Fungsi produksi C-D adalah paling terkenal digunakan dalam penelitian dengan analisa
ekonomterik, disebabkan :
b. Konsisten dengan a priori teori ekonomi produk marjinal yang semakin menrun,
dengan mudah diperoleh dugaan skala ekonomi, dan andil faktor relatif.
c. Selain kelebihan eperti di atas, sifat yang nampaknya tidak realistis yaitu e dari
fungsi
C-D sama dengan atu, dan garis perluasan produksi berbentuk garis linier.
e. Elastisitas produksi dan isocline dari fungsi, Cobb-Douglas adalah konstan, dan
linier dalam bidang kurva masukan (isokuan). Bentuk ini tidak sesuai dengan
perubahan kadar substitusi dengan makin besarnya pemakaian masukan.
Sebagai contoh, usahatani besar akan lebih ekstensif dalam penggunaan lahan
dibandingkan dengan usahatani kecil. Perubahan substistusi ini menjadi tidak
konsisten dengan asumsi teknologi netral tanpa memenadang luas usaha.
Modifikasi pertama dari fungsi C-D dibuat oleh Ulveling dan Fletcher (1970) dengan
tujuan untuk mengurangi kelemahan fungsi C-D. Sebagaimana ditunjukan sebelumnya,
jumlah elastisitas produksi C-D menunjukan “returns” to “scale”. Karena elastisitas C-D
adalah konstan, hal ini dikatakan tidak logis, sehingga return to scale fungsi C-D juga
tidak bervariasi. Modifikasi ini dilakukan untuk menghasilkan fungsi produksi dengan
produk bervariasi. Katakanlah fungsi C-D dengan faktor masukan
β2 = β2
β3 = β3..................................................( 16 )
hipotesa (16) dapat dimasukan kedalam fungsi produksi (15), dengan hasil fungsi
modifikasi C-D dengan model persamaan sebagai berikut:
Model empiris yang digunakan diperoleh dari logaritma kedua sisi dari persamaan sisi
(17):
Q – produk diukur dengan nilai produksi tanaman, dengan tiga macam masukan yaitu
lahan (N), tenaga kerja (L) dan modal (K) adalah jasa modal meliputi bibit, pupuk dan
jasa modal. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian Ulveling dan Fletcher yaitu
intensitas modal dengan defenisi rasio antara jasa modal dibagi lahan berpengaruh
pada elastisitas paralel dan perolehan terhadap skala. Suatu indek variabel yang dipakai
intensitas modal yaitu antar modal dan tanah, K/N. Variabel ini diasumsikan pada
bentuk hubunganantar parameter elastistas dan variabel indeks adalah linier,
kuadrantik dan kubik.
Hasil pengujian hipotesis berupa koefisien dengan koefisien dugaan yang diperoleh
dengan menggunakan persamaan (18). Nilai variabel 1 ditentukan didasarkan variasi
pengamatan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa elastisitas produksi dan perolehan
produk disimpulkan nahwa elastisitas produksi dan perolehan produk terhadap skala
(scale return) benar-benar dipengaruhi intensiatas modal yang dipakai dalam produksi.
Beberapa hasil kesimpulan yang diperoleh dai hasil dengan model fungsi produksi C-D
yaitu:
b. Diikuti dengan elastisitas parsiil modal berkurang dengan makin besarnya rasio
K/N atau indek intensitas modal.
Hasil ini didukung ole teori bahwa produk marjinal tenaga kerja akan makin besar
dengan dipakainya teknik produksi dengan modal yang lebih intensif. Demikian juga
halnya, produk marjinal modal akan semakin kecil yang ditunjukan dengan elastisitas
produksi parsiil yang semakin kecil dengan digunakannya teknik produksi dengan
intensitas modal yang semakin besar.
Muller ( 1974 ) juga membuat model modifikasi fungsi C-D yang serupa dalam kontek
studi empiris dalam upaya mengukur dampak informasi terhadap efisiensi teknis yang
dikaitkan dengan fungsi produksi frontier. Perbedaan inefisiensi teknis yang terjadi
pada petani produsen disebabkan ketidakmampuan produsen berproduksi pada fungsi
produksi frontier.
a. Teknologi produksi yang dipakai oleh produsen dapat berbeda, dengan demikian
jika hal ini benar, maka tidak ada alasan kuat untuk membandingkannya. Karena
perbedaan itu diantaranya disebabkan adanya perbedaan teknologi.
b. Jika teknologi poduksi yang dipakai oleh produsen tidak berbeda, perbedaan
pengamatan dapat disebabkan gangguan acak. Kemungkinan yang kedua ini
jelas dan tidak sukar dijelaskan tetapi sedikit mempunyai konsekuensi ekonomis.
Isokuan rata-rata F1 denagna mudah diduga dengan OLS dan memungkinkan
dwvlasi yang terjadi di kedua sisi F adalah isokuan frontler yang diperoleh dari
permukaan fungsi produksi dibagian luar.
c. Yang terakhir memang terjadi perbedaan dalam efisiensi teknis. Dalam situasi ini
semua produsen telah menggunkan teknologi yang ama tetapi produsen yang
satu lebih efisien menggunakannya dari pada yang lain.
Katakanlah sejumlah tumpukan informasi, I, yang dapat juga mencakup informasi yang
tidak berpengaruh terhadap produktiivitas. Katakanlah I1 merupakan sub-set dari total
informasi, I. Bilamana keduanya menghasilkan sejumlah keuntungan yang sama, maka
berarti (I-I1) adalah kumpulan informasi yang tidak relevan. Demikian juga sama halnya
ada kumpulan teknologi yang disebut teknologi. Dianggap sbahwa sejumlah informasi
elevan yang berbeda-bedaakan berpengaruh terhadap teknologi yang tersedia bagi
produsen. Karena firm membutuhkan lebih banyak informasi, sekumpulan teknologi
yang tersedia akan bertambah, dan frontiernya bertambah.
Parameter αij adalah elastisitas produksi dari masukan ke-1 untuk produsen ke-j.
Elastisitas produksi dapat dipisahkan menjadi elastisitas αij yang besarnya sama untuk
semua produsen dan deviasi dij untuk masing-masuing firm yang menunjukan
perbedaan akibat dari informasi yang digunakan oleh firm ke-j. Model ini merupakan
modifikasi dari C-D karena penambahan masukan berpengaruh terhadap elastisitas
produksi secara langsung.
Dengan menggunakan model ini maka asumsi yang sangat restriktif yaitu bahwa semua
produsen mempunyai elastisitas produksi yang sama tidak perlu dipertahankan lagi.
Koefisien (di) (i > 0) adalah simpangan (deviasi) dari elastisitas produksi dari “standart”
yang diperoleh dari rataan sebagian produsen.
Qj = n∏1=0(xijaij+dij). Euj....................( 20 )
Untuk menyelesaikan persoalan ini maka harus dibuat model sedemikian rupa
sehinggadij merupakan fungsi dari sejumlah informasi yang digunakan oleh masing-
masing produsen tetapi kuantifikasi informasi merupakan problematik yang juga sulit
dan memerlukan penyelesaian tersendiri.
Produksi dari perubah informasi, dapat dipilih antara lain sebagai berikut:
Jika informasi berpengaruh terhadap proses produksi, maka informasi itu harus dapat
direflesikan dalam kenyataan operasionil dari produsen. Katakanlah Zkj adalah proksi
dari perubah informasi dadro produsen ke-j, oleh karena itu Zkj merupakan fungsi dai
sejumlah informasi k.