Diagnosis
ulkus
peptikum
Radiografi
Tes deteksi mendeteksi Deteksi
saluran
antibodi perdarahan penunjang
cerna atas
Mendeteksi Mendeteksi
perdarahan H.pylori
Pemeriksaan
sekretori
lambung
Biopsi deteksi
mukosa Kultur
Endoskopi aktivitas
atas bakteri
urease
lambung Uji
tes deteksi
untuk Ppernafasa
antibodi
histologi n urea
Pemeriksaan
Gastrin
Pemeriksaan
serum gastrin
Pemeriksaan
Asam Lambung
Hemoglobin
Stool Hemocult
Test
Tes H. Pylori
Radiografi/Tes
Kontras Barium
Definisi
• Gastrin adalah hormon yang disekresi oleh sel – sel G
dari mukosa pylorus yang menstimulasi sekresi cairan
gaster, misalnya asam hidroklorida (HCl). Sejumlah
gastrin disekresi oleh pulau Langerhans di pancreas.
Nilai gastrin mengikuti irama sirkardian di mana nilai
tertinggi terjadi pada siang hari, khususnya setelah
makan.
• Kadar gastrin serum Normal:
Dewasa: Puasa < 100 pg/mL. Tidak Puasa 50
-200 pg/ml
Anak < 10-125 pg/mL
• Rangkaian Uji kadar gastrin serum hendaknya diukur jika ada gambaran
klinis sindromadan keadaan – keadaan sebagai berikut (Speicher, 1996)
• Sekresi asam basal >10 mEq/jam pasa pasien – pasien dengan lambung yang
tidak menunjukkan lesi (utuh)
• Rasio curah asam lambung basal dan pasca stimulasi > 40 persen pada
pasien dengan lambung yang tidak mengalami lesi (utuh)
• Pasien dengan ulserasi berulang setelah tindakan bedah tukak duodenum
• Pasien dengan tukak duodenum yang direncanakan untuk bedah lambung
efektif
Cara pengukuran Gastrin
(Kee, 1997)
1. Tahap persiapan
• Pasien dilarang minum alkohol selama 24 jam sebelum tes.
• Pasien dilarang makan selama 12 jam sebelum tes.
• Pasien dilarang makan atau minum apa pun yang mengandung kaffein seperti
kopi, selama 12 jam sebelum tes.
• Pasien dilarang mengunyah permen karet atau asap rokok selama 4 jam sebelum
tes.
• Anda dapat minum air sebanyak yang Anda inginkan sampai 1 jam sebelum tes.
• Pasien dilarang meminm obat yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran gastrin
2. Tahap pengukuran
• Ambil 10 mL darah vena
• Untuk pemeriksaan stimulasi gastrin, masukkan infuse kalsium glukonat selama 3-
4 jam. Contoh darah diambil setiap 30 menit sampai 1 jam selama diinfus.
• Untuk pemeriksaan sekresi, masukkan infuse sekretin selama 1 jam. Ambil contoh
darah sebelum pemeriksaan kemudian setiap 15-30 menit selama 1 jam
• Ukur gastrin dalam plasma melalui metode radioimmunoassay (RIA)
Alat – alat dalam pengukuran Gastrin
Tube wadah
darah
Nilai
No. Parameter
Normal
20-107
1. Pepsinogen I (PG I)
mg/L
2. Pepsinogen II (PG II) 3-19 mg/L
Rasio Pepsinogen
3. 4:1
I/II
• Pepsinogen merupakan pro-enzim yang inaktif dari enzim-
enzim pencernaan
• Pepsinogen dapat digunakan sebagai biopsy serologi
untuk mengetahui adanya inflamasi mukosa gaster
• Pesinogen terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Pepsinogen I (PG A) yang diproduksi oleh sel chief dan sel
leher mukosa dalam kelenjar-kelenjar fundus dan korpus.
2. Pepsinogen II (PG C) yang diproduksi pada sel chief, sel-sel
kelenjar pilorus dan kelenjar Brunner.
• Rasio PG I/II merupakan parameter yang sensitivitas dan
spesifisitasnya (99% dan 94%) paling baik untuk
menentukan diagnosis mukosa normal dan beratnya
gastritis.
• Peningkatan kadar pepsinogen dapat dilihat pada
pasien dengan kondisi penyakit yang menyebabkan
peningkatan output lambung atau dengan
peningkatan massa sel parietal, yaitu, gastrinomas,
sindrom Zollinger-Ellison, penyakit ulkus duodenum
dan gastritis akut dan kronis.
• Penurunan kadar pepsinogen berhubungan dengan
keadaan penyakit yang ditandai dengan penurunan
massa sel parietal, gastritis yaitu atrofi dan
karsinoma lambung serta pada pasien dengan
myxedema, penyakit Addison dan hipopituitarisme.
• Rendahnya konsentrasi PG I dan rasio PG I/II sering
dikaitkan dengan adanya gastritis atrofi.
Kadar Pepsinogen dapat diukur
menggunakan immunoassay (ELISA).
Antibodi monoklonal spesifik PG II manusia yang
melekat pada polistiren mengikat permukaan
molekul PG II yang ada dalam sampel.
• Tes pewarnaan
• Heidelberg capsule
Noninfasif
BAO,MAO,PAO
• BAO,MAO,PAO ; merupakan nilai yang di dapat
untuk memperlihatkan kinerja sel parietal
dengan kadar asam lambung perjam (mmol/h)
• BAO (basal acid output) kondisi pada saat
lambung tidak terstimulasi
• MAO (maximal acid output) total eksresi
asam lambung setelah pemberian 1 jam setelah
pemberian stimulan dosis tinggi
• PAO (Peak acid output) rata-rata tertinggi
dari sekresi asam lambung setelah di stimulasi
Endoskopi gastrin tes
• Stimulasi asam lambung dengan gastrin
Setelah
Puasa dalam Endoskopi endoskop
waktu 4-6 jam dilakukan 15 dimasukkan ke
sebelum tes,
injeksikan menit setelah dalam lambung,
dilakukan kemudian cairan
gastrin secara
injeksi gastrin asam lambung
SK, IM, atau IV
dikeluarkan.
2 Pemeriksaan Hemoglobin
3 Hemoccult Test
Pemeriksaan Hematokrit
• Hematokrit adalah suatu uji yang dilakukan untuk
mengestimasi volume sel darah merah pasien dan
juga kapasitas darah dalam membawa oksigen.
• Pengukuran hematokrit sangat berguna dalam
skrinning anemia akibat penyakit tertentu, evaluasi
terapi anemia, memperkirakan darah yang hilang
akibat perdarahan (hemorrhage) atau trauma, dan
skrinning donor darah potensial.
Pemisahan elemen seluler darah dari
plasma dengan menggunakan sentrifugasi.
• Setelah darah disentrifugasi pada pipa kapiler, sel darah merah akan
mengendap pada bagian bawah pipa, sedangkan sel darah putih
akan membentuk lapisan tipis diatas lapisan sel darah merah.
Lapisan-lapisan yang terbentuk dari sentrifugasi disebut sebagai
packed cell column. Lapisan yang mengandung sel darah putih dan
platetlet memiliki warna putih kecoklatan sehingga disebut buffy
coat.
• Normal :
– Pria = 39-49%
– Wanita = 35-45%
Peralatan
• Pisau bedah steril
• Alkohol pad
• Pipa kapiler
mikrohematokrit (telah
diberi heparin)
• Sentrifugasi
mikrohematokrit
• Mikrohematokrit reader
• Sealing crit
• Peralatan untuk prosedur
venipuncture meliputi
tourniquet, jarum, tabung
yang telah mengandung
antikoagulan
Mikrohematokrit reader
• Merupakan alat untuk mengukur presentase kolom sel darah
merah pada hematokrit dibandingkan dengan kolom totoal.
Pembaca mikrohematokrit mengukur presentase fraksi
langsung dan bukan panjang dari kolom atau pipa
mikrohematokrit. Terdapat tiga tipe skala, kartu pembaca
hematokrit, pembaca mikrohematokrit bentuk spiral, dan
pembaca mikro-hematokrit bentuk sirkular.
