Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH PERKEMBANGAN MANUSIA

“PERKEMBANGAN MASA AWAL KANAK-KANAK”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Lusy Athalia (22120501001)


2. I Made Jaya (22120501018)
3. Anak Agung Gede Tyo Janardana Kepakisan (22120501023)
4. Made Bagas Aldi Dhermawan (22120501025)
5. Mutiara Chaterine (22120501028)
6. Ni Kadek Puja Wahyu Sara (22120501032)
7. Sang Ayu Putu Calista Indira (22120501042)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERISTAS DHYANA PURA BALI


KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan
bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa awal
kanak-kanak yang membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bali, Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 4

1.1.LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 6

1.3 TUJUAN ........................................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 7

2.1. Pengertian Perkembangan ..................................................................................... 7

2.2. Pengertian Masa Kanak-Kanak ............................................................................ 7

2.3. Perkembangan Fisik Masa Kanak-Kanak .............................................. 8

2.4. Perkembangan Kognitif Kanak-Kanak ............................................ 11

2.5. Perkembangan Emosi ....................................................................... 15

2.6. Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal

Masa Kanak-Kanak .............................................................................. 17

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 19

3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 19

3.2. Saran ............................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG

Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang


kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang
lain. Bagi kebanyakan anak-anak seringkali  dianggap tidak ada akhirnya sewaktu
mereka tidak sabar menunggu saat didambakan yakni pengakuan dari masyarakat
bahwa mereka bukan anak-anak lagi melainkan “ Orang Dewasa”. Masa kanak-
kanak dimulai setelah  melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa
kanak-kanak awal berlangsung dari 2 th sampai 6 th, oleh para pendidik
dinamakan sebagai usia pra-sekolah. Perkembangan fisik pada masa ini berjalan
lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakkan pada masa bayi
menjadi cukup baik. Pada saat masa awal kanak-kanak dianggap sebagai saat
belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan senang mencoba hal-hal baru.

Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial,


emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan
sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya
pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi
baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi
dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan
perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa
merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau
prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.

Ciri- Ciri Awal Masa Kanak-Kanak

1. Sebutan yang Digunakan Orang Tua

Sebagian besar orang tua mengganggap awal masa kanak-kanak


sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Alasan mengapa
masalah perilaku lebih sering terjadi di awal masa kanak-kanak ialah
karena anak-anak sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang
unik dan menuntut kebebasan yang umumnya kurang berhasil. Sering kali
marah tanpa alasan. Anak lebih sering kali bandel, keras kepala dan
melawan. Sering kali orang tua juga menganggap masa awal kanak-kanak
sebagai usia mainan karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk bermain dengan mainannya. Selama tahun prasekolah, taman kanak-

4
kanak, pusat penitipan anak-anak dan kelompok bermain, semuanya
menekankan permainan yang memakai mainan. Akibatnya, baik sendiri
atau berkelompok, mainan merupakan unsur yang penting dari aktivitas
bermain mereka.

2. Sebutan yang Digunakan Para Pendidik

Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak


sebagai usia prasekolah untuk membedakannya dari saat dimana anak
dianggap cukup tua, bauk secara fisik dan mental, untuk menghadapi
tugas-tugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan formal. Anak
yang mengikuti taman indria atau taman kanak-kanak, tekanan dan
harapan yang dikenakan kepada anak-anak sangat berbeda dengan apa
yang dialaminya pada saat memulai pendidikan formal di kelas satu. Awal
masa kanak-kanak, baik di rumah maupun di lingkungan prasekolah,
merupakan masa persiapan.

3. Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikologi

Salah satu sebutan yang banyak digunakan adalah usia kelompok,


masa dimana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai
persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas satu.

Karena perkembangan utama yang terjadi selama awal masa


kanak-kanak berkisar di seputar penguasaan dan pengendalian lingkungan,
banyak ahli psikologi melabelkan awal masa kanak-kanak sebagai usia
menjelajah, sebuah label yang menunjukkan bahwa anak-anak ingin
mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya,
bagaimana perasaannya dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari
lingkungan. Salah satu cara yang umum dalam menjelajahi lingkungan
adalah dengan bertanya : jadi periode ini sering disebut usia bertanya.

