Anda di halaman 1dari 46

BATU

SALURAN
KEMIH
DR. Dr. SYAKRI SYAHRIR SP.U
PENDAHULUAN
Endemik, Residif, ♂ > ♀
Ketiga setelah ISK dan BPH

Single / multiple
>>Ginjal, kiri = kanan

Etiologi tidak jelas


Obstruksi  gejala

Von Struve = Struvit Stone


Banyak faktor predisposisi

Weddel Sea =Weddelite stone


TEORI TERJADINYA
BATU

• Supersaturated dari garam-garam dalam urin


• Terjadi precipitasi (pengendapan)  biasanya garam
calcium (90%)
• Beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi
presipitasi garam calcium tersebut :
1. Ekskresi yang meningkat di substansi pembentuk batu
sperti : calcium, oxalate
2. Berkurangnya substansi yang menghambat presipitasi
calcium
3. Aktivitas fibrinolytik berkurang dalam urine
4. Penghambat cristalline  non specified
FAKTOR
PREDISPOSISI
Medullary Sponge
Statis Urin Kidney

Infective Renal Lesion


Infeksi
Trauma & Ischemia

Ginjal Patologis
Senility

Tumor
FAKTOR
PREDISPOSISI

Kalsium

Fosfat

Oksalat
Metabolik
Asam Urat

Cystin
FAKTOR
PREDISPOSISI

Kristaluria

Sosio-ekonomi

Diet

Resiko lain Pekerjaan

Iklim

Keluarga
Obat-obatan
Inti dari Batu

• Batu metabolik
biasanya substansi
murni seperti fosfat
atau oxalat
• Nidus/inti yang Bakteri
mungkin mulai
terbentuk batu: Nidus/
Inti
batu
Desquamasi Benda
sel asing
Karakteristik BSK

Asam
Kalsium Oksalat Phosphat Urat

Magnesium
Sulfate Sodium Citrate
BATU
GINJAL
Pada umumnya batu terbentuk
dalam ginjal dengan segala
bentuk/variasi dan lokalisasinya.
Bisa tunggal atau multiple,
staghorn. Lokalisasi bisa di
pelvis renis, kaliks mayor/minor,
unilateral atau bilateral.
Gambaran Gejala-gejala Klinik

Kadang-
Nyeri RCV :
kadang
yang Nyeri ulu
asymptomati Reffered
menetap  Kolik : hati, mual,
s pain sampai Kadang
obstruksi spasme otot muntah -->
ditemukan ke demam
calyx atau polos pelvis pyloro
secara epigastrium menggigil
UPJ, terjadi renis/calix spasme dan
kebetulan atau testis bila ada
distensi proximal reno-
waktu check pada pihak infeksi
ginjal dan dari batu intestinal
kesehatan yang sama
capsula reflex
terutama yg
ginjal
staghorn.
Tanda-tanda

Nyeri tekan RCV

Kalau dalam keadaan kolik, gelisah, keringatan, pucat

Perut kembung sampai ileus paralyticus

Tekanan darah meningkat atau mungkin shock

Ginjal mungkin teraba karena membesar atau


hydronefrosis dan nyeri tekan
Laboratorium

• Urine sedimen : banyak lekosit, eritrosit dan


mungkin bakteri
• Darah :
- Rutin : bila ada infeksi : leukositosis
- Gangguan fungsi ginjal : anemia
- Ureum & creatinin mungkin meningkat
- Bila Perlu periksa : uric acid, calcium dan
phospat dan elektrolit
Pemeriksaan Radiologik

1. USG (Ultra Sonography)


• Melihat ada batu di ginjal baik
lusen/radio opaque
• Melihat hidronefrosis/pelviokaliektasis
• Melihat tumor/kista ginjal
• Radiasi (-)
Pemeriksaan Radiologik

2. BNO/IVP (Foto Polos Abdomen/Pielografi


Intravena)
• 90% batu radio opaque nampak
• Menentukan lokasi, besar dan jumlah batu
• Melihat komplikasi/hidronefrosis
• Mengetahui fungi ginjal
• Batas lusen Nampak sebagai filling defect 
dd/ dengan tumor  lihat USG
Pemeriksaan Radiologik

