Inorganic pyrophosphate bertanggung jawab pada 25-50% aktivitas penghambatan kristalisasi calcium
phosphate.
Citrate, magnesium, dan pyrophosphate bersama-sama bertanggung jawab pada 20% penghambatan batu
calcium.
HIGH-RISK STONE
FORMERS
HIGH-RISK STONE
FORMERS
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Faktor risiko
Adanya kristaluria.
Faktor sosioekonomi: batu saluran kemih biasanya didapatkan pada daerah industri.
Diet.
Pekerjaan: dokter dan pekerja kantoran biasanya lebih sering mengalami penyakit ini dibandingkan para buruh yang
memiliki aktivitas fisik lebih berat.
Cuaca: daerah panas lebih mudah terjadi dehidrasi dan merangsang terjadinya agregasi batu.
Riwayat keluarga:
Obat-obatan.
45
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik ditujukan hanya untuk mencari rasa nyeri
abdomen atau pinggang yang berasal dari tempat impaksi
batu.
Pasien menggeliat kesakitan atau berganti-ganti posisi
tidur berusaha mendapatkan posisi yang dapat meredakan
nyerinya.
Palpasi dari testis atau ovarium tidak dapat memicu nyeri.
Peningkatan dari nadi dan tekanan darah.
Dapat ditemui demam atau mengigil.
Nyeri CVA.
Massa abdominal.
Ileus.
46
DIAGNOSIS
Darah
Kreatinin
Urinalisis dipstick
Asam urat
Sel darah merah
Kalsium (ionised)
Sel darah putih
Natrium
Nitrit
Kalium
pH urin
Hitung jenis darah
Mikroskopis urin dan atau kultur urin.
C-reactive protein.
DIAGNOSIS
IMAGING
Ultrasonografi
Identifikasi batu kaliks, pelvis dan pyelo-ureter
junction serta dilatasi system pelvokalises.
Sensitivitas 45% dan spesifisitas 88%.
Batu staghorn
BNO
Membedakan batu radiopaque dan radiolucent.
Intravenous urography
Informasi fungsi ginjal, anatomi collecting system dan level obstruksi.
DIAGNOSIS
IMAGING
Non-contrast-enhanced CT (NCCT)
NCCT merupakan Gold Standard dalam hal akurasi diagnostik untuk batu, dengan sensitivitas yang dilaporkan sebesar 98% dan
spesifisitas 97% keuntungan CT scan untuk batu.
Menentukan diameter, densitas batu, jarak skin-to-stone, HU.
Kemampuan untuk memperoleh informasi anatomis rinci tentang ginjal itu sendiri termasuk ada atau tidaknya hidronefrosis,
kondisi sekitrar, dan kelainan parenkim.
Kondisi ginjal kontralateral, anatomi organ sekitar ginjal
NCCT bisa mendeteksi batu asam urat dan xanthine (radiolucent pada BNO), tetapi tidak untuk batu indinavir.
EVALUASI RADIOLOGIS
Oral chemolysis
Untuk batu yang tersusun atas asam urat, tetapi bukan sodium atau ammonium urate.
Oral chemolitholysis berdasarkan pada alkalinisasi urin menggunakan alkaline citrate atau sodium bicarbonate.
Kombinasi alkalinisasi dengan tamsulosin bisa meningkatkan frekuensi pasase spontan batu asam urat pada ureter
distal ukuran > 5 mm.
TATALAKSANA
ACTIVE STONE REMOVAL
Indikasi
Stone growth.
Batu pada pasien dengan risiko tinggi stone formation.
Batu menyebabkan obstruksi.
Infeksi.
Batu menimbulkan gejala (nyeri, hematuria).
Batu > 15 mm.
Batu < 15 mm, tetapi observasi bukan opsi pilihan.
Keinginan pasien.
Komorbiditas.
Kondisi social pasien (profesi, sedang perjalanan jauh).
Pilihan terapi.
ALGORITMA TATALAKSANA BATU GINJAL
TATALAKSANA
PERSIAPAN OPERASI
Kontraindikasi
Pasien sedang terapi antikoagulan (stop sebelum operasi).
ISK yang tidak diobati.
Tumor di area akses tract.
Potensi keganasan ginjal.
Kehamilan.
TATALAKSANA
PERCUTANEOUS NEPHROLITHOTOMY (PCNL)
Litotripsi
Nephroscope: rigid atau flexible.
Metode litotripsi: ultrasonic, pneumatic dan laser (Ho:YAG).
Pre-operative imaging
USG atau CT bisa memberikan informasi organ struktur sekitar (spleen, liver, large bowel, pleura, dan paru-paru).
The scope is placed through the urethra, into the ureter, and
ultimately into the urine-collecting part of the kidney to
perform this procedure. Therefore, the scope is moved
retrograde, i.e. up the system of the urinary tract to
within the kidney, i.e. intrarenal. If the scope has been
developed, the doctor can see the stone and can manipulate
it or crush it with an ultrasonic probe or evaporate it with
a laser probe.
PR
3. RIRS (RETROGRADE INTRA RENAL SURGERY)
Extended pyelolithotomy:
In case of intrarenal pelvis, incision is done on the
hilum between the
pelvis and kidney over the renal sinus, dissection is
carried out so as
to remove the stones from pelvis as well as calyces.
Nephrolithotomy: By placing incision just behind the
most convex surface, stone is removed.
Pyelonephrolithoyomy: by making incisions both over
the kidney and pelvis, stones / stones are removed. It is
often done in staghorn calculus.
TEKNIK OPERASI
PYELOLITHOTOMY