Anda di halaman 1dari 5

SISTEM ENDOKRIN

SLIDE 3
● Sistem endokrin terbagi atas beberapa di antaranya adalah kelenjar hipofisis,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan kelenjar adrenal. Organ lain yang termasuk
dalam organ endokrin adalah pankreas, testis, dan ovarium.
● Kelenjar endokrin tidak memiliki struktur umum atau semua struktur histologisnya
berbeda-beda. Begitu pula dengan sifat produk yang dihasilkannya berbeda-beda.

SLIDE 4
● Preparat yang akan dibahas pertama adalah kelenjar hipofisis

SLIDE 5 - KELENJAR HIPOFISIS


● Kelenjar hipofisis secara embriologis berasal dari dua struktur :
○ Hipofisis posterior
■ Yang berasal dari bagian otak yang tumbuh ke arah kaudal dan
membentuk suatu tangkai yang disebut infundibulum penghubung
hipofisis dan otak bagian hipotalamus.
■ Kemudian bagian terbesar dari perluasan otak tersebut adalah pars
nervosa.
■ Oleh karena bagian ini merupakan perkembangan dari jaringan saraf
maka disebut juga dengan neurohipofisis
○ Hipofisis anterior
■ Yang berasal dari bagian atas mulut yang tumbuh ke cranial
■ Memiliki tiga bagian, yaitu :
● Pars distalis, merupakan bagian terbesar
● Pars tuberalis, merupakan bagian yang mengelilingi tangkai
infundibulum
● Pars intermedia, merupakan lapisan tipis di antara pars distalis
dan neurohipofisis

SLIDE 6 - HIPOFISIS ANTERIOR


● Hipofisis anterior khususnya pars distalis memiliki dua jenis sel utama, yaitu :
○ Sel kromofob,
■ Nukleus yang pucat dan sitoplasma yang pucat dengan batas sel
yang kurang jelas.
■ Dengan sedikit atau tanpa granula sekretoris,
■ Termasuk sel punca dan sel progenitor tak terdiferensiasi serta sel
yang terdegranulasi.
■ Sel ini tidak mengikat warna dengan baik.
○ Sel kromofil merupakan sel yang mengikat warna dengan baik, terbagi dua :
■ Sel kromofil asidofilik, granulanya yang berwarna merah di sitoplasma
dan nukleus biru
■ Sel kromofil basofilik, mengandung granula berwarna biru di
sitoplasmanya
■ Kedua sel ini berfungsi untuk menghasilkan hormon-hormon.

SLIDE 7 - HIPOFISIS POSTERIOR


● Hipofisis posterior khususnya pars nervosa ini :
○ Diisi dominan oleh akson-akson yang tidak bermielin dari neuron-neuron
sekretoris
○ Memiliki satu jenis sel penunjang yaitu sel pituisit,
■ Mirip dengan sel neuroglia dari sistem saraf pusat
■ Memiliki inti bulat
■ Sitoplasma yang memiliki tonjolan
■ Berfungsi dalam menyimpan dan mensekresi hormon oksitosin dan
ADH (anti-diuretic hormone)
SLIDE 8
Kelenjar yang dibahas kedua adalah kelenjar tiroid

SLIDE 9 - KELENJAR TIROID


● Pada preparat ini dapat dilihat bangunan-bangunan bulat berupa folikel-folikel.
● Folikel ini merupakan unit struktural dan fungsional kelenjar tiroid.
● Sel-sel yang berada di sekeliling satu folikel disebut sel folikular atau sel prinsipal,
○ Sel ini akan menghasilkan dan menyimpan produk di lumen folikel sebagai
substansi gelatinosa yang disebut koloid.
● Koloid terdiri atas tiroglobulin suatu glikoprotein beriodin yang merupakan bentuk
simpanan hormon tiroid yang tidak aktif.
● Sel lain yang berada di antara sel folikular dari satu koloid dengan koloid lainnya
adalah sel parafolikular atau disebut juga sel C
● Di sekeliling folikel tiroid, sel folikular dan sel parafolikular terdapat jaringan ikat
interfolikular tipis dengan banyak pembuluh darah dan kapiler

SLIDE 10 - PERBEDAAN SEL PRINSIPAL DAN SEL PARAFOLIKULAR


Pada preparat ini dapat dilihat perbedaan dari sel folikular atau sel prinsipal dan sel
parafolikular
● Yang berwarna kemerahan di tengah adalah koloid yang merupakan hasil sekresi
dari sel folikular
● Sel folikular
○ Sel ini memliki inti bulat di tengah
○ Sel folikular ini membentuk epitel dari folikel yang dapat berupa epitel selapis
gepeng, kuboid, atau kolumnar rendah, bergantung pada keadaan aktivitas
kelenjar tiroid.
■ Pada folikel yang aktif, sel epitel berupa kolumnar rendah hingga
kuboid
■ Pada folikel yang tidak aktif, sel epitel biasanya berbentuk gepeng
○ Sel prinsipal berfungsi menyintesis, melepaskan, dan menyimpan produknya
di luar sitoplasma, atau ekstraselular,
● Sel parafolikular
○ Biasanya agak lebih besar daripada sel folikel dan terpulas lemah
○ Menyintesis dan menyekresi hormon kalsitonin ke dalam kapiler.

SLIDE 11
Kelenjar yang dibahas selanjutnya adalah kelenjar paratiroid atau kelenjar yang berada di
belakang kelenjar tiroid
SLIDE 12
Berbeda dengan kelenjar tiroid yang terbagi atas folikel-folikel dan dipisah oleh jaringan ikat.
Kelenjar paratiroid hanya memiliki dua sel yaitu sel prinsipal yang paling banyak dan sel
oksifil yang lebih sedikit. Perbedaannya adalah :
● Sel prinsipal : kecil, sitoplasma pucat dan inti bulat
● Sel oksifil : besar, sitoplasma sangat asidofilik/eosinofilik (merah muda) dan intinya
lebih gelap
Sel prinsipal punya granula yang berfungsi untuk menyintesis hormon paratiroid
Sel oksifil katanya punya granula yang lebih sedikit dari sel prinsipal, katanya merupakan
derivat atau turunan dari sel prinsipal. Jadi, sel oksifil ini hanya ada mulai dari masa
pubertas, beda dengan sel prinsipal yang ada dari lahir.

SLIDE 13
Ini gambaran dari kelenjar paratiroid yang bersebelahan langsung dengan kelenjar tiroid. Di
antaranya ada septum atau pemisah jaringan ikat tipis.
Yang harus menjadi perhatian kembali adalah kelenjar paratiroid tidak memiliki folikel-folikel.
Paratiroid memiliki dua sel :
● Sel prinsipalis : kecil tapi banyak jadi terlihat lebih padat
● Sel oksifil : banyak tapi besar-besar dan hanya sedikit

SLIDE 14
Kelenjar yang dibahas selanjutnya adalah kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenalis

SLIDE 15
Kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenal, artinya kelenjar yang letaknya berada di atas ren
atau di atas ginjal.

Seperti organ lainnya, kelenjar adrenal ini dibungkus oleh suatu jaringan ikat padat yang
disebut dengan kapsula fibrosa.

Pembagian dari struktur kelenjar adrenal, yaitu :


● Di bawah kapsula atau di perifer, ada korteks adrenal yang tampak berwarna
kekuningan karena sitoplasma selnya kaya akan droplet lipid
● Di bawahnya atau di sentral, ada medula adrenal yang tampak berwarna
coklat-kemerahan karena banyak kapiler dan juga sitoplasma selnya banyak memiliki
granula

