Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Open Journal Unimal (e-Jurnal Universitas Malikussaleh)

Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan

PENDEKATAN KUALITATIF DALAM


PENELITIAN KESEHATAN

Rahmi Surayya*
Medical Education Unit Fakultas Kedokteran
Universitas Malikussaleh Lhokseumawe-Aceh, 24352, Indonesia
*Corresponding Author: rahmisurayya@gmail.com

Abstrak
Penelitian kualitatif relatif masih baru di Indonesia. Hal ini terlihat dari sebagian
besar penelitian di Indonesia yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam
hal ini, masih terdapat kesimpangsiuran pemahaman tentang penelitian kualitatif.
Tulisan ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih untuk mengenal penelitian
kualitatif lebih lanjut sehingga dapat diterapkan dalam bidang kesehatan secara
luas.
Kata Kunci: penelitian kualitatif; penelitian kuantitatif; perbedaan penelitian kualitatif dan
kuantitatif.

QUALITATIVE APPROACH IN HEALTH RESEARCH

Abstract
Qualitative approach is relatively new in Indonesia. Most of research in Indonesia
using a quantitative approach. One of the reason assumed is there are
multi-interpretation of qualitative approach that can be confusing. This paper is
expected to be an introduction of qualitative approach so that it can be applied in
health field widely.
Keywords: qualitative research; qualitative approachl; differences of quantitative and
qualitative approach.

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh 75


Rahmi Surayya

Pendahuluan antar manusia.1


Penelitian yang melibatkan manusia, Masalah psikologis, kesehatan,
atau hal yang bekaitan dengan manusia, hukum, dan kemasyarakatan banyak yang
sebagai objeknya sering dilakukan dalam tidak dapat dikuantitatifkan, namun dapat
bentuk penelitian kuantitatif. Hal ini dijangkau dengan kemampuan berpikir
beranjak dari pandangan bahwa penelitian analitik, kritis, dan kreatif, dan berfikir
kualitatif mampu memberikan hasil yang secara fundamental yang luas dan
relative pasti, karena dapat memberikan mendalam. Beberapa masalah tersebut lebih
bilangan-bilangan yang menggambarkan sesuai bila diteliti dengan menggunakan
ukuran tertentu tentang objek penelitian. Di pendekatan kualitatif.1
sisi lain, perlu diingat bahwa manusia Dikutip dari Andreas, Bogdan dan
sebagai objek penelitian memiliki unsur Taylor (1975) menyatakan metode
fisik dan unsur psikis. Unsur psikis bersifat penelitian kualitatif sebagai prosedur
abstrak, nisbi, tidak terikat pada hukum penelitian yang menghasilkan data
yang berlaku pada benda-benda dan deskriptif berupa kata tertulis atau lisan
peristiwa alam. Unsur psikis tersebut dari orang-orang atau perilaku yang dapat
sangat bervariasi, yang mengakibatkan diamati.1 Penelitian kualitatif mulai
manusia sebagai objek penelitian sifatnya berkembang pesat setelah Frederick Le Play
sangat heterogen. Hal ini membuat meneliti tentang kemiskinan dan
sebagian peneliti berpendapat bahwa ada pemukiman kumuh di Chichago.
unsur manusia yang tidak dapat Penelitiannya menjadi titik awal
dikuantitatifkan. Gejala psikologis dalam perkembangan penelitian kualitatif.
hubungan manusia dengan manusia, Perkembangannya menjadi semakin pesat
dengan lingkungan sekitar, dengan Tuhan, setelah Patton, Glaser Strauss dan Corbin
bahkan dengan dirinya sendiri serta akibat pada tahun 1990 menggunakan pendekatan
dan hasilnya, dianggap tidak sesuai bila kualitatif dalam bidang kedokteran, yang
ditransformasikan menjadi bilangan yang selanjutnya dikuti pada bidang sosial
sifatnya kuantitatif. Sebaliknya, unsur kemasyarakatan.2
tersebut lebih sesuai bila ditelaah secara Meskipun berkembang sangat pesat,
kualitatif.1 penelitian kualitatif masih relatif baru di
Sebagai contoh, seperti yang dikutip Indonesia. Hal ini terlihat dari sebagian
dari Andreas; penelitian tentang besar penelitian di Indonesia menggunakan
penghasilan penduduk. Dari 10 orang pendekatan kuantitatif.2 Pemahaman
sampel: 2 orang diantaranya tentang metode penelitian kualitatif masih
berpenghasilan Rp.120.000,-/tahun; 5 orang sangat beragam, seperti sukar, atau malah
berpenghasilan Rp.144.000,-/tahun; 1 orang “gampangan”. Terkadang, metode
bepenghasilan Rp.150.000,-/tahun; dan 2 penelitian kualitatif dianggap inferior
orang yang berpenghasilan dibandingkan metode lainnya.3
Rp.12.000.000,-/tahun. Dari data tersebut
Metode Penelitian
penghasilan perkapita pertahun adalah Rp.
2.511.000,- sedangkan pada kenyataannya Tulisan ini merupakan penelitian
sebagian besar penduduk berpenghasilan pustaka tentang hal-hal penting terkait
rendah. Dari contoh tersebut dapat dengan penelitian kualitatif. Kajian ini
diketahui bahwa penelitian kuantitatif tidak beranjak dari fakta bahwa penelitian
sepenuhnya mampu memecahkan kualitatif masih relatif baru di Indonesia,
permasalahan terutama masalah hubungan sehingga pemahaman tentang penelitian
kualitatif masih menjadi tantangan bagi

