Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STUDI KASUS

ANALISIS MEMORANDUM OF UNDERSTANDING


Antara PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam dunia bisnis.

Disusun Oleh :

1. Ade Ameilyanda ( 2232610020 / 02 )


2. Diva Ayu Pramesti ( 2232610077 / 10 )
3. Silvy Aprilia C.A ( 2232610026 / 24 )
4. Wasil Widia ( 2232610109 / 26 )

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022/2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perumusan suatu perjanjian atau kontrak biasanya diawali dengan negosiasi


dari para pihak. Bagi pelaku bisnis modern, negosiasi merupakan bagian yang inheren
dengan ritme dan kinerja mereka. Setelah ada kesepakatan dan kesepahaman dalam
negosiasi, kemudian para pihak akan mengadakan proses prakontraktual sebelum
kontrak, salah satunya dengan pembuatan nota kesepahaman atau sering disebut
dengan istilah “Memorandum of Understanding” (MoU). Dalam hukum Perjanjian di
Indonesia, tidak diberikan ketentuan khusus yang mengatur tentang MoU. MoU dapat
diberlakukan di Indonesia dengan berdasar pada Asas Kebebasan Berkontrak.
Perkembangan bisnis di Indonesia sekarang ini sangat pesat, karena
munculnya para pembisnis muda yang sangat inovatif dan kreatif di segala bidang
pertanian. Apalagi bisnis di bidang pertanian, para pembisnis muda tersebut tidak ada
habisnya membuat inovasi-inovasi baru agar kualitas sumber daya manusia
(karyawan) tidak kalah saing. Para pembisnis tersebut biasanya melakukan sebuah
kerjasama dengan beberapa pihak untuk meningkatkan kualitas sumber daya dalam
bidang pertanian untuk menghasilkan produk yang unggul. Kerjasama juga dapat
dilakukan antara suatu perseroan yang didirikan berdasarkan hükum Negara Republik
Indonesia dengan salah satu Institusi Pendidikan Tinggİ di Indonesia, contohnya
Kerjasama antara PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, kami tertarik untuk melakukan
analisis studi kasus Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Astra Agro
Lestari Tbk dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai sarana yang
efektif untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas dalam
dunia bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam laporan studi kasus ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tentang ruang lingkup Memorandum of Understanding (MoU) antara
PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ?
2. Bagaimana pelaksanaan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Astra
Agro Lestari Tbk dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini ?

2
1.3 TINJAUAN PUSTAKA

Memorandum of understanding adalah suatu dasar dalam penyusunan kontrak


yang akan ada pada masa mendatang berdasarkan pada hasil permufakatan pihak-
pihak yang bersangkutan, dengan bentuk secara terlulis maupun lisan. MoU
merupakan hasil dari perjanjian para pihak. Dalam hal ini para pihak dalam perjanjian
bersepakat untuk membuat suatu kontrak. Memorandum of Understanding atau
disebut juga nota kesepahaman merupakan suatu bagian yang selalu berkaitan dengan
kehidupan bisnis dan hukum. Para pelaku bisnis baik orang maupun perusahaan telah
menggunakan istilah tersebut untuk aktivitas dalam bisnisnya tersebut.

1.4 ANALISA

a. Data Sekunder
Data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan
dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi
kebutuhan data laporan. Dalam Menyusun laporan studi kasus kali ini kami
menggunakan data sekunder sebagai acuan, data sekunder yang kami angkat yaitu
Nota Kesepahaman Memorandum of understanding antara PT Astra Agro Lestari Tbk
dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

b. Analisa SWOT

1) Strength ( Kekuatan )
Optimalisasi kesempatan yang diberikan mitra kepada MOU kepada aspek MOU
laninnya. Kedua pihak menjadi fasilitator strategis yang menjembatani seluruh
proses MOU

2) Weaknes ( Kelemahan )
Intensistas komunikasi dialogis dan penjadwalan program kerja berkaitan dengan
seluruh jurusan/fakultas. Pelaksanaan program kerja tidak bisa diikutu oleh
seluruh mahasiswa karena ada keterbatasan pada pihak I.