SLIDE 16
Ini memberikan pembesaran lebih kuat untuk menunjukkan hanya bagian korteks adrenal
yang terbagi atas tiga zona, yaitu :
● Lapisan terluar → Zona glomerulosa : sel-selnya membentuk lingkaran kompleks
padat yang berbentuk lonjong, sitoplasma berwarna merah muda. sel-sel ini
menghasilkan steroid berupa mineralokortikoid terutama aldosteron
● Lapisan tengah dan paling lebar → Zona fasciculata : terlihat lebih terang karena
banyaknya droplet lipid di sitoplasma. sel-sel tersusun berderet panjang yang terdiri
atas sel polihedral panjang. sel-sel ini menghasilkan glukokortikoid terutama kortisol
● Lapisan terdalam dan berbatasan dengan medula → Zona reticularis : terlihat lebih
gelap karena droplet lipid sedikit dan banyak mengandung pigmen lipofuscin (pigmen
yang berasal dari akumulasi kerja lisosom atau sampah hasil pemecahan materlal
bekas pakai di sitoplasma). sel-sel di zona ini tlebih kecil dan tersusun seperti
membentuk pita yang ireguler. sel-sel ini utamanya menghasilkan androgen lemah
seperti DHEA yang nantinya akan diubah menjadi testosteron pada pria dan wanita.

SLIDE 17
Ini merupakan rangkuman dari ciri khas sel di tiap zona di korteks kelenjar adrenal atau
suprarenal.
BACA SAJA TABEL

SLIDE 18
● Selanjutnya di bagian lapisan sentral dari kelenjar suprarenal adalah medulla
adrenal.
● Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bagian ini terlihat lebih
coklat-kemerahan karena sitoplasma dari selnya banyak memiliki granula, sel
tersebut adalah sel kromafin.
● Bentuk sel kromafin yaitu poligonal, inti dan sitoplasma besar, serta ada granula
kecoklatan
● Sel kromafin merupakan modifikasi sel-sel neuron simpatis yang telah kehilangan
akson dan dendrit serta khusus menjadi sel-sel sekretoris.
● Sel kromafin berfungsi untuk menyimpan dan menyekresi epinefrin/adrenalin dan
norepinefrin/noradrenalin.
● Bagian ujung sel kromafin dipersarafi oleh ujung saraf
● Ujung saraf inilah yang akan menstimulasi sekresi dari hormon epinefrin dan
norepinefrin ke pembuluh darah kapiler di sekitarnya ketika terjadi reaksi emosional
(takut)
● Secara normal, sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin akan terus berlangsung
dengan jumlah yang kecil

SLIDE 19
Ini memperlihatkan medula dari kelenjar suprarenal pembesaran 200x pewarnaan HE.
● Struktur yang perlu diingat kembali adalah sel kromafin yang memiliki inti dan
sitoplasma besar
● Khasnya adalah granula yang berwarna kecoklatan sebagai penanda adanya
katekolamin epinefrin dan norepinefrin di dalam sitoplasma
● Ditunjukkan pula pembuluh darah kapiler untuk nantinya menjadi tempat pengaliran
dari isi medula ke dalam aliran pembuluh darah

SLIDE 20
Kelenjar yang dibahas terakhir adalah pankreas
SLIDE 21 - PANKREAS
● Secara garis besar, kelenjar pankreas mirip dengan kelanjar parotis yang berjenis
tubuloasinar dan mempunyai dua komponen, yaitu :
○ Eksokrin, memiliki beberapa struktur penting :
■ Sel sereus berwarna kemerahan banyak mengandung butir synogen,
berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan
■ Isthmus dan ductus pancreaticus wirsungi yang ditemukan di antara
lobulus-lobulus
○ Endokrin, dibentuk oleh pulau-pulau langerhans. Terdiri atas sel lebih pucat
dari sel sereus eksokrin yang terletak di antara kapiler darah.
● Struktur lain yang bisa dilihat adalah serat retikuler sebagai pemisah antara bagian
endokrin dan eksokrin atau antara bagian sel sereus dan sel pulau langerhans

SLIDE 22 - SKEMATIK PANKREAS


Gambaran skematik ini menunjukkan empat sel di pulau langerhans yang menyekresi
hormon-hormon, yaitu :
● Sel α terutama menyekresi glukagon dan biasanya terletak dibagian perifer
● Sel β menghasilkan insulin, berada sentral di pulau pankreas dan merupakan tipe sel
terbanyak
● Sel δ (delta) sel membuat somatostatin, tersebar dan lebih sedikit.
● Sel PP (F), sangat jarang, berfungsi untuk membuat polipeptida pankreas yang
menghambat pembentukan enzim pankreas dan sekresi alkali

Anda mungkin juga menyukai