76 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh


Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan

perkembangan penelitian di Indonesia. dengan cara menetapkan konsep, variable,


Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana dan hipotesis penelitian.3,4
pemahaman metode kualitatif yang Menurut Strauss & Corbin (2003)
digunakan dalam penelitian ilmiah? Untuk penelitian kualitatif merupakan penelitian
menjawab pertanyaaan tersebut, penulis yang temuannya tidak diperoleh melalui
melakukan telaah pustaka yang dituangkan prosedur statistik atau bentuk hitungan
dalam beberapa sub bahasan. lainnya. Namun demikian, data-data
tersebut memungkinkan untuk dianalisis
Penelitian Kualitatif melalui suatu penghitungan. Penelitian ini
1. Perbedaan metode kuantitatif dan didasari oleh paradigma naturalistic
kualitatif interpretative, perspektif post-positivistik,
Metode kuantitatif dan kualitatif dan teori post-modernisme yang berusaha
berkembang dari akar filosofis dan teori mengkonstruksi realitas dan memahami
social pada sekitar abad ke-20. Kedua maknanya dengan memperhatikan proses,
metode tersebut memiliki paradigma peristiwa, dan otentisitas. Subjek yang
teoritik dan gaya penelitian yang berbeda. terlibat relative sedikit dibandingkan
Masing-masing metode memiliki kekuatan, dengan penelitian kuantitatif. Analisis yang
keterbatasan, topic dan isu penelitian digunakan umumnya adalah analisis
tersendiri, serta menggunakan cara tematik. Dalam penelitian ini, kehadiran
pandang berbeda untuk melihat realita nilai peneliti bersifat eksplisit pada situasi
yang ada.3 tertentu karena mereka menjalin interaksi
Metode kuantitatif berkembang dari secara intens dengan realitas yang
paradigm tradisional, positivistic, ditelitinya.5
eksperimental atau empiricist. Penelitian Penelitian kualitatif umumnya
kuantitatif biasanya mengukur fakta menggunakan bahasa yang informal dan
objektif melalui konsep yang diturunkan personal seperti pemahaman
pada variable yang dijabarkan pada (understanding), temuan (discover), dan nilai
indikator dengan memperhatikan aspek (meaning). Secara metodologis, penelitian
reliabilitas. Penelitian ini dapat ditampilkan ini menggunakan logika induktif melalui
dalam bentuk data statistic karena bersifat kategorisasi data yang didapatkan selama
bebas nilai dan konteks, serta mempunyai penelitian berlangsung. sehingga
banyak subjek atau kasus untuk diteliti. menghasilkan pola atau teori yang mampu
Peneliti kuantitatif memandang realitas menjelaskan fenomena yang terjadi.3
sebagai objektif sehingga mereka Ringkasan perbedaan penelitian kuantitatif
umumnya menjaga jarak dan terpisah dari dan kualitatif terlihat pada Tabel 1.
subjek atau realitas yang ditelitinya.3
Secara retoris, penelitian ini umumnya Tabel 1. Perbedaaan penelitian kuantitatif
disampaikan dengan menggunakan bahasa dan kualitatif
yang bersifat formal dan impersonal Kualitatif Kuantitatif
melalui angka atau data-data statistic. Realitas bersifat
Terminology seperti “hubungan” Realitas bersifat
subjektif dan ganda
(relationship) dan “perbandingan” objektif dan
seperti yang terlihat
(comparison) sering digunakan untuk singular, terpisah
oleh partisipan
menggambarkan penelitian kuantitatif. dari peneliti
dalam studi
Secara metodologis, penelitian ini Peneliti Peneliti berinteraksi
menggunakan desain yang bersifat statis independent dari intens dengan yang