3. RPG (Retrograde Pielografi)


• Dilakukan bila hasil BNO/IVP
meragukan
• Ginjal dan ureter non-visualize dengan
IVP
DIAGNOSA BANDING

1. PIELONEFRITIS AKUT
• Gejala-gejala demam dan menggigil
• Mungkin faktor resiko batu  pielonefritis
komlikator
• DD: radiologis
2. TUMOR GINJAL  perdarahan, kolik
karena bekuan darah  DD gambaran klinis
radiologis
3. TUMOR PELVIS & CALIX RENIS
USG: Batu: Acoustic shadow
URS
4. TBC GINJAL DD  Radiologis
Komplikasi

Infeksi  terjadi pyelonephritis yang berulang-ulang


sampai bisa terjadi gagal ginjal kronik
Obstruksi  terjadi hidronefrosis. Bila ada infeksi 
pyonefrosis
Perdarahan  jarang tapi kadang hebat
Pada keadaan lanjut bisa sampai gagal ginjal kronis
Tatalaksana

I. KONSERVATIF
• Tidak memerlukan tindakan operasi
• Keadaan umum yang tidak memungkinkan operasi
• Penderita minum air banyak
• Berantas infeksi
INDIKASI
• Batu kecil di calix minor tak ada gangguan ginjal
• Kalsifikasi Randall’s plaque yang belum lepas
• Orang tua dengan atau gejala minim
• Batu yang terjadi pada renal tubulus acidosis
Jenis Pembedahan

PYELOLITHOT • Kalau pada pole ginjal dan batu sukar


OMI dikeluarkan kadang-kadang perlu
batu dikeluarkan partial nephrectomy
melalui insisi • Nephrectomy pada batu staghorn
pada pyelum. yang sulit dikeluarkan atau dengan
Kadang-kadang infeksi berat/pyonefrosis
perlu extended
pyelocalicotomi
(Gil-Vernet) NEFROLITHOT
OMI
batu dikeluarkan
dengan insisi
pada ginjal
misalnya batu pada
calyx minor
Tatalaksana

III. MINIMAL INVASIF


• Pengobatan batu ginjal tanpa pembedahan
dengan resiko
• Sekarang hal ini sudah lebih sering
dilakukan
1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
(ESWL)
Pemecahan batu dengan gelombang kejut.
Persiapan Pasien
 Pemeriksaan darah & urinalysis  jangan ada infeksi
 Radiologis : USG, BNO/IVP untuk melihat besar dan
lokalisasi batu
 Pada orang tua perlu periksa keadaan jantung
 Batu yang ideal ESWL Φ 2,5 – 3 cm. kalau lebih besar
mungkin perlu beberapa kali “ditembak” dan
sebaiknya dipasang DJ-Stent
 Syarat lain :
 Fungsi ginjal masih baik
Tatalaksana

III. MINIMAL INVASIF 3.


2. PERCUTANEOUS URETERORENOSCOP
NEPHRO-LITHOTRIPSY Y (URS)/FUSOLITH
(PCNL) • Terutama untuk batu
• Indikasi PCNL kalau tindakan ureter
dengan ESWL terbatas. • URS : alat endoskopi
• Ada 4 tipe : untuk melihat ureter
- Ada obstruksi : sampai pelvis calyces
 Batu dalam divertikel calyx • ginjal
 Batu dengan stenosis UP J
- Batu yang besar > 3 cm  mis.:batu
staghorn  bisa dipecahkan dengan
- ESWL tapi hanya + 30 batu bebas
untuk turun ke ureter susah
- Posisi batu terhalang untuk di “tembak”
misalnya oleh tulang atau batu yang
melengket di ginjal
- PCNL paling baik untuk batu > 3 cm di
Prognosa

