Anda di halaman 1dari 11

Machine Translated by Google

CSI, Volume 1 Edisi 1 (2020), hlm.


1-20 ISSN: (Cetak) (Online) ©
Universitas Jember, 2020 Tanggal
terbit online 2020

Faktor Budaya Dan Sosial Dalam Seni Telah


Luntur Dikalangan Masyarakat Pengaruh Media
Sosial

Nama penulis, afiliasi, dan email harus disembunyikan karena


kebijakan tinjauan buta kami

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lunturnya buday dan sosial dalam seni di Indonesia akibat
penggunaan sosial media. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka dari hasil analisis jurnal dan buku tentang
faktor yang mengakibatnya lunturnya budaya dan sosial dalam seni yang di karenakan oleh penggunaan sosial media. Pada satu
sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Kemajuan teknologi, yang semula untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan
masalah dan pekerjaannya malah mengakibatkan lunturnya budaya dan sosial dalam seni di Indonesia

Kata kunci : Budaya, Sosial, Seni, Sosial Media.

Abstract

This study aims to determine the cultural and social fading factors in art in Indonesia due to the use of social media. The
research method used is a literature review from the results of an analysis of journals and books about the factors that have
resulted in cultural and social fading in art caused by the use of social media. On the one hand, the development of the world of
science and technology that is so amazing has indeed brought extraordinary benefits to the advancement of human civilization.
Advances in technology, which were originally intended to make it easier for humans to solve problems and work, have resulted
in the erosion of culture and social aspects of art in Indonesia

Keywords: Culture, Social, Art, Social Media,

I. PENDAHULUAN

Teknologi berkembang pesat sepanjang waktu dan ini mempengaruhi kehidupan manusia baik besar
maupun kecil. Kemunculan media sosial membawa dampak besar terhadap gaya hidup masyarakat secara ekonomi,
sosial, bahkan budaya. Tentu ada dampak positif dan negatifnya. Berbicara tentang teknologi di era yang digital
pada saat ini, teknologi memiliki dampak besar pada kehidupan kita yaitu, teknologi meningkatkan kehidupan kita
dan berfungsi sebagai sarana komunikasi jarak jauh. Berkat kecanggihan teknologi zaman sekarang kita dapat
melihat informasi terbaru kapan saja, di mana saja. Teknologi juga memudahkan kita untuk saling berinteraksi
lewat media online. Namun, teknologi juga memberi dampak yang negatif bagi kaum milenial saat ini, dan sisi
negatifnya adalah kaum milenial saat ini cenderung acuh tak acuh atau masa bodoh secara sosial budayanya.

Kemajuan teknologi informasi menjadikan sebuah perubahan pada kehidupan masyarakat. Dengan adanya
media sosial yang dapat merubah pola kelakuan dan kepribadian, masyarakat mengalami perubahan sedikit demi
sedikit baik perubahan budaya, akhlak, sikap dan kaidah-kaidah yang biasanya berada dalam kehidupan
masyarakat. Indonesia memiliki jumlah populasi masyarakat yang besar dan memiliki berbagai macam budaya,
adat istiadat, suku, ras dan keyakinan yang berbeda-beda. Dengan bermacam-macam budaya, adat istiadat, suku,
ras dan keyakinan tersebut menjadikan Indonesia mempunyai banyak kemungkinan untuk mengalami perubahan
sosial budaya dalam kehidupan masyarakat. Dilihat dari beraneka macam kelompok masyarakat, dapat dikatakan
semua masyarakat Indonesia menggunakan dan memanfaatkan aplikasi media sosial sebagai tempat untuk
berinteraksi, berkomunikasi, memperoleh dan menyampaikan informasi ke seluruh dunia.

Faktanya, teknologi pun juga dapat dengan cepat merubah budaya. Misalnya, orang pada umumnya perlu
berinteraksi dan saling membutuhkan. Tetapi, teknologi dapat berubah dengan cepat. Berkat adanya teknologi,
Machine Translated by Google

kaum milenial cenderung individualis dan menyendiri dan kerap meniru pola hidup gaya berpenampilan yang ada
di jejaring sosial atau media sekarang ini. Hadirnya kecanggihan teknologi zaman sekarang memaksa kaum
milenial meninggalkan nilai-nilai Budaya dan Agama. Nilai yang ditanamkan sejak dini oleh teknologi juga dapat
menghilang setelah generasi milenial ini. Generasi kalangan anak-anak hingga muda juga tidak sering
mengembangkan budaya tradisional Indonesia dan malas belajar tentang tarian dan alat musik tradisional. Adanya
penurunan budaya tradisional disebabkan oleh berkembangnya kemajuan teknologi yang amat canggih, dan
permainan modern yang semakin menarik dan menyenangkan di kalangan remaja. Handphone masa kini lebih
banyak diminati oleh kaum milenial daripada budaya tradisional. Padahal, sebagai generasi muda dan anak-anak,
kita perlu melestarikan budaya tradisional kita dan mencegahnya dijajah atau dicuri oleh negara tetangga.

Social media merupakan sebuah perangkat online dimana penggunanya bisa dengan mudah berkomunikasi
dan menjalin hubungan dengan menciptakan beragam aplikasi seperti Blogspot, jaringan sosial, Wikipedia, forum
diskusi, dan dunia maya (Cahyono, 2016). Hadir dan majunya dunia maya tersebut sebagai sarana untuk
berinteraksi membawa kebiasaan hidup masyarakat dalam berinteraksi sosial menjadi berubah. Hadirnya media
sosial menjadikan pandangan masyarakat saat ini menjadi banyak berubah. Hubungan masyarakat menjadi tak ada
halangan lagi baik jarak, massa dan tempat. Komunikasi dapat berlangsung dimana pun anda berada tanpa harus
tatap muka langsung dengan teman. Media sosial juga dapat mengubah status kehidupan sosial yang kadang kala
sebagai penghalang antar masyarakat. Dengan adanya Facebook, Instagram, WhatsApp dan lain-lainnya,
masyarakat dapat saling berkomunikasi tanpa harus tatap muka langsung. Dengan media sosial jarak tak lagi
masalah. Melihat dari mudahnya penggunaan media sosial tersebut dapat dikatakan siapapun bisa memiliki,
menggunakan dan menyampaikan informasi melalui media sosial.

Hasil penelitian Nasrullah, konsumen internet dan aplikasi sosial di Indonesia mendekati angka tinggi,
penetrasi internet kurang lebih 15% atau dapat dikatakan pengguna internet mencapai 38 juta lebih, penduduk
masyarakat Indonesia mencapai 62 juta orang tercatat dan mempunyai akun di jaringan sosial Facebook. Dari hasil
penelitian tersebut, memperlihatkan pada umumnya masyarakat Indonesia dalam mengakses internet akan
menggunakan waktunya secara percuma kurang lebih 3 jam perhari untuk berada di dunia maya tersebut. Facebook
merupakan salah satu media sosial, dimana penggunanya dapat bergabung dalam suatu komunitas dan berinteraksi
satu sama (Firman, 2018).

Kemudian Rafiq mengatakan efek positif dari penggunaan sosial media yaitu agar penggunanya lebih
mudah dalam menjalin hubungan dengan orang lain, mempermudah dalam melakukan pekerjaannya,
memperbanyak pertemanan karena tidak terhalang lagi oleh jarak yang jauh serta waktu yang terbatas. Hal tersebut
bukan lagi suatu masalah dalam melakukan hubungan sosial lagi, penyampaian kabar berita berlangsung dengan
cepat dan tentunya hemat biaya. Adapun efek kerugian dari penggunaan sosial media yaitu orang-orang atau teman-
teman yang sudah dekat dijauhkan dan orang-orang atau teman-teman yang sudah jauh dapat didekatkan secara
cepat. Selain itu, interaksi yang berlangsung secara tatap muka akan berkurang, pengguna internet akan
memungkinkan untuk kecanduan, dapat memicu konflik, berkurangnya keharmonisan dalam rumah tangga yang
berujung perceraian akibat adanya perselingkuhan dan lain sebagainya (Rafiq, 2020).

Sebagai contoh, media sosial merupakan salah satu kemajuan teknologi yang memberikan dampak besar
bagi kehidupan manusia saat ini. Media sosial ini merupakan website dimana setiap orang dapat membuat website
pribadi, setiap orang terhubung melalui media sosial dan dapat berbagi dan memperoleh berbagai sumber informasi
saat iniMedia sosial ini tidak memiliki batasan ruang atau waktu dan dapat diakses kapan saja, di mana saja.
Berasal dari hari-hari awal ketika seseorang hanya ingin berbagi berita, ia harus menggunakan surat yang berbeda
dari berita terkini dan dapat menggunakan ponsel. Beberapa budaya dan kelompok sosial mulai menurun Jadi ini
menjadi masalah hidup. Misalnya seni pertunjukan tradisional, yaitu seni tari. Seni tari ini menggambarkan seni
yang diciptakan untuk memperlihatkan nilai budaya dan sosial pada suatu daerah tersebut.

Mengikuti perkembangan zaman ini banyak anak muda yang mempelajari kesenian dan kebudayaan bangsa
barat karena mudahnya bangsa barat masuk ke Indonesia melalui media sosial pada zaman sekarang ini. Masuknya
berbagai kesenian dan kebudayaan ini pada zaman modern, membuat generasi muda meninggalkan kesenian dan
kebudayaan tradisional. Saat ini, seni dan budaya Barat masih mendominasi budaya dalam negeri, seperti konsumsi
publik sehari-hari generasi muda. Generasi muda yang dulu terpesona dengan seni dan budaya tradisional kini
tertelan oleh waktu. Dominasi seni dan budaya barat di tanah air membuat generasi muda menganggap seni budaya
tradisional sudah tidak trendi dan terkesan ketinggalan zaman. Bagi generasi muda yang tidak mau, dampaknya
sangat terasa. Bahkan sebagian besar mahasiswa seni yang lebih suka melakukan hal-hal secara tradisional
dapat memandang media sosial sebagai ancaman yang menantang keyakinan, nilai, dan kehidupan pribadi dan
sosial mereka (Alshuaibi, 2018).

Berdasarkan informasi di atas, penulis ingin mengeksplorasi dampak media sosial terhadap faktor sosial dan
budaya mengenai seni yang telah luntur di kalangan masyarakat. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
faktor faktor tersebut. Selanjutnya, penelitian inijuga mendeskripsikan dampak media sosial terhadap seni di
Machine Translated by Google

kalangan masyarakat.

II. KAJIAN TEORI

Manusia menggunakan teknologi karena memiliki akal. Dengan akalnya manusia ingin keluar dari
masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang
menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu
yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi
juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade
terakhir ini.

Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat mesin-mesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasiformulasi baru kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang
ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata kemajuan teknologi saat ini benar-benar telah diakui dan
dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Di sisi lain, manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia modern. Kemajuan teknologi, yang semula
untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan masalah dan pekerjaannya malah mengakibatkan
hilangnya kebersamaan dan mata pencaharian. Salah satu contohnya yaitu dengan munculnya mesin
penggiling padi untuk memproduksi beras. Dimana yang dulunya masyarakat dalam memproduksi beras
diloakukan dengan cara ditumbuk dengan membutuhkan tenaga kerja yang banyak agar proses
produksinya cepat, tetapi dengan munculnya mesin penggiling padi masyarakat kehilangan
pekerjaannya.

Berbicara tentang teknologi di era digital saat ini, teknologi memiliki dampak yang agak besar
bagi kehidupan kita, teknologi meningkatkan kehidupan kita dan berfungsi sebagai sarana komunikasi
jarak jauh. Berkat adanya teknologi, juga dapat mengetahui informasi kapan saja, di mana saja.
Teknologi juga memudahkan kita untuk saling berinteraksiNamun, teknologi juga berdampak negatif bagi
kaum milenial, dan sisi negatifnya adalah kaum milenial saat ini cenderung apatis secara sosial dan
budaya. Faktanya, teknologi dapat dengan cepat mengubah budaya. Misalnya, orang pada umumnya
perlu berinteraksi dan saling membutuhkan. Namun, teknologi dapat berubah dengan cepat. Berkat
teknologi, kaum milenial cenderung individualis yang mengikuti pola gaya hidup yang terlihat di media
sosial. Adanya teknologi menyebabkan kaum milenial meninggalkan nilai-nilai budaya dan agamanya,
dan nilai-nilai yang ditanamkan teknologi pada anak-anak juga hilang setelah kaum milenial. Generasi
muda sampai anak-anak pun jarang mengembangkan budaya tradisional Indonesia dan malas belajar
tentang tarian dan alat musik tradisional. Mengingat miliaran remaja di Indonesia, hanya sedikit dari
mereka yang pintar memainkan alat musik tradisional.

Permainan tradisional memang lebih seru dari gadget, namun tidak berlaku hanya anak jaman
sekarang yang selalu kemana-mana dengan gadget. Peran yang sangat penting dari orang tua didalam
pengembangan budaya tradisional. Selain itu, permainan tradisional mengasah kemampuan anak,
membuat mereka menjadi berkembang dan lebih kreatif, memungkinkan mereka untuk terlibat dalam
berbagai aktivitas yang mempengaruhi diri mereka sendiri, dan Anda jugapun bisa proaktif. Jauh dari
teknologi dan game modern. Karena menurut saya gadget mendominasi cara berpikir anak-anak.
Sehingga anak menjadi malas untuk belajar, egois dan tidak peduli dengan lingkungannya. Banyak
permainan tradisional seperti permainan Bequerball, Concrak, Egrang, Lompat Tali, Goback Sodor,
Gatric dan Boiboian ditinggalkan. Berjutaan remaja dan anak-anak jarang bermain game dan lebih
memilih beralih ke gadget. Milenial yang amat sungguh penting dalam melestarikan budaya Indonesia
yang sekarat, namun tidak jarang para orang tua bahkan membiarkan anak-anaknya bermain gadget.
Diperkenalkan kembali, mereka lebih tahu tentang budaya modern daripada budaya tradisional,
sehingga mereka jelas asing dengan budaya tradisional. Generasi anak-anak telah berjuang untuk
memahami cara bermain dan menggunakan permainan. Mengajarkan mereka untuk terbiasa dengan
permainan tradisional membutuhkan waktu.

