Anda di halaman 1dari 17

HIPERPROLAKTINEMIA

PENDAHULUAN
Prolaktin merupakan hormon hipofisis yang memiliki peranan penting dalam
kesehatan reproduksi.
1
Hiperprolaktinemia atau meningkatnya kadar prolaktin di atas
nilai normal, dapat disebabkan oleh mikro atau makroadenoma, kehamilan,
hipotiroidisme, dan pemakaian obat antagonis dopamin (termasuk fenotiazin dan
metoklopramid).
2,3
Hiperprolaktinemia saja ditemukan pada 1! dari populasi,
sedangkan hiperprolaktinemia yang disertai dengan gejala klinis (oligomenorea,
amenorea, galaktorea, atau infertilitas) ditemukan pada ,"#$! dari populasi.
3
Hiperprolaktinemia ditemukan pada %! &anita dengan amenorea, 2$! &anita
dengan galaktorea, dan '! &anita dengan amenorea dan galaktorea.
1,"
(e)ara
umum, penanganan baik dengan medikamentosa maupun pembedahan ditujukan
untuk mengembalikan fertilitas dan fungsi gonad normal.
"

PROLAKTIN
Prolaktin merupakan hormon polipeptida yang terdiri dari 1%% asam amino dengan
berat molekul 23 k*.
1
+antai polipeptida prolaktin dihubungkan oleh dua jembatan
disulfida. Pembentukan prolaktin dikode oleh gen yang terletak pada kromosom ,
p22.2, p21.3. Pit#1 merupakan faktor transkripsi yang berikatan dengan gen prolaktin
sehingga memi)u produksi prolaktin di hipofisis anterior.
2
(truktur prolaktin
menyerupai hormon pertumbuhan dan hormon plasenta laktogen.
3

1
-ambar 1. (truktur prolaktin
Prolaktin merupakan hasil produksi utama kelenjar hipofisis yang disintesa
dan disekresi oleh sel#sel laktotrof dari kelenjar hipofisis anterior.
2#"
Prolaktin juga
dihasilkan di luar hipofisis, yaitu oleh kelenjar mammae, plasenta, uterus dan limfosit
..
"
Pada kehamilan, prolaktin juga disekresi oleh sel stroma endometrium desidualis.
3
/ungsi utama prolaktin adalah untuk memi)u perkembangan payudara saat hamil
serta merangsang dan mempertahankan proses laktasi.
1,$
(e)ara tidak langsung
prolaktin turut mengatur sekresi hormon hipofisis yang berperan pada fungsi gonad,
termasuk luteinizing hormone (0H) dan follicle-stimulating hormone (/(H).
,
Hal ini
adalah karena prolaktin dapat berikatan dengan reseptor spesifik di gonad selain dari
sel limfoid, dan hepar.
1,,#1
(ekresi prolaktin bersifat pulsatil, dalam 2" jam terjadi " kali pengeluaran.
2,,
Prolaktin akan meningkat pada saat tidur, stress, kehamilan, dan saat dilakukan
stimulasi pada dinding dada. 2ilai prolaktin puasa normal umumnya adalah kurang
dari 3 ng3m0.
1
Hormon prolaktin dikatakan berhubungan dengan hormon
pertumbuhan karena susunan asam aminonya mirip dengan hormon pertumbuhan dan
2
laktogen plasenta. Hormon#hormon ini mempunyai persamaan genom, struktur dan
)iri biologi protein.
3,",1

