Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Uji Golongan Darah

1. Tujuan
1) Mengetahui golongan darah sistem ABO dan rhesus seseorang.
2) Mengetahui cara menguji golongan darah.

2. Kajian Pustaka

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada


atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah tersebut.Dua jenis penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar
46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis
yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan darah manusia
ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai
berikut :
1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-
negatif.
2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun,
orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali
pada sesama AB-positif.
4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk transfusi
darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Penggolongan darah penting dilakukan
sebelum transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok
menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:

Genotype Golongan Agutinogen Aglutinin

OO O - anti-A dan anti-B

OA / AA A A anti-B

OB / BB B B anti-A
AB AB A dan B -

Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami
penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB.
Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B
atau O. Apabila diuji dengan serum aglutinin B terjadi penggumpalan, kemungkinan
orang tersebut memiliki golongan darah B atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal,
maka kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau O.

3. Alat dan Bahan


1. Kaca objek (object glass)
2. Blood lancet
3. Pengaduk ( tusuk gigi )
4. Kapas
5. Alkohol 70%
6. Serum anti-A
7. Serum anti-B
8. Serum anti-D

4. Cara Kerja

1. Siapkan kaca objek dan Blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alkohol 70%.
Setiap anak harus menggunakan kaca objek dan Blood lancet yang berbeda, tidak
boleh dipakai secara bergantian.
2. Barsihkan salah satu jari (biasanya jari tengah) dengan kapas yang dibasahi dengan
alkohol 70%. Bersikan juga Blood lancet yang akan digunakan dengan alkohol.
3. Tusuklah ujung jari tersebut dengan menggunakan Blood lancet, pijat-pijat ujung
jari agar darah mudah keluar.
4. Teteskan pada kaca objek di 3 titik dengan jarak tidak terlalu berdekatan. Bersihkan
lagi ujung jari bekas tusukan dengan alkohol  70% agar tidak terkena infeksi.
5. Teteskan 1 tetes serum anti-A dan anti-B dan anti-D pada masing-masing tetesan
darah. Aduk darah yang bercampur serum dengan menggunakan tusuk gigi yang
masing-masing berbeda, agar tidak tercampur.
6. Amati dengan cermat, perhatikan ada atau tidaknya penggumpalan.
7. Tentukan tipe golongan darah berdasarkan  hasil analisis reaksi penggumpalan.
Catat datanya ke dalam tabel.
8. Setelah praktikum selesai, bersihkan kaca objek dengan sabun, bilaslah denagn air
bersih, dan rendam di dalam air panas agar steril.

5. Hasil Tes Golongan Darah

Tabel Hasil Tes Golongan Darah


Serum
Nama Siswa Kesimpulan
Anti-a Anti-b Anti RhD

6. Pembahasan

1) Ada berapa tipe golongan darah sistem ABO yang dimiliki oleh teman
kelompokmu? Tuliskan tipe golongan darah tersebut !
Jawab:

2) Tipe golongan darah system ABO manakah yang terbanyak di kelas?


Jawab :

3) Mengapa pada tipe golongan darah O, tidak ada reaksi yang menggumpal.
Jelaskan!
Jawab :

4) Mengapa pada tipe golongan darah AB, semua reaksi menggumpal. Jelaskan!
Jawab :
5) Gambarkan skema transfusi darah pada golongan darah sistem ABO, uraikan
penjelasannya.
Penjelasan :
                        

6) Apa yang terjadi jika orang yang bergolongan darah AB menerima transfuse
darah dari donor yang bergolongan darah A?
Jawab :

7) Apa yang terjadi jika orang yang bergolongan darah B menerima transfuse darah
dari donor yang bergolongan darah O?
Jawab :

8) Jika seseorang memiliki darah Rh- (Rhesus negatif) mendapatkan transfuse dari
donor yang memiliki Rhesus+ (rhesus positif), pada awalnya tidak
membahayakan, tetapi transfuse darah Rh+ selanjutnya akan berbahaya.
Mengapa?
Jawab :

9) Jelaskan akibatnya jika seorang wanita memiliki Rh- mengandung janin dengan
darah Rh+!
Jawab :

KESIMPULAN :

Anda mungkin juga menyukai