Anda di halaman 1dari 30

TUGAS FARMAKOTERAPI

INFEKSI
NEFROLITIASIS
DIANA FITRI AYUNI
(1941012113)
KELAS A
DEFINISI
Nefrolitiasis merupakan suatu endapan
dalam ginjal yang berbentuk seperti batu
atau kristal yang dapat menghambat
saluran ginjal, saluran kemih dan kandung
kemih.
Batu ginjal bisa terjadi pada semua
bagian sistem urinaria (saluran kencing)
yaitu : ginjal, ureter, kandung kencing,
uretra.
Ada yang dibentuk dari kalsium, fosfat,
atau asam urat. Umumnya, terdiri atas
kombinasi berbagai jenis komponen
tersebut
EPIDEMIOLOGI
• Batu ginjal merupakan penyebab terbanyak
kelainan disaluran kemih
• Dinegara maju batu saluran kemih banyak
dijumpai disaluran kemih bagian atas
• Epidemiologi batu saluran kemih bagian atas
di Negara berkembang dijumpai
hubungannya erat dengan faktor ekonomi
karena untuk sekarang di Indonesia, proporsi
batu ginjal lebih besar dibandingkan batu
kandung kemih.
• Batu ginjal lebih banyak terjadi pada pria
dari pada wanita
ETIOLOGI

Faktor Ekstrinsik ETIOLOGI Faktor intrinsik

Genetik Diet

Umur Asupan air

Jenis kelamin Pekerjaan

Iklim (temperatur)
PATOFISIOLOGI
• Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh
bahan-bahan organik maupun anorganik yang Adanya kristal Terjadi
terlarut di dalam urine. didalam urin presipitasi
• Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan Terjadi
metastable (tetap larut) dalam urine jika tidak ada nukleasi
keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan inti Menempel Terbentuk
batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan pada jar agregat
agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga epitel kristal
menjadi kristal yang lebih besar.
• Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal
masih rapuh dan belum cukup mampu menyumbat Presipitasi Membentuk
saluran kemih. bahan batu yang lebih
• Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel bahan lain besar
saluran kemih, dan dari sini bahan-bahan lain
diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk
batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran penyumbatan
kemih
Gejala Klinis
1. Nyeri
 Lokasi nyeri dan Rasa nyeri yang berulang (kolik) tergantung dari
letak batu.
 Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan diseluruh
area kostovertebratal, tidak jarang disertai mual dan muntah, maka
pasien tersebut sedang mengalami kolik ginjal.
 Batu yang berada di ureter dapat menyebabkan nyeri yang luar
biasa, akut, dan kolik yang menyebar ke paha dan genitalia.
 Pasien sering ingin merasa berkemih, namun hanya sedikit urine
yang keluar, dan biasanya air kemih disertai dengan darah, maka
pasien tersebut mengalami kolik ureter.
2. Demam
 Demam terjadi karena adanya kuman yang beredar di dalam darah
sehingga menyebabkan suhu badan meningkat melebihi batas normal.
 Gejala ini disertai jantung berdebar, tekanan darah rendah, dan
pelebaran pembuluh darah di kulit.

3. Infeksi
 Nefrolitiasis seringkali berhubungan dengan infeksi sekunder akibat
obstruksi dan statis di proksimal dari sumbatan.
 Infeksi yang terjadi di saluran kemih karena kuman Proteus spp,
Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus.
4. Hematuria dan kristaluria
 Terdapatnya sel darah merah bersama dengan air kemih
(hematuria) dan air kemih yang berpasir (kristaluria) dapat
membantu diagnosis adanya penyakit nefrolitiasis .