Prosedur
1. Untuk hematokrit yang diperoleh dari ujung jari, sapukan ujung jari
dengan alkohol pad pada jari di tangan yang tidak dominan (jari ketiga,
keempat dan kelima tangan kiri). Goreskan ujung jari dengan penusuk/
lanset steril. Spesimen juga dapat diambil pada daun telinga dan pada
telapak kaki untuk bayi.
2. Letakkan tabung hematokrit
didekat ujung jari untuk
mengalirkan darah hingga
darah mencapai tanda pada
tabung/pipa atau sekitar ¾
bagian tabung. Lakukan hingga
terdapat tiga buah tube untuk
diukur.
Sahli Kolorimetri
Sianmethemoglobin
Oksihemoglobin
Perubahan hemoglobin
menjadi asam hematin yang
berwarna coklat,
akibat hidrolisis oleh
asam klorida 1 N
Tabung sampel
Batang pengaduk
Selang
Wadah
HCl 0,1 N
Sikat
pembersih
Hemometer Sahli
1 2 3
Masukkan ke dalam
Masukkan HCl 0,1 N Ambil sampel darah
HCl 0,1 N, kocok
4 5
Hb (Fe2+)
K3Fe(CN)6
Methemoglobin (Fe3+)
KCN
Sianmethemoglobin
• Prinsip dari metode ini adalah saat darah
tercampur dengan larutan yang mengandung
Kalium Ferisianida (K3Fe(CN)6) dan Kalium
Sianida (KCN), (K3Fe(CN)6) akan mengoksidasi
Fe2+ dalam darah menjadi Fe3+ .
• Hasil dari oksidasi ini akan membentuk
methemoglobin.
• KCN yang berikatan dengan methemoglobin
akan membentuk sianmethemoglobin,
komponen yang stabil.
• Saat diukur secara spektrofotometri pada
panjang gelombang 540 nm dan lihat hasil
serapannya, kemudian hitung konsentrasi
sianmethemoglobin dengan bantuan
persamaan yang diperoleh dari kurva kalibrasi
standar.
• Pada perhitungan, 80 mg/dL
sianmethemoglobin standar ekuivalen dengan
20 g/dL hemoglobin.
Kemungkinan kesalahan dalam pengujian
dengan metode sianmethemoglobin:
Developer
SAMPEL
• Hemoccult tes hanya
membutuhkan sedikit
spesimen feses.
• Spesimen tersebut
diaplikasikan pada Hemoccult
card berupa olesan tipis
dengan menggunakan
aplikator yang telah disediakan
atau sarung tangan, seperti
yang ditunjukkan di sini.
• Oleskan sampel pada kedua
kotak A dan B jika terdapat
feses dari daerah yang
berbeda.
PENGUJIAN
• Tunggu 3-5 menit setelah • Untuk memaksimalkan akurasi,
mengoleskan sampel, untuk beberapa tindakan pencegahan
memastikan waktu yang cukup khusus yang disarankan:
agar sampel dapat menembus 1. Jangan mengumpulkan sampel
kertas tes. selama periode menstruasi Anda
• Buka bagian belakang kertas (atau sampai 3 hari setelah masa
tersebut, kemudian tambahkan 2 menstruasi), atau saat Anda
tetes Hemoccult developer mengalami wasir pendarahan
langsung di atas setiap olesan atau darah dalam urin Anda.
tersebut. 2. Selama 3 hari sebelum pengujian,
• Baca hasil dalam waktu 60 detik. hindari Vitamin C tablet, tablet
Jika terdapat bercak biru pada zat besi, daging merah, brokoli
tepi olesan menunjukkan hasil mentah, kembang kol, lobak,
positif adanya darah yang wortel, lobak, dan melon.
tersembunyi pada feses.