Yang paling menonjol dalam periode ini adalah meniru


pembicaraan dan tindakan orang lain. Oleh karena itu, periode ini juga
dikenal sebagai usia meniru. Namun meskipun kecenderungan ini tampak
kuat tetapi anak lebih menunjukkan kreativitas daalm bermain selama
masa kanak-kanak dibandingkan dengan masa lain dalam kehidupannya.
Dengan alasan ini, ahli psikologi juga menamakan periode ini sebagai usia
kreatif.

5
I.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :

1. Apa itu perkembangan dan masa kanak-kanak?


2. Bagaimana perkembangan fisik pada masa awal kanak-kanak?
3. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa awal kanak-kanak?
4. Bagaimana perkembangan Emosi pada masa awal kanak-kanak?
5. Bagaimana tugas perkembangan pada masa awal kanak-kanak?

I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan dan masa kanak-kanak.
2. Untuk mengetahui perkembangan fisik pada masa awal kanak-kanak.
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif pada masa awal kanak-kanak.
4. Untuk mengetahui perkembangan Emosi pada masa awal kanak-kanak.
5. Untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa awal kanak-kanak.

BAB II

6
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PERKEMBANGAN

1. Menurut Kamus Lengkap Psikologi (J.P. Chaplin, 2004: 134)


perkembangan adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari
tingkah laku yang tidak dipelajari.

2. Menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur (2003:128)
perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari
proses pematangan dari fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu
tertentu, menuju kedewasaan.

3. Bijou dan Baer (dalam Sunarto dan B. Agung Hartono, 2002:39)


mengemukakan perkembangan adalah perubahan progresif yang
menemukan cara organisme bertingkah laku dan berinterkasi dengan
lingkungan.

4. Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu


atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang
berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan
menyangkut fisik maupun psikis. (Syamsu Yusuf, 2002).

2.2. PENGERTIAN MASA KANAK-KANAK

1. Masa awal kanak-kanak adalah masa awal mulai usia 2 tahun samai 6
tahun, masa ini sekaligus merupakan masa pra sekolah, dimana anak pada
umumnya masuk kelompok bermain dan Taman kanak-kanak, yang dalam
psikologi islam, fase ini disebut dengan fase al-thifl. (Hidayati : 2008)
2. Kanak-kanak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
(Muaris.H, 2006)
3. Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), kanak-kanak adalah
istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun)
.

2.3. PERKEMBANGAN FISIK MASA KANAK-KANAK

7
Perubahan fisik yang secara nyata menandai masa kanak-kanak awal
adalah pertumbuhan di dalam hal tinggi dan berat tubuh. Secara tidak kentara
pada masa ini juga terjadi perubahan di dalam otak dan sistem saraf yang penting
bagi perkembangan kognisi dan bahasa anak-anak. Masa anak- anak awal
prasekolah berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, beberapa ciri
perkembangan pada masa ini adalah :

 Perkembangan fisik

Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di


bandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik
yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni
kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik
kembali berkembang pesat. Perkembangan fisik pada masa awal kanak kanak
terdiri dari pertumbuhan tingginya, berat badan, perbandingan tubuh, postur
tubuh, tulang dan otot, lemak dan gigi.

a. Tinggi

Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata- rata tiga inci. Pada usia enam
tahun tinggi anak rata-rata 46.8 inci

b. Berat

Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata- rata tiga sampal lima pon, Pada
usia enam tahun berat anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir.
Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon.

c. Perbandingan Tubuh

Perbandingan tubuh sangat berubah dan "penampilan bayi tidak tampak lagi.
Wajah tetap kecil tetapi dagu tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang
Gumpalan pada bagian-bagian tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh
cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata (tidak buncil), dada yang
lebih bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih persegi. Lengan dan kaki
lebih panjang dan lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.

Postur Tubuh

Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam awal kanak-
kanak. Ada yang posturnya gemuk lembek atau endomorfik ada yang kuat berotot
atau mesomorfik, dan ada lagi yang relatif kurus atau ektomorfik.

d. Tulang dan Otot

8
Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian- bagian tubuh mengikuti hukum
perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga
anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.

e. Lemak

Anak-anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan lemaknya


dari pada jaringan otot; yang cenderung mesomorfik mempunyai jaringan otot
lebih banyak daripada jaringan lemak; dan yang bertubuh ektomorfik mempunyai
otot-otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak.

f. Gigi

Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak, empat
gigi bayi yang terakhir geraham belakang-muncul. Selama setengah tahun terakhir
gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang mula-mula lepas adalah
gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi sari tengah. Bila masa awal kanak-
kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan
dan beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul.

