Anda di halaman 1dari 7

Alat Tes Sikap Kerja

Tes Kraeplin
• Diciptakan oleh Emile Kraeplin
(psikiater jerman)
• Tujuan: membuat deskripsi
kepribadian manusia antara normal
dan abnormal
• Sifat tes: simple arithmetic test
(menggunakan penjumlahan angka
saja, tidak melibatkan unsur
penalaran)
Tes Kraeplin
• Menurut Anne Anastasi, tes Kraeplin
merupakan speed test, ciri utama speed
test adalah tidak adanya waktu yang
cukup untuk menyelesaikan semua soal
• Jadi testee memang tidak diharapkan
menyelesaikan sepenuhnya setiap lajur,
yang dilihat adalah kecepatan dalam
mengerjakan
Tes Kraeplin
• Selain kecepatan, faktor lain yang
diungkap adalah konsentrasi, ketelitian,
dan stabilitas dalam bekerja
• Aspek-aspek yang berpengaruh adalah
persepsi, visual, koordinasi senso-motorik,
pushing power, ketahanan, dan learning
effect
Hal-hal yang Diungkap Kraeplin
• Ingatan
• Hal-hal yang berkaitan dengan kelelahan
• Distraksi (gangguan)
• Pada awalnya tes ini bersifat klinis
• Fokus utama pada usaha pemberian skor dan
interpretasi skor yang obyektif, tidak ada usaha
interpretasi yang bersifat proyektif dari performance
testee
Tes Kraeplin
sebagai Tes Kepribadian
• Gejala depresi mental  bila hasil penjumlahannya
rendah sekali, dibawah normal
• Distraksi mental  bila kesalahan hitungnya sangat
banyak
• Epilepsi; terjadi hilangnya ingatan sesaat pada waktu
mengerjakan tes  ritme tajam, tiba-tiba grafik turun
dengan hasil rendah
• Gangguan emosional  rentang ritme/grafik yang
terlalu besar (antara puncak tertinggi dan terendah.
Tes Kraeplin
sebagai Tes Bakat
Marcham Darokah menyebutkan:
1. Kecepatan (Panker)  diperoleh dari rata-rata jumlah
prestasi
2. Ketelitian (Tianker)  diperoleh dari jumlah kesalahan
dan jumlah yang tidak diisi pada 15 lajur (5 lajur awal,
5 lajur tengah dan 5 lajur akhir)
3. Keajegan (Janker)  diperoleh dari jarak antara
prestasi tertinggi dan prestasi terendah
4. Ketahanan (Hanker)  dilihat dari garis yang
dihubungkan pada setiap puncak pada setiap lajurnya

Anda mungkin juga menyukai