3) Opportunities ( Peluang )
Potensi untuk penjajakan lanjutan untuk seluruh program akademik. Peningkatan
kerjasama untuk silabus dan analisis SKL sesusai kebutuhan dunia industri.
Peluang diterima ke dalam pihak I lebih besar sesuai dengan prosedur.

4) Threats ( Ancaman )
Akurasi dan aktualisasi data utama dan penunjang MOU dengan pihak terkait.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Ruang Lingkup

PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan suatu perseroan yang didirikan


berdasarkan hükum Negara Republik Indonesia yang bergerak di bidang pertanian.
Dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu Institusi
Pendidikan Tinggİ di Indonesia.
Kedua pihak tersebut melakukan Kerjasama yang bertujuan untuk pemenuhan
sumber tenaga kerja yang berkualitas dan membina hubungan berkesinambungan
antara kedua belah pihak. Para pihak sepakat untuk menjajaki kemungkinan
kerjasama mencakup kegiatan kegiatan seperti magang, perekrutan karyawan,
narasumber bagi kegiatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, penelitian dan
kegiatan lain yang bertujuan guna pengembangan keahlian dan pengalaman
mahasiswa. Dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memberikan fasilitas
kepada PT Astra Agro Lestari Tbk untuk membantu proses seleksi perekrutan calon
karyawan baru dengan menyediakan waktu, tempat dan data mahasiswa atau alumni
dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta agar dapat digunakan oleh PT Astra
Agro Lestari sesuai dengan maksud dan tujuan.

2. 2 Pelaksanaan Memorandum of Understanding (MoU)

Terdapat beberapa hal dalam pelaksanaan Memorandum of understanding


antara PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ini, berikut pembahasannya :

2. 2. 1. Pembiayaan
Pembiayaan yang muncul dalam penyelenggaraan kegiatan bersama
yang sudah dinyatakan dalam Nota Kesepahaman ini diatur dalam
perjanjian yang akan disetujui dan ditandatangani oleh Para Pihak.

2. 2. 2. Kerahasiaan
Para Pihak sepakat untuk saling bertukar data dan informasi mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman. Kecuali
dalam rangka pelaksanaan suatu ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, Para Pihak sepakat untuk menjaga kerahasiaan seluruh data
dan informasi dan tidak akan memberikannya kepada pihak lainnya tanpa
persetujuan tertulis dari pihak lainnya.

4
2. 2. 3. Hak Kekayaan Intelektual
Seluruh hal yang berhubungan dengan Hak Kekayaan Intelektual
Intelektual (HKI) akan dituangkan dalam naskah perjanjian kerjasama
terpisah yang ditandatangani oleh Para Pihak.

2. 2. 4. Jangka Waktu
Nota Kesepahaman berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, sejak
tanggal ditandatangani oleh Para Pihak. Dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.

2. 2. 5. Pendelegasian/Pelimpahan Wewenang
Para Pihak dapat mendelegasikan wewenangnya kepada Pejabat di
bawahnya untuk menindaklanjuti Nota Kesepahaman.

2. 2. 6. Berakhirnya Nota Kesepemahaman


Nota Kesepahaman ini berakhir apabila :
a. Ada ketentuan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan Nota
Kesepahaman bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Batas waktu Nota Kesepahaman berakhir.
c. Sebelum berakhirnya jangka waktu Nota Kesepahaman berdasarkan
kesepakatan Para Pihak.

2. 2. 7. Force Majeur ( Keadaan Memaksa )


Yang dimaksud dengan Force Majeur (keadaan memaksa) adalah
terjadinya bencana alam, gempa, banjir, berjangkitnya epidemic penyakit,
kerusuhan sosial, huru-hara, larangan pemerintah secara nyata
menghambat/menggangu pekerjaan.
Apabila terjadi force majeur, maka pihak yang mengajukan force
majeur harus memberitahukan tentang terjadinya hal tersebut dengan
melengkapi secara tertulis data-data yang diperlukan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kalender sejak terjadinya force majeur. Apabila pihak yang
akan mengajukan force majeur tidak/lalai memberitahukan hal tersebut,
maka force majeur demi hukum dianggap tidak pernah terjadi.