Memang di zaman yang serba menuntut seperti sekarang ini, kehadiran gadget sudah menjadi
kebutuhan penting baik bagi anak-anak dan juga orang dewasa. Gadget tidak hanya sebagai alat
komunikasi, tetapi juga membantu memperlancar aktivitas yang lainnya. Dan akhir-akhir ini, kita sering
melihat orang tua menyediakan gadget untuk balitanya. Gadget dalam bahasa Inggris berarti benda
teknis kecil (benda/barang elektronik) yang mempunyai fungsi tertentu, namun .kerap dikaitkan dengan
inovasi dan barang baru. Gadget telah menggantikan peran orang tua sebagai teman bermain bagi
anak. Padahal, anak usia dini merupakan masa pertumbuhan fisik dan mental serta perkembangan
manusia. Sejak usia dini, anak banyak bergerak agar tubuhnya berkembang secara optimal. Peluang
perkembangan sosial anak kurang optimal jika anak usia dini hanya fokus berada di depan perangkat.
Perlu dicatat bahwa masa yang sangat sensitif dari perkembangan seorang anak terletak pada usia 1
sampai 5 tahun sebagai masa kanak-kanak.Dia telah mengalami perkembangan yang menakjubkan di
Machine Translated by Google

mana kecerdasan intelektualnya yang mempengaruhi dan menentukan perkembangann selanjutnya.


Ketika anak-anak berada di masa keemasannya, mereka menjadi peniru yang dapat diandalkan. Yang
kita pikirkan diluar ekspektasi nyatane mereka lebih pintar dari yang dibayangkan kita jadi anak-anak di
usia ini tidak boleh dianggap remeh. Memberi anak di usia ini mainan akan mempengaruhi pemerolehan
bahasa mereka. Di luar pengaruh bahasa, yang lebih mengkhawatirkan adalah hambatan bagi
perkembangan emosi anak.

Banyak orang tua yang tidak menyadari seberapa cepat dan lambat anak mereka berkembang
karena mereka mungkin tidak menyadari perkembangan mereka. Jika seorang anak mengalami
keterlambatan perkembangan, mereka membutuhkan perawatan segera agar tidak mempengaruhi
keberlanjutannya.Dan lebih lanjutnya, penyalahgunaan gadget juga mempengaruhi sikap anak yang
sangat cenderung malas. Contohnya nih, anak yang terbiasa dengan gadget yang didedikasikan untuk
game online akan memiliki jiwa malas dan sukar untuk tumbuh dewasa. Gadget sangat memberi
pengaruh besar karena menjadi sarana yang sangat gampang untuk mencapai kecanduan game online
yang tidak ada manfaatnya. Anak-anak seperti itu cenderung lebih memilih gadget daripada belajar,
bermain, dan bergaul dengan teman sebayanya. Sikap malas juga terjadi pada anak yang menggunakan
gadget secara berlebihan. Beberapa anak menganggap gadget ini untuk menghilangkan kebosanan dan
menghibur mereka, tetapi mereka merasa bahwa fitur yang ditawarkan oleh gadget yang lebih menarik
dan menarik itu mahal untuk digunakan, sehingga mereka memilih untuk tidak menggunakan barang-
barang tersebut. kewajiban mereka. , merindukan pekerjaan mereka. Konsumsi gadget semakin meluas,
bahkan gadget mania (pecandu gadget), cara penggunaan gadget semakin beragam.

Perangkat ini bisa dipakai dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya untuk memenuhi semua
kebutuhan manusia. Namun, di antara banyaknya kelebihan yang diberikan oleh bentuk-bentuk gadget
tersebut, ternyata juga banyak juga dampak negatifnya. Budyatna menyebutkan bahwa bentuk dari
sebuah komunikasi yang sangat ideal yaitu transaksional, didalam suatu proses komunikasi dipandang
sebagai proses yang sangat dinamis dan interaktif. Di sini Budyatna menyadari bahwa munculnya
penggunaan gadget akan mempengaruhi proses transaksi. Komunikasi dua arah yang dinamis sering
dipandang sebagai penurunan kualitas dan kuantitas interaksi tatap muka. Ternyata, gadget tidak hanya
berdampak negatif bagi anak, tetapi ada juga dampak positifnya, termasuk pada cara berpikir anak, itu
berarti kita dapat membantu anak menyesuaikan kecepatan permainan, menangani strategi dalam
permainan, dan mengembangkan keterampilan yang sesuai. Meningkatkan perawatan yang baik.
danjuga dapat dengan mudah mengikuti trend masa kini menggunakan gadget media sosial. Di balik
manfaat tersebut, bagaimanapun, mendominasi efek negatif yang sangat mempengaruhi perkembangan
anak. Diantara lain adalah radiasi perangkat yang dapat merusak jaringan saraf dan otak anak jika
perangkat tersebut sering digunakan oleh anak-anak. Selain itu, juga dapat mengurangi aktivitas dan
kemampuan anak Anda untuk berinteraksi dengan orang lain. Menempatkan gadget di zona nyaman
membuat anak lebih individual dan kurang peduli dengan teman dan orang lain. Penggunaan gadget
secara berlebihan berdampak negatif bagi anak. Anak-anak yang menghabiskan waktu dengan gadget
menjadi lebih emosional dan memberontak karena merasa terintimidasi ketika tenggelam dalam
permainan gadget. Saya merasa sulit untuk hidup normal.

Saya sangat sibuk bermain gadget sehingga saya perlu makan untuk makan juga. Yang lebih
mengganggu adalah jikalau menoleh kekiri dan kekanan atau tidak memperhatikan orang-orang di
sekitar kita, kita mungkin tidak akan menyapa orang atau teman. Tidak hanya anak-anak, balita pun
menjadi akrab dengan gadget modern, mulai dari menonton kartun yang mereka berikan kepada anak-
anak mereka di YouTube ketika orang tua mereka sibuk, hingga mereka terbiasa dan menjadi gila. Tidak
jarang balita zaman sekarang menangis dan mengamuk ketika sinyal internetnya tidak berfungsi. Terlalu
banyak gadget dapat menyebabkan efek samping yang buruk dan membahayakan anak-anak

Penggunaan media sosial yang baik dan bijak sangatlah diperlukan dalam rangka menjaga
eksistensi budaya bangsa ini. Pada penggunaanya yang baik, dapat berpengaruh pada pelestarian
budaya bangsa yang selama ini kita jaga. Pun sebaliknya, penggunaan media sosial yang tidak baik
akan ikut mempengaruhi pada pergeseran eksistensi budaya bangsa. Seperti halnya budaya berbahasa
yang baik dan baku akan terasa asing bila mana mengikuti budaya asing yang masuk. kurangnya
kebijakan dalam penggunaan media sosial bisa kita simpulkan dengan yang seharusnya para pengguna
dapat menyerap dan mengambil hal-hal baik dan juga dapat mengabaikan hal-hal buruk. Karena yang
kita tahu budaya nasional ialah beberapa aset nasional Indonesia yang sungguh luar biasa dan harus
kita jaga terutama ini di era globalisasii, dimana teknologi informasi ikut berkembang sangat pesat. Patut
bagi kita khususnya para pemuda penerus bangsa agar bisa membangun negara yang lebih baik
dengan melestarikan budaya-budaya yang ada. Lewat smarphone semua bebas berekspresi, maka dari
itu, bagikanlah hal-hal berbau budaya, khususnya budaya Indonesia pada platform media manapun agar
terus terjaga eksistensi budaya bangsa ini. Dan untuk memitigasi dampak negatif yang terjadi dapat
diatasi dengan melakukan inventarisasi informasi yang akurat dan ringkas agar yang mengakses media
sosial untuk memperoleh informasi juga memperoleh informasi yang relevan, sehingga dapat
berkembang interaksi sosial dan hubungan sosial yang positif.

