Kelompok 1 Perkembangan Masa Awal Anak
Kelompok 1 Perkembangan Masa Awal Anak
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan
bimbingan peserta didik dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa awal
kanak-kanak yang membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
4
kanak, pusat penitipan anak-anak dan kelompok bermain, semuanya
menekankan permainan yang memakai mainan. Akibatnya, baik sendiri
atau berkelompok, mainan merupakan unsur yang penting dari aktivitas
bermain mereka.
5
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan dan masa kanak-kanak.
2. Untuk mengetahui perkembangan fisik pada masa awal kanak-kanak.
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif pada masa awal kanak-kanak.
4. Untuk mengetahui perkembangan Emosi pada masa awal kanak-kanak.
5. Untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa awal kanak-kanak.
BAB II
6
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
2. Menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur (2003:128)
perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari
proses pematangan dari fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu
tertentu, menuju kedewasaan.
1. Masa awal kanak-kanak adalah masa awal mulai usia 2 tahun samai 6
tahun, masa ini sekaligus merupakan masa pra sekolah, dimana anak pada
umumnya masuk kelompok bermain dan Taman kanak-kanak, yang dalam
psikologi islam, fase ini disebut dengan fase al-thifl. (Hidayati : 2008)
2. Kanak-kanak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
(Muaris.H, 2006)
3. Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), kanak-kanak adalah
istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun)
.
7
Perubahan fisik yang secara nyata menandai masa kanak-kanak awal
adalah pertumbuhan di dalam hal tinggi dan berat tubuh. Secara tidak kentara
pada masa ini juga terjadi perubahan di dalam otak dan sistem saraf yang penting
bagi perkembangan kognisi dan bahasa anak-anak. Masa anak- anak awal
prasekolah berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, beberapa ciri
perkembangan pada masa ini adalah :
Perkembangan fisik
a. Tinggi
Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata- rata tiga inci. Pada usia enam
tahun tinggi anak rata-rata 46.8 inci
b. Berat
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata- rata tiga sampal lima pon, Pada
usia enam tahun berat anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir.
Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon.
c. Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh sangat berubah dan "penampilan bayi tidak tampak lagi.
Wajah tetap kecil tetapi dagu tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang
Gumpalan pada bagian-bagian tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh
cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata (tidak buncil), dada yang
lebih bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih persegi. Lengan dan kaki
lebih panjang dan lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
Postur Tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam awal kanak-
kanak. Ada yang posturnya gemuk lembek atau endomorfik ada yang kuat berotot
atau mesomorfik, dan ada lagi yang relatif kurus atau ektomorfik.
8
Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian- bagian tubuh mengikuti hukum
perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga
anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.
e. Lemak
f. Gigi
Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak, empat
gigi bayi yang terakhir geraham belakang-muncul. Selama setengah tahun terakhir
gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang mula-mula lepas adalah
gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi sari tengah. Bila masa awal kanak-
kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan
dan beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul.
Perkembangan otak
Perkembangan motorik
9
mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan kecermatan dan
kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi. Keterampilan dan koordinasi
gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannya dan keluwesannya.
Beberapa permainan dan alat bermain yang sederhana seperti kertas koran,
kubus-kubus, bola, balok titian, tongkat dapat digunakan untuk membantu
memperkembangakan aspek motorik ini. Beberapa keterampilan motorik yang
perlu dilatih dalam hal keluwesan, kecepatan dan ketepatannya antara lain ialah:
keterampilan koordinasi anggota gerak seperti tubuh untuk berjalan, berlari,
melompat, keterampilan tangan, jari-jemari dalam hal makan, mandi, berpakaian,
melempar, menangkap, merangkai dan lain-lain, keterampilan kaki misalnya
meniti, berjingkat, menari, menendang dan lain-lain. ( Gunarsa, 2008 : 11).
10
Mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi petunjuk
orang dewasa. Seperti berhenti, memulai, atau berputar yang lebih efektif
11
stage), tahapan ini berlangsung dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap ini,
anak-anak mulai merepresentasikan dunia dengan menggunakan kata-kata,
bayangan, dan gambar. Mereka membentuk konsep yang stabil dan mulai
bernalar. Pada saat yang bersamaan, dunia kognitif anak kecil didominasi
oleh egosentrisme dan keyakinan magis. Pemikiran praoperasional adalah
awal dari kemampuan melakukan rekonstruksi dalam pikiran terhadap hal-
hal yang telah dicapai dalam bentuk prilaku. Tahap ini dapat dibagi
kedalam dua sub-tahapan, yaitu:
a. Sub-tahap Fungsi Simbolik (symbolic function substage)
Sub-tahap ini merupakan subtahap pertama dalam pemikiran pra-
operasional. Sub-tahap ini terjadi pada anak antara usia 2 hingga 4
tahun. Dalam sub-tahap ini, anak kecil mendapat kemampuan untuk
membayangkan penampilan objek yang tidak hadir secara fisik. Ke-
mampuan ini secara cepat dapat memperluas dunia mental anak (Carl-
son & Zelazo, 2008). Meskipun di dalam sub-tahap ini anak-anak kecil
sudah membuat kemajuan yang berarti, pemikiran mereka masih ter-
batas; dua bentuk keterbatasan ini adalah egosentrisme dan animisme.
Egosentrisme (egocentrism) adalah ketidakmampuan membedakan an-
tara perspektifnya sendiri dengan perspektif orang lain. Sedangkan Ani-
misme (animism) merupakan keyakinan bahwa benda-benda mati
memiliki kualitas yang seolah-olah hidup dan mampu beraksi.
b. Sub-tahap Berpikir Intuitif (intuitive thought substage)
Sub-tahap ini merupakan subtahap kedua dari pemikiran praopera-
sional. Sub-tahap ini terjadi pada anak antara usia 4 hingga 7 tahun.
Pada sub-tahap ini, anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif
dan ingin mengetahui jawaban terhadap segala jenis pertanyaan.
2. Teori Vygotsky
Dalam teorinya, Vygotsky (1962) menekankan bahwa anak-anak
secara aktif membangun pengetahuan dan pemahamannya. Anak-anak
menyusun pemikiran dan pemahamannya terutama melalui interaksi
sosial. Perkembangan kognitif anak-anak tergantung pada perangkat yang
disediakan oleh lingkungan, dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks
kultural dimana mereka tinggal (Gredler, 1008; Holzman, 2009). Berikut
ini adalah gagasan-gagasan dasar mengenai teori Vygotsky.
a. Zona Perkembangan Proksimal
Keyakinan Vygotsky mengenai pentingnya pengaruh-pengaruh
sosial khususnya instruksi dalam perkembangan kognitif anak-anak tercer-
min di dalam konsepnya yaitu zona perkembangan proksimal. Zona
perkembangan proksimal (Zone of proximal development/ZPD) adalah is-
12
tilah Vygotsky untuk rentang tugas-tugas yang terlalu sulit bagi anak un-
tuk dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan dan ban-
tuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.
b. Scaffolding
Scaffolding berarti mengubah level dukungan. Sepanjang sesi pen-
gajaran, seseorang yang lebih terampil (guru atau kawan yang lebih
pandai) dapat menyesuaikan besarnya bimbingan yang diberikan, dengan
prestasi anak (Daniels, 2007).
c. Bahasa dan Pemikiran
Penggunaan dialog sebagai alat scaffolding merupakan salah satu
contoh penting peran bahasa di dalam perkembangan anak. Menurut Vy-
gotsky, tujuan dari percakapan yang dilakukan anak-anak sebetulnya tidak
hanya untuk melakukan komunikasi sosial namun juga untuk membantu
mereka dalam menyelesaikan tugas. Di samping itu, Vygotsky (1962)
berkeyakinan bahwa anak-anak kecil menggunakan bahasa untuk meren-
canakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Penggunaan ba-
hasa untuk meregulasi-diri ini disebut private speech. Dalam pandangan
Piaget, private speech merupakan sesuatu yang bersifat egosentris dan
tidak matang, namun bagi Vygotsky private speech merupakan sarana
berpikir yang penting di masa kanak-kanak awal (John-Steiner, 2007).
Para peneliti pun telah menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan
private speech menjadi lebih perhatian dan meningkat prestasinya diband-
ingkan anak-anak yang tidak menggunakan private speech (Berk & Spuhl,
1995).
d. Strategi Pengajaran
Teori Vygotsky dianut oleh banyak pendidik dan telah berhasil dit-
erapkan di dalam pendidikan (Daniels, 2007; Holzman, 2009). Berikut
adalah beberapa cara di mana teori Vygotsky dapat digunakan di dalam
kelas:
1. Menilai ZPD anak;
2. Menggunakan zona perkembangan proksimal dalam mengajar;
3. Menggunakan kawan-kawan sebaya yang lebih terampil sebagai
guru;
4. Tempatkan instruksi di dalam konteks yang bermakna;
5. Mengubah ruang kelas dengan ide-ide Vygotsky.
3. Pemrosesan Informasi
13
Selama masa kanak-kanak awal, kemampuan anak dalam menang-
gapi stimuli bertambah; meskipun demikian anak cenderung untuk lebih
menanggapi ciri-ciri tugas yang menonjol dibandingkan yang relevan. Di
masa kanak-kanak awal juga terjadi kemajuan di dalam memori jangka-
pendek. Melalui bantuan isyarat dan tanda yang tepat, memori jangka-pan-
jang anak-anak dapat lebih akurat, meskipun anak-anak masih dapat tergir-
ing mengembangkan memori yang keliru. Anak-anak kecil biasanya
belum menggunakan strategi agar dapat mengingat, namun mereka dapat
belajar menggunakan strategi-strategi pemecahan masalah sederhana. The-
ory of mind merupakan kesadaran terhadap proses-proses mentalnya
sendiri dan proses-proses mental orang lain. Pada usia 2 hingga 3 tahun,
anak-anak mulai memahami kondisi mental yang mencakup persepsi,
keinginan dan emosi, dan pada usia 4 hingga 5 tahun anak-anak menyadari
bahwa manusia dapat memiliki keyakinan yang keliru. Apresiasi yang
lebih dalam terhadap pikiran, yang bukan hanya sekedar pemahaman ter-
hadap kondisi mental, dicapai setelah masa kanak-kanak awal.
5. Kreativitas
Kreativitas memegang peranan yang penting. Keberhasilan seseorang
banyak ditentukan oleh aspek itu karena menggunakan daya kreasi, ia dapat
menciptakan sesuatu yang unik lain daripada yang lain. Sesuatu dapat disebut
kreatif bila ia diluar kebiasaan, artinya berani mengatasi hambatan tradisi dengan
menggunakan pandangan-pandangan baru diluar kebiasaan kita. Gagasan kreatif
harus punya makna tahan pada waktu artinya gagasan yang betul-betul kreatif
walaupun awalnya tidak terlihat tapi kelamaan akan terbukti dengan berjalan
waktu.
14
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan
saat ketidakseimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus”, dalam arti bahwa
ia mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan
diarahkan. Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu sebagai
berikut:
15
e. Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif,
nyaman, karena terpenuhi keinginannya.
f. Kasih sayang, yaitu perasaan senang untuk memberikan perhatian, atau
perlindungan terhadap orang lain, hewan atau benda. Kasih sayang anak
kepada orang tua atau saudaranya, amat dipengaruhi oleh iklim emosional
dalam keluarganya. Apabila orang tua dan saudaranya menaruh kasih
sayang kepada anak, maka dia pun akan menaruh kasih sayang kepada
mereka.
g. Phobi, yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut untuk
ditakutinya (takut yang abnormal) seperti takut ular, takut kecoa, dan takut
air. Perasaan ini muncul akibat perlakuan orang tua yang suka menakut-
nakuti anak, sebagai cara orang tua untuk menghukum, atau menghentikan
perilaku anak yang tidak disenanginya.
h. Ingin tahu (curiosity), yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala
sesuatu atau objek-objek, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Perasaan ini ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak.
Seperti anak bertanya tentang : dari mana dia berasal, siapa Tuhan, dan di
mana Tuhan berada. Masa bertanya (masa haus nama ) ini dimulai pada
usia 3 tahun dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 6 tahun.
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu bagi keberhasilan anak belajar.
Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan emosi anak yang sehat, guru-guru
( di taman kanak-kanak ) seyogianya memberikan bimbingan kepada mereka, agar
mereka dapat mengembangkan hal-hal berikut.
- Kemampuan untuk mengenal, menerima, dan berbicara tentang perasaan-
perasaannya.
- Menyadari bahwa ada hubungan antara emosi dengan tingka laku sosial.
- Kemampuan untuk menyalurkan keinginannya tanpa mengganggu
perasaan orang lain.
- Kemampuan untuk peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
16
2.6. TUGAS DALAM PERKEMBANGAN PADA AWAL MASA KANAK-
KANAK
Terdapat tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal yang berbeda
dengan tugas perkembangan lainnya. Menurut Havighurst (dalam Rifai 1993),
mengemukakan beberapa tugas perkembangan masa kanak-kanak awal, yaitu:
1. Toilet training --- Hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air
kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial (baik waktu
maupun tempatnya). Toilet training yang berhasil dapat membentuk anak
yang berhati- hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh
kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training ini Havighurst
berpendapat : “Toilet training is the first moral training that child receives.
The stamp of the first moral training probably persist in the child’s later
character.”
2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku
yang berbeda jenis kelamin satu dengan yang lain dan melalui latihan-
latihan mereka akan bertingkah laku seperti anak laki-laki atau anak
perempuan. Anak juga akan sadar dan tertarik soal-soal seks pada manusia
dan usaha kerja sama dengan adanya perbedaan kenyataan seksnya dan
seks yang lain.
3. Belajar mencapai stabilitas fisiologis. Manusia pada waktu lahir, sangatlah
labil jika dibandingkan dengan fisiologis orang dewasa, anak akan cepat
sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin. Oleh karena itu anak
harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan-perubahan itu,
akan tetapi hal tersebut memerlukan waktu sekitar lima tahun.
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan-
kenyataan yang bersifat sosial dan yang bersifat fisik. Pada waktu lahir
anak mengalami kehancuran-kehancuran dan ketidakkaruan dalam
dunianya. Lama-kelamaan anak akan belajar mengamati benda dan
membuat generalisasi serta mengarahkan pada satu nama, misalnya bulat,
binatang, manusia.
5. Belajar untuk menghubungkan diri sendiri secara emosional dengan orang
lain, sanak saudara dan orang lain. Melalui gerak-gerik anak, anak
dinyatakan sedang belajar mencari pengalaman dari orang lain;interaksi
anak dengan orang lain menjadikannya mampu meniru dan dapat
mengidentifikasikan diri terhadap orang lain sesuai dengan keinginannya.
6. Belajar membedakan baik dan buruk yang berarti mengembangkan kata
hati (hati nurani). Belajar mengembangkan kata hati, berarti supaya anak
dapat hidup dalam masyarakat anak harus mengetahui apa yang benar dan
yang salah, teladan, hukuman dan ganjaran. Anak harus mengetahui jika
17
berbuat salah akan mendapat ganjaran atau hukuman dan jika berbuat baik
akan mendapat respon berupa pujian. Selain tugas-tugas perkembangan di
atas, Rifai (1993) menambahkan bahwa terdapat tugas perkembangan yang
bersifat biososial pada masa kanak- kanak awal meliputi:
1. Belajar sikap dasar terhadap tanggung jawab, kewajiban dan kenyataan.
2. Belajar kesadaran akan otonomi (kemandirian).
Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak mempunyai
beberapa tugas perkembangan yaitu:
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang
kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang
lain. Masa awal kanak-kanak berawal dari usia 2 tahun samai 6 tahun, masa ini
sekaligus merupakan masa pra sekolah, dimana anak pada umumnya masuk
kelompok bermain dan Taman kanak-kanak. Pada saat masa awal kanak-kanak ini
dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan senang
mencoba hal-hal baru.
3.2 Saran
Pada masa awal kanak-kanak merupakan saat belajar yang sangat optimum
untuk mencapai berbagai keterampilan, maka hendaknya para orang tua
membimbing dan megawasi anaknya dengan hatii-hati sehingga aspek – aspek
perkembangan individu yang meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa,
moral dan agama sang anak dapat tercapai dengan baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20