Khomsatun Nadzifah BAB II
Khomsatun Nadzifah BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan
aterm.
a. Ovulasi
01
b. Spermatozoa.
seperti kecebong yang terdiri dari kepala, leher dan ekor (Manuaba,
2010; h. 76).
c. Konsepsi.
h. 76).
zona pelusida.
ampula tuba.
2009; h. 143).
e. Pembentukan plasenta
yang tumbuh tidak rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell
fungsi yaitu pertukaran gas yan terpenting ialah transfer oksigen dan
1. Uterus.
2. Vagina
3. Ovarium
4. Payudara
5. Sirkulasi darah
lain:
sirkulais retroplasenter.
meningkat.
6. Plasenta
dari ibu dalam bentuk O₂, asam amino, vitamin, minersl, dsn zat
pusat yang berisi dengan 2 arteri dan satu vena, vena berisi darah
aterm arus darah pada tali pusat berkisar 350 ml/ menit. Pada
1. Korionik gonadotropin
dikombinasikan.
mempunyai fungsi:
ASI
janin.
2) Bersama estrogen
4) Menghambat pengeluaran LH
kietujuh pascafertisiasi).
berlebihan.
pingsan
a) Rahim membesar
Chadwick
c) Adanya DJJ
1. Trimester I dan II
c) Pemeriksaan USG
2. Trimester III
d) Pemeriksaan USG
e) Imunisasi tetanus II
g) Rencana pengobatan
kunjungan ulang:
b. Perencanaan persalinan.
pengobatannya.
pengobatannya.
a. Abortus
1. Pengertian
janin mampu.
kehamilan.
2. Jenis Abortus
a) Abortus Iminen
b) Abortus Insipiens
c) Abortus Inkomplit
d) Abortus komplitus
setelah abortus.
f) Missed abortus
g) Abortus febrilis
h) Kehamilan ektopik
rongga uterus.
i) Molahidatidosa
b. Hiperemesis gravidarum
1. Perdarahan pervaginam.
1.1 Batasan
a. Plasenta previa.
1. Pengertian
b. Solution plasenta
waktunya.
2. Masa persalinan.
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelhiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
kolikasi baik ibu maupun janin (Wahyu, Icemi Sukarni. 2013; h. 187).
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa
perslinan:
serviks).
pembukaan serviks
a. Tenaga mengejan:
2. Passage/panggul
1. Dua os coxae:
a) Os ischium
b) Os pubis
c) Os sacrum
d) Os iliium
2. Os cossygis
1. PAP
2. Cavum pelvis
5 cm
15 cm
lateral
3. PBP
1. Persalinan kala I
a. Pengertian
pembukaan lengkap (10 cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, fase
perubahan psikologi:
1) Rasa takut
2) Stress
3) Ketidaknyamanan
4) Cemas
5) Marah-marah dll.
2013; h. 187).
2) Nutrisi
3) Kebutuhan privasi
1) Partus lama
2) Gawat janin
3) Rupture uteri
2013; h. 187).
larutan D %.
rujuk
rujuk.
d. Kemajuan persalinan.
2. Persalinan kala II
1) Sistem cardiovaskuler
meningkat
berkontraksi
2) Respirasi
3) Pengaturan suhu
kenaikan suhu
b) Keseimbangan cairan
4) Urinaria
a) Perubahan
h. 187).
kontraksi
c. Perineum menonjol
3. Tahap persalinan.
bahwa :
frankenhauser.
biparietal.
2. Memakai APD
pendek- pendek.
24. Menyelimuti bayi dan ibu dengan kain hangat dan memasang
a. Pengertian
perslinan kala III dimulai dari segera setelah bayi lahir sampai
b. Menyuntikan oksitoxyn
c. Melakukan PTT
d. Masase fundus.
terjadinya perdarahan.
3. Masa nifas
semula.
yang baru.
perawatan payudara.
a. Uterus
c. Ovarium
estrogen.
a. Involusi uterus.
1. Iskemia miometrium
2. Atrofi jaringan
3. Autolysis
4. Efek oksitosin
c. Perubahan ligamen
e. Lochia
h. 89).
Jenis-jenis lochea:
2. Sering menangis
menyenangkan
sesuatu
d. Identifikasi diagnosis
yang efektif
yaitu:
a. Pengertian
a. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
b. Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42
4. Identifikasi.
5. Pencegahan infeksi.
10. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia
lengket.
