Anda di halaman 1dari 13

Serambi Akademica Vol. 8, No.

1, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat
Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor
Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie
Haryanto

Guru SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie


Email : haryanto.sma@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan belajar mengajar tidak selamanya berjalan seperti yang diingkan, karena
keberhasilan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Hal ini
juga terjadi di SMA Negeri 1 Mutiara, di mana sebagian besar guru masih
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah sehingga siswa
merasa bosan dan jenuh ini bisa mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga
banyak siswa yang tidak tuntas. Berdasarkan masalah tersebut diatas peneliti akan
melakukan sebuah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model yang
dikembangkan Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi, dan, refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar kimia Materi Sifat Koligatif Larutan pada siswa kelas
XII IPA-2 SMA Negeri 1 Mutiara Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya.
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada semester II tahun ajaran
2018/2019 dimana subjek penelitiannya adalah siswa Kelas XII IPA-2 SMA
Negeri 1 Mutiara yang berjumlah 20 siswa. Data yang diperoleh untuk penelitian
berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil
analisis didapatkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Sramble.
Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus dimana pada prasiklus nilai
rata-rata kelasnya 61,92 dengan ketuntasan belajar 42,30%, dan pada siklus I nilai
rata-rata meningkat menjadi 68,08 dengan tingkat ketuntasan 73,03% dan terus
meningkat pada siklus II menjadi 76,31 dengan ketuntasan belajar mencapai
88,46%. Demikian juga aktivitas guru dan siswa terus meningkat setiap siklusnya.
Simpulan dari penelitian adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Tutor Sebaya terbukti dapat meningkatkan hasil belajar kimia
Materi Sifat Koligatif Larutan pada siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1
Mutiara.
Kata Kunci : Kimia, hasil belajar, Tutor Sebaya

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh
pihak guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa adalah suatu proses usaha yang dilakukan
31
Haryanto

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2003: 2). Pembelajaran menurut E. Mulyasa (2006: 255) pada hakekatnya adalah proses
interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik. Pembelajaran kimia tidak lepas dari pengertian pembelajaran dan
pengertian ilmu kimia itu sendiri.
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan,
dinamika, dan energitika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA
mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energitika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
Konsep kimia merupakan konsep yang fenomenanya banyak ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, fenomena yang sering ditemui tersebut merupakan beberapa aplikasi yang
berkaitan dengan lingkungan yang saat ini masih jarang dikaitkan dengan kemampuan
literasi kimia siswa (Pudjiadi dalam Zuriyani, 2012:2). Menurut hasil penelitian PISA
pada tahun 2006, Indonesia menempati peringkat 50 dari 57 negara yang diuji kemampuan
literasi sainsnya (Bybee, et al, 2006). Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak siswa
yang belum mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang lingkungan yang merupakan salah satu
bagian dalam aspek konten yang terdapat dalam literasi kimia.
Literasi kimia dapat dilihat dari cara siswa dalam menggunakan dan berhadapan
dengan informasi yang berkaitan dengan masalah kimia serta cara siswa menggunakan
pengetahuan kimia dan memahami informasi yang berkaitan dengan permasalahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari (Witte dan Beers, 2003). Penilaian literasi kimia dalam PISA
tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains,
tetapi juga pemahaman terhadap berbagai aspek proses sains, serta kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan dan proses sains dalam situasi nyata yang dihadapi peserta
didik, baik sebagai individu, anggota masyarakat, serta warga dunia (Zuriyani, 2012:3).
Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie, yang letaknya di Jalan
Banda Aceh - Medan Km.125,5 Bandar Mutiara Kabupaten Pidie dengan jumlah gurunya
sudah memadai, sebanyak 68 orang dan jumlah siswa sebanyak 984 orang. Semua kelas
paralel, penulis merupakan salah seorang guru di sekolah tersebut mengajar kelas XII IPA-
2 Menurut pengamatan penulis dari semua kelas hanya kelas XII IPA-2 yang kemampuan
siswa masing rendah dari 20 orang siswa hanya 15 orang siswa yang tuntas atau hasil
belajarnya baik, sedangkan lainnya masih rendah hasil belajarnya terutama Pelajaran
Kimia Hal ini terbukti masih banyak siswa yang harus diremedialkan.
Hal ini disebab oleh berbagai sebab diantaranya kami mengajar masih
menggunakan metode, model, dan alat peraga yang belum relevan. Sehingga membuat
siswa pasif, maka hasil belajarnya rendah. Sedangkan harapan penulis semua siswa
bernilai baik dan tercapai KKM yang telah di tetapkan 70. Untuk itu diperlukannya model
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa di kelas, sehingga siswa lebih aktif
dan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan. Hisyam Zaini (dalam Amin Suyitno, 2004
: 24) menyatakan bahwa “Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan
kepada orang lain. Salah satu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan partisipasi
siswa adalah metode tutor sebaya. H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 45)
32
Serambi Akademica Vol. 8, No.1 , pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

mengatakan bahwa tutor adalah siswa yang sebaya yang ditunjuk/ditugaskan membantu
temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman umumnya
lebih dekat dibandingkan hubungan guru-siswa. Dengan petunjuk-petunjuk dari guru tutor
ini membantu temannya yang mengalami kesulitan. Pemilihan tutor ini didasarkan atas
prestasi, punya hubungan sosial baik dan cukup disenangi oleh teman-temannya. Tutor
berperan sebagi pemimpin dalam kegiatan kelompok sebagi pengganti guru.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin memperbaiki model pembelajaran kimia di
SMA Negeri 1 Mutiara dengn menerapkan model pembelajaran tutor sebaya, dengan judul
penelitian tindakan kelas ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII
IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor
Sebaya pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie”.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Oktober sampai dengan
bulan Desember 2018. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mutiara Kab Pidie, selain
itu salah satu tujuan yang dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran mata Bahasa Indonesia khususnya pada Materi “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui
Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie”.
Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Mutiara Kab Pidie
tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 10 laki-laki
dan 10 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap
siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini
pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir
siklus I dan siklus II, yang terdiri atas Materi macam-macam norma dalam kehidupan.
Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Observasi
digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas kemampuan memahami materi
pada siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data khususnya nilai mata Pelajaran Kimia. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara
konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, kurang
kreatif, bahkan cenderung bosan. Disamping itu dalam menyampaikan Materi guru tanpa
menggunakan alat peraga. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana
pembelajaran tampak kaku, berdampak pada nilai yang diperoleh pembelajaran mata
Sejarah khususnya pada Peningkatan model pembelajaran Upaya Meningkatkan Hasil

33
Haryanto

Belajar Siswa XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model
Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie.
Berdasarkan hasil analisis dalam pada prasiklus diketahui bahwa jumlah siswa
yang mendapat nilai A (sangat baik) sejumlah 0 % atau tidak ada, yang mendapat nilai B
(baik) sebanyak 16,7.% atau sebanyak 3 siswa dan yang mendapat nilai C (cukup)
sebanyak 33,3 % atau 6 siswa , dan yang mendapat nilai kurang 33,3 % atau sebanyak 6
siswa, sedangkan yang mendapat nilai sangat kurang 16,7 % atau sebanyak 3 siswa.

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I


Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pemilihan Materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran
Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar keragaman
kenampakan alam Indonesia. Berdasarkan Materi yang dipilih tersebut, kemudian
disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih dalam
siklus I tentang keragaman kenampakan alam meliputi; sungai, danau, gunung, obyek
wisata, kekayaan alam dan sebagainya. Berdasarkan tema yang telah dipilih tersebut
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 45 menitartinya setiap
RPP disampaikan dalam 1 kali tatap muka. Dengan demikian, selama siklus I terjadi
2 kali tatap muka.
b. Pembentukan kelompok-kelompok belajar
Pada siklus I, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok kecil dengan
memperhatikan heterogenitas baik kemampuan, gender.

Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Pelaksanaan Tatap Muka
Tatap muka I dan II dengan RPP tentang pembelajaran Kimia khususnya Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan
Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara
Kabupaten Pidie. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Tutor
Sebaya dengan langkah-langkahnya sebagai berikut; 1) Guru secara klasikal menjelaskan
strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. 2) Secara kelompok siswa
berkompetisi menempelkan pias–pias peta pada peta yang telah didesain. Kelompok yang
selesai terlebih dulu boleh memperagakan yel–yelnya. 3) Secara kelompok siswa mencari
dan menemukan pada buku panduan. 4) Secara kelompok siswa bertanya jawab antar
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. 5) Kelompok yang mendapat skor
paling tinggi mendapat hadiah. 6) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa
terhadap Materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. 7) Guru menilai
hasil evaluasi. 8) Guru memberikan tindak lanjut.
Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi mentransfer
Materi pada siswa, tapi siswa secara aktif bekerja sama dalam kelompok untuk mencari
Materi serta mendiskusikannya. Siswa tampak aktif dan bergairah dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan ini mereka saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk
34
Serambi Akademica Vol. 8, No.1 , pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

berkompetisi dengan kelompok lain dalam menyelesaikan lembar kerja siswa .Suasana
pembelajaran lebih menyenangkan nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti
pelajaran.
Wawancara
Wawancara dilaksanakan pada saat kegiatan tatap muka setelah selesai diskusi.
Kegiatan wawancara dilaksanakan oleh guru terhadap beberapa anggota kelompok.
Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana perasaan siswa dalam memahami
Materi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif
Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya dengan wawancara
juga digunakan sebagai bahan refleksi.
Observasi
Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini
observasi dilakukan oleh 2 (dua) observer yaitu guru kelas (teman sejawat) pada SMA
Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail
keaktifan, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami, Hasil observasi
digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus
II.

Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan seperti pada tabel 5 berikut
ini. Untuk memperjelas data hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Hasil Rekap Nilai Tes Siklus I
Hasil Hasil Jumlah
No Arti Lambang Persen
(Angka) ( Huruf) Siswa
1 85-100 A Sangat baik 2 11,1 %
2 75-84 B Baik 9 50,0 %
3 65-74 C Cukup 6 33,3 %
4 55-64 D Kurang 1 5,6 %
5 <54 E Sangat Kurang - -
Jumlah 100 %
Sumber: Hasil Tabulasi Data November 2018
Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat
baik) adalah 2 siswa (11,1 %), sedangkan yang mendapat nilai B (baik) adalah 9 siswa
atau (50,0 %), sedangkan dari jumlah 18 siswa yang masih mendapatkan nilai C (cukup)
sebanyak 6 siswa (33,3 %) , sedangkan yang mendapat nilai D (kurang) ada 1 siswa (5,6
%), sedangkan yang mendapat nilai D (sangat kurang) tidak ada atau 0 %.

Refleksi
Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat
dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria ketuntasan
Minimal. Pada pra siklus jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 15 anak dan pada
35
Haryanto

akhir siklus I berkurang menjadi 7 anak. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 4,83 menjadi
6,67. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan siklus I, seperti disajikan dalam tabel 9 berikut ini.
Tabel 2. Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus I
Hasil tes Jumlah siswa yang berhasil
No
(dalam huruf ) Pra siklus Siklus I
1 A (85 -100) - 2
2 B (75-84) 3 9
3 C (65-74) 6 6
4 D (55-64) 8 1
5 E (< 54) 1 -
Jumlah 18 18
Sumber : Hasil Tabulasi data November 2018
Tabel 3.Perbandingan Ketuntasan Belajar antara Pra Siklus dengan Siklus I
Jumlah Siswa
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I
Jumlah Persen Jumlah Persen
1. Tuntas 3 16,66% 7 38,88%
2. Belum Tuntas 15 83,34% 11 61,11%
Jumlah 18 100% 18 100%

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui
Model Pembelajaran Tutor Sebaya mampu meningkatkan hasil belajar Oleh karena itu,
rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 75 Walaupun sudah terjadi kenaikan
seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari
hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang
kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan
bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Oleh karena itu,
diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Deskripsi Hasil Siklus II


Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II
dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pemilihan Materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran
Dalam siklus II, pada hakikatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi
pelajaran dalam siklus II adalah keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Atas
dasar Materi pelajaran tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan
tersebut adalah 2 x 45 menit dengan 2 kali tatap muka.
b. Pembentukan kelompok siswa

36
Serambi Akademica Vol. 8, No.1 , pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

Pada siklus II, strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan Siswa Kelas XII IPA-2 Pembelajaran Tutor Sebaya
mampu meningkatkan hasil belajar dikemas dalam bentuk kuis yang dikompetisikan
antar kelompok, sehingga siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk memperebutakan
penempatan letak peta secara benar tepat dan cepat.

Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Pelaksanaan Tatap Muka
Tatap muka I dan II dengan RPP tentang Materi. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah pembelajaran dengan peta konsep. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut: 1) Guru memberikan evaluasi atas kegiatan pembelajaran pada siklus I. 2) Guru
memberikan motivasi pentingnya strategi menggarisbawahi dalam pembuatan peta
konsep. 3) Guru melatih siswa untuk menerapkan strategi belajar menggarisbawahi dan
membuat peta konsep secara mandiri. 4) Mengevaluasi tugas latihan menggarisbawahi dan
membuat peta konsep. 5) Membimbing siswa untuk merangkum pelajaran. 6) Guru
memberikan evaluasi dengan tes. 7) Guru menilai hasil evaluasi.
Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II siswa masaih belajar secara
kelompok, namun dalam kegiatan kelompok ini siswa tertantang untuk lebih mandiri
dalam menguasai materi. Karena disamping belajar secara kelompok , namun mereka
antar individu harus berkompetisi secara pribadi .
Wawancara
Wawancara dilaksanakan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
Wawancara diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
memahami, memadukan dengan mata pelajaran lain. Disamping itu, wawancara
digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Hasil
wawancara digunakan sebagai bahan refleksi.
Observasi
Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini
observasi dilakukan oleh 2 (dua) observer yaitu guru pada SMA Negeri 1 Mutiara
Kabupaten Pidie. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas siswa secara
langsung dalam proses pembelajaran. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi.

Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4. 11 berikut
ini.
Tabel 4. Rekap Hasil Nilai Tes Siklus II
Hasil Hasil Jumlah
No Arti Lambang Persen
(Angka) (Huruf) Siswa
1 85-100 A Sangat Baik 4 22,2 %
2 75-84 B Baik 12 66,7 %

37
Haryanto

3 65-74 C Cukup 2 11,1 %


4 55-64 D Kurang - -
5 <54 E Sangat Kurang - -
Jumlah 18 100%
Sumber : Tabulasi Data Desember 2018
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A)
adalah 22,2 % atau 4 siswa, sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B)
adalah 66,7 % atau 12 siswa. Dan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 11,1 % atau
sebanyak 2 siswa.Sedangjkan yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Sedangkan nilai
rata-rata kelas 7,66. Ketuntasan belajar pada siklus II dapat ditabulasikan seperti pada
tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siklus II
Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar
Jumlah Persen
1. Tuntas 16 88,89 %
2. Belum Tuntas 2 11,11 %
Jumlah 18 100 %
Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan
sebanyak 16 siswa ( 88,88%) yang berarti sudah ada peningkatan .

Refleksi
Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa
pembelajaran yang digunakan adalah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII
IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor
Sebaya mampu meningkatkan hasil belajar. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.7 berikut
dipaparkan hasil refleksi pada siklus II.
Tabel 6. Perbandingan Hasil Nilai Tes Model Siklus I dan Siklus II
Hasil Tes Jumlah Siswa yang Berhasil
No
Siklus I Siklus II
1 A (85 -100) 2 4
2 B (75-84) 9 12
3 C (65-74) 6 2
4 D (55-64) 1 -
5 E (< 54) - -
Jumlah 18 18
Sumber : Hasil Tabulasi Data Desember 2018
Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat
bahwa saat kondisi awal rata- rata kelas sebesar 4,83, sedangkan nilai rata- rata kelas
siklus II sudah ada peningkatan menjadi 6,67. Adapun kenaikan rata – rata pada siklus II
menjadi 7,66. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini :

38
Serambi Akademica Vol. 8, No.1 , pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

Tabel 7. Perbandingan Hasil Tes Pra siklus, Siklus I dan Siklus II


HasilLambang Hasil Pra Model Model
NO Arti Lambang
Angka Evaluasi tindakan Siklus I Siklus II
1 85-100 A Sangat Baik - 2 4
2 75-84 B Baik 3 9 12
3 65-74 C Cukup 6 6 2
4 55-64 D Kurang 8 1 -
5 <54 E Sangat Kurang 1 - -
Jumlah 18 18 18

Tabel 8. Perbandingan Ketuntasan Nilai Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Jumlah siswa
No Uraian Rata-Rata
Tuntas Belum Tuntas
1 Kondisi Awal 3 anak 15 anak 40,83
2 Siklus I 12 anak 6 anak 60,67
3 Siklus II 16 anak 2 anak 70,66

Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui
Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie pada
semester I tahun pelajaran 2018/2019. Melalui penerapan Model pembelajaran Tutor
Sebaya untuk meningkatkan kemampuan nilai rata- rata yaitu 7,50 pada kondisi awal
menjadi 8,25 pada siklus I dan menjadi 8,55 pada siklus II. Nilai rata-rata siklus I
meningkat 80,25 % dari kondisi awal, nilai rata-rata siklus II meningkat 24,84 % dari
siklus I. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I ada peningkatan sebesar 233,37 %
dari kondisi awal, siklus II meningkat 228,62 %dari siklus II. Peningkatan nilai rata-rata
kelas secara keseluruhan sebesar 158,59%.Pada akhir Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model
Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie. Yang jelas
terdapat perubahan positif pada siswa mengenai pemahaman Dengan menggunakan
pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2
Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya
Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie.

PENUTUP
Simpulan
Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya Siswa kelas XII IPA-2 Materi Sifat Koligatif
Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya. Hasil belajar mata
Pelajaran Kimia khususnya Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2
Materi Sifat Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya
Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie Tahun Pelajaran 2018/2019. Pada akhir
39
Haryanto

siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 61,11% (25 siswa), dan siswa
yang belum tuntas sebanyak 38,89% (7 siswa), sedangkan pada akhir siklus II, sebanyak
88,89% (25 siswa) dan sebanyak 11, 11% (7 siswa) belum mencapai ketuntasan belajar.
Dengan nilai rata- rata kelas siklus I, 7,50 dan rata- rata kelas siklus II, 8,25. Adapun hasil
non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif selama
proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan
sebesar 70,50%, dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan
sebesar 58%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal.
.
DAFTAR PUSTAKA
Bybee, Rodger W., et al. 2006. The BSCS 5E Instructional Model: Origins, Effectiveness,
and Applications. BSCS. Colorado.
E. Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
OECD. 2006 : PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World, http://
www.oecd.org/dataoecd/15/13/ 39725224. Pdf, (diakses pada tanggal 09 Juni
2018).
Slamento. 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang:
FMIPA UNNES.
Witte, D. And Beers, K. 2003. “Testing of Chemical Literacy (Chemistry In Context In
The Dutch National Examinations)”. Chemical Education International, Vol 4(1),
1-15.
Zuriyani, Elsy. 2012. Literasi Sains dan Pendidikan. [online] Tersedia:
http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/wagj1343099486.pdf (17 Juli
2018).

40
Serambi Akademica Vol. 8, No.1 , pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Pemahaman Matematika


Siswa Kelas V berdasarkan Jenis Kelamin di SD Negeri Kota Padang
Oleh : Desty Ayu Anastasha 1 - 10

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA-2 Materi Larutan


Asam Dan Basa Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Sramble
Pada SMA Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie
Oleh : Fauzani 11 - 21

Model Literasi Informasi pada Kelompok Pengguna Informasi


Wirausahawan
Oleh : Muhammad Fadhli 22 – 30

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-2 Materi Sifat
Koligatif Larutan Pelajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Tutor
Sebaya Pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie
Oleh : Haryanto 31 - 40

Analisis Tingkat Mahasiswa S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam


dalam Menggunakan Online Public Acces Catalogue (OPAC) di
Perpustakaan Institute Agama Islam Batusangkar
Oleh : Sri Wahyuni 41 – 51

Implementasi Pemungutan Pajak Restoran dan Rumah Makan di Kota


Pariaman Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 9 Tahun
2012
Oleh : Ulya Fitri 52 - 60

Representasi Identitas Online-Offline dan Budaya Siber di lingkungan


Akademik
Oleh : Zafirah Quroatun „Uyun 61 – 69

Keberadaan Tikus di Kapal yang Berlabuh di Pelabuhan Teluk Kota Sabang


Oleh : Riski Muhammad, Aris Winandar, Burhanuddin Syam, Masyudi,
Gema Eka Putra, Rahmayani 70 – 76

Penambahan Tepung Sagu (Metroxyon Sp) dalam Pembuatan Cincau Hitam


(Mesona Paustris)
Oleh : Laila Sari, Sutriani, Fadlan Hidayat 77 – 82

41
Haryanto

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA-1 pada Materi
Teks Report melalui Contextual teaching and Learning pada SMA Negeri 2
Sigli Kabupaten Pidie
Oleh : Ruhana 83 - 94

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X PEM-1 Materi Struktur


Organisasi Lingkup Perusahaan Pelajaran Administrasi Umum Melalui
Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada SMK Negeri 1 Sigli Kabupaten
Pidie
Oleh : Syaifuddin 95 – 104

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam


Meningkatkan Prestasi Belajar pada Materi Iman dan Ibadah di Kelas VII-1
MTs Samahani Kabupaten Aceh Besar
Oleh : Raudhatun Wardani 105 – 109

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pecahan Aljabar


melalui Metode Sokratis pada SMA Negeri 1 Mutiara Kabupaten Pidie
Oleh : Hanisah 110 – 120

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X TPM2 Pada Materi Program


Linear dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMK Negeri 1
Bireuen
Oleh : Asrida 121 - 131

42
Serambi Akademica Vol. 8, No.1 , pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2020 eISSN 2657- 0998

SERAMBI AKADEMICA
(Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora)

Dewan Redaksi
Ketua : Burhanuddin AG
Sekretaris : Muhammad Ridhwan

Anggota Redaksi
Tarmizi Rajab
Lukmanul Hakim
Fahmi Armanda
Irhamni
Nasir

Mitra Bestari
Eko Budi Minarno (UIN Malang)
Zainal Abidin. (UIN Ar Raniry)
Saiman (UNSAM Langsa)
Heru Agus Tri Wijaya (UM Malang)
Frida Maryati Yusuf (Universitas Negeri Gorontalo)
Pengelola/Penerbit
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Uiversitas Serambi Mekkah

Alamat Redaksi
Universitas Serambi Mekkah
Jln. T. Imum Lueng Bata, Batoh, Banda Aceh
Email: serambi.akademica@serambimekkah.ac.id
http://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/serambi-akademika

43

Anda mungkin juga menyukai