 Perkembangan otak

Di antara perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak


awal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipun
otak terus bertumbuh pada masa awal anak- anak, namun pertumbuhannya tidak
sepesat pada masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya
rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah
mencapai sekitar 90% otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).

Pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkan oleh


pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara
daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidak-tidaknya
hingga masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh
pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan
disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap
peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf.
( Desmita, 2012 : 127-128)

 Perkembangan motorik

Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang mengatur sistem


syaraf-otot (neuromuskuler) memungkinkan anak-anak usia ini lebih lincah dan
aktif bergerak. Dengan meningkatnya usia nampak perubahan dari gerakan kasar

9
mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan kecermatan dan
kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi. Keterampilan dan koordinasi
gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannya dan keluwesannya.

Beberapa permainan dan alat bermain yang sederhana seperti kertas koran,
kubus-kubus, bola, balok titian, tongkat dapat digunakan untuk membantu
memperkembangakan aspek motorik ini. Beberapa keterampilan motorik yang
perlu dilatih dalam hal keluwesan, kecepatan dan ketepatannya antara lain ialah:
keterampilan koordinasi anggota gerak seperti tubuh untuk berjalan, berlari,
melompat, keterampilan tangan,  jari-jemari dalam hal makan, mandi, berpakaian,
melempar, menangkap, merangkai dan lain-lain, keterampilan kaki misalnya
meniti, berjingkat, menari, menendang dan lain-lain. ( Gunarsa, 2008 : 11).

 Keterampilan Gerakan Kasar

Perkembangan motorik kasar yang membutuhkan keseimbangan dan


koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian
atau seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari, berlompat, dan
sebagainya.

Perkembangan motorik kasar pada bayi memiliki rangkaian tahapan yang


berurutan. Artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dulu sebelum
memasuki tahapan selanjutnya. Tidak semua bayi akan menguasai suatu
keterampilan di usia yang sama, karena perkembangan anak bersifat individual.
Tapi perbedaan itu tidak disebabkan bayi yang satu lebih pandai daripada bayi
yang lain. Perkembangan keterampilan tidak ada pengaruhnya langsung dengan
kecerdasan. Berikut merupakan tahapan perkembangan motorik pada anak sesuai
dengan pertumbuhan usianya:

1. ANAK USIA 3 TAHUN

 Berbalik atau berhenti secara tiba-tiba atau cepat

 Melompat dengan lompatan kurang lebih 37-60 cm

 Naik tangga tanpa dibantu

 Meloncat dengan tambahan beberapa variasi lompatan

2. ANAK USIA 4 TAHUN

 Sangat aktif, mampu meniru, mengikuti dan menikmati berbagai gerakan


yang dicontohkan

10
 Mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi petunjuk
orang dewasa. Seperti berhenti, memulai, atau berputar yang lebih efektif

 Naik turun tangga dengan langkah kaki yang saling bergantian

3. ANAK USIA 5 TAHUN

 Mampu melakukan gerakan dengan konstan dan waktu istirahat yang


pendek

 Mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat sosial

 Mampu menaik sepeda roda tiga

 Berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang

 Lompat ditempat dengan 1 kaki

 Berjalan di atas papan keseimbangan

2.4. PERKEMBANGAN KOGNITIF KANAK-KANAK


Pada masa kanak-kanak awal anak disebut mengalami masa keemasan (the
golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima
berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring den-
gan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Terdapat beber-
apa aspek dalam perkembangan anak usia dini yang meliputi perkembangan fisik,
sosial, bahasa, mental, dan kognitif.
Kognitif dapat diartikan sebagai kecerdasan, berpikir, dan mengamati,
yakni tingkah laku yang mengakibatkan seseorang memperoleh pengetahuan atau
apa yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuannya.
Dunia kognitif dari anak prasekolah memiliki sifat kreatif, bebas, dan
penuh fantasi. Imajinasi anak-anak prasekolah bekerja sepanjang waktu, dan ke-
mampuan mental mereka dalam memahami dunia meningkat. Seiring dengan
meningkatnya kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan, karena
bertambah besarnya koordinasi dan pengendalian motorik yang disertai dengan
meningkatnya kemampuan untuk bertanya dengan menggunakan kata-kata yang
dapat dimengerti orang lain, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, semakin
kreatif, bebas, dan imajinatif. Perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak
awal ini, dijelaskan pada beberapa teori sebagai berikut.