1. Konveksi
2. Konduksi
3. Radiasi
4. Evaporasi
lahir:
0 1 2
Appearance (warna kulit) Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
ekstermitas biru kemerah-merahan
Pulse rate (frekuensi nadi) Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
Grimace (reaksi rangsang) Tidak ada Sedikit gerakan Batuk/bersin
Activity (tonus otot) Tidak ada Ekstermitas dalam Gerakan aktif.
sedikit fleksi
Respiration (pernafasan) Tidak ada Lemah/ tidak teratur Baik/menangis
Sumber : (Jeny J.S Sondakh. 2009; h. 158)
g. Member vitamin K
perdarahan tersebut semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan
h. Salep mata
6. Masa antara KB
reprouksi wanita akan bekerja seperti semula kembali. Oleh karena itu
1. Alat kontrasepsi
c. KB metode sederhana
1. Metode alamiah.
a. Metode kalender.
1. Definisi
2. Keuntungan
a. Keuntungan kontraseptip
kehamilan.
metodenya.
4. Murah.
b. Keuntungan non-kontraseptip
reproduksi
sangat besar.
diantara pasangan.
perencanaan keluarga.
c. Efektifitas
penggunaan.
d. Instruksi
1. Definisi
hubungan seks.
meningkatkan kehamilan.
a. Membutuhkan motivasi
1. Definisi
2. Efektifitas
MOB ini adalah 0,4 – 39, 7 per 100 wanita per tahun.
menyentuh tubuhnya.
tubuh.
memungkinkan kehamilan.
a. Membutuhkan komitmen.
metode.
a. Definisi.
b. Efektifitas.
c. Keuntungan
1. Segera efektifan
6. Tanpa bahaya.
d. Kerugian
3. coitus interuptus.
a. Definisi
terjadinya ejakulasi.
b. Efektifitas
lainnya.
d. Kerugian
d. KB metode efektif
1. Pengertian
2. Cara kerja
a. Menekan ovulasi
b. Mencegah implantasi
3. Efektifitas
ditembus spermatozoa.
konsepsi dihambat.
2010; h. 601).
1. Keuntungan
2. Kerugian
b) Terjadi amenore
KB.
2006; h. MK-39).
Observasi petugas
Instruksi petugas pelayanan.
pelayanan
3. Apakah pucat
atau sianosis?
4. Apakah sesak
napas?
5. Apakah bagian 6. Pertanyaan 5-6
putih mata Jika salah satu jawaban dari
berwarna pertanyaan ini YA, mungkin indikasi
kuning? adanya penyakit hati. Rujuk ke
spesialis. Bantu calon peserta
memilih metode kontrasepsi
nonhormonal.
7. Apakah ada
pembengkakan
hati?
2010; h. 602).
lengan atas.
1. Keuntungan
e. Biaya murah
2. Kerugian.
e. Metode KB darurat
nonformal.
f. Metode hormonal
mifepristone.
konsepsi.
yang paling efektif, murah, aman dan mempunyai nili demografi yang
i. KB program postpartum
suntik/susuk).
Pertanyaan Ya Tidak
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih.
2. Menyusui dan tidak kurang dari 6 minggu pasca
salin.
3. Perdarahan/perdarahan bercak antara haid setelah
senggama
4. Ikterus pada kulit atau sclera mata
5. Nyeri kepala hebat atau gangguan visual
6. Nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau
tungkai bengkak (oedema)
7. Tekanan darah diatas 160 mmHg (sistolik) atau 90
mmHg (diastolic)
8. Massa atau benjolan pada payudara
9. Sedang minum obat-obatan epilepsy
Sumber : Sri Handayani. 2010;h. 37
a. Tubektomi
b. Vasektomi.
diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan ini bisa
lengkap yaitu:
a. Riwayat kesehatan
studi
data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengajukan komplikasi yang
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Shinta
hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien, atau dari
setiap masalah yang akan berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
Langkah 7. Evaluasi
O (objektif) : yaitu apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu
melakukan pemeriksaan
subjektif/objektif tersebut
pengevaluasian tersebut.
S (data subjektif)
158).
O (obyektif)
melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
A (assesment)
dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Shinta Siswoyo,
2010; h. 159).
P (palnning)
yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan
C. LANDASAN HUKUM
dan KB. Kemudian terdapat pada pasal 10, yaitu bidan memberikan
dimana diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa
nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan. Bidan juga harus
yaitu, pelayanan konseling pada masa pra hamil, pelanyanan ANC pada
kehamilan normal, pelayanan ibu nifas normal, pelayanan ibu menyusui dan
pelayanan konseling pada masa nifas antara dua kehamilan. Bidan dalam
untuk: episiotomi, penjahitan luka jahit lahir tingkat I dan II, penanganan
ibu hamil, pemberian vit A dosis tinggi pada ibu nifas, pemberian uterotonikan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b di berikan pada bayi baru lahir,
bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.Bidan dalam memberikan pelayanan
bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali
bayi, anak balita dan anak pra sekolah, Pemberian konseling dan
bukan kewenangan atau tidak dapat ditangani dengan tepat waktu, meminta