III. METODE

Metode yang digunakan adalah kajian pustaka atau studi literatur dengan menganalisis jurnal dan buku-
buku yang berkaitan dengan teknik belajar mengingat dalam belajar dan pembelajaran sebagai sumber referensi.
Studi literatur berfungsi untuk melihat perbandingan referensi tentang faktor budaya dan sosial seni yang luntur
Machine Translated by Google

akibat penggunaan sosial media .

IV. PEMBAHASAN

1. Sosial Media

Pengertian Sosial Meida

Media sosial merupakan media digital berbasis internet yang berfungsi sebagai tempat berkomunikasi atau
bersosialisasi secara virtual yang tidak terbatasi jarak, ruang, dan waktu. Selain dari pengertian tersebut, media
sosial juga diartikan sebagai media online dimana setiap penggunanya bisa bebas untuk saling berkolaborasi serta
berbagi tentang banyak hal, seperti halnya pengalaman pribadi, pengetahuanpengetahuan baru, hiburan-hiburan
klasik, dan lain-lain. Menurut Meike dan Young yang dilansir pada tahun 2012, mereka mengartikan media sosial
sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be shared one to
one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Sedangkan menurut
beberapa peneliti, media sosial merupakan sebuah media online dimana setiap penggunanya bisa bebas untuk saling
berbagi atau berpartisipasi baik itu informasi maupun hiburan yang mampu mendukung adanya interaksi sosial.

Media sosial merupakan media digital berbasis internet yang berfungsi sebagai tempat berkomunikasi atau
bersosialisasi secara virtual yang tidak terbatasi jarak, ruang, dan waktu. Selain dari pengertian tersebut, media
sosial juga diartikan sebagai media online dimana setiap penggunanya bisa bebas untuk saling berkolaborasi serta
berbagi tentang banyak hal, seperti halnya pengalaman pribadi, pengetahuanpengetahuan baru, hiburan-hiburan
klasik, dan lain-lain. Menurut Meike dan Young yang dilansir pada tahun 2012, mereka mengartikan media sosial
sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be shared one to
one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Sedangkan menurut
beberapa peneliti, media sosial merupakan sebuah media online dimana setiap penggunanya bisa bebas untuk saling
berbagi atau berpartisipasi baik itu informasi maupun hiburan yang mampu mendukung adanya interaksi sosial. pun
tidak menunggu waktu lama, hanya sekali klik atau bahkan hitungan detik, hal yang dibagikan pun sudah tersebar
di seluruh platform media.

Selain itu, media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna dengan
memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat kita nilai sebagai
fasilitator online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Ini merupakan
salah satu sisi baiknya yaitu menguatkan hubungan dan ikatan sosial pada negara manapun karena dengan
menguatnya hubungan sosial, maka nilai nilai budaya yang ada di negara kita tercinta ini tidak menjadi asing.

Karakteristik sosial media

Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki media sosial. Diantaranya:


a). Jaringan (network)
b). Informasi
c). Arsip
d). Interaksi
e). Konten
g). Penyebaran (share)

Sejarah Perkembangan Sosial Media

Seperti yang kita tahu, awal bermula munculnya media sosial yaitu pada akhir abad ke 19 yang pada saat itu
baru muncul telegraf yang dikirimkan oleh Samuel Morse pada 1844 tetapi banyak yang berpendapat bahwasanya
telegraf tidak termasuk media sosial karena tidak berbasis internet. Maka perkembangan media sosial diakui pada
tahun 1970-an, yaitu pada terbentuknya Bulletin Board System {BBS} tahun 1978 dan ini merupakan tonggak
komunitas virtual pertama dalam sejarah. Selanjutnya pada 1979, yaitu kemunculan UserNet membuat orang mulai
menggunakan komunikasi virtual dari bulletin, artikel, dan grup online. Selanjutnya pada 1995, yaitu WWW yang
dimana para pengguna mulai membuat situs web masig-masing dan juga memungkinkan mereka dalam berbagi dan
berkomunikasi lewat internet.

Sampai pada tahun 1997 dengan layanan Six Degrees, jejaring pertemanan virtual baru dimunculkan yang
dimana para pengguna mulai membuat profil dan daftar teman. Kemudian pada 1999 mulai muncul blogger dan
livejournal yang dengan layanan ini, pengguna bisa membagikan tulisan dan berkomunikasi melalui blog dan jurnal
mereka sendiri.

Kemudian grup jejaring sosial yang mulai tumbuh pesat pada tahun 2002 dengan kemunculan Friendster
yang dimana para pengguna bisa membuat profil dan terkoneksi secara virtual dengan orang di seluruh dunia.
Kemudian kita beralih pada zaman yang sudah serba canggih ini, hampir setiap orang yang memiliki smartphone
yang juga memiliki akun media sosial. Adapun jenis jenis media sosial misalnya seperti Instagram, Twitter,
Facebook, Youtube, Line, Path, TikTok, Whatsapp, Telegram, dan lain sebagainya.

Macam-macam Sosial Media

kini, media sosial sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Tidak hanya anak muda, tetapi para orang tua
Machine Translated by Google

pun turut menggunakan media sosial pada kesehariannya. Karena begitu banyaknya manfaat dari penggunaan
media sosial tersebut terutama karena fungsinya yang lebih cepat dari media manapun, seperti media TV, media
cetak, brosur dan lain-lain. Dengan mengikuti perkembangan zaman yang ada dimana teknologi ikut serta dalam
berkembang pesat, ada begitu banyak macam media sosial yang kini sering digunakan oleh orang Indonesia. Mulai
dari Youtube, WhatApp, Facebook, Instagram, Twitter dan masih banyak yang lainnya. Berikut macam-macam
media sosial beserta pengertiannya:

1) Youtube Media sosial yang satu ini didirikan pada tahun 2005. Media sosial ini menduduki peringkat kedua di
Dunia. Pada media ini, para pengguna bisa saling berbagi video menarik, baik itu karya, iklan pemasaran,
maupun daily vlog atau video keseharian seperti saling berbagi aktivitas agar meningkatkan keproduktifan
diri. Dalam membuat iklan pemasaran, pengguna harus membuat iklan tersebut semenarik mungkin agar bisa
menarik perhatian para pelanggan melalui video iklan yang dibuat.

2) Instagram Media sosial yang satu ini tidak kalah menarik dari media sosial lainnya. Para pengguna bisa
mejadikan akun instagramnya sebagai blog pribadi ataupun akun bisnis. Pada media sosial ini pengguna bisa
berbagi foto dan video singkat mengenai hal bebas. Sama halnya youtube, Instagram juga bisa
menyebarluaskan iklan pemasaran dengan hanya tinggal memasangnya di laman akun.

3) Facebook Facebook yang didirikan Mark Zurkerberg pada Februari 2004 ini merupakan jejaring sosial yang
sangat populer di dunia maya, bahkan seluruh dunia juga menggunakan situs ini. Facebook atau yang
disingkat FB ini masih dimanfaatkan fungsinya hingga saat ini seperti halnya berbisnis. Para pengguna juga
bisa berbagi cerita lewat status, link situs gambar, hingga video.

4) Twitter Twitter mulai berdiri pada Maret 2006. Didirikan oleh 3 orang yaitu jack Dorsey, evan Williams dan
biz stone. Berbeda dengan media sosial lainnya, Twitter lebih banyak diisi dengan tulisan, foto, video. Secara
umum Twitter banyak digunakan karena memiliki fitur utas untuk berbagi tulisan Panjang. Selain itu, para
pengguna juga dapat melihat topik terkini yang sedang hangat diperbincangkan atau yang biasa kita sebut
dengan trending topik. Seperti media sosial lainnya, Twitter juga dapat dimanfaatkan untuk berbisnis dengan
menarik perhatian pelanggan lewat tulisan, foto, dan video.

5) Tiktok Tiktok ini didirikan pada September 2016. Para pengguna biasanya membagikan video singkat hasil
buatan dan editannya sendiri yang disertai musik. Cara mainnya adalah dengan men-scroll layar ke atas
maupun ke bawah.

6) WhatsApp WhatsApp didirikan oleh Jan Koum dan Brian Action yang telah menghabiskan waktu 20 tahun di
Yahoo. WhatsApp atau yang biasa disebut WA ini merupakan media sosial kedua yang paling banyak
digunakan oleh orang Indonesia. WA sendiri merupakan media chatting bebas biaya yang hanya
menggunakan koneksi internet saja.

7) Telegram Sama seperti WhatsApp dimana keduanya merupakan aplikasi pengirim pesan, bertukar foto atau
video namun Telegram memiliki beberapa keunggulan tersendiri dari WA. Diantaranya yaitu, mengizinkan
fitur pencari teman atau grup lewat pengaktifan lokasi, bisa menambahkan anggota grup hingga 200.000 dan
mengirim file hingga 1,5 gb, kemudian bisa merekam video meeting, dan channel private yang bisa
dipersonalisasikan.

8) Snapchat Aplikasi pesan foto yang dikembangkan Evan Spiegel, Bobby Murphy, dan Reggie Brown saat
masih kuliah di Universitas Stanford. Dengan aplikasi ini, para pengguna dapat mengambil foto, merekam
video, menambahkan teks dan lukisan, dan mengirimkannya ke daftar penerima yang ditentukan pengguna.

9) Line Negara yang dari dulu sampai sekarang masih mengembangkan line sampai sebagus ini adalah Negara
Jepang. Line adalah sebuah aplikasi pengirim pesan gratis yang didalamnya terdapat beberapa fitur seperti
fitur time line yang berguna untuk membuat status, foto, video dan juga informasi yang lain.

10) Tumblr Tumblr didirikan oleh David karp pada tahun 2007. Kemudia diakuisisi oleh Yahoo pada 2013.
Tumblr merupakan salah satu opsi lain dimana para pengguna dapat membuat blog pribadi secara gratis
sebagaimana Wordpress.com dan Blogger.com. Tumblr lebih sederhana dibanding platform blog lain. Dalam
platform ini pengguna dapat mengikuti dan diikuti blog lain. Dan masih banyak lagi platform-platform media
yang sering digunakan oleh orang Indonesia seperti, Pinterest, Reddit, Linkedln, Facebook Messenger, Dll.

Penyebab Berkmebangnya Sosial Media

Salah satu diantara penyebab-penyebab berkembangnya media sosial ialah dengan adanya arus globalisasi,
dimana pengertian globalisasi itu sendiri adalah proses mengglobalkan sesuatu sehingga tidak ada batas antar
bangsa. Trend globalisasi telah mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Seperti halnya nilai keberlanjutan
yang cenderung menurun, dengan demikian pula keinginan untuk melestarikan budaya sendiri. Ada beberapa kasus
tertera dapat kita lihat dari lingkungan sekitar, seperti :

1. Budaya Indonesia yang dulunya ramah dan tamah, sopan santun, serta gotong royong ganti dengan
budaya barat, seperti pergaulan liar.
Machine Translated by Google

2. Tata bahasa Indonesia yang bagus dan benar (bahasa itu sendiri merupakan bagian dari budaya bangsa).
Kata ganti orang kedua tunggal You, sebagai penilaian nilai rasa, diganti dengan ``elu'' pada anak muda
yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia dan campuran bahasa Inggris ``OK'', ``Kein Problem''
dan ``Kein Problem''. ``Ja'' meningkat. ’ dan sebagainya sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebaran kata-kata tersebut biasanya melalui media bioskop, iklan, dan sinetron televisi, yang
berbarengan dengan difusi gaya hidup dan fashion.

3. Gaya berpenampilan anak muda Indonesia yang berpegang pada norma kesusilaan berubah seiring
berjalannya waktu. Remaja putri terutama di kota-kota besar cenderung memakai pakaian yang terbuka
dan ketat yang memperlihatkan bagian-bagian tertentu dari tubuh mereka.Seperti penggunaan bahasa,
budaya pakaian ringan ini juga diadopsi dalam film dan majalah asing, telah menjelma menjadi
melodrama Indonesia. Baju mini saat ini masih sangat di gemari oleh kalangan anak muda.

Kasus diatas adalah contoh yang dapat kita lihat di lingkungan sekitar. Selaku remaja Indonesia kita harus
bisa membatasi diri agar terhindar dari penggunaan medsos yang berlebihan. Kita boleh saja menggunakan medsos
yang apapun macamnya yang dimana kita sendiri juga pasti memiliki aplikasi sosmed tersebut. Hanya saja kita
harus membatasi dalam menggunakannya dengan cara menggunakan sosmed seperlunya untuk kepentingan yang
kita anggap penting saja. Kita juga bisa menggunakan sosmed ataupun aplikasi untuk membantu pendidikan kita
seperti contoh browsing tugas yang kita butuhkan. Jangan menyalah gunakan pemakaian sosmed dalam
mengaplikasikannya seperti menonton atau mengakses video dewasa yang sekarang banyak beredar di situs web
tertentu.