5. Mual dan muntah


 Obstruksi saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter)
seringkali menyebabkan mual dan muntah.
TUJUAN PENATALAKSANAAN NEFROLITIASIS

1.Untuk menghilangkan batu ginjal


2.Menentukan jenis batu ginjal
3.Mencegah kerusakan nefron
4.Mengendalikan infeksi
5.Mengurangi obstruksi yang terjadi
6.Medikamentosa
7.Pemberian medik selektif dengan
pemberian obat-obat
8.Tanpa operasi
9.Pembedahan terbuka
DIAGNOSA
FISIK
• Penderita dengan keluhan nyeri PENUNJANG
kolik hebat, dapat disertai
• Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk
takikardi, berkeringat, dan nausea. ANAMNESA
mencari kelainan kemih yang dapat menunjang
• Masa pada abdomen dapat Anamnesa harus dilakukan secara
adanya batu di saluran kemih, menentukan
dipalpasi pada penderita dengan menyeluruh. Keluhan nyeri harus
fungsi ginjal, dan menentukan penyebab batu
obstruksi berat atau dengan dikejar mengenai onset kejadian,
• Foto polos abdomen, untuk kemungkinan adanya
hidronefrosis. karakteristik nyeri, penyebaran
batu radioopak di sal kemih, batu jenis kalsium
• Bisa didapatkan nyeri ketok pada nyeri, aktivitas yang dapat
oksalat dan kalsium fosfat bersifat radioopak
daerah kostovertebra, tanda gagal membuat bertambahnya nyeri
dan paling sering dijumpai dibandingkan batu
ginjal dan retensi urin. ataupun berkurangnya nyeri,
lainya
• Demam, hipertensi, dan vasodilatasi riwayat muntah, gross hematuria,
• Analisa air kemih mikroskopik bisa
kutaneus dapat ditemukan pada dan riwayat nyeri yang sama
menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal
pasien dengan urosepsis sebelumnya. Penderita dengan
batu yang kecil.
• Pielografi IV (PIV), untuk menilai keadaan riwayat batu sebelumnya sering
anatomi dan fungsi ginjal, dpt mendeteksi mempunyai tipe nyeri yang sama
adanya batu semiopak/batu non opak yg tdk dpt
dilihat dgn foto polos perut.
KASUS

Identitas Pasien
Nama : Tn. DR
Alamat : Busur
Umur : 40 tahun
Ruangan : Interne Pria
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kawin/tidak : Kawin
Pendidikan/Pekerjaan : Wiraswasta
Pembayaran : BPJS
Masuk RS : 16 Agustus 2017 02.56 WIB
Keluar RS : 18 Agustus 2017
RIWAYAT PENYAKIT

• Keluhan Utama • Riwayat Penyakit Sekarang • Riwayat Penyakit Terdahulu


Nyeri ari-ari menjalar 1. Nyeri ari-ari dan pinggang sejak ± Jantung
sampai ke pinggang 2 jam SMRS dan mual
2. BAK berdarah
3. Mencret sejak 1 hari SMRS
(frekuensi 4x/hari), ampas (+)
4. Batuk (+), dahak (+) berulang
5. Riwayat makan kerupuk jengkol
1 hari SMRS
• Riwayat Pengobatan
Kontrol di Poli Jantung dan
pernah di rawat
• Riwayat Sosial, Ekonomi,
Pekerjaan
Pasien seorang wiraswasta, bekerja
di bengkel, aktivitas sedang
• Riwayat penyakit
keluarga
Asma
Riwayat
Alergi: -
Data penunjang

DATA PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum Sedang
Kesadaran : CMC (Compos Mentis Cooperation)/Normal
Nadi : 102x/menit (Tinggi)
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Mata : Normal
Thorax : Normal
Pulmo : Normal
Abdomen : Nyeri perut dan pinggang
Genitalia : -
Ekstremisitas : -
Pemeriksaan Hematologi
DATA
Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Keterangan
LABORATORIUM
Hb (g/dL) 13-16 g/dl 14,5 Normal
Leukosit 5000-10000/uL 13.900 uL Tinggi
40-48% (P)
Hematokrit (%) 44% Normal
37-43% (W)
Trombosit 150-400.103/ uL 235.000/µL Normal
Pemeriksaan Kimia Klinik
Gula darah sewaktu <200 mg/dl 97 mg/dl Normal
Pemeriksaan Urine
Makroskopis
Warna Merah
Kekeruhan +
BJ 1003-1030 1.025
pH 4,6-8,5 6,5
Mikroskopis
Leukosit 5 LPB 10-15 LPB
Eritrosit <5 LPB >20 LPB
Nitrit - +
Kimia
- +2
Protein
- -
Glukosa
- -
Bilirubin
<1,0 Normal
Urobilinogen
- -
Benda Keton
DIAGNOSA
• Kolik Renal ec Intoksikasi
jengkol
• Ureterolitiasis
• Urethritis.
DATA ORGAN VITAL
TANGGAL (Agustus 2017)
NO DATA 16 17 18
Pagi Malam Pagi Malam Pagi Malam
Tekanan
120/ 130/ 120/ 130/ 125/
1 darah -
90 80 90 80 80
(mmHg)
Nadi - -
2 102 - - -
(kali/menit)
Laju napas - -
3 24 - - -
(kali/menit)