Kalau cepat ditanggulangi


baik. Namun bila tidak diet
sesuai analisis batu  bisa
rekurens.
BATU URETER
• Berasal dari batu yang terbentuk dalam ginjal
• Batu turun ke ureter oleh :
 Gaya gravitasi
 Peristaltik pelvis-ureter
• Jarang batu ureter terbentuk dari obstruksi total
• Komposisi batu ureter sama dengan batu ginjal
• Batu yang turun ke ureter dengan spasmolytic
dan diuresis biasanya sampai turun ke buli-buli
dan keluar waktu kencing (diameter ≤ 0,5 cm,
lonjong dan licin)
BATU URETER

Ada beberapa tempat di ureter yang


sempit dimana batu biasanya tertahan :
• Pelvi-ureteric junction
• Persilangan ureter dengan vasa-iliaca
• Persilangan ureter dengan vas
deferens
• Tempat penetrasi ureter pada lapisan
luar otot buli-buli
• Ureter intramural dinding buli-buli
Gambaran Klinik

GEJALA-GEJALA
• Pain :
 Kolik  DD : kolik empedu, kolik usus
 Sakit menetap : RCV
 Referred pain tergantung lokalisasi batu
• Gejala-gejala gastrointestinal reflex
 Mual - muntah
 Kembung, ileus paralytic
• Gejala-gejala cystitis & hematuri
(80%)
Tanda-tanda

• Rasa tidak enak daerah costo


vertebralis
• Nyeri tekan sepanjang jalannya
ureter
• Nyeri tekan RCV dan mungkin
ginjal teraba & nyeri tekan
• Demam bila ada infeksi
• Distensi abdomen, ileus paralysis
Laboratorium

Sama dengan batu ginjal

Radiologik

• USG
• BNO-IVP : > 90% batu ureter
terlihat pada X-Ray
• RPG : dilakukan bila pada IVP
non-visualize :
• Disfungsi ginjal dengan batu
radio lusen  DD tumor ureter
• Kalau perlu : URS
Komplikasi

• Obstruksi  terjadi
hydroureteronefrosis sampai
gangguan fungsi ginjal
• Infeksi  hydrouretero
nefrosis  pyonefrosis
Tatalaksana

I. KONSERVATIF
• Untuk batu < 5 mm bisa keluar
sendiri dibantu :
• Minum banyak antara 2,5 – 3
liter/24 jam
• Olah raga/lompat-lompat
• Spasmolytica
• Kalau penderita kurang sabar 
dikeluarkan dengan URS
Tatalaksana

PENDEKATAN OPERASI
Ada 2 type insisi pendekatan uretero lithotomi
1) Batu pada 2/3 proksimal ureter : Loan
approach  lombotomi incision
2) Batu pada 1/3 distal ureter. Operasi agak
sulit ureter terletak di dinding belakang
rongga panggul. Buli-buli harus kosong
insisi : paramedian atau melalui fosa iliaca
(inguinal tinggi)
Tatalaksana

MINIMAL INVASIVE/NON INVASIVE


• ESWL : Presedur pilihan untuk batu ureter
1/3 proksimal dan 1/3 distal.
• URS :
 Electrohydrolic
 Laser probe/Fusolith
 Dorong batu ke pelvis  ESWL
• Sekarang ini penanganan dengan minimal
invasive merupakan pilihan utama sedang
pembedahan merupakan pilihan alternatif bila
minimal invasive tidak dapat dilakukan atau
tak memungkinkan
BATU BULI-
BULI
(VESICOLITHIASIS)
• Migran dari ginjal
• Batu sekunder terjadi bila ada stasis urine
atau faktor lain:
 Hypertrophy prostat
 Strictur urethrae
 Divertikel buli-buli
 Infeksi
 Benda asing
 Neurogenic bladder
• Bisa single atau multiple
• Kalau besar  menyumbat muara ureter 
hydrouretero nephrosis  renal failure
Gejala-gejala

• Biasanya asymptomatis
• Kalau masuk di bladder neck  retensi
urine  interuppted mictie
• Terminal dysurie
• Terminal hematuri
• Infeksi  gejala-gejala cystitis

TANDA-TANDA : tak ada yang khas


• Infeksi  nyeri tekan supra pubis
• RT bimanual : teraba batu  dapat bergeser
• DD : Tumor buli-buli  tidak bergeser
Gejala-gejala
Komplikasi

• Kalau masuk dalam uretra  retensi


urine
• Infeksi  cystitis yang berulang-
ulang
Diagnosis

• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisis


 tu : RT
• Ketok batu dengan bougie/kateterlogam
• USG dapat terlihat semua batu
termasuk yang radiolussen
• BNO/IVP umumnya batu buli-buli,
radioopaque. Harus diperhatikan
kemungkinan ada batu pada tr.urinarius
bagian atas/ginjal
• Cystoscopy  terlihat batu secara
langsung
Tatalaksana

• Operasi  vesicolithotomi
• Lithotripsi bisa :
 Mekanik : Litholapaxy  dengan
lithotripteur batu ukuran < 5 cm atau yang
ceper dipecahkan
 ESWL  Extra Corporal Shock-wave
lithotripsi
 Laser  Fusolith
 Electrohydraulic : Pada batu yang besar
dapat dipecahkan menjadi pecahan kecil-
kecil kemudian dipecahkan dengan mekanik.
• Faktor penyebab stasis/obstruksi harus
dihilangkan misalnya hipertrophy prostat
Prognosa

Baik bila segera ditindaki dan


causa obstruksi, misalnya
BPH / striktura uretra
dihilangkan.
BATU URETHRA
(URETRHOLITIASIS)

• Biasanya dari buli-buli atau dari ureter


• Dapat primer dari uretra bila ada kelainan :
 Striktur urethrae
 Diverticulum urethrae
• Pada laki-laki lokalisasi adanya batu urethra :
 Urethra pars prostatica
 Urethra pars bulbaris
 Urethra pars perinealis -- antero pars bulbaris dan
pendularis
 Fossa navicularis
 Meatus urethrae externus
• Pada wanita jarang terbentuk primer batu
urethra karena :
 Urethra pendek
 Jarang terjadi batu buli-buli
• Batu urethra pada wanita biasanya dari
Gejala-gejala

• Pancaran kencing melemah


• Mungkin bercabang atau retensio urine
yang tiba-tiba
• Sebelumnya mungkin pernah sakit
pinggang/kolik
• Kalau ada infeksi  gejala-gejala
infeksi saluran kencing bagian bawah
• Pada wanita mungkin ada dispareunia =
rasa sakit pada waktu sexual intercourse
 terutama batu pada diverticulum
urethrae
Tanda-tanda

• Dapat terlihat atau teraba


• Pada meatus/fossa navicularis  dapat
terlihat. Pada pars prostatika teraba
pada RT
• Pada wanita teraba dengan vaginal
toucher
Diagnosis

• Dari symptom dan pemeriksaan fisis


• Ketok batu dengan bougie/kateter logam
• Tetapi perlu IVP untuk melihat batu pada tr.
urinarius bagian atas
Tatalaksana

• Pada meatus/fosa navicularis  ekstraksi


dengan forcep  kalau perlu meatotomi
• Pada pars bulbaris/prostatika  di dorong
dengan bougie ke dalam buli-buli 
lithotripsi/operasi vesicolithotomi
• Kalau tidak bisa masuk batu urethra pars
anterior dapat langsung urethrolithotomi pada
urethra
TERIMA
KASIH
Tatalaksana

II. PEMBEDAHAN
INDIKASI
• Pengobatan konservatif tidak berhasil
• Pada follow up  batu tambah besar
• Intractible pain  sakit hebat yg terus
menerus
• Perdarahan  berulang-ulang
• Infeksi yang berulang-ulang
• Memberikan obstruksi
Tatalaksana
PEMBEDAHAN & INDIKASI
PEMBEDAHAN/MINIMAL INVASIVE :
a. Konservatif gagal
b. Ukuran batu > 5 mm dan mengancam fungsi
ginjal
c. Tanda-tanda obstruksi dan hydronephrosis
d. Tanda-tanda terjadi infeksi akibat obstruksi
ureter
e. Batu bergerigi/impacted

Anda mungkin juga menyukai