Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3

- Fatimah Awliya Salsabila (2208015165)


- Leli Adelia (2208015162)
- Nayla Savira Azahra .S. (2208015268)
- Rizky Era Yuningsih (2208015173)
- Siti Sekar Puspitasari (2208015170)
Berfikir
Apa Itu Berfikir?
Menurut KBBI “Berfikir” artinya menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang
dalam ingatan.

Sumber: https://kbbi.web.id/pikir
Apa Itu Berfikir?
Menurut Philip L. Harriman berpikir adalah
istilah yang sangat luas dengan berbagai
defenisi. Misalnya, angan-angan,
pertimbangan, kreativitas, tingkah laku,
pembicaraan yang lengkap, aktivitas idaman,
pemecahan masalah, penentuan,
perencanaan, dan sebagainya.

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, PT RajaGrafindo Persada, Edisi


Pertama, 2009, hal. 109-111.
Floyd L. Ruch dalam bukunya yang

Apa Itu kalsik, Psycology and life (1967)


mengemukakan bahwa berpikir
merupakan unsur-unsur lingkungan
Berfikir? dengan menggunakan simbol-simbol
sehingga tidak perlu langsung
melakukan kegiatan yang tampak.

Anita Maulidya, Berpikir dan Problem Solving, Volume 4, 2018, hal. 15-17.
Apa Itu Berfikir?

Para psikog mendefinisikan Berfikir sebagai


manipulasi terhadap representasi mental
suatu informasi. Kegiatan berfikir dapat
membuat seseorang menjawab pertanyaan,
mengatasi masalah, dan mencapai tujuan.

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam


Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 229.
Bagaimana Orang
Berfikir?
Secara garis besar ada 2 macam berfikir yaitu:

01
01 Berfikir Autistik
Berfikir autistic atau yang biasa
disebut melamun ialah orang yang
melarikan diri dari kenyataan dan
melihat hidup sebagai gambaran
fantastis. Contohnya: menghayal
dan wisful thinking.

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 229.
02
02 Berfikir Realistis
Berfikir realistis atau yang biasa
disebut juga dengan nalar (Reasoning)
ialah berfikir sesuai dengan kenyataan.

Floyd L. Ruch menyebutkan 3 macam berfikir realistis:


1. Berfikir Deduktif ialah mengambil kesimpulan dari
hal-hal yang umum pada hal-hal yang khusus.
2. Berfikir Induktif ialah mengambil kesimpulan dari
hal-hal yang khusus pada hal-hal yang umum.
3. Berfikir Evaluatif ialah berfikir kritis, yaitu menilai baik
buruk, tepat atau tidaknya suatu gagasan.

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu


Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi
Pertama, 2004, Hal. 230-231.
Robert J. Sternberg menambahakan satu konsep berfikir yaitu Berfikir analogi. Berfikir analogi
ialah berfikir yang didasarkan pada pengenalan kesamaan.

Salah satu bentuk penarikan kesimpulan secara deduktif ialah dengan silogisme. Penarikan
kesimpulan ini merupakan kesimpulan yang tidak langsung. Artinya, mengunakan perantara.
Perantara tersebut ialah term tengah.

Didalam silogisme terdapat premis mayor. Kesimpulan dapat ditarik berdasarkan silogisme
atas premis mayor dan premis minor. Kesalahan dalam silogisme dapat berupa:
a. kesalahan formal yaitu kesalaahan dalam bentuknya dalam segi urut-urutannya, dalam segi
konstruksinya.
b. kesalahan material yaitu kesalahan dalam materi ataui sinya.

Apabila pemikiran seseorang banyak mengalami hambatan, ini akan membuatnya menjadi
statis dan tidak mampu menerima pendapat-pendapat dan pikiran baru.

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama,
2004, Hal. 233
Untuk Apa
Orang Berfikir?
1 Mengambil Keputusan (Making Decision)
Sepanjang kita hidup kita harus menetapkan keputusan.
Sebagian dari keputusan itu ada yang menentukan masa depan
kita. Keputusan yang kita ambil beranekaragam, tetapi ada tanda-
tanda umumnya. Berikut merupakan tanda-tanda umum dalam
dari mengambil keputusan (Making Decision), yaitu:

- Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil intelektual


- Keputusan selalu melibatkan pilihan dan berbagai alternative
- Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata

Selain itu mengambil keputusan juga dipengaruhi oleh


faktor-faktor personal. Berikut adalah faktor-faktor personal yang
sangat mempengaruhi pengambilan keputusan:

1. Kognisi
2. Motif
3. Sikap

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif


Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 235-236.
Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 236-239.

2
Memecahkan Persoalan
(Problem Solving)
Saat timbul masalah biasanya kita berpikir bagaimana caranya
untuk mengatasi masalah tersebut. Proses pemecahan
masalah terjadi melalui lima tahap, yaitu:

1. Terjadi peristiwa tertentu


2. Mencoba mengetahui cara-cara yang efektif pada masa lalu
3. Mencoba semua kemungkinan pemecahan yang dapat
dipikirkan
4. Mencoba memahami situasi, mencari jawaban,
dan menemukan kesimpulan yang tepat
5. Hingga ke tahap, seketika terlintas pikiran suatu pemecahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah, yaitu:


1. Motivasi
2. Kepercayaan dan sikap yang salah
3. Kebiasaan
4. Emosi
3

Menghasilkan Sesuatu yang


Baru (Creativity)
Menurut James C. coleman dan Coustane L.
hammen (1974), ‘berpikir kreatif adalah
berpikir yang menghasilkan metode baru,
konsep baru, pengertian baru, perencanaan
baru, dan seni baru’. Dapat disimpulkan,
berpikir kreatif merupakan kemapuan
seseorang unutk meciptakan ide-ide atau
gagasan yang belum pernah ada.

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 236-239.
Berpikir kreatif perlu memenuhi tiga syarat
(Mac Kinnon, 1962)

01 03
Kreativitas yang Kreativitas merupakan usaha
melibatkan gagasan untuk mempertahankan
baru pengetahuan yang benar, menilai
dan mengembangkan sebaik
mungkin

02
Kreativitas yang
melibatkan pemecahan
masalah secara realistis
Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 240.
5 Tahapan Berfikir Kreatif
1. Orientasi: merumuskan dan mengidentifiksi
masalah

2. Preparasi: pengumpulan informasi yang terkait


dengan masalah

3. Inkubasi: pengistirahatan terhadap pemikiran,


situasi ini ketika berbagai pemecahan sulit
mendapatkan jalan keluar

4. Iluminasi: ketika pemikiran menemukan


semacam petunjuk

5. Verifikasi: menguji dan secara kritis menilai


pemecahan masalah pada tahap keempat

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 242-243.
Ciri-ciri atau beberapa faktor yang secara umum
menandai orang-orang kreatif (Coleman dan
Hammen, 1974), adalah:
1. Kemampuan kognitif: termasuk kecerdasan
diatas rata-rata, yaitu kemampuan individu
dalam menyesuaikan diri dengan cepat dan
mudah dari pemikiran yang satu ke pemikiran
yang lain.

2. Sikap yang terbuka: yaitu menerima stimulasi


internal dan eksternal, memiliki pikiran yang
beragam dan luas.

3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada


diri sendiri: orang kreatif ingin menampilkan
dirinya semampu dan semaunya.

Sumber: Abdul Rahman Saleh, “Psikologi:


Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam”,
Kencana, Edisi Pertama, 2004, Hal. 243-244.
Hambatan Dalam Berfikir
Hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam
proses berpikir dapat disebabkan antara lain karena:
1. Data yang kurang sempurna, sehingga masih
banyak lagi data yang harus diperoleh,
2. Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang
satu bertentangan dengan data yang lain, sehingga
hal ini akan membingungkan dalam proses
berpikir.

Sumber: Walgito, “Pengantar Psikologi Umum”, ANDI, Edisi Revisi, 2010, hal. 191
Dampak Negatif Dari Terlalu Banyak Berfikir

“Dampak overthinking pada kesehatan mental ternyata


cukup membahayakan. Mulai dari ketidakmampuan
untuk berpikir positif, menurunnya rasa percaya diri,
gangguan tidur, dan membuat sel-sel otak lebih lelah
dari biasanya.”
-Dr.Rizal Fadli-

Sumber: The Health Site.com. Diakses pada 2022. 6


health problems caused by overthinking.
Apa Itu Overthinking?
Menurut ilmu psikologi, overthinking adalah
berpikir terus-menerus mengenai hal yang
negatif.

Sumber: The Health Site.com. 6 health problems caused by overthinking.


Cara Mengatasi Overthinking
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat mengalami overthinking.
Beberapa diantaranya dengan berpikir rasional, mengelola pikiran
dan segera menyadari jika yang dipikirkan sudah mengarah
pada overthinking. Lalu, membangun pikiran positif agar tidak
tenggelam dalam pemikiran negatif.

Sumber: The Health Site.com. 6 health problems caused by overthinking.


Daftar Pustaka
Rahman Shaleh, Abdul. 2004. Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Edisi Pert. Jakarta: Kencana.
Maulidya, A. (2018). Anita Maulidya : Berpikir dan Problem Solving. Ihya Al-
Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab, 4(1), 11–29.
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/1381
Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum (Revisi). ANDI.
Wirawan Sarwono, S. (2009). Pengantar Psikologi Umum (1st ed.). PT
RajaGrafindo Persada.
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai