Jam Suci Rekoleksi Mei 2022
Jam Suci Rekoleksi Mei 2022
para Suster ytk. Dalam bacaan Injil tadi terdapat dua poin penting. Yang pertama,
sikap kerendahan hati seorang perwira. Ia mendatangi Yesus untuk meminta
kesembuhan akan hambanya. Dia datang bukan untuk dirinya sendiri,
mengesampingkan status sosialnya dan mendatangi Yesus yang dimata orang lain
"hanyalah" pewarta jalanan.
Yang kedua, iman yang begitu besar akan kuasa Tuhan. Sang perwira tidak
meminta Yesus pergi ke rumahnya dan menumpangkan tangan pada hambanya.
Pada umumnya jika sakit, kita pasti membutuhkan dokter langsung memeriksa
kita.Atau setidaknya meminta resep obat untuk diminum. Sang perwira merasa
tidak layak dan memposisikan dirinya sebagai bawahan. Sama halnya dengan
dirinya yang bisa memberi perintah pada bawahannya dan segera dilakukan, maka
begitupun yang ia yakini, bahwa Tuhan sendiri mampu melakukan segalanya
hanya dengan sabda yang Ia berikan. Hambanya seketika sembuh. Imannya
mampu menyelamatkan hambanya.
Dalam hidup kita kadang terlena akan harta duniawi yang membuat kita jauh dari
Tuhan. Sikap kerendahan hati mampu melahirkan iman yang besar, bahwa
Tuhanlah yang punya segala kuasa dalam hidup.
Sehingga apapun yang terjadi, Tuhan menemani dan selalu membantu kita. Seperti
yang selalu kita ucapkan sebelum menerima Hosti Kudus, mengutip kata-kata sang
perwira: "Tuhan saya tidak pantas, Tuhan datang kepada saya, tapi bersabdalah
saja maka saya akan sembuh". Iman ini mampu membersihkan hati kita untuk
menyambut Ekaristi. Bahkan dalam pergumulan hidup sehari-hari, ingatlah akan
kata-kata tadi dan juga pernyataan Maria : "Terjadilah padaku menurut kehendak-
Mu". Semoga Roh Kudus membantu kita amin
KETERBUKAAN SOSIAL KETERBUKAAN SOSIAL
Tobat :- Tobat :