Anda di halaman 1dari 8

Andi Muhammad Irfan, Analisis Unjuk Kerja Pompa Hidraulik Ram Hidram 191

Analisis Performa Pompa Hidraulik Ram Hidram

Andi Muhammad Irfan


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar

Abstrak

Pompa hidraulik ram automatik ini tidak membutuhkan energi tambahan dari luar atau
bahan bakar, tidak perlu di awasioleh operator. Pada setiap saat tidak memerlukan
pelumasan serta pompa dapat bekerja selama 24 jam perhari
Dari hsil pengamatan pada ketinggian sumber air jatuh = 1,6 m, kemudian dari hasil
pengamatan diperoleh :
Q1 = 6,812 x 10-4 m3/s
Q2 = 1,428 x 10-4 m3/s

Dan kecepatan aliran air


v = 40,65 x 10 -2 m/s dan
Re = 22855, 78

Kata kunci : unjuk kerja pompa hidraulik

I. PENDAHULUAN digunakan dalam pemompaan berasal dari


A. Latar belakang masalah air itu sendiri. Alat ini termasuk sederhana
Air adalah merupakan sarana yang dan efektif digunakan pada kondisi yang
penting dalam kehidupan manusia, hewan sangat sesuai dengan syarat-syaat
maupun tumbuhan. Dan air dalam keadaan oprerasinya. Dalam proses kerja alat ini,
tertentu merupakan sumber tenaga yang tekanan dinamik air yang ditimbulkan di
disediakan oleh alam sebagai pembangkit sebabkan oleh adanya katup limbah yang
tenaga mekanis. Di daerah-daerah tertentu tertutup secara tiba-tiba sehingga air
khususnya dipegunungan tersebut dapat mengalir ke suatu yang lebih
System kerja pompa hidraulik ram tinggi.
automatic tanpa menggunakan energi
tambahan dari luar atau bahan bakar, B. Tujuan Penelitian
karena pompa ini akan memanpatkan 1. menentukan efesiensi maksimum pada
tenaga aliran air ya ng jatuh dari tempat tiap-tiap head input ( hin ).
suatu sumber air yang diakibatkan karena 2. Menggambarkan kurva hubungan
adanya grafitasi bumi dan sebagaian dari antara :
air itu di pompakan ke tempat yang lebih - efesiensi hidram ( h ) terhadap head
tinggi dari sumber air tersebut. out ( H ) yang ditentukan
Pompa hidraulik ram automatic - Debit ( Q ) terhadap head out ( Hout )
merupakan suatu alat yang dapat yang ditentukan.
menaikkan air dari tempat yang lebih 3. Menentukan daerah operasi yang
rendah ke suatu tempat yang lebih tinggi terbaik dari pompa hidraulik ram
secara automatic, dimana energi yang outomatik.
192 TEKNOLOGI VOLUME 12 NO. 4 OKTOBER 2010

C. Batasan Masalah Qo = Debit air pada pipa masuk


1. Pompa hidraulik ram automatic yang di A1 = Luas penampang pipa masuk
buat dan di uji satu arah
2. jumlah tabung yang dipakai satu buah 2. Bilangan Reynolds pada pipa masuk
3. sifat-sifat fisis air ditentukan .
Re1 =
berdasarkan data temperature.
4. berdasarkan pipa yang digunakan Dimana :
diambil dari table berdasarkan jenis d1 = diameter pipa masuk
dari pipa tersebut.  = Viscositas kinematik
5. Percepatan grafitasi bumi diambil 9,81 3. Faktor friksi sebagai fungsi bilangan
m/sec2. Reynolds pada pipa masuk ( f1 )