Prolaktin merupakan hormon hipofisis yang unik, hal ini karena regulasi oleh
hipotalamus adalah melalui kontrol inhibitorik oleh dopamin hipotalamus. .idak
seperti hormon hipofisis anterior lainnya, pengaruh hipotalamus dominan adalah
berupa inhibitori tonik. Hipotalamus mensekresi prolactin-release-inhibiting factor
(P4/) dan prolactin-releasing factor (P+/) yang mengatur keseimbangan prolaktin
dalam darah. 5ika keseimbangan ini terganggu, maka terjadilah hiperprolaktinemia
yang seringkali ditemukan sebagai bagian dari permasalahan endokrinologi, obstetri
dan ginekologi.
2#$
HIPERPROLAKTINEMIA
ETIOLOGI
6anyak penyebab hiperprolaktinemia yang perlu dipertimbangkan sebelum men#
diagnosa hiperprolaktinemia sebagai suatu gangguan hipofisis. Penyebab tersering
hiperprolaktinemia adalah kehamilan, hipotiroidisme, pemakaian obat antagonis
dopamin (termasuk fenotiazin dan metoklopramid). Hiperprolaktinemia juga
merupakan manifestasi utama dari sindrom o7arium polikistik. Penyebab tersering
hiperprolaktinemia yang berasal dari hipofisis adalah mikroadenoma dan
hiperprolaktinemia idiopatik.
3
(e)ara umum hiperprolaktinemia dapat disebabkan oleh empat golongan
gangguan sekresi prolaktin.
2
*efisiensi dopamin hipotalamus
Penyakit hipotalamus, seperti tumor, malformasi arterio7ena, proses
peradangan misalnya sarkoidosis dapat berakibat pada berkurangnya
3
sintesis atau pelepasan dopamin. *i samping itu, terdapat obat (seperti alfa#
metildopa dan reserpin) yang menekan )adangan dopamin sentral.
2
-angguan mekanisme transportasi
-angguan pada tangkai hipofisis yang mengakibatkan gangguan transpor
dopamin dari hipotalamus ke sel laktotrof. 4ni dikenal juga sebagai 8stalk
effect9.
,
(uplai pendarahan abnormal pada tumor hipofisis atau tangkainya,
dapat mengganggu sirkulasi hipotalamus ke tangkai hipofisis dan ke sel
laktotrof.
2
4nsensitifitas sel laktotrof terhadap dopamin
+eseptor dopamin ditemukan pada sel laktotrof hipofisis. (ensitifitas
reseptor terhadap dopamin dapat menurun, sehingga respon terhadap
stimulasi dopamin endogen berkurang: namun hal ini dapat diatasi dengan
pemakaian agonis dopamin. ;bat yang termasuk dalam agen dopamine-
receptor-blocking adalah fenotiazin, butirofenon, dan benzamida.
2
(timulasi sel laktotrof
Hipotiroidisme dapat terkait dengan hiperprolaktinemia. Hipotiroidisme
menyebabkan peningkatan produksi .+H (thyrotropin-releasing hormone),
jadi .+H (yang dapat bekerja sebagai P+/) akan menstimulasi sekresi
prolaktin. *i samping itu, eliminasi prolaktin dari sirkulasi sistemik
menurun pada hipotiroid. 4ni meningkatkan lagi konsentrasi prolaktin
dalam darah.
2,,
Pengaruh estrogen adalah se)ara langsung pada hipofisis,
yakni stimulasi dari sel laktotrof dan hal ini meningkatkan sekresi
prolaktin. <strogen juga meningkatkan akti7itas mitotik sel laktotrof.
=edera pada dinding dada juga dapat berakibat pada hiperprolaktinemia:
hal ini adalah akibat refleks abnormal dari stimulasi )edera tersebut
sehingga terjadi peningkatan prolaktin.
2
(ekresi dan pelepasan prolaktin dimediasi oleh dopamin, dan semua proses
yang mengganggu sekresi dopamin atau mengganggu transpor dopamin ke pembuluh
darah portal dapat menyebabkan hiperprolaktinemia. .erdapat 1 kali lipat
peningkatan prolaktin selama kehamilan, setelah senam, makan, dan pada stimulasi
4
dinding dada.
1,'
(tress fisik dan psikologik juga dapat meningkatkan kadar prolaktin.
>etoklopramid, fenotiazin, dan antagonis butirofenon dapat menyebabkan
peningkatan prolaktin sampai melebihi 1 ?g30.
",'
6egitu juga dengan risperidon,
inhibitor oksidase monoamine dan antidepresan trisiklik dapat meningkatkan kadar
prolaktin melalui efeknya terhadap transpor dopamin ke pembuluh portal. ;bat#
obatan lainnya yang dapat meningkatkan kadar prolaktin adalah 7erapamil, estrogen,
serotonin-reuptake inhibitor, reserpin dan metildopa, &alaupun peningkatannya tidak
signifikan (antara 2$#1 ?g30).
'
@kromegali merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan
hiperprolaktinemia. Pada penderita akromegali, hormon prolaktin juga disekresi
bersama dengan hormon pertumbuhan. .umor hipofisis non fungsional juga dapat
menekan tangkai hipofisis sehingga terjadi peningkatan prolaktin dalam kadar antara
2$#1 ?g30.
,,'
6eberapa pasien hipotiroidisme primer dapat menderita
hiperprolaktinemia ringan akibat meningkatnya sintesa .+H (thyrotropin-releasing
hormone). (edang pada penderita gagal ginjal kronik, prolaktin meningkat karena
terjadi penurunan klirens hormon tersebut. 6ila tidak ditemukan penyebab yang
spesifik, maka ditegakkan diagnosis hiperprolaktinemia idiopatik.
'