2. Budaya dan Globalisasi

Pada zaman dahulu, budaya masyarakat pasca panen padi dalam memproduksi beras memakai alat yang
sederhana dapat dilihat pada gambar di atas. Proses produksi beras dilakukan dengan cara ditumbuk atau biji padi
ditaruh pada batu yang dicekungkan dan dipukul-pukul memakai kayu seukuran bambu. Dalam produksi ini
membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk dapat menghasilkan beras secara cepat dan jumlah yang besar.
Selain itu juga membutuhkan waktu yang lama. Kualitas beras yang dihasilkan dengan cara ini kurang begitu baik
karena biji-biji padi banyak yang patah dan kulit dari padi itu sendiri tidak seluruhnya lepas dari bijinya atau
pemilahannya yang susah. Tetapi dalam budaya tumbuk padi ini walau hasilnya tidak begitu baik namun dapat
menyerap tenaga kerja yang begitu banyak dan juga masyarakat dapat berkumpul yang menjadikan rasa
persaudaraan dan kesatuan lebih erat lagi. Seperti terlihat pada Gambar 1

Gambar 1. Perubahan alat penggiling padi

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Budaya. merupakan metode hidup yang tumbuh dalam bermacam area berbagai bidang kehidupan dan
diturunkan dari generasi ke generasi. Budaya bisa diketahui selaku karakteristik khas dalam sesuatu negeri.
Kebudayaan ialah salah satu faktor berarti buat membentuk bukti diri bangsa. Dalam kebudayaan, ada bermacam
faktor ialah sistem pengetahuan, bahasa, sistem organisasi sosial, sistem teknologi fasilitas kehidupan, sistem
ekonomi dan kehidupan, dan sistem religi dan seni. Kebudayaan juga mencakup adat, nilai, dan norma yang
berlaku bagi warga negara. Budaya adalah kunci untuk mengenali suatu negara. Tanpa budaya, tidak ada negara
yang dikenal dunia. Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya yang sangat beragam. Dari ujung
Sabang sampai.Merauke ada sekitar 13.667 pulau, 742 bahasa, 478 suku bangsa dan masih banyak lagi. Banyak
pula keragaman yang sangat jarang kita ketahui sebagai generasi milenial. Penyebab kemunduran budaya Indonesia
saat ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal, kurangnya komunikasi tentang budaya,
kurangnya pembelajaran budaya, dan pengaruh pemuda Indonesia yaitu identitas Indonesia yang gigih. hilangnya
terhadap budaya Indonesia. Juga lunturnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar karena faktor dari
dirinya sendiri. Banyak dari mereka yang merasa ingin sendiri atau bisa menyelesaikan semuanya dengan diri
Machine Translated by Google

sendiri, padahal kita ketahui bahwa manusia ialah makhluk sosial yang sangat membutuhkan tangan orang lain atas
dirinya. Kita tidak bisa menyelesaikan apapun sendiri tanpa bantuan orang lain. Banyak faktor lainnya yang dapat
kita rasakan terutama di lingkungan sekitar. Entah dari diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Sebagai makhluk
sosial kita harus lebih banyak berbaur dengan lingkungan sekitar agar bisa menjadi rakyat Indonesia yang padu
dalam membina Republik Indonesia (Susila, 2017).

Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan
seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya
adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah
dan komposisi penduduk. Maksudnya jika suatu daerah yang mempunyai jumlah penduduk yang bertambah, itu
akan mempengaruhi kebudayaannya. Karena seiring perkembangan zaman dan perkembangan penduduk, budaya
itu sendiri pun pasti akan berubah. Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan
lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada
di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.

Seiring perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup masyarakat
menginginkan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaannya dan menginginkan hasil yang baik. Dimana dalam
hal ini diciptakannya alat untuk memproduksi beras yaitu berupa mesin penggiling padi. Dengan mesin penggiling
padi ini memudahkan masyarakat dalam memproduksi beras dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Selain
itu dengan mesin penggiling padi beras yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan bersih serta tidak
memerlukan tenaga kerja yang banyak. Jika dilihat dari segi cepat atau lambatnya perubahan, maka perubahan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: evolusi, revolusi, perubahan kecil dan perubahan besar serta perubahan yang
direncanakan dan yang tidak direncanakan.

Globalisasi merupakan suatu proses membawa ilmu pengetahuan dan budaya ke dunia. Globalisasi juga
telah membuat dunia yang sangat luas tidak lagi menjadi halangan bagi negara-negara untuk saling berinteraksi.
Proses globalisasi sendiri difasilitasi oleh kemajuan teknologi data, komunikasi dan transportasi. Seiring
berkembangnya kemajuan yang membuat ikatan antar manusia jadi lebih mudah. Oleh karena itu, globalisasi
mempengaruhi orang-orang dengan menanggapi pertumbuhan budaya lokal yang ada.Tentu ini menjadi tantangan
besar bagi banyak negara, salah satunya Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya. Kekayaan
Budaya di Indonesia ini ada karena Indonesia merupakan salah satu negara terbesar yang mempunyai banyak suku
bangsa. Sehingga, terdapat banyak bahasa daerah, adat istiadat, tarian daerah, lagu daerah, rumah adat, dan
peninggalan budaya lainnya. Kekayaan budaya Indonesia juga dikenal warga dunia. Warisan budayanya di
Indonesia tersebar di seluruh dunia. Budaya Indonesia seperti angklung, batik, wayang, tari saman dan keris diakui
oleh United Nations Learning, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Munculnya globalisasi membawa
dampak positif bagi tumbuhnya budaya lokal. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, menuntut
manusia untuk berpikir lebih progresif dan logis. Globalisasi juga menyebabkan terjadinya pertukaran budaya,
sehingga memudahkan masuknya budaya asing. Hal ini memudahkan untuk menyerap dan mempelajari budaya
suatu negara di negara lain.

Meskipun globalisasi memiliki dampak positif, namun selalu menimbulkan dampak negatif, seperti
ancaman hilangnya nilai-nilai budaya lokal. Warga tertarik untuk menyerap budaya asing yang masuk dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Budaya asing dianggap lebih modern dan menarik daripada budaya
lokal. Dampak negatif lainnya adalah nilai solidaritas dan kepedulian di Goton Royong mulai terkikis.
Individualitas warga menguat, rasa solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan telah memudar. Watak
individualis menimbulkan warga lebih mementingkan orang daripada kepentingan bersama. Selain karakter
individualistis, juga terdapat ketimpangan sosial warga yang tidak bisa mengikuti arus globalisasi. Ketimpangan
sosial berarti bahwa warga negara tertinggal dalam kehidupan yang terus berkembang di era globalisasi. Bersamaan
perkembangnya masa globalisasi, kebudayaan lokal telah mulai lenyap sebab terdapatnya pergantian pola hidup
warga. Perihal ini bisa dikenal dari bukti- bukti yang menampilkan terbentuknya pergantian pola hidup warga,
paling utama di kota- kota besar.

Keberagaman budaya yang ter-dapat di Indonesia terbentuk dari semua penjuru


budayadaerah, sehingga budaya di Indonesia memiliki keberagaman dan filosofinya masing-
masing, namun bu-daya yangsudah terbentuk tersebut tentunya untuk membentuk jati
diri bangsa Indonesia. Budaya daerah meru-pakan budaya yang terbentuk dan ber-kembang di
suatu daerah tertentu, yang memiliki filosofi dari kehidupan ma-syarakat daerah tersebut. Oleh
karena itu,budaya daerah menjadi integritas jati diri bangsa Indonesia yang disatukan dengan budaya
nasional. Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut, sejak
zaman dahulu hingga kini, sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan
bangsa tersebut dan memberi identitas warga serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat
(Melina, 2016).

Menyadari hal tersebut, sudah sepatutnya kita mencoba menerapkannya dengan membudayakan dan
melestarikan budaya Indonesia. Masa kini, teknologi yang amat sudah matang, dan budaya tradisional dapat
dilestarikan melalui teknologi. Kita bisa memperkenalkan budaya kita ke dunia internasional. Budaya kita sangat
beragam, budaya kita sangat berharga, dan kita mampu menggunakan teknologi untuk melakukan kegiatan yang
bermanfaat bagi negara kita. Contohnya:

1) Mengikuti salah satu sanggar yang mengkhususkan diri pada kebudayaan Indonesia dan sangat antusias
terhadap kebudayaan Indonesia.
2) Menunjukkan contoh budaya kita dengan menampilkan tarian tradisional Indonesia.
Machine Translated by Google

3) Mengenalkan kegembiraan mempelajari budaya Indonesia kepada dunia. Salah satunya melalui jejaring
sosial, misalnya.
4) Tunjukkan pada negara lain bahwa Anda tertarik dengan budaya Indonesia. Karena Kesenian atau
kemudayaan adalah suatu tindakan pada masyarakat akat budaya atau aktifitas yang di lakukan pada suatu
daerah, kegiatan tersebut merupakan ciri khas suatu daerah dan tidak memiliki kesamaan mutlak.

Jadi kita perlu ketahui di indonesia terdapat banyak suku, bangsa, bahasa dan agama. Maka melahirkan
berbagai kebudayaan atau kesenian baru ditiap generasinya. Salah satunya adalah kesenian wayang, lagu daerah,
pakaian tradisional dan sebagainya. Dan masih banyak cara untuk melestarikan budaya Indonesia, agar negara lain
dapat mengetahui bahwa Indonesia memiliki banyak pulau, daerah, bahasa dan budaya yang harus diperhatikan
oleh dunia internasional. Kuncinya di sini adalah rasa nasionalisme yang tinggi, yang saya yakini adalah inti dari
pendidikan. Apalagi setelah mempelajari budayanya, diharapkan mereka mencintai budaya Indonesia dan
memahami sejarah masa lalunya. Jangan biarkan teknologi membodohi Anda. Kita perlu menyeimbangkan
teknologi dan budaya dan membuatnya tampak lebih seimbang. Selanjutnya, bahasa dan budaya dipengaruhi oleh
teknologi digital. Dikarenakan teknologi digital di Indonesia, tidak semua orang di seluruh wilayah Indonesia dapat
memahami bahasa daerah, sehingga bahasa daerah jarang digunakan dan tergantikan dengan bahasa nasional atau
formal yaitu bahasa Indonesia. Tak hanya itu, keberadaan laptop dan handpone sebagai alat yang sering dipakai
membantu masyarakat Indonesia mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris. Beberapa orang menggabungkan
dari kedua bahasa itu ke dalam percakapan setiap hari mereka. Hal ini tidak terbantahkan selama masyarakat tetap
mempertahankan bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Namun, ini juga memiliki implikasi negatif. Misalnya, di
kelas bahasa asing yang menggunakan teknologi digital, ada kata dan kalimat yang tidak boleh diucapkan atau kata
dan kalimat yang sulit didengar orang lain.

Sebagian hal yang dibahas di atas adalah suatu contoh dari beberapa budaya yang ada di Indonesia
meningkat. Semua budaya daerah ialah bagian integral dari budaya Indonesia. Kehadiran digital sangat mendukung
budaya dan adat istiadat Indonesia serta memiliki banyak dampak positif bagi perkembangan budaya. Tetapi, itu
juga bisa berdampak buruk jika tidak diterapkan dengan benar dan tepat. Hal ini membutuhkan kesadaran
masyarakat akan akses teknologi digital yang..baik dan adil. Melainkan itu, perkembangan teknologi ke depan
harus meningkatkan peluang partisipasi masyarakat dalam proses pengumpulan, produksi, dan penyebaran
informasi media digital.

3. Teori Georg Simmel

Teori George Simmel mengelaborasi bagaimana manusia berpikir dalam realisasi dan produksi seni,
sehingga pembahasannya berfokus pada bagaimana pemikiran manusia mempengaruhi seni. Sebagian besar tulisan
Simmel berfokus pada ketegangan antara individu dan masyarakat, dan dia menulis tentang pengaruh kota pada
masyarakat kontemporer dan interaksi sosial. Simmel menulis terutama pada subjek seni, tetapi ahli dalam banyak
subjek yang berbeda. Seni itu sendiri adalah ide atau konsep yang dimiliki seseorang, diwujudkan dalam media
seperti lukisan, patung, dan fotografi yang menghasilkan karya seni yang indah. Hegel mendefinisikan seni itu
sendiri sebagai manifestasi dari emosi manusia yang sangat dalam, termasuk semangat yang mewujudkannya untuk
menjadikannya sebuah karya seni. George Simmel juga menjelaskan bahwa seni itu sendiri memiliki nilai makna
yang dalam sebagai buah dari religi, emosi manusia, dan jiwa manusia. Simmel lebih tegas menekankan bahwa seni
itu sendiri tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia sehari-hari, dan tidak pernah mempengaruhi jiwa manusia
itu sendiri. Dengan demikian, seni selalu menyimpan makna dan selalu dikaitkan dengan kegiatan ekonomi. Apa
tujuan membuat seni, entah kami membuat seni secara sukarela atau ada sesuatu yang memaksa kami untuk
membuat seni.

Simmel menjelaskan bahwa seni itu sendiri muncul dari pandangan dunia manusia, jadi seni ada karena
refleksi dari. pandangan dunia manusia itu sendiri. Menurut Simmel, seni yang diciptakan harus memiliki unsur
budaya dan sejarah tersendiri, dan tidak meninggalkan karakter seni itu sendiri. Menurut Simmel, apakah sebuah
lukisan membebaskan unsur-unsur budaya dan sejarahnya merupakan terjemahan dari pemikiran manusia ketika ia
diciptakan. Simmel membahas bagaimana manusia berpikir dalam realisasi dan produksi seni, sehingga
pembahasannya berfokus pada bagaimana pemikiran manusia mempengaruhi seni. Simmel menjelaskan bahwa seni
itu sendiri muncul dari pandangan dunia manusia, dan seni itu ada karena pandangan dunia manusia itu sendiri
dicerminkan, dan bahwa seni yang diciptakan memiliki unsur budaya dan sejarahnya sendiri. diri. Menurut Simmel,
apakah sebuah lukisan membebaskan unsur budaya dan sejarahnya merupakan terjemahan dari pemikiran manusia
pada saat penciptaannya.

Di Indonesia, sebagian masyarakat sangat tertarik pada sikap hedonistik, konsumtif dan materialistis,
sehingga masyarakat tidak memikirkan kepentingannya sendiri dan mendahulukan kepentingannya sendiri di atas
kebutuhan masa depannya. Selain itu, efek globalisasi mengarah pada kebebasan berserikat, pembunuhan, dan
intimidasi. Perilaku ini tidak menguntungkan karena memiliki efek merugikan pada diri sendiri dan orang lain. Di
tengah arus globalisasi, Adapun hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa bangga terhadap budaya lokal.
Uraian di atas bermakna bahwa bereksperimen dengan budaya lokal sejak dini sangat penting untuk menanamkan
rasa cintanya dan bangga terhadap budaya lokal.