1. Tahap Praoperasional Piaget


Menurut teori kognitif Piaget, perkembangan kognitif pada masa
kanak-kanak awal dinamakan tahap praoperasioanal (preoperational

11
stage), tahapan ini berlangsung dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap ini,
anak-anak mulai merepresentasikan dunia dengan menggunakan kata-kata,
bayangan, dan gambar. Mereka membentuk konsep yang stabil dan mulai
bernalar. Pada saat yang bersamaan, dunia kognitif anak kecil didominasi
oleh egosentrisme dan keyakinan magis. Pemikiran praoperasional adalah
awal dari kemampuan melakukan rekonstruksi dalam pikiran terhadap hal-
hal yang telah dicapai dalam bentuk prilaku. Tahap ini dapat dibagi
kedalam dua sub-tahapan, yaitu:
a. Sub-tahap Fungsi Simbolik (symbolic function substage)
Sub-tahap ini merupakan subtahap pertama dalam pemikiran pra-
operasional. Sub-tahap ini terjadi pada anak antara usia 2 hingga 4
tahun. Dalam sub-tahap ini, anak kecil mendapat kemampuan untuk
membayangkan penampilan objek yang tidak hadir secara fisik. Ke-
mampuan ini secara cepat dapat memperluas dunia mental anak (Carl-
son & Zelazo, 2008). Meskipun di dalam sub-tahap ini anak-anak kecil
sudah membuat kemajuan yang berarti, pemikiran mereka masih ter-
batas; dua bentuk keterbatasan ini adalah egosentrisme dan animisme.
Egosentrisme (egocentrism) adalah ketidakmampuan membedakan an-
tara perspektifnya sendiri dengan perspektif orang lain. Sedangkan Ani-
misme (animism) merupakan keyakinan bahwa benda-benda mati
memiliki kualitas yang seolah-olah hidup dan mampu beraksi.
b. Sub-tahap Berpikir Intuitif (intuitive thought substage)
Sub-tahap ini merupakan subtahap kedua dari pemikiran praopera-
sional. Sub-tahap ini terjadi pada anak antara usia 4 hingga 7 tahun.
Pada sub-tahap ini, anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif
dan ingin mengetahui jawaban terhadap segala jenis pertanyaan.

2. Teori Vygotsky
Dalam teorinya, Vygotsky (1962) menekankan bahwa anak-anak
secara aktif membangun pengetahuan dan pemahamannya. Anak-anak
menyusun pemikiran dan pemahamannya terutama melalui interaksi
sosial. Perkembangan kognitif anak-anak tergantung pada perangkat yang
disediakan oleh lingkungan, dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks
kultural dimana mereka tinggal (Gredler, 1008; Holzman, 2009). Berikut
ini adalah gagasan-gagasan dasar mengenai teori Vygotsky.
a. Zona Perkembangan Proksimal
Keyakinan Vygotsky mengenai pentingnya pengaruh-pengaruh
sosial khususnya instruksi dalam perkembangan kognitif anak-anak tercer-
min di dalam konsepnya yaitu zona perkembangan proksimal. Zona
perkembangan proksimal (Zone of proximal development/ZPD) adalah is-

12
tilah Vygotsky untuk rentang tugas-tugas yang terlalu sulit bagi anak un-
tuk dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan dan ban-
tuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.
b. Scaffolding
Scaffolding berarti mengubah level dukungan. Sepanjang sesi pen-
gajaran, seseorang yang lebih terampil (guru atau kawan yang lebih
pandai) dapat menyesuaikan besarnya bimbingan yang diberikan, dengan
prestasi anak (Daniels, 2007).
c. Bahasa dan Pemikiran
Penggunaan dialog sebagai alat scaffolding merupakan salah satu
contoh penting peran bahasa di dalam perkembangan anak. Menurut Vy-
gotsky, tujuan dari percakapan yang dilakukan anak-anak sebetulnya tidak
hanya untuk melakukan komunikasi sosial namun juga untuk membantu
mereka dalam menyelesaikan tugas. Di samping itu, Vygotsky (1962)
berkeyakinan bahwa anak-anak kecil menggunakan bahasa untuk meren-
canakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Penggunaan ba-
hasa untuk meregulasi-diri ini disebut private speech. Dalam pandangan
Piaget, private speech merupakan sesuatu yang bersifat egosentris dan
tidak matang, namun bagi Vygotsky private speech merupakan sarana
berpikir yang penting di masa kanak-kanak awal (John-Steiner, 2007).
Para peneliti pun telah menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan
private speech menjadi lebih perhatian dan meningkat prestasinya diband-
ingkan anak-anak yang tidak menggunakan private speech (Berk & Spuhl,
1995).
d. Strategi Pengajaran
Teori Vygotsky dianut oleh banyak pendidik dan telah berhasil dit-
erapkan di dalam pendidikan (Daniels, 2007; Holzman, 2009). Berikut
adalah beberapa cara di mana teori Vygotsky dapat digunakan di dalam
kelas:
1. Menilai ZPD anak;
2. Menggunakan zona perkembangan proksimal dalam mengajar;
3. Menggunakan kawan-kawan sebaya yang lebih terampil sebagai
guru;
4. Tempatkan instruksi di dalam konteks yang bermakna;
5. Mengubah ruang kelas dengan ide-ide Vygotsky.

3. Pemrosesan Informasi

13
Selama masa kanak-kanak awal, kemampuan anak dalam menang-
gapi stimuli bertambah; meskipun demikian anak cenderung untuk lebih
menanggapi ciri-ciri tugas yang menonjol dibandingkan yang relevan. Di
masa kanak-kanak awal juga terjadi kemajuan di dalam memori jangka-
pendek. Melalui bantuan isyarat dan tanda yang tepat, memori jangka-pan-
jang anak-anak dapat lebih akurat, meskipun anak-anak masih dapat tergir-
ing mengembangkan memori yang keliru. Anak-anak kecil biasanya
belum menggunakan strategi agar dapat mengingat, namun mereka dapat
belajar menggunakan strategi-strategi pemecahan masalah sederhana. The-
ory of mind merupakan kesadaran terhadap proses-proses mentalnya
sendiri dan proses-proses mental orang lain. Pada usia 2 hingga 3 tahun,
anak-anak mulai memahami kondisi mental yang mencakup persepsi,
keinginan dan emosi, dan pada usia 4 hingga 5 tahun anak-anak menyadari
bahwa manusia dapat memiliki keyakinan yang keliru. Apresiasi yang
lebih dalam terhadap pikiran, yang bukan hanya sekedar pemahaman ter-
hadap kondisi mental, dicapai setelah masa kanak-kanak awal.

4. Berbicara untuk berkomunikasi


- Anak 2,5 tahun : bicara makin lama makin relevan dengan ucapan orang
lain.
- Anak 3 tahun melakukan terobosan perhatian dalam berkomunikasi :
1. Anak berusaha mencari kejelasan dan membetulkan kesalahpahaman
2. Pengucapan dan tata bahasa mengalami kemajuan pesat.
3. Terjadi peningkatan penggunaan bahasa sebagai alat pengontrol.
- Anak usia 4 tahun : pengetahuan mengenai dasar-dasar konversasi.
1. Anak mampu mengalihkan percakapan sesuai dengan pengetahuan si
pendengar.
2. Arti harfiah asli lagi satu-satunya petunjuk untuk pengertian.
3. Usul-usul kerjasama adalah hal yang umum.
4. Perselisihan dapat diselesaikan dengan kata-kata.

5. Kreativitas
Kreativitas memegang peranan yang penting. Keberhasilan seseorang
banyak ditentukan oleh aspek itu karena menggunakan daya kreasi, ia dapat
menciptakan sesuatu yang unik lain daripada yang lain. Sesuatu dapat disebut
kreatif bila ia diluar kebiasaan, artinya berani mengatasi hambatan tradisi dengan
menggunakan pandangan-pandangan baru diluar kebiasaan kita. Gagasan kreatif
harus punya makna tahan pada waktu artinya gagasan yang betul-betul kreatif
walaupun awalnya tidak terlihat tapi kelamaan akan terbukti dengan  berjalan
waktu.