Hasil positif : Apabila
Hasil negatif: Apabila tidak
dihasilkan warna biru pada
dihasilkan warna biru pada
spesimen tinja. Hasil ini
spesimen tinja maka tidak
menunjukkan bahwa darah
ada darah pada specimen
ada dalam spesimen tinja
tinja (normal)
(abnormal)
PERHATIAN
Endoskopi Kultur
Esophagus-
Ulkus
gastroduo
Peptikum
denoscopy
Tujuan Endoskopi
• ada tidaknya ulkus dalam lambung
• Lokasi dan ukuran ulkus
• Lesi pada mucosal saluran
percernaan bagian atas
• Biopsi dan untuk mendapatkan
gambaran histologi saluran
pencernaan
Persiapan Endoskopi
IA
Perdarahan akut
Gambaran hasil endoskopi IB
ulkus peptikum II A
II B Akan terjadi perdarahan
(Sumber : Pharmacology, A II C
Pathophysiologic Approach)
III Bersih
Kontraindikasi
• pasien dengan penyakit respirasi akut,
• gagal jantung, dan
• suspected perforated viscera.
• Gold Standar
• Sensitifitas > 95%
• Tidak direkomendasikan
untuk diagnosa awal
• Tes untuk H. Pylori aktif
• Antibiotik, Bismut, dan PPI
hasil negatif palsu
Pemeriksaan Histopatologi
Spesimen Biopsi
Pewarnaan dengan
hematosilin-eosin • Jika (+) H. Pylori densitas bakteri
dihitung secara semikuantitatif, skala
Pemeriksaan mikroskop dengan ordinal (0 - 3) oleh ahli patologi.
perbesaran 3400x
Sumber: Laboratorium Histologi dan Biologi Sel FK UGM
http://fk.ugm.ac.id/histologycellbiology
Sumber: Laboratorium Histologi dan Biologi Sel FK UGM
http://fk.ugm.ac.id/histologycellbiology
Sumber: Griniatsos, J., et al., 2009
Rapid Urease Test
Identifikasi infeksi Helicobater pylori melalui
aktivitas enzim urease, < 24 jam
Perubahan Perubahan
warna media pH
Tempat sampling :
• 2 tempat di atrium
• 2 tempat di korpus
• 1 tempat di insisura angularis.
Kertas
MEDIA Cakram
Gel
Kandungan
Urea
Indikator warna
Bakteriostatik
Tahapan pengujian RUT
1. CLOtest
• Media: gelurea, indikator pH dan
bakteriostatik.
• Perubahaan warna : kuning merah jambu atau
merah (12 - 24 ja)
• Sensitifitas: 95%
• Selektifitas: 98%
2. AMA RUT 1
• Media: cakram.
• Ukuran spesimen biopsi ≤
2mm
• Perubahan warna kuning
biru
Analisis data kit AMA RUT 1
3. PyloriTek
• Media: kertas.
• Perubahan warna : kuning biru gelap/ungu.
• Kelebihan yaitu
– terdapat blangko positif pada setiap kit
sebagai perbandingan
– dapat terdiri dari 3 sampel spesimen..
• Sensitifitas : 89%
KIT
Bagian dalam
I diletakkan Kit dilipat
sampel
Chamber
Bagian dalam
II 16 menit :
ditetesi oleh
cairan hidrasi pengamatan
Spesimen Larutan
biopsi media
Kultur Bakteriologi
Kultur Bakteriologi
Salah satu cara yang terbaik
untuk menegakkan diagnosis
untuk setiap infeksi bakteri
termasuk Helicobacter pylori.
Helicobacter pylori dapat dibiak
dari sampel jaringan biopsi
lambung dan duodenum.
Teknik Kultur Helicobacter pylori
Stuart’s Transport Medium (STM)
Pylori gelose (Bio-Merieux)
Pisau Scalpel
media transpor
Spesimen biopsi Stuart/Stuart’s Transport
(sampel) Medium (STM) atau
saline (larutan garam)
identifikasi
Helicobacter pylori
Koloni Gram negatif
dengan menggunakan
pewarnaan Gram
mikroorganisme
(bakteri) memiliki
bentuk yang
melengkung
Pewarnaan Helicobacter pylori
Setelah isolasi, strain dibekukan
dalam media pepton cair
dilengkapi dengan 25% gliserol
atau dapat dibekukan dalam
brain heart infusion (BHI)
glyceral pada -70 ° C untuk
beberapa bulan.