4 Suhu (0C) 36,5 - - - - -

5 Nyeri 3 2 2 1 - -
TERAPI FARMAKOLOGI KASUS

SAAT DI BANGSAL INTERNE


SAAT DI IGD JENIS OBAT Tanggal Pemberian Obat
• Pronalges supp 2
No. Nama Dagang/ Regimen Dosis
• Natrium bicarbonate 16/8 17/8 18/8
3x1 tab Generik
1 IVFD RL 8 jam/ kolf Ѵ Ѵ -

2 Ranitidine Injeksi 2 x 1 ampul (50mg/amp) Ѵ Ѵ -

OBAT PULANG 3 Ketorolac injeksi 2 x 1 ampul Ѵ Ѵ -


• Natrium Bicarbonat 2 x
1 tab (4) 4 Natrium bicarbonat 3 x 1 tab Ѵ Ѵ Ѵ
• Urinter 2 x 1 tab (5)
5 Urinter 2 x 1 tab Ѵ Ѵ Ѵ
• Ciprofloxacin 2x1 tab
(6) 6 Ciprofloxacin 2x1 tab Ѵ Ѵ Ѵ
• Ranitidin tablet 2x1
(10)
LEMBARAN PENGKAJIAN
MULAI JENIS OBAT RUTE DOSIS BERHENTI INDIKASI OBAT
16/8 Pronalges Supp 100 mg (2 x 1) 16/8 Meredakan nyeri
Natrium 325 mg – 1 g (1-4 x
16/8 ORAL 18/8 Mengobati keracunan as. jengkolat
bicarbonate sehari)
16/8 IVFD RL IV 10 TTS/MIN 17/8 Mencegah dehidrasI dan kehilangan nutrisi

16/8 Ranitidine Injeksi IV 50 mg tiap 6-8 jam 17/8 Mengobati gangguan sal. cerna

16/8 Ketorolac injeksi IV 30 mg tiap 6 jam 17/8 Meredakan nyeri dan inflamasi

325 mg – 1 g (1-4 x
16/8 Natrium bicarbonat ORAL 18/8 Mengobati keracunan as. jengkolat
sehari)

16/8 Urinter ORAL 400 mg (2x sehari) 18/8 Mengobati infeksi saluran kemih

16/8 Ciprofloxacin ORAL 250 mg single dose 18/8 Mengobati infeksi saluran kemih
TEPAT /
JENIS OBAT INDIKASI OBAT KOMENTAR
TIDAK TEPAT
Pasien mengalami nyeri pada ari-ari dan
Pronalges Meredakan nyeri TEPAT
pinggang
Pasien mengalami sakit karena sehabis
Natrium bicarbonate Mengobati keracunan as. jengkolat TEPAT
mengkonsumsi kerupuk jengkol

Mencegah dehidrasI dan kehilangan Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada


IVFD RL TEPAT
nutrisi keadaan dehidrasi dan syok hipolemik

Ranitidine Injeksi Mengobati gangguan sal. cerna TEPAT Untuk mengatasi gangguan pada pencernaan