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh 77


Rahmi Surayya

yang diteliti diteliti melalui wawancara mendalam pada


Nilai muncul dalam partisipan yang terlibat fenomena tersebut.
Bebas nilai
penelitian Informasi yang didapat dari partisipan
Penggunan bahasa: Penggunan bahasa: akan dikaji oleh peneliti sehingga
 Formal  informal menghasilkan pernyataan yang mewakili
 Berdasarkan  mengembangkan reaksi atau persepsi partisipan terhadap
definisi hal-hal baru fenomena. Pernyataan tersebut selanjutnya
 Impersonal  personal dapat kelompokkan menjadi tema-tema
 Menggunaka  Menggunakan tertentu yang akan menjelaskan sebuah
n bahasa bahasa kualitatif fenomena.7 Contoh penelitian ini misalnya
kuantitatif pengalaman pemberian ASI eksklusif oleh
Proses penelitian: Proses penelitian: ibu yang bekerja.
 Proses  Proses induktif Etnografi merupakan penelitian
deduktif  Faktor-faktor deskriptif mengenai kultural dan
 Sebab akibat terbentuk secara masyarakat. Parameter yang digunakan
pada penelitian jenis ini adalah sesuatu
 Desain statis; simultan
yang bersifat umum, seperti: geografi
kategori  Desain
(negara, provinsi, dataran tinggi), agama,
dibatasi berkembang;
dan pengalaman. Di bidang kesehatan,
sebelum kategori
pendekatan etnografi dapat digunakan
penelitian diidentifikasi
karena parameter kultural (geografi,
dilakukan saat penelitian
agama, dan pengalaman) dapat
 Bebas konteks dilakukan
mempengaruhi respon populasi terhadap
 Generalisasi  terikat konteks
masalah kesehatan.8
mengarah  pola dan teori
Studi kasus merupakan penelitian
pada prediksi, dibenuk untuk
mendalam dan spesifik tentang sebuah
eksplanasi, pemahaman
kasus. Studi kasus sangat umum
dan
digunakan dalam bidang kesehatan,
pemahaman
hukum, bisnis, dan ilmu social.7 Dalam
bidang kesehatan, kasus dapat berupa
Sumber: Creswell (2009), dengan
penyakit, program, maupun individu
ubahan oleh penulis
(pasien, pengelola kesehatan, pengambil
2. Desain penelitian kualitatif kebijakan).
Penelitian grounded theory focus untuk
Desain penelitian kualitatif antara lain:
mendapatkan teori-teori baru. Teori
fenomenologi, etnografi, studi kasus,
tersebut diyakini tersirat dalam data yang
grounded theory dan narrative research.6,7
berasal dari partisipan yang mengalami
Fenomenologi adalah studi tentang
suatu peristiwa, proses, atau fenomena.
fenomena. Ini menjelaskan sesuatu yang
Teori tersebut tidak muncul sebelum
ada sebagai bagian dari dunia di mana kita
penelitian dimulai, melainkan teori itu
hidup. Fenomena bisa berupa kejadian,
dibangun secara induktif selama proses
situasi, pengalaman atau konsep.8
penelitian berlangsung.7
Penelitian fenomenologi biasanya
Narrative research merupakan
melakukan investigasi terhadap reaksi atau
penelitian tentang pengalaman hidup
persepsi masyarakat terhadap fenomena
seseorang yang diceritakan kepada peneliti
tertentu. Peneliti berusaha menemukan
atau pun yang ditemukan dalam dokumen.
sesuatu yang khas dari sebuah fenomena