Kelebihan Metode Kultur
Teknik kultur
memerlukan adanya risiko
ini sulit karena
waktu yang pertumbuhan
memerlukan
jenis cukup lama berlebih
suasana media
pemeriksaan dan intensif maupun
yang
yang tidak dan personil kontaminasi
mikroaerofilik
praktis yang terlatih yang
(5% oksigen
dan membuatnya
dengan 5-10%
termotivasi kurang sensitif
CO2)
RANGKUMAN
Karakteristik
Histologi Kultur Biopsy rapid urease
Utama
Pemeriksaan HP urease menghasilkan
Deskripsi mikrobiologi dengan Kultur biopsi amonia perubahan
pewarnaan warna
Kecepatan Tidak Tidak Cepat
Invasif Parah Parah Ya
Sampel Jaringan Jaringan Jaringan
Kemudahan Tidak Tidak Mudah
Deteksi Infeksi Aktif HP
100% spesifik. Tes
sensitif untuk
Sensitivitas >95 % (Gold Standard) menentukan terapi >90 %
yang tepat atau
resistensi antibiotik
Sensitif dan Spesifik Dapat digunakan Mudah dan hasil cepat
Kelebihan dapat mengetahui setelah kegagaln terapi
(24 jam). Tes pilihan
klasifikasi gastritis lini kedua untuk endoskopi
Tes mungkin memberi
Tidak Tidak
hasil yang krg akurat
Kekurangan direkomendasikan direkomendasikan
pada pendarahan ulkus
untuk diagnosis awal untuk diagnosis awal
aktif
Antibiotik, Bismuth, dan PPIs mungkin menyebabkan hasil negatif yang salah
Kapasitas Teknis GI endoskopist GI endoskopist GI Endoskopis
Non-
Endoskopi
Urea Breath Test (UBT)
adalah pemeriksaan yang
dilakukan terhadap infeksi
H.pylori secara non invasif
yang pertama kali
dikemukakan oleh Graham
dan Bell (1987).
1.Pemeriksaan bersifat
non invasif
2.Menggunakan isotop
Carbon (13C ataupun
14C)
Prinsip Kerja
Jika ada maka akan terdeteksi dengan
Aktivitas menghasilkan isotop Carbon yang
urease dari diserap dan dikeluarkan melalui
si H.pylori pernapasan.
Perbandingan
kenaikan ekskresi Interpretasi
isotop dengan hasil
pembanding nilai
dasar
Cara kerja UBT
4. Dibutuhkan alat mass
1. Bila pada pemeriksaan spectrometer untuk
hasilnya menunjukkan mengukur kadar isotop 13C.
positif berarti terdapat 5. Dilakukan pemberian tes
infeksi si H.pylori . meal sebelum pengukuran
2. isotop C merupakan kadar isotop.
isotop yang nonradioaktif, 6. Biasanya dosis penggunaan
13C (bentuk urea) → 75-
ditemukan pada 1,11% 100mg.
CO2 yang keluar melalui 7. Isotop 14C menggunakan
udara pernapasan scintillation counter untuk
normal. penganalisaan.
3. Dianggap + → jika terjadi 8. Tidak dianjurkan pada
↑ min. 0,01% kadar perempuan hamil atau anak-
anak.
isotop.
• Dalam hal akurasi, kedua cara ini setara dengan
sensitifitas dan spesifisitas ± 90%.
• Hasil positif palsu harus sering
dipertimbangkan bila diduga ada kemungkinan
M.O lain yg menghasilkan urease pada keadaan
aklorhidrida.
• Hasil negatif palsu dapat terjadi jika pasien
mendapat AB, antacid, bismuth, atau anti
sekresi asam.
13C 14C urea breath test H. pylori
Urea Breath Test Kit for
analyzer
H. pylori analyzer
Test Kit for H. Pylori(13C Urea Breath Testing)
Test Kit for H. Pylori(14C Urea Breath Testing)
Breath Bag
TES
ANTIBODI
SEROLOGI
(ELISA)
Deteksi Antibodi
Deteksi Antibodi (yang dilakukan
(berdasarkan langsung dekat
laboratorium) pasien/rapid
test)
DETEKSI ANTIBODI (BERDASARKAN
LABORATORIUM)
Mendeteksi antibodi H. pylori dalam serum (di Amerika hanya
antibodi anti-HP IgG yang diterima oleh FDA yang boleh digunakan).
Sampel diserahkan
ke petugas kurun waktu kurang dari
laboratorium 24 jam setelah
pengambilan sampel
PENGUJIAN SAMPEL
Helicobacter pylori Stool Antigen (HpSAg) Tes
Sampel dimasukkan ke
dalam tabung aplikator
khusus berisi larutan
buffer untuk diencerkan
Kocok perlahan
sampel tidak
menggumpal dan
terdispersi
Larutan sampel
dimasukkan ke sumur
perangkat tes
kemudian diidentifikasi
Helicobacter pylori Stool Antigen (HpSAg)
Tes
• Antibiotik
Kekeliruan • Bismut
Hasil (-) • Proton Pump Inhibitor
(PPI)
PEMANTAUAN TERAPI DENGAN
Helicobacter pylori Stool Antigen (HpSAg)
Tes
Kegagalan dapat disebabkan
oleh :
• kurangnya kepatuhan
• resistensi, atau
• kurangnya rejimen
pengobatan
Hasil (+) tes HpSAg Hasil (-) pada tes
pada hari ke-5 -7/ > HpSAg terapi telah
setelah terapi mengurangi infeksi di
kegagalan pengobatan bawah tingkat deteksi
untuk memastikan
keberhasilan pemberantasan
kuman H. pylori dapat dilihat
minimal 4 minggu setelah
pengobatan
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Helicobacter pylori Stool Antigen (HpSAg)
Tes
• Lebih murah dibandingkan
• Lebih mudah dengan Urea
Breath test (UBT),
• Dapat dilakukan
pada anak-anak
• 2 hari • Ya
RADIOLOGI
RADIOLOGI
Agen farmakologis
obat hipotonis seperti
Buscopan atau Glukagon untuk
memperlambat pengosongan
lambung dengan mengurangi
bowel peristalsis selama
pengujian sehingga
memberikan aksi relaksan otot.
JENIS-JENIS
1. Barium Doubel Kontras
Pasien harus dalam keadaan puasa dalam pengujian ini. Sebelum
dimulai, pasien diberikan suntikan antispasmodik yang bertujuan agar
lambung dan usus tenang dan lemas (suppleatau pliable). Hal ini akan
membantu membuat gambaran lambung menjadi bagus dan halus.
Duodenal ulcer
Ulkus Bulbus Duodenum
Kawah ulkus bulbus duodenum digambarkan sebagai kontas barium
yang berbentuk bulat atau oval dengan batas tegas yang sering kali
dikelilingi oleh mukosa edema. Bayangan lipatan memancar
konvergen ke tepibentukan kawah (Gambar). Ulkus di dinding
anterior dapat dideteksi sebagai bayangan cincin (Gambar),
dengan lapisan barium menutupi bagian tepi ulkus yang tidak terisi.
Ulkus
Postbulbar
JENIS-JENIS
2. CT SCAN
CT-SCAN abdomen sering digunakan untuk menilai keadaan patologis
pada saluran pencernaan. CT-SCAN konvensional diperoleh dengan
menggunakan kontras radioopaque untuk menggambarkan saluran
pencernaan. Jika ada kecurigaan lesi, beberapa teknik dapat digunakan
untuk mengoptimalkan gambar. Kontras yang diminum membantu
meningkatkan opasitas duodenum, dan bikarbonat merangsang
pembentukan gas karbondioksida dapat mendistensikan lambung dan
duodenum. Jika terdapat abnormalitas pada mukosa, maka kontras yang
digunakan adalah kontras dengan atenuasi rendah seperti air atau susu.
Akan tetapi, pasien dengan penyakit akut mungkin tidak dapat mentoleransi pemberian
sejumlah besar cairan per oral. Jika terjadi distensi usus suboptimal, akan terjadi
gangguan dalam mendeteksi segmen-segmen usus yang terinflamasi. Parameter-
parameter penyakit aktif mencakup penebalan dinding, proliferasi fibrosa dan lemak, dan
enhancement dinding usus dengan zat kontras gadolinium-based.
Selama fase inflamasi aktif, enhancement gadolinium dinding usus dapat pula terlihat
pada pencitraan T2-weighted, dan dapat dengan mudah dibedakan dari usus yang
normal. Secara singkatnya, pada MRI, satu-satunya tanda adanya ulkus pada duodenum
MRI usus kecil yang menunjukkan adanya
penebalan (panah putih) dan ulcerasi (panah hitam
melengkung) dari duodenum. Tampak pemisahan
dari loop usus halus dan peningkatan lemak
mesenterika
JENIS-JENIS
4. Skintigrafi
DISADVANTAGES
• Toxicity
Barium test: Barium meal and follow-
• Use for GI or topical only through. Normal stomach
• Use Ba sulfate only and small bowel. From Aspinall and Taylor-
Robinson, 2001.
• Instability, settles
Metode single contrast
• Teknik pemeriksaan
• Pada metode ini, pasien diinstruksikan untuk meminum
suspense barium sulfat sebanyak 60 ml dengan
perbandingan kekentalan 1:1,
• pemberian suspensi barium sulfat ini dilakukan untuk
melihat kelainan yang terjadi pada oesofagus dan mukosa
lambung dengan menggunakan teknik flourscopy.
• Setelah oesofagus dan mukosa lambung terisi suspensi
barium sulfat lagi dengan kekentalan yang lebih encer
dibandingkan dengan kekentalan pada pemeriksaan
esophagus yaitu dengan perbandingan 1:4 sebanyak 220-
240 ml. fungsi dari peminuman sespensi barium sulfat
yang kedua ini adalah agar semua lambung terisi barium
sulfat.
Metode double contrast
Bahan-bahan yang digunakan pada metode double contrast yaitu :
• Suspensi barium sulfat sebanyak 220-240 ml.
• Ez-gas yang dapat menghasilka gas sebanyak +- 200-300 ml di dalam
lambung.
• 1 ampul buscopan atau glucagon.
• Aziz Rani, A., Fauzi Achmad., Infeksi Helicobacter pylori dan Penyakit Gastro-Duodenal,
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I. Edisi Keempat. Jakarta: PB PAPDI; 2006. p 329-31.
• Kenneth E.L. McColl, M.D, Helicobacter pylori Infection. N Engl J Med 2010;362:1597-
604.
• Sebastian Suerbaum, M.D., Pierre Michetti, M.D., Helicobacter pylori Infection (Review
Article). N Engl J Med, Vol.347, No.15.
• Yaron NIV, MD., Galia NIV, MSc, RN., and Rivka Koren, BSc., 13C-Urea Breath Test for
Diagnosis of Helicobacter pylori Infection in the Elderly, Digestive Diseases and Sciences
2004 ; Vol. 49, Nos. 11/12., p.1840-1844
• Cramp, S., Hewett, D., Shepherd, H., 2005,
Gastroschopy Oesophago-gastro duodenoscopy
(OGD) the procedure explained, Hampshire :
Royal Hampshire Country, Hospital
• Nawaz, M., Jehanzaib, M., Zari, M., 2008, Role
Of Barium Meal Examination In Diagnosis Of
Peptic Ulcer, J Ayub Med, 20(4) : 59-61.
• Price, S., and Wilson, M.L., 2006, Patofisiologi :
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed 6, Vol 2
: 407, EGC, Jakarta.
PERTANYAAN DAN JAWABAN DI JWB
DAN DITULIS
• Tes pendarahan ada 3 anemia, apakah
penting dilakukan? Apakah tiga2 nya harus
dilakukan?