenggarakan sebelum berlakunya
Peraturan Menteri ini masih tetap dapat berjalan sampai
selesai jang ka waktu pemagangan atau paling lama 1 (satu)
tahun.
Pasal 2 7
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Penyelenggara
Pemagangan wajib memfasilitasi pemberian sertifikasi
kompetensi bagi peserta pemagangan dalam jan gka waktu
paling lama 3 (tiga) t ah un sejak tanggal diundangkan.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 2 8
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Tr ansmigrasi Nomor P E R . 2 2 / M E N / I X / 2 0 0 9
tentang Penyelenggaraan Pemagangan Di Dalam Negeri,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-14-
Pasal 2 9
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 1 4 Desember 2 0 1 6
MENTERI KETENAGAKERJAAN
R E P U B L I K I ND O NESI A ,
ttd
M. HANIF D H A K I R I
D i un d a n g k a n di J a k a r t a
pada tanggal 1 4 Desember 2 0 1 6
DIREKTUR JENDERAL
P E R A TU R A N PERUNDANG-UNDANGAN
K E M E N T E R I A N H U K U M DAN H A K A SA SI MANUSIA
R E P U B L I K I ND ONESI A ,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
- 15 - 2 0 1 6 , No.1895
LAMPIRAN
PE R A TU R A N M E N T E R I K E T E N A G A K E R J A A N
R E P U B L I K I ND O NESI A
NOMOR 3 6 TAHUN 2 0 1 6
TENTANG
PE N Y E L E N G G A R A A N PEMAGANGAN D I DALAM N E G E R I
B E N T U K FO RM A T P E Y E L E N G G A R A A N PEMAGANGAN
1. Format 1 : P R O G R A M PEMAGANGAN.
3. Format 3 : P E R J A N J I A N PEMAGANGAN.
4. Format 4 : S E R T I F I K A T PEMAGANGAN.
5. Format 5 : S U R A T K E T E R A N G A N T E L A H M E N G I K U T I PEMAGANGAN.
MENTERI KETENAGAKERJAAN
R E P U B L I K I N D O N ES I A
ttd
M. HANIF D H A K I R I
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-16-
www.peraturan.go.id
- 17 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-18-
www.peraturan.go.id
- 19 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-20-
www.peraturan.go.id
- 21 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-22-
www.peraturan.go.id
- 23 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-24-
www.peraturan.go.id
- 25 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-26-
www.peraturan.go.id
- 27 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-28-
www.peraturan.go.id
- 29 - 2 0 1 6 , No.1895
www.peraturan.go.id
2 0 1 6 , No.1895
-30-
www.peraturan.go.id