Anda di halaman 1dari 1

Bisikan Kopi Hitam

Sore itu, Aku bersama istriku duduk santai di teras rumahku yang tidak begitu luas yang
dihiasi beberapa bunga bunga beraneka macam jenisnya. Ketenaran dari salah satu bunga yang
lagi ngetren saat ini pun ada. Bunga itu ditata paling pinggir di teras rumahku. Warna daun yang
berbeda dengan bunga lainnya, memang memberikan kesan tersendiri bagi yang memandangnya.
Banyak orang saat ini memburu keberadaan bunga yang satu ini. Maka oleh istriku ditaruh agak
tersembunyi, mungkin takut kalau ada orang iseng memindahkan ke halaman rumahnya.

Aku hanya membatin saja, bunga seperti itu kok harganya selangit. Istriku memang
penyuka bunga. segala jenis bunga ada di teras rumahku. Persis seperti pedagang bunga. Setiap
pulang kerja, pasti selalu menyempatkannya untuk menata, memindah ulang, membolak balik
posisi pot, yang kadang membuat dirinya bingung sendiri, guna memunculkan estetika yang dia
kehendaki. Kadang aku gumun dan jengkel sendiri. Suaminya dicuekinya sampai secangkir kopi
hitam kesukaanku belum datang juga.

Sore itu, terpaksa aku membikin kopi hitam sendiri. Aku menuju teras rumah, dan
menunjukan kesibukanku juga membuat sebuah pentigraf guna mengisi tantangan yang biasa
kubuat setiap hari di gurusiana. Sambil menyusun kata, agar ide terus meluncur kuseruput Kopi
hitamku. Hampir lima belas menit untuk menyelesaikannya. Seiring selesainya cerita yang
kubuat, ternyata kopi hitamku habis juga. Dengan gerakan reflek ampas kopi hitam kubuang
begitu saja. Ternyata, mengenai bunga kesayangan istriku. Pagi harinya... Akibat bisikan kopi
hitamku.

Anda mungkin juga menyukai