D. Metode Penelitian f1 = 0,316 . ( Re1 )-1/4


1. Pembuatan model hidraulik ram 4. kerugian tekanan akibat air sepanjang
automatic dan pengujian pompa pipa masuk ( hf1 )
hidraulik ram automatic dilaboraturium .
hf1 = ……………… …( m )
teknologi mekanik, serta diuji pada . .
lokasi yang ditentukan. L = panjang pipa masuk, g = grafitasi
2. 2.Tinggi jatuh vertical air ke pompa 5. kerugian akibat pemakaian alat-alat
hidraulik ram automatic yang akan bantu sepanjang pipa masuk ( hm1 )
direncanakan. .
hm1 = ………………… … ( m)
3. pengumpulan data serta pengolahan .
data berdasarkan hasil yang didapatkan k = faktor kekasaran
pada pengujian. 6. Total kerugian tekanan ( HL ) pada
pipa masuk
E. Manfaat Penelitian HL1 = Hf1 + Hm1 ……………….( m )
1. dapat memberikan data keteknikan 7. Head pada pipa masuk ( htot )
dalam pengambangan htot = h - HL1 …………… …… ( m )
pengkonservasian energi air. h = ketinggian sumber air jatuh
2. diharapkan taraf hidup masyarakat
pedesaan dapat ditingkatkan dalam 8. Daya pada pipa masuk ( H1 )
manfaat sumber energi air. N1 =  . g. Qo. Htot ………… ( Watt )
3. Dapat diterapkan pada masyarakat  = Density
pedesaan dalam penanggulangan Untuk pipa keluaran persamaan rumus
penyediaan air untuk kebutuhan sehari- yang digunakan caranya sama pada pint
hari 1 s/d 7 seperti diatas.
4. Mengetahui karakteristik dari pompa
hidrulik ram automatic. 9. Head pada pipa keluar ( Htot )
5. Menyebarluaskan paket teknologi
pompa hidraulik ram automatic. Htot = H + . + HL1 …….. ( m )
H = Tinggi angkat/pemompaan
F. Persamaan Rumus yang digunakan
1. Kecepatan air pada pipa masuk ( V1 ) 10. Daya pada pipa keluar ( N2 )
N2 =  . g. Q2. Htot ………. ( Watt )
Q2 = Debit air hasil pemompaan
V1 = ………… ( m3/sec)
11. Efesiensi hidram ( )

Maka, = .100 %
Andi Muhammad Irfan, Analisis Unjuk Kerja Pompa Hidraulik Ram Hidram 193

Z1 +  . + = Z2 +  . + + HL1 Ada beberapa persyaratan yag


. .
harus dipenuhi agar sebuah pompa
Z1 =  . + .
+ HL1 hidraulik ram dapat bekerja, harus ada
= + = Z1 - HL1 cukup banyak air dalam pipa pemasukan
. .
dengan tinggi jatuh minimal yang cukup
= .
+ .
= htot untuk menutup katup limbah, harus ada
= htot = Z1 - HL1 pula tinggi air minimal tertentu dalam pipa
Z1 = Tinggi jatuh air ( h ) pengantar ( kurang lebih dua kali tinggi
htot = Energi pada pipa masuk, atau jatuh air ) untuk mempertahankan tekann
energi dititik 2 (head masuk) dalam ruang udara, harus diingat bahwa
Untuk pipa keluar makin tinggi pipa pengantar makin sedikit
Z3 +  . + = Z4 +  . + air hasil pemompaan
. . .
+ = Z4 +  . +HL2 C. Aliran dalam Pipa
. .
Aliran selain dapat diklasifikasikan
.
+ .
= Htot berdasarkan macam fluidanya : ideal, real,
compresibel dan incompresibel juga dapat
Htot = Z4 +  . + .
+HL2 diklasifikasikan, berdasarkan keadaanya
Z4 = Tinggi pemompaan ( H ) (perubahan sifat-sifat fisik fluida) :
Htot = Energi pada pipa keluar, atau Viskositas, density, temperature, tekanan
energi dititik 4 (head keluar) dan sebagainya pada setiap interval waktu.
Keadaan yang konstan pada setiap titik
II. TINJAUAN PUSTAKA tersebut aliran steady, sedangkan keadaan
A. Prinsip Kerja yang selalu berubah-berubah disebut aliran
Prinsip Kerja hidraulik ram unsteady.
automatic adalah merupakan proses Bilangan Reynolds adalah perbandingan
perubahan energi kinetic aliran air menjadi gaya inersia terhadap viskositas dan secara
tekanan dinamik dan sebagai akibatnya matematis dinyatakan sebagai berikut :
menimbulkan palu air (water hammer)
sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa. .
Re =
Dengan mengusahakan supaya katup
limbah (waste valve ) dan katup pengantar Dimana : Re = bilangan Reynolds, V =
( delivery valve ) terbuka dan tertutup Kecepatan (m/s), D = diameter ( m ), =
secara bergantian, maka tekanan dinamik viskositas kinematis ( m2/s)
yang terjadi didalam pipa pemasukan
memaksa air naik kedalam pipa pengantar. Aliran dikatakan laminar bila mana
Re 2.000 dan aliran dikatakan terbulen
B. Cara Kerja bila Re 2.300. antara aliran laminar
Cara kerja hidraulik ram automatic dengan turbulen terdapat daerah transisi.
dan bagian-bagian utamanya dapat di lihat Kehilangan energi untuk seluruh
pada gambar 1 dan 2. Air mengalir dari daerah aliran dapat dianalisa dengan
suatu tangki melalui pipa pemasukan, menggunakan bilangan Reynolds
menyebabkan energi kinetic. Energi kinetic kemudian dengan pertolongan persamaan
yang terjadi makin lama makin besar, darcyweisbach, berikutnya ini kerugian
akibatnya aliran air dalam pipa pemasukan energi dapat dihitung.
makin cepat, sehingga mampu mendorong Persamaan Darcy-Weisbach sebagai
katup limbah. berikut :
194 TEKNOLOGI VOLUME 12 NO. 4 OKTOBER 2010

