Anda di halaman 1dari 6

1.

Metode Pembuangan Selama dan Setelah Keadaan Darurat

No. Metode Pembuangan Tipe Perbekalan Keterangan


Farmasi
1. Pengembalian ke Semua sisa perbekalan Biasanya tidak
donatur atau farmasi, terutama praktis , prosedur
perusahaan, antineoplastik lintas Negara biasanya
pengiriman lintas menghabiskan waktu.
negara untuk
pembuangan
2. Insinerasi suhu Limbah padat, semi- Mahal, terutama untuk
tinggi dengan suhu padat, bubuk, insenerator dengan
jauh di atas 1200o C antineoplastic, zat yang tujuan khusus.
diawasi. Pemanfaatan pabrik
yang ada mungkin
lebih praktis.
3. Insinerasi suhu Jika tidak ada Antineoplastik paling
sedang dengan incinerator suhu tinggi, baik dinakar pada
incinerator bilik ganda limbah padat, semi- suhu tinggi.
pada suhu minimum padat, bubuk. Zat yang
850oC. Insinerasi diawasi.
pabrik semen
4. Imobilisasi Limbah padat, semi-
Encapsulation padat, bubuk, cairan,
(penyegelan) limbah antineoplastic, zat yang
diawasi.
5. Inertization Limbah padat, semi-
padat, bubuk, cairan,
antineoplastic, zat yang
diawasi.
6. Landfill Limbah padat, semi-
Sanitary landfill padat, dan bubuk tidak
sangat terencana diolah dalam jumlah
terbatas. Pembuangan
limbah farmasi
dianjurkan melalui
imobilisasi. Plastik
PVC.
7. Landfill terencana Limbah padat, semi-
padat, dan bubuk,
sebaiknya setelah
imobilisasi. Plastik
PVC.
8. Tempat pembuangan Sebagai pilihan Tidak untuk mengolah
terbuka tak terencana terakhir pembuangan zat yang diawasi.
dan terkendali limbah padat, semi-
padat, takdiolah, harus
segera ditutupi dengan
limbah perkotaan.
Lebih baik lakukan
imobilisasi limbah
padat, semi-padat,
bubuk.
9. Saluran pembuangan Cairan encer, sirup, Tidak dianjurkan
air limbah cairan intravena, untuk antineoplastic,
sejumlah kecil berikut disinfektan dan
disinfektan (dibawah antiseptic tak
penyeliaan). diencerkan.
10. Badan air berarus Ciran encer, sirup, Tidak dianjurkan
deras cairan intravena; untuk antineoplastic,
sejumlah kecil berikut disinfektan dan
disinfektan (dibawah antiseptic tak
penyeliaan). diencerkan.
11. Pembakaran dalam Sebagai pilihan Tidak sesuai untuk
container terbuka terakhir, kemasan, plastic PVC atau
kertas, dan kardus. perbekalan farmasi.
12. Penguraian kimia Tidak dianjurkan Tidak praktis untuk
kecuali tenaga ahli jumlah di atas 50 kg.
kimia dan bahan
kimianya tersedia.

2. Kategori Perbekalan Farmasi dan Metode Pembuangan Selama dan


Setelah Keadaan darurat

No. Kategori Metode Pembuangan Keterangan


1. Padat Landfill Tidak lebih dari 1%
Semi-padat Encapsulation limbah limbah harian
Bubuk Inertization limbah perkotaan yang dapat
Insinerasi suhu sedang dibuang dalam bentuk
dan suhu tinggi yang tidak diolah
(incinerator pabrik (tidak diimobilisasi) ke
semen) landfill.
2. Cairan Saluran pembuangan Antineoplastik jangan
limbah ke saluran air kotor.
Insinerasi suhu tinggi
(incinerator pabrik
semen)
3. Ampul Penggilingan/ Antineoplastik jangan
penggerusan ampul dan ke saluran air kotor.
membuang cairan yang
dilarutkan ke saluran
pembuangan air kotor.
4. Obat-obatan anti- Encapulation limbah Antibiotik dapat
infeksi Inertization limbah dilarutkan dengan air,
Insinerasi suhu sedang didiamkan selama
dan suhu tinggi beberapa minggu
(incinerator pabrik kemudian dibang ke
semen) saluran air kotor.
5. Anti-neoplastik Pengembalian ke Tidak boleh ke landfill
donator atau pabrik kecuali menjalani
pembuat encapsulation.
Inestization limbah Jangan ke saluran air
Insinerasi suhu sedang kotor.
dan suhu tinggi Jangan pembakaran
(incinerator pabrik suhu sedang.
semen) (penguraian
kimia)
6. Obat-obatan yang Encapulation limbah Jangan ke landfill
diawasi Inertization limbah kecuali menjalani
Insinerasi suhu sedang encapsulation.
dan suhu tinggi
(incinerator pabrik
semen)
7. Kanister aerosol Landfill Jangan dibakar dapat
Encapsulation limbah meledak
8. Disinfektan Gunakan Jangan ada disinfektan
Buang ke selokan atau yang tidak dilarutkan
badan air yang arusnya yang dibuang ke
deras : sejumlah kecil saluran air limbah atau
disinfektan yang telah badan air.
dilarutkan (maks 50 Maksimum 50 liter
liter perhari di bawah larutan perhari ke
pengawasan) saluran air kotor atau
badan air berarus
deras.
Tidak boleh ada
disinfektan yang
dibuang ke badan air
berarus lambat atau
tidak mengalir.
9. Plastik PVC, kaca Landfill Jangan dibakar dalam
container terbuka.
10. Kertas, kardus Daur ulang,
pembakaran, landfill