PATOFISIOLOGI
/ungsi primer prolaktin adalah untuk menstimulasi sel epitel payudara untuk
berproliferasi dan merangsang produksi air susu.
1,"
<strogen menstimulasi proliferasi
sel laktotrof hipofisis, dan meningkatkan kuantititas sel ini pada &anita usia
premenopause, terutama saat kehamilan. 2amun, laktasi dihambat oleh kadar
estrogen dan progesteron yang tinggi saat kehamilan. Penurunan kadar estrogen dan
progesteron yang )epat pada periode pas)a persalinan akan menyebabkan terjadinya
laktasi. (aat laktasi dan menyusui, o7ulasi dapat ditekan akibat supresi gonadotropin
oleh prolaktin.
1
5
(eperti kebanyakan hormon hipofisis anterior lainnya, prolaktin diregulasi
oleh hormon hipotalamus le&at sirkulasi portal hipotalamus#hipofisis. Pada
umumnya, sinyal dominan adalah bersifat inhibitorik tonik, yang menghalangi
pelepasan prolaktin. Hal ini dimediasi oleh neurotransmitter dopamin, yang bekerja
pada reseptor tipe#*2 yang terdapat pada sel laktotrof. (edangkan sinyal stimulatorik
dimediasi oleh hormon hipotalamus, yaitu .+H (thyrotropin-releasing hormone) dan
A4P (vasoactive intestinal peptide).
1,,
Beseimbangan antara kedua sinyal tersebut
menentukan jumlah prolaktin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis anterior. 5umlah
yang dikeluarkan melalui ginjal turut menentukan konsentrasi prolaktin di dalam
darah.
,
>aka pada hipotiroidisme (keadaan di mana kadar .+Hnya tinggi) dapat
terjadi hiperprolaktinemia. A4P meningkatkan kadar prolaktin sebagai respons dari
menyusui dengan meningkatkan kadar adenosine 3,5-cyclic phosphate ()@>P).
1
>enurunnya kadar dopamin dapat menyebabkan sekresi prolaktin yang
berlebihan.
1
Proses yang dapat mengganggu sintesis dopamin, transpor dopamin ke
kelenjar hipofisis, atau efeknya terhadap sel laktotrof, dapat mengakibatkan
hiperprolaktinemia.
1,$

(e)ara praktis, dapat diingat 3P C Physiological, Pharmacological dan
Pathological. (e)ara fisiologis, peningkatan prolaktin dapat merupakan akibat dari
kehamilan dan stress. @gen farmakologik yang dapat menyebabkan
hiperprolaktinemia antara lain adalah neuroleptik, dopa blockers, antidepressan, dan
estrogen. Penyebab patologik antara lain adalah penyakit hipotalamo#hipofisis, )edera
tangkai hipofisis, hipotiroidisme, gagal ginjal kronis dan sirosis hati. >anifestasi
klinis pada hiperprolaktinemia adalah akibat pengaruh hormon terhadap jaringan
target prolaktin, yaitu sistem reproduksi dan jaringan payudara dari kedua jenis
kelamin.
$
6
-ambar 2. 6agan penyebab hiperprolaktinemia.
MANIFESTASI KLINIS
-ejala yang terkait dengan hiperprolaktinemia dapat disebabkan oleh beberapa
faktorD efek langsung dari prolaktin yang berlebihan, seperti induksi galaktorea atau
hipogonadisme: efek dari lesi struktural (seperti tumor hipofisis), yang menyebabkan
7
gejala nyeri kepala, gangguan lapang pandang, atau yang terkait disfungsi sekresi
hormon hipofisis anterior.
2
Pasien biasanya datang dengan keluhan gangguan
menstruasi C amenorea atau oligomenorea C atau siklus regular tetapi dengan
infertilitas. Badang, pasien dapat mengeluh menoragia atau galaktorea. -alaktorea
jarang terjadi pada &anita postmenopause akibat kurangnya estrogen.
1,2
Pada fase
lanjut dapat timbul gejala akibat perluasan tumor (mis. nyeri kepala, gangguan 7isus,
dan oftalmoplegi eksterna) atau gejala#gejala akibat kegagalan kelenjar adrenal atau
gangguan tiroid sekunder.
2

>anifestasi klinis hiperprolaktinemia umumnya berasal dari efek prolaktin
pada payudara dan fungsi gonad. Burang lebih %! penderita &anita dengan
hiperprolaktinemia mengalami galaktorea
3
-alaktorea dapat terjadi unilateral atau
bilateral, klinis atau sub#klinis, spontan atau dirangsang, dan dapat bersifat en)er atau
kental. 2amun galaktorea bukan )iri khas dari hiperprolaktinemia karena ia dapat
terjadi tanpa adanya hiperprolaktinemia.
$
-ejala tersering pada &anita premenopause adalah amenorea dan
infertilitas.
1,2,'
Eanita amenore karena hiperprolaktinemia tidak mengalami atrofi
payudara seperti pada &anita postmenopause lainnya. Pada pemeriksaan, didapatkan
payudara dan areola terbentuk sempurna dengan tuberkel >ontgomery yang
hiperplastik. 6ila dilakukan pemijatan dari arah perifer menuju areola untuk
mengosongkan duktus laktaris, diikuti dengan penekanan areola untuk mengosongkan
sinus laktaris, dapat ditemukan galaktorea.
2
<fek prolaktin terhadap gonad
kemungkinan disebabkan oleh gangguan pulsatilitas normal dari gonadotrophin-
releasing hormone (-n+H) dan perubahan sekresi luteinizing hormone (0H) dan
follicle-stimulating hormone (/(H). Hal ini akan berakibat pada ano7ulasi, dengan
gejala amenorea atau oligomenorea dan infertilitas.
3
6iasanya penderita mengalami
oligomenorea, namun dapat juga mengalami menstruasi teratur.
3,$

8
Hiperprolaktinemia juga akan mengakibatkan osteoporosis sekunder yaitu
penurunan densitas mineral tulang pada tulang punggung. (etelah nilai prolaktin
kembali ke nilai normal, densitas tulang dapat meningkat kembali tetapi tidak
men)apai nilai normal.
1,3,$,'
>anifestasi klinis akibat peningkatan kadar prolaktin dapat dibagi dalam 2
kelompok, yakni yang diakibatkan se)ara langsung oleh kadar prolaktin yang
berlebihan dan manifestasi klinis akibat hipogonadisme.
,
Pada &anita usia pre
menopauseD
",,
Peningkatan kadar prolaktin yang tinggi (F 1 ?g30 Gnormalnya 1 C 21
?g30H) sering terkait dengan hipogonadisme, galaktorea dan amenorea
Peningkatan kadar prolaktin yang sedang ($1 C '$ ?g30) sering terkait
dengan oligomenorea
Peningkatan kadar prolaktin yang ringan (31 C $ ?g30) sering terkait
dengan fase luteal pendek, penurunan libido dan infertilitas
Pertambahan berat badan dapat terkait dengan prolactin-secreting pituitary
tumor
;steopenia sering terjadi pada penderita hiperprolaktinemia dengan
hipogonadisme
DIAGNOSIS
Bemungkinan kehamilan harus selalu disingkirkan, ke)uali pada pasien
pas)amenopause atau pada pasien yang telah menjalani histerektomi.
Hiperprolaktinemia merupakan hal normal pada pas)a persalinan. (ampel sebaiknya
tidak diambil pada saat tidak puasa, setelah akti7itas olahraga yang berlebihan, pada
9
penderita sindroma o7arium polikistik, setelah ri&ayat operasi atau trauma pada
dinding dada, atau pada penderita dengan gagal ginjal atau sirosis hati. 2amun,
kondisi#kondisi tersebut biasanya menunjukkan kadar prolaktin kurang dari $
ng3m0.
1,3
Hal serupa dapat ditemukan pada penderita hipotiroidisme dan pemakai
obat yang menekan kadar dopamin atau memblokir reseptor dopamin sentral.
@namnesis terarah mengenai ri&ayat pemakaian obat#obatan juga sebaiknya
dilakukan karena banyak obat dapat mengakibatkan hiperprolaktinemia, dengan kadar
prolaktin kurang dari 1 ng3m0.
1,2
;bat#obat tersebut antara lain adalahD
1
@ntagonis reseptor dopamin (fenotiazin, butirofenon, risperidon,
metoklopramid, sulpiride)
Dopamine-depleting agents (metildopa, reserpin)
0ain#lain (isoniazid, antidepresan trisiklik, 7erapamil, estrogen, opiat)
(etelah menyingkirkan kemungkinan tersebut di atas dan menyingkirkan suatu
lesi hipotalamus, tiga kemungkinan diagnosis harus dipertimbangkanD mikro#
adenoma (lebih sering pada &anita premenopause), makro#adenoma (lebih sering
&anita postmenopause), atau tidak ada tumor sama sekali. 5ika tidak dapat ditegakkan
adanya suatu lesi tumor, maka didiagnosis sebagai hiperprolaktinemia idiopatik.
*ikatakan suatu mikoradenoma adalah bila diameter terbesar tumor kurang dari 1
mm (diameter maksimal suatu kelenjar hipofisis yang normal adalah 1 mm) dan
dikatakan makroadenoma jika ukurannya lebih atau sama dengan 1 mm. Badar
normal prolaktin adalah di ba&ah nilai 11 ng3m0 (3, mI30).
1,2,"
Prolaktinoma
biasanya disertai dengan kadar prolaktin lebih dari 2$ ng3m0, ke)il kemungkinan
terjadi prolaktinoma bila kadar prolaktin kurang dari 1 ng3m0.
1
2ilai prolaktin
serum pada pasien mikroadenoma biasanya kurang dari 2 ng3m0 dan pada pasien
makroadenoma biasanya nilainya lebih dari 2 ng3m0. 5ika kadar prolaktin adalah
lebih dari 1 ng3m0 atau kurang dari 2$ ng3m0, harus dilakukan pemeriksaan
10
radiologi, khususnya >+4. 5ika dengan >+4, diagnosis adenoma masih tidak dapat
ditegakkan, maka didiagnosis sebagai hiperprolaktinemia idiopatik.
1,2
*erajat peningkatan prolaktin serum dapat membantu membedakan
penyebabnyaD minimal (hingga 1 mI3l) mungkin terkait dengan stress,
hipotirodisme dan sindrom o7arium polikistik: sedang (hingga $ mI3l) terkait
dengan mikroprolaktinoma dan sindrom gangguan tangkai hipofisis, peningkatan di
atas 1 mI3l umumnya indikasi akan suatu makroadenoma hipofisis.
3
(e)ara umum, hiperprolaktinemia ditemukan pada pasien dengan keluhan
utama seperti amenorea, galaktorea, dan infertilitas. Badang dibutuhkan pengukuran
kadar prolaktin puasa. Intuk mendeteksi hipotiroid, dilakukan pengukuran hormon
.(H. Perlu dilakukan pengukuran kadar ureum kreatinin untuk mendeteksi gagal
ginjal. .es kehamilan perlu dilakukan, ke)uali pada pasien yang telah menopause atau
pada pasien yang telah dilakukan histerektomi. Pasien dengan makroadenoma perlu
die7aluasi untuk men)ari suatu hipohipofisisme.
1
11
>+4 merupakan pemeriksaan penunjang gold standard bagi penderita
hiperprolaktinemia yang telah dipastikan penyebabnya bukan proses fisiologis,
kehamilan, obat obatan atau hipotiroidisme. >+4 dapat mendeteksi adenoma sampai
ukuran seke)il 3#$ mm.
1,$,,
@natomi kelenjar hipofisis paling baik dilihat dengan pemeriksaan >+4.
*engan >+4 dapat dilihat kiasma optik, sinus ka7ernosus, dan hipofisis itu sendiri
(baik kelenjar normal atau suatu tumor), dan tangkainya. >aka dapat diketahui
hubungan antara struktur#struktur tersebut.
2
5ika tidak ada fasilitas >+4, dapat
12
-ambar 3. @lur diagnosis hiperprolaktinemia
dipakai =. s)an namun resolusinya kurang bagus dibanding >+4 sendiri, =. s)an
tidak dapat mendeteksi mikroadenoma.
2,$,,
Pengukuran tunggal kadar prolaktin dalam satu sampel darah )ukup untuk
menunjukkan suatu hiperprolaktinemia. 2amun karena sifat alami sekresi prolaktin
yang pulsatil dan sekresi prolaktin dapat dipengaruhi stress, maka hasil 2$#" ?g30
perlu diulang sebelum ditegakkan diagnosis hiperprolaktinemia. Bebanyakan
penyebab hiperprolaktinemia dapat disingkirkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisis, tes kehamilan, penilaian fungsi tiroid dan fungsi ginjal. *alam kasus
prolaktinoma, diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan >+4 atau =. s)an sebagai
alternatif.
'
-ambar ". -ambaran pemeriksaan >+4 yang menunjukkan mikroadenoma dan
makroadenoma. >ikroadenoma (anak panah, -ambar 3@) merupakan suatu massa
intrasellar hipodens, dengan diameter " mm. >akroadenoma (anak panah, -ambar
"6) merupakan massa, dengan diameter 1 )m, dengan perluasan ke kiasma optik.
13
PENATALAKSANAAN
.ujuan terapi adalah untuk meredakan gejala hiperprolaktinemia atau mengurangi
ukuran tumor. Penatalaksanaan sebaiknya memperhatikan penyebab terjadinya
hiperprolaktinemia, seperti dengan menghentikan obat obatan yang mengakibatkan
hiperprolaktinemia dan pada penderita dengan hipotiroidisme dengan memberikan
terapi hormone replacement.
1
Medikamentosa
Dopamine agonist, bromocriptine mesylate merupakan obat pilihan utama.
romocriptine dapat menurunkan kadar prolaktin sebanyak '#1!, dan
memulihkan proses o7ulasi pada &anita usia premenopause. Pada pasien
dengan intoleransi bromocriptine atau resisten terhadap obat tersebut,
dapat diberikan cabergoline. .erapi diberikan selama 12#2" bulan dan
dihentikan jika kadar prolaktin telah kembali ke nilai normal. romocriptine
juga dapat digunakan untuk menge)ilkan ukuran makroadenoma. 5ika
pengobatan medikamentosa gagal, maka indikasi untuk dilakukan operasi.
1,,
!perasi
4ndikasi untuk suatu operasi hipofisis antara lain adalah pasien dengan
intoleransi obat, tumor yang resisten terhadap terapi medikamentosa, atau
pada pasien dengan gangguan lapangan pandang yang persisten meskipun
telah diberikan terapi medikamentosa (manifestasi akibat penekanan
tumor).
1,,

Pasien dengan hiperprolaktinemia dan tumor hipofisis ke)il dapat diobati
dengan operasi (amada, atau dengan pendekatan transfenoidal.
2
14
KOMPLIKASI
Bomplikasi tergantung dari ukuran tumor dan efek fisiologik dari kondisi tersebut:
komplikasi hiperprolaktinemia antara lain adalah kebutaan, pendarahan, osteoporosis,
dan infertilitas.
1
15
-ambar $. Penanganan Hiperprolaktinemia
PROGNOSIS
(ebanyak %C%$ ! pasien dengan mikroadenoma mengalami
penurunan sekresi prolaktin se)ara gradual, jika konsisten dengan pengobatan
minimal selama ' tahun.
1
(epertiga pasien dengan hiperprolaktinemia dapat mengalami resolusi
tanpa pengobatan.
1,2
@ngka rekurensi hiperprolaktinemia adalah 1!, dan bila terjadi maka
pasien memerlukan terapi medis jangka panjang.
1
DAFTAR PUSTAKA
16
1. (henenberger *., Hyperprola)tinemia, G@ugustH 21, G)ited 2% >ayH,
@7ailable from D httpD33&&&.emedi)ine.)om
2. .horner >.;., Hyperprola)tinemia, G;)toberH 23, G)ited 2% >ayH, @7ailable
from D httpD33&&&.endoteJt.)om
3. *a7is 5.+.<., Prola)tin and +eprodu)ti7e >edi)ine. 4nD "urrent !pinion in
!bstetrics and #ynecology, 0ippin)ott, >an)hester, IB: 2"D331#'.
". 6a)helot @., 6inart 2., +eprodu)ti7e +ole of Prola)tin. 4n $eproduction $evie%,
G*e)emberH 2,, G)ited 2% >ayH, @7ailable fromD httpD33&&&.reprodu)tion#
online.org
$. +ajasoorya =., Hyperprola)tinaemia and its =lini)al (ignifi)an)e. 4nD &ingapore
Medical 'ournal 21, ,1(%)D3%1#"1.
,. (erri ;., =hik =.0., Ir <., <zzat (., *iagnosis and management of
hyperprola)tinemia. 4nD "anadian Medical (ssociation 'ournal 23,
1,%(,)D$'$#11.
'. ()hle)hte 5.@., Prola)tinoma. 4nD )he *e% +ngland of 'ournal of Medicine 23,
3"%D23$#"1.
1. -offin A., 6erni)htein (., .ouraine P., Belly P.@., *e7elopment and potential
)lini)al uses of human prola)tin re)eptor antagonists, G(eptemberH 2$, G)ited
2% >ayH, @7ailable fromD httpD33edr7.endojournals.org
17

Anda mungkin juga menyukai