terjadi sepanjang pipa sebab


Hf = f. . (m) adanya gesekan dalam pipa (hf)
.
Dimana : c. kerugian minor
Hf = kerugian head karena gesekan kerugian minor disebabkan oleh :
f = factor gesek - kerugian kead (hf) disebabkan
L = panjang pipa (m) karena kontraksi atau pengecilan
D = kecepatan (m/s) penampang. Pengecilan ini dapat
g = gravitasi (m/s2) secara tiba-tiba atau secara konis,
yang selalu menghasilkan
Persoalan aliran fluida dalam pipa peningkatan kecepatan.
umumnya dikaitkan pula persoalan katup - Kerugian head (hf) disebabkan
dan sambungan-sambungannya. Dimana karena pembesaran luas
terdapat kerugian-kerugian atau kehilangan penampang. Pembesaran ini dapat
local. Kehilangna local dapat dicari dengan secara tiba-tiba atau berangsur-
menggunakan rumus sebagai berikut : angsur yang selalu menghasilkan
pengurangan kecepatan
hm = k . (m) - Kerugian head (hf) disebabkan
. karena halangan seperti pintu atau
dimana : katup yang penghasilkan perubahan
hm = kerugian akibat alat bantu luas penampang.
v = kecepatan (m/s) - Kerugian head (hf) disebabkan
g = gravitasi ( m/s2) karena belokan dalam pipa sebagai
k = koefisien kerugian tambahan kerugian yang terjadi
pada panjang yang sama dari pipa
Untuk aliran yang stationer lurus lengkungan tersebut dapat
incopressibel dan reversible berlaku terjadi bermacam-macam sudut dan
persamaan bernolli yang berbentuk : radius belokan, kadangkadang
dapat berupa reducing elbow.
+ +Z = konstan
. . Jika symbol HL digunakan utuk
menotasikan semua jenis kerugian head
Sedangkan apabila aliran tidak daam suatu system pipa yang mempunyai
resersibel maka bentuk persamaan diatas aliran steady dan ontinu maka :
akan sedikit berubaha dan tidak konstan
lagi. HL = hf + hc + hg + hb
+ = Z1 + + + HL
. . . . 1. Energi pada aliran fluida
a. Kerugian Head Didalam keadaan mengalir dan
Kerugian ini disebabkan oleh : alirannya steady ( tidak ada perubahan
1. Gesekan pipa besaran intensif terhadap waktu ), maka
2. Adanya perubahan kecepatan arah fluida selama alirannya dipegaruhi oleh
aliran. tiga macam yang paling dominan yaitu :
Kedua macam kerugian ini pada energi kinetic, energi potensial, dan
umumnya disebut kerugian mayor energi tekanan.
(kerugian utama) dan kerugian minor.
b. kerugian Mayor (kerugian Utama) 2. Energi Kinetik
kerugian mayor merupakan Suatu partikel dengan massa (m) dan
kerugian head yang kontinu yang kecepatan(v), maka mempunyai energi
Andi Muhammad Irfan, Analisis Unjuk Kerja Pompa Hidraulik Ram Hidram 195

kinetic sebesar = ½ m.v2 , atau dapat dengan gaya percepatan atau


juga ditulis sebagai ½ .v2 persatuan perlambatan pada benda padat.
massa. Dengan adanya pengaruh Gaya-gaya tersebut dinyatakan denga
gravitasi bumi (g) maka energi kinetic perubahan tekanan dalam zat cair itu
sendiri dan perubahan yang sama
persatuan berat adalah = . dalam dorongan terhadap dindig padat
.
3. Energi Potensial yang mengatasi ya. Keadaan
Energi Potensial adalah energi yang perubahan menyebabkan terjadinya
terkandung dari benda karena tipe spesifik dari tekanan dinamik atau
ketinggian relative terhadap suatu tekanan inersia, yang merupakan
bidang. percepatan atau perlambatan kolom.
Bila sebuah benda diangkat dari Zat cair dalam saluran tertutup, juga
permukaan bumi ketinggian z, maka disebut efek palu air ( water hammer
benda tersebut menerima energi sebesar effect).
kerja yang diperlukan untuk
mengangkat benda tersebut, maka III. METODE PENELITIAN
besarnya kerja yang diperlukan untuk A. Prosedur Pengujian
mengangkat benda adalah : Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilihat dalam pengujian
W = G. z Joule pompa hidram yang meliputi sebelum dan
disaat pengujian.
Dimana : G = m . g …………N a. Sebelum Pengujian
Sehingga besarnya energi potensial Sebelum melakukan pengujian harus
benda yang telah erada di ketinggian Z diperhatikan antara lain :
adalah 1. Memeriksa landasan pompa hidram
apakah dalam posisi kuat bilamana
Ep = m . g . z Joule menerima getaran dari katup limbah
Dimana : EP = energi potensial (joule ), serta mampu menahan pergolakan
m = massa benda (kg), z = ketinggian aliran air dalam pipa.
benda (m), g = gravitasi bumi (m/s2). 2. Memeriksa tiap-tiap sambungan pipa
apakah pengeleman sudah betul, tidak
4. Energi Tekanan terdapat kebocoran.
Energi Tekanan adalah energi yang 3. Mengisi bak penampang dengan air
dibawa fluida yang mengali karena yang bersih penuh, baik bak induk
perbedaan tekanan. Besarnya tekanan maupun bak cadangan dengan tujuan
adalah : agar dapat mempertahankan tinggi
permukaan air disaat melakukan
Et = p . V joule) pengujian.
Dimana : 4. Pemberat katup limbah harus
Et = energi tekanan (joule) disesuikan dengan katup limbah pada
P = tekanan absolute fluida (Pa) tiap-tiap tinggi jatuh air (h) jadi
V = volume fluida yang mengalir (m3) sebelum melakukan pengujian,
tetapkan timbangan katup limbah guna
5. Tekanan dinamik Zat cair dalam pipa memperoleh denyutan yang baik.
Jika elemen zat cair tiba-tiba
mengalami perubahan dalam besaran b. Contoh Hasil Perhitungan
dan arahnya, maka gaya yang tertentu Dari hasil pengamatan pada
mulai berpengaruh , yaitu sama ketinggian sumber air jatuh (h) = 1,60 m,
196 TEKNOLOGI VOLUME 12 NO. 4 OKTOBER 2010

dengan pembukaan katup penuh diperoleh dimana :


besaran debit air yang keluar melalui katup f1 = factor friksi, L = panjang pipa masuk
limbah, dan debit air dari hasil pemompaan (m), G = Gravtasi bumi (m/s2), L = 3,5 m
pada harga H (head) yang tertentu. , . , .( , . /
hf1 =
Dari salah satu hasil pengamatan tersebt . , . , .
diperoleh data-data sebagai berikut : = 0,0149 m
kapasitas air yang masuk pada system
Q1 = 40,870 ltr/mnt = 40,870.10-3 m/menit Kerugian tekanan akibat pemakaian alat-
= 6,812.10-4 m3/s alat bantu sepanjang pipa masuk (hm1)
Q2 = 8,570 ltr/menit = 8,570.10-3 m/menit .
= 1,428.10-4 m3/s hm1 =
.
(m)
dimana : k = faktor kekerasan, g = 9,81
Berdasarkan data-data tersebut diatas maka m/s2
dapat dihitung :
Kecepatan air pada pipa masuk (v1) nilai k dapat dilihat pada table : untuk pipa
v1 = m /s 3 masuk
Lubang masuk = 0,82
Qo = Q1 + Q2 Knie 1 (satu) buah = 0,27
= 6,812.10 -4 + 1,428.10-4 Sambungan Tee 1 (satu) buah = 1,80
= 8,240.10 -4 m3/s Elbow 2 (dua) buah = 0,32
Sambungan lurus 3 (tiga) buah= 0,75
A1 = . = 5,08.10 -2 m Stop kran 1 (satu) buah = 10,00
A1 = . (0,0508) = 2,027.10 -3 m2 _________________________________+
total k = 13,96
, . /
v1 = = , .
= 40,65.10-2 m/s , . /
hm1 = 13,96 .
. , /
Dimana : = 0,1175 m
V1 = kecepatan air pada pipa masuk m/s
Qo = Debit air pada pipa masuk m3/s Total kerugian tekanan (HL) pada pipa
A1 = Luas penampang pipa masuk m2 masuk
d1 = diameter pipa masuk m2
Q1= Debit air yang keluar melalui HL = hf1 + hm1
katup limbah m3/s = 0,0149 m + 0,1175 m = 0,1324 m
Q2 = Debit air hasil pemompaan m3/s
Head pada ipa masuk ( htot)
Bilangan Reynolds pada pipa masuk (Re1) htot = h - HL ……………………m
.
Re1 = h = ketinggian sumber air jatuh = 1,60 m
htot = 1,60 m - 0,1324 m = 1,4676 m
, . / . , .
Re1 = Daya pada pipa masuk (N1)
, . /
= 22855,78
N1 =  . g . Qo. htot ........................Watt
Faktor friksi sebagai fungsi bilangan
Reynolds pada pipa masuk (f1) Dimana :
. Qo = Debit air pada pipa masuk (m3/s)
hf1 = f1 . m
. .  = Density (kg/m3) = 997 kg/m3
Andi Muhammad Irfan, Analisis Unjuk Kerja Pompa Hidraulik Ram Hidram 197