Ketorolac injeksi Meredakan nyeri dan inflamasi TEPAT Mengurangi rasa nyeri

Urinter Mengobati infeksi saluran kemih TEPAT Karena ada infeksi pada saluran

Ciprofloxacin Mengobati infeksi saluran kemih TEPAT Karena ada infeksi pada saluran
CATATAN

Urinter dan ciprofloxacin dapat dipilih salah satu untuk mengobat infeksi pasien karena kedua obat
tersebut berasal dari golongan yang sama yaitu golongan fluoroquinolon yang memiliki mekanisme kerja
yang sama. Disarankan memilih obat ciprofloxacin yang digunakan karena lebih poten dalam mengobat
infeksi saluran kemih

Pronalges (ketoprofen) suppositoria tidak tepat rute pemakaian obat karena pasien memiliki keluhan
mencret sehingga dapat diganti dengan penggunaan ketoprofen injeksi saat di IGD

Ranitidin tidak diresepkan ketika pasien sudah pulang karena asam lambung pasien mungkin sudah
berkurang saat diterapi ketika dibangsal

Natrium bicarbonat disarankan untuk tidak diresepkan ketika pasien pulang karena pasien tidak
mengalami keracunana asam jengkolat lagi
Informasi Obat

No. Nama Obat Komposisi Indikasi Dosis Pemberian Obat

Per L Na laktat 3.1 g,


Mengembalikan Dibawah
NaCl 6 g, KCl 0.3 g,
1 Ringer Laktat keseimbangan elektrolit Sesuai kondisi penderita pengawasan tenaga
CaCl2 0.2 g, air untuk
pada dehidrasi medis
injeksi ad 1 L
Untuk masalah gangguan Injeksi IM atau IV intermiten: 50 mg tiap 6-8
Dibawah
Ranitiditine pecernaan terutama yang jam. Jika diperlukan obat dapat diberikan lebih
2 Ranitidine pengawasan tenaga
Injeksi terkait dengan asam sering, dosis tidak boleh melebihi 400 mg
medis
lambung sehari.

Injeksi bolus
ketorolac Untuk penatalaksanaan Awal 10 mg Intra Muskular atau bolus Intra
intravena diberikan
3 Ketorolac Injeksi tromethamine (10 nyeri akut yang berat Vena, kemudian 10 - 30 mg tiap 4 - 6 jam.
dalam waktu
mg,30 mg) jangka pendek (< 5 hari). Maksimal : 90 mg/hari selama 2 hari.
minimal 15 detik.

4 Na.bic Natrium bicarbonat Antidotum asam jengkolat 500 mg Sesudah makan


No. Nama Obat Komposisi Indikasi Dosis Pemberian Obat
Kapsul 400 mg.
Digunakan untuk mengobati infeksi
1 kapsul 2 kali
saluran kemih akut dan kronis yang
5 Urinter Pipemidic acid sehari, pagi dan Sesudah makan
disebabkan oleh bakteri gram-negatif
malam, selama 7-
yang sensitif terhadap obat ini
10 hari.
Infeksi saluran kemih (ISK), Infeksi saluran Dikonsumsi
nafas, kulit & jaringan lunak, Infeksi 250 - 750 mg bersamaan
6 Ciprofloxacin Ciprofloxacin
saluran cerna, GO akut, Gangguan ginjal, 2x/hr dengan makanan
Osteomielitis akut atau tidak
Pengobatan artritis reumatoid &
Dibawah
Pronalges osteoartritis akut & kronis. Suppositoria 100
7 Ketoprofen pengawasan
suppos Nyeri sesudah operasi, setelah mg
tenaga medis
melahirkan, & bedah tulang.
LEMBAR MONITORING EFEK SAMPING OBAT

Hari dan Manifestasi ESO Nama Obat Regimen Cara Mengatasi ESO Tanggal Evaluasi
No. Tanggal Dosis berhenti Tgl Uraian

1. 16/8 bradikadi, diare, muntah, Ranitidine 2 x 1 ampul 17/8


sakit kepala Injeksi (50mg/amp)