2.5. PERKEMBANGAN EMOSI

14
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan
saat  ketidakseimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus”, dalam arti bahwa
ia mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan
diarahkan.  Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu sebagai
berikut:

a. Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap


membahayakan. Pembiasaan, peniruan, dan ingatan tentang pengalaman
yang kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa
takut, seperti cerita-cerita,  Rasa takut terhadap sesuatu berlangsung
melalui   tahapan :
- Mula mula tidak takut, karena anak belum sanggup melihat kemungkinan
bahaya yang terhadap  dalam objek.
- Timbul rasa takut setelah mengenal adanya bahaya.
- Rasa takut bisa hilang kembali setelah mengetahui cara-cara menghindar
dari bahaya.
b. Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada
objeknya. Contoh perasaan cemas : anak takut berada di dalam kamar
yang gelap, takut hantu, dan sebagainya.
c. Marah, merupakan perasaan tidak senang, atau benci baik terhadap orang
lain, diri sendiri, atau objek tertentu, yang diwujudkan dalam bentuk
verbal (kata-kata kasar/ makian/ sumpah serapah ), atau nonverbal ( seperti
mencubit, memukul, menampar, menendang, dan merusak). Pada masa ini
rasa marah sering terjadi karena :
- Banyak stimulus yang menimbulkan rasa marah, dan
- Banyak anak yang menemukan bahwa marah merupakan cara yang baik
untuk mendapatkan perhatian atau memuaskan keinginannya.
d. Cemburu, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain yang dipandang
telah merebut kasih sayang dari seseorang yang telah mencurahkan kasih
sayang kepadanya. Perasaan cemburu ini di ikuti dengan ketegangan, yang
biasanya dapat diredakan dengan reaksi-reaksi :
- Agresif atau permusuhan terhadap saingan;
- Regresif, yaitu perilaku kekanak-kanakan, seperti ngompol, atau mengisap
jempol;
- Sikap tidak peduli;
- Menjauhkan diri dari saingan.

15
e. Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif,
nyaman, karena terpenuhi keinginannya.
f. Kasih sayang, yaitu perasaan senang untuk memberikan perhatian, atau
perlindungan terhadap orang lain, hewan atau benda. Kasih sayang anak
kepada orang tua atau saudaranya, amat dipengaruhi oleh iklim emosional
dalam keluarganya. Apabila orang tua dan saudaranya menaruh kasih
sayang kepada anak, maka dia pun akan menaruh kasih sayang kepada
mereka.
g. Phobi, yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut untuk
ditakutinya (takut yang abnormal) seperti takut ular, takut kecoa, dan takut
air.  Perasaan ini muncul akibat perlakuan orang tua yang suka menakut-
nakuti anak, sebagai cara orang tua untuk menghukum, atau menghentikan
perilaku anak yang tidak disenanginya.
h. Ingin tahu (curiosity), yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala
sesuatu atau objek-objek, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Perasaan ini ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak.
Seperti anak bertanya tentang : dari mana dia berasal, siapa Tuhan, dan di
mana Tuhan berada. Masa bertanya (masa haus nama ) ini dimulai pada
usia 3 tahun dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 6 tahun.
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu bagi keberhasilan anak belajar.
Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan emosi anak yang sehat, guru-guru
( di taman kanak-kanak ) seyogianya memberikan bimbingan kepada mereka, agar
mereka dapat mengembangkan hal-hal berikut.
- Kemampuan untuk mengenal, menerima, dan berbicara tentang perasaan-
perasaannya.
- Menyadari bahwa ada hubungan antara emosi dengan tingka laku sosial.
- Kemampuan untuk menyalurkan keinginannya tanpa mengganggu
perasaan orang lain.
- Kemampuan untuk peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

16
2.6. TUGAS DALAM PERKEMBANGAN PADA AWAL MASA KANAK-
KANAK
Terdapat tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal yang berbeda
dengan tugas perkembangan lainnya. Menurut Havighurst (dalam Rifai 1993),
mengemukakan beberapa tugas perkembangan masa kanak-kanak awal, yaitu:

1. Toilet training --- Hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air
kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial (baik waktu
maupun tempatnya). Toilet training yang berhasil dapat membentuk anak
yang berhati- hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh
kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training ini Havighurst
berpendapat : “Toilet training is the first moral training that child receives.
The stamp of the first moral training probably persist in the child’s later
character.” 
2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku
yang berbeda jenis kelamin satu dengan yang lain dan melalui latihan-
latihan mereka akan bertingkah laku seperti anak laki-laki atau anak
perempuan. Anak juga akan sadar dan tertarik soal-soal seks pada manusia
dan usaha kerja sama dengan adanya perbedaan kenyataan seksnya dan
seks yang lain. 
3. Belajar mencapai stabilitas fisiologis. Manusia pada waktu lahir, sangatlah
labil jika dibandingkan dengan fisiologis orang dewasa, anak akan cepat
sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin. Oleh karena itu anak
harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan-perubahan itu,
akan tetapi hal tersebut memerlukan waktu sekitar lima tahun.  
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan-
kenyataan yang bersifat sosial dan yang bersifat fisik. Pada waktu lahir
anak mengalami kehancuran-kehancuran dan ketidakkaruan dalam
dunianya. Lama-kelamaan anak akan belajar mengamati benda dan
membuat generalisasi serta mengarahkan pada satu nama, misalnya bulat,
binatang, manusia. 
5. Belajar untuk menghubungkan diri sendiri secara emosional dengan orang
lain, sanak saudara dan orang lain. Melalui gerak-gerik anak, anak
dinyatakan sedang belajar mencari pengalaman dari orang lain;interaksi
anak dengan orang lain menjadikannya  mampu meniru dan dapat
mengidentifikasikan diri terhadap orang lain sesuai dengan keinginannya. 
6. Belajar membedakan baik dan buruk yang berarti mengembangkan kata
hati (hati nurani). Belajar mengembangkan kata hati, berarti supaya anak
dapat hidup dalam masyarakat anak harus mengetahui apa yang benar dan
yang salah, teladan, hukuman dan ganjaran. Anak harus mengetahui jika

17
berbuat salah akan mendapat ganjaran atau hukuman dan jika berbuat baik
akan mendapat respon berupa pujian. Selain tugas-tugas perkembangan di
atas, Rifai (1993) menambahkan bahwa terdapat tugas perkembangan yang
bersifat biososial pada masa kanak- kanak awal meliputi:
1. Belajar sikap dasar terhadap tanggung jawab, kewajiban dan kenyataan. 
2. Belajar kesadaran akan otonomi (kemandirian).
Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak mempunyai
beberapa tugas perkembangan yaitu:

1. Belajar memakan makanan padat 


2. Belajar berjalan 
3. Belajar bebahasa/berbicara 
4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh 
5. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya  
6. Mempersiapkan diri untuk membaca 
7. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati
nurani
Selanjutnya ada beberapa tugas dalam belajar berbahasa pada awal masa kanak-
kanak, yaitu (Hurlock, 1993):

1. Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi


tertentu dan kombinasi bunyi, seperti uruf mati “z”, “w”, “d”, “s” dan “g”
dan kombinasi huruf mati “sy”, “ng”, “kh”. Mendengarkan radio dan
televisi dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata yang benar. 
2. Menambah kosakata. Kosakata anak-anak meningkat pesat ketika ia
belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Dalam
menambah kosa kata anak-anak muda belajar kata-kata umum seperti
“baik” dan “buruk”, “memberi” dan  “menerima” dan juga banyak kata-
kata dengan pengunaan khusus seperti bilangan dan nama-nama warna.  
3. Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata
sudah mulai disusun oleh anak usia dua tahun dan biasanya oleh anak usia
tiga tahun. Kalimat ini banyak yang tidak lengkap terutama terdiri dari
kata benda dan kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung.
Sesudah usia tiga tahun, anak membentuk kalimat yang terdiri dari enam
sampai delapan kata.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang
kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang
lain. Masa awal kanak-kanak berawal dari usia 2 tahun samai 6 tahun, masa ini
sekaligus merupakan masa pra sekolah, dimana anak pada umumnya masuk
kelompok bermain dan Taman kanak-kanak. Pada saat masa awal kanak-kanak ini
dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan senang
mencoba hal-hal baru.

3.2 Saran
Pada masa awal kanak-kanak merupakan saat belajar yang sangat optimum
untuk mencapai berbagai keterampilan, maka hendaknya para orang tua
membimbing dan megawasi anaknya dengan hatii-hati sehingga aspek – aspek
perkembangan individu yang meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa,
moral dan agama sang anak dapat tercapai dengan baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E., 1991. Psikologi perkembangan edisi kelima.


Jakarta:Erlangga

Santrock, J., 2001. Life-Span development. Jakarta:Erlangga

20

Anda mungkin juga menyukai