2. 2. 8. Penyelesaian Perselisihan
Segala perselisihan yang muncul akibat perjanjian kerja, akan
diselesaikan dengan musyawarah. Apabila tidak dapat dilakukan secara
musyawarah, maka para pihak memilih domisili hukum yang tetap dan
seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di wilayah hukumnya
meliputi alamat dan tempat kedudukan Pihak Pertama.

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa MoU sebagai


perjanjian, yang dijabarkan dan diuraikan dengan perjanjian lainnya. pelaksanaan
Memorandum of understanding dalam kontrak kerja sama ditinjau dari hukum kontrak
yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk selaku pihak I dan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta selaku pihak II sepakat untuk membuat Memorandum of understanding
yang berisi kesepakatan kegiatan-kegiatan seperti magang, perekrutan karyawan,
narasumber bagi kegiatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, penelitian dan
kegiatan lain yang bertujuan guna pengembangan keahlian dan pengalaman
mahasiswa.

3.2. Saran

1. Sebaiknya dalam pembuatan MoU perlu dilibatkan peran sarjana hukum, yang
mana hal ini berfungsi untuk memperjelas fungsi dari MoU tersebut, apakah MoU
tersebut bertujuan untuk mengikat para pihak didalamnya atau hanya sebatas
ikatan moral saja.
2. Dalam sebuah pembuatan MoU, sebaiknya harus dilakukan dengan pembuatan
pasal penekanan mengenai batasan-batasan dari MoU tersebut, baik itu pada batas
berlaku, batas mengikat maupun batasan-batasan lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Citra, C. (2022, November Sabtu). media neliti. Retrieved from kekuatan hukum MoU:
https://media.neliti.com/media/publications/26552-ID-kedudukan-dan-kekuatan-
hukum-memorandum-of-understanding-dalam-sistem-hukum-kont.pdf
Ibid. (2022, November Sabtu). dspace. Retrieved from uii:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3974/05.1%20bab%201.pdf?sequ
ence=5&isAllowed=y
Mamudji, S. (2022, November Jumat). eprints. Retrieved from ums:
http://eprints.ums.ac.id/54896/2/BAB%20I%20Halaman%201-10.pdf
Mario. (2022, November Sabtu). MoU. Retrieved from umy:
https://mou.umy.ac.id/uploads/280219-110029-MoU-UMY---Astra-Agro-Lestari.pdf

7
PANDANGAN SETIAP ANGGOTA

 Ade Ameilyanda ( 2232610020 / 02 )


MoU merupakan dokumen yang akan memberikan gambaran tentang
perjanjian yang akan kedua belah pihak sepakati. Dokumen MoU mampu untuk
meyakinkan pihak yang mungkin masih ragu terhadap kesepakatan sebelum membuat
kontrak. Dalam MoU antara PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta sudah seperti surat perjanjian kontrak dimana dalam
penyelesaian masalah sudah terikat secara hukum.

 Silvy Aprilia C.A ( 2232610026 / 24 )


MoU adalah sebuah hasil dari perjanjian antara para pihak dalam membuat
suatu kontrak. Dari Kerja sama antara PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk
pemenuhan sumber tenaga kerja yang berkualitas dan membina hubungan
berkesinambungan antara kedua belah pihak.

 Wasil Widia ( 2232610109 / 26 )


MoU hanyalah merupakan dokumen prosedural, yaitu sekedar sebagai bagian
dari proses pembentukan kesepakatan (kontrak). Dari segi status dan tujuan, memang
pada dasarnya MoU tidak dimaksud untuk menjadi wadah kesepakatan, dan karena itu
MoU tidak mempunyai ikatan mengikat secara hukum.

 Diva Ayu Pramesti ( 2232610077 / 10 )


Memorandum of Understanding (MoU) merupakan suatu nota di mana para
pihak melakukan penandatanganan MoU sebagai suatu pedoman awal mula suatu
kesepahaman antara para pihak yang merujuk kepada suatu perjanjian dan MoU tidak
memiliki ikatan yang kuat diantara para pihak.

Anda mungkin juga menyukai