Warga butuh menekuni sejarahnya serta nilai- nilai kebudayaan supaya bisa menyadari berartinya
kebudayaan lokal. Kedudukan pemerintahpun pula dibutuhkan menimpa kebijakan yang menuju pada kebudayaan.
Tidak hanya itu, festival budaya butuh kerap diselenggarakannya buat mendesak warga supaya sadar betapa
indahnya kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Hal ini, warga negara dapat dengan baik melindungi dan
melestarikan budaya lokal dan meningkatkan keberadaan budaya nasional. Generasi muda merupakan salah satu
faktor yang diharapkan warga negara untuk melindungi budaya lokal dalam menghadapi globalisasi yang semakin
Machine Translated by Google

meningkat. Namun, generasi muda tidak memahami pentingnya budaya lokal. Mereka tidak terlalu peduli dengan
mengikuti budaya lokal. Apalagi data tentang kekayaan budaya di Indonesia masih kurang. Pemikiran generasi
muda adalah bahwa budaya Indonesia sudah tua dan waktu belum menjelajahinya. Pola pikir ini menyebabkan
hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal. Maka dari itu, pertahanan di bidang sosial budaya sangat
diperlukan. Semua bangsa harus siap dan terbuka terhadap nilai-nilai budaya bangsa lain. Cara yang bisa Anda
coba adalah dengan menghilangkan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Warga negara harus bisa
mempertimbangkan sisi positif dan negatif dari masuknya budaya asing. Kita dapat menggabungkan dan belajar
dari pengaruh positif budaya asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Budaya asing yang berbagi pengaruh negatif
juga dapat mempengaruhi budaya lokal dan tidak boleh dengan warga negara Indonesia.

Banyak hal yang menyebabkan generasi muda kehilangan semangat untuk mempelajari .seni dan budaya
tradisional, seperti menurunnya kualitas bahasa dan budaya lokal seperti bahasa Jawa. Hal miris yang perlu kita
ketahui saat ini adalah banyaknya turis.asing yang mempelajari seni budaya tradisional, namun pada kenyataannya
turis asing menganggap dirinya sangat menarik. Banyak dari mereka yang akan rasa keingin tahu lebih banyak
tentang seni dan budaya tradisional di negara kita. Yang seperti ini harus diperhatikan lebih dan dilihat untuk masa
depan. Dari contoh ini, kita dapat menarik hubungan dengan teori Simmel, yang mencerminkan pengaruh besar
faktor budaya dan sosial pada karya seni.

Maka dari itu apabila generasi muda tidak ada yang bertindak maka produksi seni ke masa depan tidak akan
ada bisa saja hilang, Oleh karena itu, perlu penguatan peran tidak hanya seniman tetapi juga pemerintah dan
masyarakat untuk mencegahnya generasi muda yang teracuni oleh modernisasi budaya Barat. Pengenalan seni dan
budaya tradisional harus dimulai sejak dini. Hal ini untuk mencegah hilangnya seni dan budaya pertunjukan
tradisional yang telah diturunkan dari nenek moyang kita, dan generasi muda harus segera bertindak untuk
melindungi seni dan budaya pertunjukan tradisional tersebut. Jangan sampai kesenian dan budaya tradisional
Indonesia diadopsi oleh negara lain.

Seni

Seni memiliki makna religius, emosional, sekuler dan nasional sejak perempuan memiliki kemampuan
berekspresi yang pertama kali diketahui. Terlepas dari sejarah panjang tentang produksi seni sejak era prasejarah,
akar penulisan teoritis tentang seni dan seniman lebih dekat ke abad keenam belas ketika seniman dan penulis
biografi italia Giorgino Vasari menerbitkan koleksi atau seratus empat puluh dua biografi seputar kelahiran kembali
kemajuan artistik yang berpusat pada Renaissance Italia (Rubin, 1995). Memahami fungsi sosiologis seni
menempatkan penekanan mengapa seni dibuat, siapa membuat seni dan untuk siapa seni dibuat. Kontras dengan
artis individu yang populer dan populer teori jenius, teori sosiologis dari Karl Marx dan Georg Simmel memberikan
alternatif sumber yang bertanggung jawab atas asal dan alasan produksi seni. Baik Marx maupun Simmel
diuntungkan oleh ceramah dari pemikir terkenal Jerman GWF Hegel, yang membawa filosofis Daugherty 2
terhadap karya seni menjadi yang terdepan di Universitas Jerman. Memahami.

V. KESIMPULAN

Banyak hal yang menyebabkan generasi muda kehilangan semangat untuk mempelajari .seni dan budaya
tradisional, seperti menurunnya kualitas bahasa dan budaya lokal seperti bahasa Jawa. Hal miris yang perlu kita
ketahui saat ini adalah banyaknya turis.asing yang mempelajari seni budaya tradisional, namun pada kenyataannya
turis asing menganggap dirinya sangat menarik. Banyak dari mereka yang akan rasa keingin tahu lebih banyak
tentang seni dan budaya tradisional di negara kita. Yang seperti ini harus diperhatikan lebih dan dilihat untuk masa
depan. Dari contoh ini, kita dapat menarik hubungan dengan teori Simmel, yang mencerminkan pengaruh besar
faktor budaya dan sosial pada karya seni.

DAFTAR PUSTAKA

Abriyanti, Elly.2019.”Lunturnya Budaya Tradisional di Era Digital”. https://www.harianbhirawa.co.id/lunturnya-


budaya-tradisional-di-era-digital/, diakses pada 13 Oktober 2022 pukul 16.53

Alshuaibi, M. S. I., Alshuaibi, A. S. I., Shamsudin, F. M., &Arshad, D. A. (2018). Use of social media,
student engagement, and academic performance of business students in Malaysia. International Journal
of Educational Management.

Aprillia, Maura, Fanesa.2021 “Dampak Teknologi Digital Terhadap Budaya Di Indonesia”.


https://digitalbisa.id/digitalbisa-platform/public/artikel/dampak-teknologi-digital-terhadap-budaya-di-
indonesia-dKXsD?cv=1, diakses pada 14 Oktober 2022 pukul 17.02

Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. 140– 157.

Christianity, Nadya.2022 “Tersisihnya Budaya Lokal oleh Generasi”.


https://bandungbergerak.id/article/detail/1979/tersisihnya-budaya-lokal-karena-globalisasi, diakses pada 14
Oktober 2022 pukul 09.08

Firman, F. (2018). Efektivitas Layanan Informasi Menggunakan Collaborative Learning Melalui Facebook Dalam
Peningkatan Self Regulated Learning Siswa. 1–10. https://doi.org/10.31227/osf.io/syu9k
Machine Translated by Google

Melina. (2016). Peran budaya dalam pembangunan manusia Indonesia. Jurnal Ilmiah Dunia
Ilmu, 2(4), 122–130.

Octavia Eka Puspita. Interaksi Sosial dalam Novel Suti Karya Sapardi Djoko Damono (Teori Georg Simmel), n.d.,
10.

Rafiq, A. (2020). Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat. Global Komunika, 1(1),
18–29

Susila, K. T. P. (2017). Lunturnya Budaya Menumbuk Padi Saat Panen Akibat Perkembangan Teknologi Dengan
Munculnya Mesin Penggiling Padi. Vol.16 (1) Pp. 01-05

Shofiyah. (2020). Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Eksistensi Sosial Budaya. Jurnal Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.

Rubin, Patricia Lee. 1995. Giorgio Vasari: Seni dan Sejarah. Surga Baru: Pers Universitas Yale.

Teori komunikasi antarpribadi/ Prof. Dr. Muhammad Budyatna, MA., Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai