Anda di halaman 1dari 27

DEPARTEMEN ILMU BEDAH RS JP WANANE KABUPATEN SORONG

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PAPUA

Jumat, 29 September 2023

REFERAT

NEFROLITIASIS

Oleh: Wines Pabidang, 202282050


Pembimbing: dr. Alex Sandra Iriawan, Sp.B
Outline

● Pendahuluan
● Anatomi ginjal ○ Penegakan diagnosis
● Nefrolitiasis: ○ Penatalaksanaan
○ Definisi ○ Komplikasi
○ Etiologi dan Epidemiologi ○ Prognosis
○ Jenis batu ginjal ○ Pencegahan
○ Patofisiologi
Pendahuluan

• Organ yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa-sisa


metabolisme tubuh seperti urea, asam urat, kreatinin,
Ginjal bilirubin, dan hormon metabolit
• Zat sisa menumpukbersifat toksik

• Adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal yang


Nefrolitiasis mengandung komponen kristal serta matriks organik

Lokasi batu ginjal dijumpai khas pada kaliks atau pelvis dan jika keluar dapat
berhenti di ureter atau di kandung kemih.
Anatomi Ginjal

● Sepasang organ terletak di rongga


retroperitoneal bagian atas

● Bentuk seperti kacang

● Hilus renalisapeks pelvis:


pembuluh darah, sistem limfatik,
sistem saraf

● Ukuran 11,5 x 6 cm x 3,5 cm

● Berat bervariasi 120-170 gr, ±0,4%


dari BB

● Lapisan ginjal: korteks dan medula


Definisi Nefrolitiasis

● Nefrolitiasis: penumpukan garam mineral


berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam
urat dan lain-lain yang terdapat di kaliks atau
pelvis

● Jika batu keluar dapat berhenti di ureter atau


dikandung kemih.

● Batu ginjal sebagian besar mengandung batu


kalsium
Riwayat batu ginjal Urin yang asam,
sebelumnya Infeksi saluran kemih

Etilogi Asupan cairan, diet,


Riwayat keluarga
nefrolitiasis pekerjaan

Riwayat asam urat,


Peningkatan
diabetes, dan
penyerapan oksalat
hipertensi
Epidemiologi

● Prevalensi dan kekambuhan nefrolitiasis semakin meningkat dengan terbatasnya pilihan obat dan
prosedur yang efektif.

● Terjadi pada usia 20-49 tahun, puncak kejadian terjadi pada orang berusia 35-45 tahun, namun
dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun.

● Secara umum, sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan


Jenis batu ginjal
Batu Kalsium

● Paling banyak dijumpai, yaitu ±70-80% Batu Batu


Batu Batu
asam jenis
kalsium struvit
urat lain
● Terdiri dari kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau
campuran

• Faktor yang mempengaruhi:


- Hipositraturi
- Hiperkalsiuri
-Hipomagnesiuri
- Hiperoksaluri

- Hiperurikosuri
Jenis batu ginjal

• Hiperkalsiuri absorbtif, hiperkalsiuri renal, hiperkalsiuri


Hiperkalsiuri resoptif

• Banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan


pada usus setelah menjalani pembedahan usus dan pasien
Hiperoksaluri yang banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan
oksalat

Hiperurikosuria • Asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti
batu untuk terbentuknya batu kalsium oksalat
Faktor penghambat terbentuknya batu ginjal

• Di dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk


kalsium sitratmenghalangi ikatan kalsium dengan oksalat
atau fosfat.
Hipositraturi • Ikatan kalsium sitrat lebih mudah larut dalam kalsium
oksalatdapat bertindak sebagai penghambat pembentukan
batu kalsium

• Magnesiumsebagai penghambat timbulnya batu kalsium,


karena di dalam urine, magnesium bereaksi dengan oksalat
menjadi magnesium oksalat mencegah ikatan kalsium
Hipomagnesuri dengan oksalat.
• Penyebab tersering hipomagnesuria adalah penyakit inflamasi
usus yang diikuti dengan gangguan malabsorbsi.
Jenis batu ginjal

Batu Struvit (magnesium ammonium fosfat )

● Terjadi 15% pada batu ginjal

● Terjadi akibat ISK

● Penyebab infeksi: kuman golongan pemecah urea


yang menghasilkan enzim urease dan mengubah
urin menjadi basa

● Proteus spp, Klebsiella, dan Pseudomonas


Jenis batu ginjal
Batu Asam Urat
● Terjadi 5-10% pada batu saluran kemih

● 75-80% batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya
merupakan campuran kalsium oksalat.

● Gout, terapi antikanker, menggunakan obat urikosuri seperti thiazide,


sulfinpirazone, dan salisilat

● Berasal dari diet yang mengandung purin dan metabolisme endogen di


dalam tubuh

● Penyebab: urine yang terlalu asam (pH urine <7), volume urin yang
yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari), dehidrasi dan hiperurikosuria
atau kadar asam urat yang tinggi
Patofisiologi

● Batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih pada tempat yang mengalami hambatan
urin

● Adanya kelainanmemudahkan terjadinya pembentukan batu

● Mekanisme pembentukan batu: kejenuhan urin, nukleasi, adanya inhibitor


Kejenuhan urin Nukleasi
• Semakin besar konsentrasi • Kristal-kristal tersebut • Batu ginjal terbentuk pada
dari ionsemakin mudah mengalami tubulus ginjal kemudian
ion-ion tersebut mengendap presipitasimembentuk inti berada di kaliks,
batu (nukleasi)terjadi infundibulum, pelvis ginjal,
• Konsentrasi ion yang rendah agregasi, dan menarik dan bahkan bisa mengisi
menimbulkan keadaan bahan-bahan lain  kristal seluruh kaliks ginjal.
undersaturation dan yang lebih besar.
peningkatan kelarutan • Batu yang mengisi pielum
• Agregat kristal menempel dan lebih dari dua kaliks
• konsentrasi larutan menjadi pada epitel saluran kemih ginjalgambaran
semakin tinggiterjadi (membentuk retensi kristal), menyerupai tanduk rusa
pembentukan batu spontan dan bersama bahan lain sehingga disebut batu
diendapkan pada agregat staghorn
tersebutmembentuk batu
yang cukup besar untuk
menyumbat saluran kemih.
Penegakan Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Fisik Penunjang
• Batu berbatas di • Peningkatan suhu • Radiologi
ginjalasimptom • Pemeriksaan lab
atik • CVA: nyeri tekan,
• Nyeri pinggang nyeri ketok,
(kolik atau pembesaran
nonkolik) ginjal
• Mual, muntah
• Demam
• Batu yang ukurannya kecil (<5 mm) umumnya dapat keluar spontan dan tidak menimbulkan nyeri.
• Nyeri baru timbul ketika ukuran batu ginjal lebih besar dari 5 mm memasuki ureter (uretherolithiasis) dan
menimbulkan obstruksi kronik berupa hidroureter/hidronefrosis
Pemeriksaan Radiologi

X-ray abdomen

● Untuk melihat kemungkinan adanya batu radio-opak di


saluran kemih.

● Batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfatradio-


opak dan paling sering dijumpai di antara batu jenis lain.

● Batu Magnesium Ammoniak Phospatsemi-opak.

● Batu asam urat radio-lusen


Pielografi Intra Vena (Intravenous Pyelography-IVP)
● Menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal, selain itu IVP juga dapat mendeteksi adanya batu
semi-opak ataupun batu non-opak yang tidak dapat terlihat oleh x-ray

● Pada keadaan tertentu terkadang batu terletak di depan bayangan tulang, sehingga dapat luput dari
penglihatan. Oleh karena itu foto polos sering perlu ditambah foto pielografi intravena (PIV/IVP).
USG

● Jika pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada keadaan-keadaan
alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, pada ibu hamil

● Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjal atau di vesika urinaria yang
ditunjukkan dengan echoic shadow.

● Hidronefrosis dengan gambaran dilatasi pelvis dan kaliks ginjal


CT-scan
● CT-scan tanpa kontrasPemeriksaan gold standar BSK
● Menilai ukuran dan lokasi batu
● Mengetahui komposisi dan densitas batu

Kelebihan:
● Cepat
● Tidak perlu media kontras
● Sangat sensitif untuk deteksi batu dengan berbagai ukuran
● Mendeteksi kelainan di dalam atau diluar saluran kemih
Diagnosis Banding

Tumor ginjal: teraba massa ginjal dengan


pembesaran, lakukan biopsy

Appendisitis : nyeri kuadran kanan bawah, rovsing


sign (+), nyeri tekan dan nyeri lepas positif

Peritonitis: nyeri seluruh lapangan perut, defanse


muskular (+), nyeri bertambah saat bergerak

Vesicolithiasis: gangguan miksi, disuria, refered


pain (+)
Pemeriksaan Laboratorium

● Urinalisis, volume urine, berat jenis urine, protein, reduksi, dan sediment.

● Urine kultur

● Pemeriksaan darah lengkap, LED

● Pemeriksaan kadar serum elektrolit, ureum, kreatinin


Tatalaksana

Pegangkatan
Medikamentosa batu secara
aktif

Analgetik - SWL (Shock Wave


Lithotrypsi)
- Endourologi

- Bedah
Mengurangi laparoskopi
nyeri - Bedah terbuka
Tatalaksana

SWL (Shock Wave Lithotrypsi)


● Menggunaka getaran untuk menghancurkan batu menjadi
fragmen kecilmudah keluar bersama urin
Tatalaksana

Endourologi
● Tindakan invasif minimal

● Memecah batudikeluarkan melalui alat yang dimasukkan


langsung ke dalam saluran kemih/ insisi kulit

● PNL (Percutaneus Litholapaxy): memasukkan alat


endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi kulit
Komplikasi Prognosis Pencegahan

• Jika batu • Tergantung • Minum yang


menyebabkan jenis batu, cukup
obstruksi dan letak batu, • Diet rendah
infeksigagal adanya infeksi garam, purin,
ginjal dan obstruksi protein,
oksalat
• Aktivitas yang
cukup
Daftar Pustaka
■ Nojaba L, Guzman N. Nephrolithiasis. StatPearls Publishing [internet]. Treasure Island: 2023 Jan. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559227/

■ Dave CN. Nephrolithiasis. 2023 Jul 28. Medscape. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/437096-overview

■ Dawson CH, Tomson CRV. Kidney stones disease: pathophysiology, investigation and medical treatment. Clin Med [internet]. 2012 Oct; 12 (5): 467-71.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4953772/

■ Sherwood L. Introduction to Human Physiology. 8th ed. Brooks/Cole, Cengage Learning. 2013. p.530

■ Guyton dan Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 324-420

■ Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Batu kandung kemih. Jilid I. Edisi IV . 2006. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 563-

■ Wolf Stuard J, et al. Nephrolithiasis workup. Diunduh tanggal 3 maret 2014 dalam URL: http://emedicine.medscape.com/article/437096-overview#showall

■ Bisanzo M, Lieberman G. Diagnosis and Imaging Nephrolithiasis In The Emergency Department. Boston: Harvard Medical School. 2000.

■ Eisner BH, Quad JW, Hyams E. Nephrolithiasis : What Surgeons Need To Know. AJR. 2011; 196:1274–1278
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai