Anda di halaman 1dari 3

Tantangan Dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa

(Tugas PPKN Kelas XI)


Semester Genap Tahun Pelajaran 2020-2021

Nama : Varlensia Evania Susanto


Kelas : XI MIPA C / 28

SMA KATOLIK SANG TIMUR JAKARTA


Jalan Karmel Raya No. 2 Jakarta Barat
I. Pendahuluan
Bangsa Indonesia terdiri dari suku, ras, bangsa, bahasa, serta adat
istiadat yang beraneka ragam. Ditambah lagi, dengan pulau Indonesia yang
begitu banyak serta jumlah penduduk yang tidak sedikit. Maka dari itu,
agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang baik perlu adanya
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bersama. Pada hakikatnya,
persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu, yang artinya utuh dan tidak
terpecah-belah. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat
diartikan sebagai bersatunya Bangsa Indonesia yang memiliki berbagai
macam perbedaan menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpecah-
belah.

II. Isi
Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya
meskipun berbeda – beda, tetapi tetap satu jua. Semboyan ini menyatakan
persatuan Indonesia dengan berbagai budaya dalam NKRI. Melalui
semboyan tersebut, masyarakat diharapkan dapat menjauhkan diri dari
sikap – sikap egois yang mementingkan kelompok sendiri, sukuisme, dan
fanatisme atau rasa bangga berlebihan yang dapat memicu perpecahan.
Akan tetapi, dalam realita kehidupan sehari – hari, tindakan
masyarakat masih sangat jauh dari semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Nyatanya, masih sering terjadi kasus – kasus rasisme, pertengkaran antar
suku, perselisihan antar agama, dan sebagainya. Salah satu contohnya
adalah sebuah kasus di sekolah yang belum lama terjadi. Disebutkan bahwa
di suatu sekolah, seorang murid (E) gagal menjadi ketua osis karena adanya
perbedaan agama. Pada saat itu, dilakukan pemilihan ulang dengan alasan
adanya kerusakan sistem dan data yang tidak valid. Hal ini menimbulkan
kecurigaan yang akhirnya terbukti setelah didapatkan beberapa potongan
percakapan berisi upaya untuk menggagalkan (E) menjadi ketua osis.
Melihat dari contoh tersebut, membuktikan bangsa Indonesia yang
masih kurang toleransi. Masih banyak masyarakat yang mengganggap
kelompoknya superior. Mereka mengganggap budayanya paling hebat,
paling tinggi diantara budaya orang lain. Sikap inilah yang disebut
etnosentrisme. Menurut saya, penyebab utama sulitnya tumbuh rasa
persatuan dan kesatuan adalah karena kurangnya kesadaran. Masyarakat
masih belum memahami keanekaragaman bangsa sehingga sulit untuk
menghargai. Selain itu, banyak juga yang tidak paham pentingnya toleransi
satu sama lain. Ditambah, adanya oknum – oknum yang secara sengaja
mengadu domba budaya yang satu dengan budaya lainnya. Terdapat
beberapa kelompok yang sengaja menyudutkan agama atau adat tertentu
untuk mendapatkan keuntungan bagi kelompoknya sendiri.

III. Penutup
Keanekaragaman Indonesia merupakan kelebihan sekaligus
kelemahan negara. Agar bangsa Indonesia dapat tetap terjaga keutuhannya,
perlu ada rasa toleransi satu sama lain. Masyarakat harus mampu
mengembangkan sikap nasionalisme, menyadari adanya perbedaan budaya,
serta berhenti membeda – bedakan suatu kelompok, ras, atau suku tertentu.
Sebaliknya, masyarakat harus bersosialisasi dan hidup bersama orang lain
tanpa memikirkan perbedaan budaya.

IV. Sumber
 https://www.idntimes.com/news/indonesia/auriga-agustina-3/siswa-
sman-6-depok-gagal-jadi-ketua-osis-karena-agama-ini-kata-kepsek/1
 Buku cetak PPKN bab 6 (hal. 200 – 212).

Anda mungkin juga menyukai