N1 = 997 . 9,81 . 1,4676 = 11,82 Watt Untuk ketinggian jatuh air (h) =
2,70 m diperoleh efesiensi maksimum
yang mencapai = 57,38% pada ketinggian
Kecepatan air pada pipa keluar (V2) pemompaan (h) = 4,75 m.
Untuk ketinggian jatuh air (h) =
V2 = (m/s) 1,60 m diperoleh efesiensi maksimum
yang mencapai = 46,58% pada ketinggian
-4 3/s
Q2 = 1,428.10 m pemompaan (h) = 3,75 m.
A
2 = . = 2,54.10-2 m Dari berbagai ketinggian jatuh air
(h), pada pemompaan yang ditentukan
= . (2,54.10 -2 m)2 = 5,067.10-4m2 (divariasikan) (h) setelah melewati tinggi
, . / pemompaan terbaik maka efesiensi pompa
V2 = = 28,18.10-4 m/s hidram cenderung menurun, disebabkan
, . /
leh karena tambahan tinggi pemompaan.
Dimana : Pada pengujian ompa hidram yang
V2 = kecepatan air pada pipa keluar kami lakukan maka dari grafik
(m/s2) memperlihatkan efesiensi () versus
Q2 = Debit air pada pipa leluar (m3/s) dengan ketinggian pemompaan, didapat
d2 = diameter pipa keluar (m) efesiensi tertinggi dari berbagai tinggi
A2 = Luas enampang pipa keluar (m2) jatuh air (h) adalah 57,38 % pada tinggi
Htot = 2 m + ( , . ., / / ) + 0,0398 m jatuh air yaitu = 2,70 m
Efesiensi yang diperoleh dari hasil
= 2,0438 m
berbagai tinggi jatuh air pada tinggi
pemompaan tertentu (h) dipengaruhi oleh
Daya pada pipa keluar ( N2)
beberapa variabel seperti :
- Debit pemasukan pada pompa
N2 =  . g . Q2. htot (Watt) hodram
- Tinggi jatuh air (h) ke pompa hidram
Dimana :
Dari grafik debit (Q) versus pada
Q2 = Debit air pada pipa keluar (m3/s)
-4 . tinggi pemompaan (h) pemompaan, maka
N2 = 997.9,81 .1,428.10 2,0438
debit yang masuk (Qo) juga semakin besar,
= 2,85 Watt
sehingga debit hasil pemompaan (Q2)
semakin kecil, sedang debit yang
Efesiensi () tertumpah pada katup limbah (Q1)
. .
= . 100 % = 24,11 % cenderung bertambah ( besar ), ini terjadi
. .
dari berbagai tinggi jatuh air (h)
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pengujian pompa hidram
A. Kesimpulan
yang kami lakukan diperoleh berbagai
Dari hasil pengujian pompa
data, yang hasil perhitungannya
hidraulik ram pada beberapa variasi
ditabulasikan dalam bentuk table-tabel,
ketinggian sumber air jatuh (h) diperoleh
serta digambarkan secara grafik, sehingga
bahwa :
terlihat bahwa :
1. Tinggi pemompaan maksimum (
Untuk tinggi jatuh air (h) = 3,10 m,
Hmaks) = 9,50 m pada tinggi air jatuh
efesiensi maksimum yang mencapai =
(h) = 3,10 diperoleh debit pemompaan
49,14% pada ketinggian pemompaan (h) =
(Q2) = 0,710.10-4 m3/s. sedang untuk
5,75 m.
tinggi jatuh air (h) = 2,70 m pada
198 TEKNOLOGI VOLUME 12 NO. 4 OKTOBER 2010