2. 16/8 Saluran cerna : diare, Ketoroloac 2 x 1 ampul Dapat diatasi 17/8


dispepsia, nyeri dengan ranitidin
gastrointestinal, nausea.
Susunan Saraf Pusat :
sakit kepala, pusing,
mengantuk
Hari dan Manifestasi ESO Nama Obat Regimen Cara Mengatasi ESO Tanggal Evaluasi
No.
Tanggal Dosis berhenti Tgl Uraian
3 16/8 gejala alergi terhadap Natrium Nac.bic 3 x 1 tab Jika reaksi hipersensitivitas 18/8
bikarbonat: ruam kulit, terjadi, pemakaian obat
biduran, sesak napas, dada harus dihentikan.
seperti tercekik,
pembengkakan tiba-tiba pada
mulut, dsb.

4 16/8 mual atau anoreksia, sakit Urinter 2 x 1 tab Tidak memerlukan 18/8
perut atau distensi, muntah, penghentian terapi karena
diare, konstipasi atau biasanya akan hilang bila
stomatitis pengobatan diberikan
setelah makan.
5. 16/8 Mual, muntah, diare, nyeri Ciprofloxacin 2 x 1 tab Rasa mual dapat diatasi 18/8
perut, dispepsia dengan meminum obat
setelah makan

6 16/8 Gangguan GI Pronalges 3 x 2 mg Dapat diatasi dengan 18/8


pemberian ranitidin
DFP 4-FORM RENCANA KERJA FARMASIS
DAN LEMBAR PEMANTAUAN
Date/ time
Pharmacotherapeutic Recomendations for Monitoring Desired Monitoring
Goal therapy Parameter Endpoint(s) Frequency 16/8 17/8 18/8

Mengembalikan IVFD Cairan Kadar elektrolit Menghilangkan Sekali Sehari


keseimbangan Cairan dehidrasi dan
syok hipolemik
Mencegah infeksi Urinter dan Hasil uji kultur Menghilangkan dua kali
ciprofloxacin infeksi Sehari

Menghilangkan inflamasi Inj Ketorolac Ada/tidaknya Menghilangkan dua kali


inflamasi peradangan Sehari

Mecegah efek samping Inj, ranitidine Ada/tidaknya Meningkatkan Sekali Sehari


obat kolik pada perut sekresi mukosa
lambung agar
tidak iritasi oleh
NSAID
Meluruhkan batu ureter Na. Bic Ukuran batu 0 mm tiga kali
ginjal Sehari
Interaksi obat

1. Ciprofloxacin dan ketorolac (moderate)


Ciprofloxacin secara jarang dapat menyebababkan efek samping pada sistem
saraf pusat seperti tremor, ansietas, konvulsi, depresi, hallusinasi. Kombinasi
keduanya dengan obat lain juga akan dapat memberikan efek pada sistem
saraf pusat yang akan diperparah oleh ketorolak.
2. Ciprofloxacin dan natrium bikarbonat (moderate)
Katakan pada dokter sebelum menggunakan natrium bicarbonat dengan
ciprofloxacin. Natrium bicarbonat dapat merubah keasaman dari urin, yang
mengakibatkan ciprofloxacin akan mengkristalkannya dan membentuk suatu
batu. Hal ini juga akan muncul ketika dehidrasi, maka pasien harus banyak
minum jika sedang menjalani pengobatan dengan ciprofloxacin.
Permasalahan obat :
urinter dan ciprofloxacin merupakan antibiotik
dengan golongan (quinolon dan fluroquinolon)
dengan mekanisme kerja yang sama yaitu
menghambat kerja enzim DNA pada kuman dan
bersifat bakterisidal

Solusi:
pilih salah satu urinter atau
ciprofloxacin
LEMBAR KONSELING

Uraian Rekomendasi/ Saran


Batu ginjal Perbanyak minum air putih untuk membantu
melarutkan batu ginjal.
Asam jengkolat, asam urat Kurangi makan jengkol dan makanan yang
mengandung tinggi purin (sayur hijau, kacang-
kacangan, daging).
Penggunaan antibiotik Konsumsi obat tepat waktu dan obat harus dihabiskan.

Anda mungkin juga menyukai