Daftar Pustaka:
1. Sumber, Jenis dan Karakteristik Limbah Cair Rumah Sakit

No Kegiatan (Sumber) Jenis dan Karakteristik Limbah


1. Instalasi Gizi Limbah cair dihasilkan dari instalasi
gizi umumnya adalah dari proses
pencucian dan pengolahan makanan.
2. Ruang Laboratorium Limbah cair yang dihasilkan dari proses
pemeriksaan specimen dan bahan kimia
yang digunakan, yaitu berupa bekas
reagent, pencucian alat, dan lain-lain.
3. Instalasi Farmasi Limbah cair yang dihasilkan dari sisa-
sisa bungkusan obat-obatan dan cuci
tangan.
4. Loundry Limbah yang dihasilkan dari hasil
pencucian sprei, sarung bantal, pakaian
operasi, masker, handuk, selimut, dan
linen rumah sakit.
5. Ruang Operasi (OK) Limbah yang dihasilkan berupa darah
bekas operasi, pencucian peralatan dan
limbah cair yang berasal dari kamar
mandi dan WC.
6. Ruang Bersalin Limbah yang dihasilkan dari bahan
yang dipakai misalnya sabun, bekas
darah persalinan, dan lain-lain.
7. IGD (Instalasi Gawat Darurat) Limbah yang dihasilkan berupa air
bekas pencucian luka, dan lain-lain.
8. Ruang Perawatan Limbah cair yang dihasilkan berasal
dari kamar mandi dan WC.
9. Poli Klinik Limbah yang dihasilkan dari air cuci
tangan dan alat yang dicuci.

2. Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit di Daerah DKI Jakarta

No Parameter Minimum Maksimum Rata-Rata


1. BOD – mg/l 31,52 675,33 353,43
2. COD – mg/l 46,62 1183,4 615,01
3. Angka Permanganat 69,84 739,56 404,7
(KMnO4) – mg/l
4. Ammoniak (NH3) – mg/l 10,79 158,73 84,76
5. Nitrit (NO2-) – mg/l 0,013 0,274 0,1435
6. Nitrat (NO3-) – mg/l 2,25 8,91 5,58
7. Khlorida (Cl-) – mg/l 29,74 103,73 66,735
8. Sulfat (SO4-) – mg/l 81,3 120,6 100,96
9. pH 4,92 8,99 6,96
10. Zat padat tersuspensi (SS) 27,5 211 119,25
mg/l
11. Deterjen (MBAS) – mg/l 1,66 9,79 5,725
12. Minyak/ lemak – mg/l 1 125 63
13. Cadmium (Cd) – mg/l ttd 0,016 0,008
14. Timbal (Pb) 0,002 0,04 0,021
15. Tembaga (Cu) – mg/l ttd 0,49 0,245
16. Besi (Fe) – mg/l 0,19 70 3,51
17. Warna – (Skala Pt-Co) 31 150 76
18. Phenol – mg/l 0,04 0,63 0,335
Sumber : PD PAL JAYA 1995

3. Karakteristik Operasional Proses PengolahanAir Limbah Dengan Proses


Biologis

JENIS EFISIENSI KETERANGAN


PROSES PENGHILANGA
N BOD (%)
Lumpur 85 - 95 -
Aktif Standar
Step Aeration 85 – 95 Digunakan untuk
beban pengolahan
yang besar.
Modified 60 - 75 Untuk pengolahan
Aeration dengan kualitas air
olahan sedang.
PROSES Contact 80 - 90 Digunakan untuk
BIOMASA Stabilization pengolahan paket.
TERSUSPENS Untuk mereduksi
I ekses lumpur.
High Rate 75 - 90 Untuk pengolahan
Aeration paket, bak aerasi dan
bak pengendap akhir
paket. Memerlukan
area yang kecil.
Pure Oxygen 85 - 95 Untuk pengolahan air
Process limbah yang sulit
diuraikan secara
biologis. Luas area
yang dibutuhkan
kecil.
Oxidation 75 - 95 Konstruksinya
Ditch mudah, tetapi
memerlukan area
yang luas.
Trickling 80 - 95 Sering timbul lalat
Filter dan bau. Proses
operasinya mudah.
PROSES Rotating 80 - 95 Konsumsi energi
BIOMASA Biological rendah, produksi
MELEKAT Contactor lumpur kecil. Tidak
memerlukan proses
aerasi.
Contact 80 - 95 Memungkinkan untuk
Aeration penghilangan nitrogen
Process dan phospor.
Biofilter 65 - 85 Memerlukan waktu
Unaerobic tingal yang lama,
lumpur yang terjadi
kecil.
LAGOON Kolam 60 - 80 Memerlukan waktu
satbilisasi tinggal yang cukup
lama, dan area yang
dibutuhkan sangat
luas.

Anda mungkin juga menyukai