tinggi pemompaan maksimum ( Hmaks) hidram bekerja secara terus.


= 8,25 m diperoleh debit pemompaan Diupayakan pembuatan pompa hidram
(Q2) = 0,793.10-4 m3/s dan pada tinggi dapat bertahan lama sehingga
air jatuh (h) = 1,60 m diperoleh debit masyarakat desa benar-benar
pemompaan (Q2) = 0,420.10-4 m3/s. merasakan manfaat dari pompa hidram
tinggi pemompaan maksimum (Hmaks) tersebut.
= 6,75 m. 2. Pembuatan pompa hidram harus
2. Debit maksimum pemompaan (Q2) = disesuiakan berdasarkan kebutuhan air
2,470.10-4 m3/s untuk tinggi air jatuh masyarakat.
(h) = 3,10 m berada pada tinggi
pemompaan (H) = 5,75 m.sedang pada DAFTAR PUSTAKA
tinggi air jatuh (h) = 2,70 m debit
maksimum hasil pemompaan (Q2) = Yahya Hanafio dan Hans De Lengh,
2,635.10-4 m3/s berada pada tinggi Teknologi pompa hidraulik ram,
pemompaan (H) = 4,75 m. dan Debit penerbit ITB, Bandung 1979.
maksimum pemompaan (Q2) =
1,640.10-4 m3/s untuk tinggi air jatuh Renald V. Giles, Mekanika Fluida dan
(h) = 1,60 m berada pada tinggi Hidraulika, terjemahan Ir. Herman
pemompaan (H) = 3,75 m. Widodo soemtro, penerbit
3. Efesiensi maksimum (maks) = 49,14 Erlangga, Jakarta 1984.
% untuk tinggi air jatuh (h) = 3,10 m,
pada tinggi pemompaan (H) = 5,75 m, Direktur Jendral Pembangunan Desa
sedang Efesiensi maksimum ( maks) = Teknologi Pedesaan, penerbit
57,38 % untuk tinggi air jatuh (h) = Erlangga, Jakarta 1981
2,70 m, pada tinggi pemompaan (H) =
4,75 m, dan untuk tinggi air jatuh (h) = Sastratmaja A. Sudrajad, Mekanika Fluida
1,60 m di peroleh Efesiensi Hidraulika penerbit Nova, Bandung
maksimum (maks) = 46,58 %, pada 1981.
tinggi pemompaan (H) = 3,75 m
4. Dari berbagai variasi ketinggian air Sularso, Pompa dan Compressor Penerbit
jatuh (h) terdapat efesiensi yang PT. Pradaya Paramita, Jakarta
terbaik yaitu di ketinggian air jatuh (h) 1983.
= 2,70 m, pada ketinggian pemompaan
(H) = 4,75 . dengan efesiensi di Sutedjo, Fluida Flow Penerbit PT. Pradaya
peroleh = 57,38%. Paramita, Jakarta 1985.
5. Semakin tinggi pemompaan (H), maka
debit yang masuk (Qo) semakin besar, Magaratnam, S, Fluida Mechanics,
demikian pula debit yang tertumpah Khanna Publishers Delhi 1973.
dari katup limbah (Q1) , sedangkan
hasil pemompaan semakin kecil (Q2). Streter, V, L, Fluida mechanics, Sixth
Edition, Mc Graw-Hill kegakuasha,
B. Saran-saran Ltd, Tokyo 1980
1. Jika berkeinginan menerapkan pompa
hidram dipedesaan,terlebih dahulu Addisen, H, A Toeatise, Applied Hidraulic,
melakukan orservasi, melihat langsung Fifth Edition, sir Isaac Pitman &
keadaan air yang akan dimanfaatkan Sens, Ltd, Soetland 1964.
sebagai sumber tenaga penggerak,
apakah dapat menjamin agar pompa

Anda mungkin juga menyukai