78 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh


Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan

Bentuk penelitian ini umum ditemukan Tabel 2. Ringkasan metode


dalam biografi dan autobiografi.7 observasi untuk memperoleh data
penelitian
3. Pengambilan data dalam Penelitian Peranan peneliti sebagai pengamat
Kualitatif (observer)
Metode pengambilan data Pengamat Pengamat Pengamat
Beberapa metode yang sering sebagai sebagai sebagai
digunakan untuk memperoleh data partisipan partisipan pihak luar
penelitian kualitatif antara lain: telaah penuh parsial (hanya
dokumen, observasi, Focus Group Discussion mengamati)
(FGD), dan wawancara mendalam (indepth Pengamat dalam pandangan partisipan
interview).3,9,10 Dokumen berasal dari bahasa lain
latin yaitu docere, yang Partisipan
berati mengajar. Selain itu, dokumen juga mengetahui
Partisipan
berarti sumber tertulis bagi informasi bahwa
Beberapa tidak
sejarah sebagai ganti kesaksian lisan, mereka
pertisipan mengetah
artefak, lukisan dan petilasan arkeologis, sedang
mengetahui ui bahwa
surat resmi atau surat negara; seperti surat diamati dan
observer mereka
perjanjian, undang-undang, hibah, dan mengetahui
sedang
konsesi. Dalam pengertian yang luas, yang
diamati
dokumen adalah setiap proses pembuktian menjadi
yang didasarkan atas jenis sumber apapun, observer
baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambar, Tujuan pengamatan
dan karya-karya monumental yang semua Tujuan Tujuan Tidak
Tujuan
itu memberikan informasi bagi proses pengamat pengamat ada
pengamat
penelitian.11 an an hanya penjelas
an yang
Beberapa keuntungan menggunakan diberitahu diberitahu an apa
“salah”
metode telah dokumen dalam penelitian kan kan pun
diberikan
kualitatif: 1) Bahan dokumenter itu telah kepada kepada kepada
kepada
tersedia dan siap digunakan; 2) ekonomis, semua sebagian partisip
partisipan
karena penggunaan dokumen biasanya partisipan partisipan an
tidak memerlukan biaya; 3) menyimpan Durasi pengamatan
banyak materi untuk dianalisis; 4) dapat Pengamatan
memberikan latar belakang yang lebih luas berulang (multiple
Pengamatan tunggal
mengenai pokok penelitian; 5) dapat observation)
dalam waktu terbatas
dijadikan bahan triangulasi untuk selama beberapa
(misalnya selama 30
mengecek kesesuaian data; dan 6) sebagai waktu (misalnya
menit)
bahan utama dalam penelitian historis.13 bulanan atau
Dalam penelitian kualitatif, telaah bahkan tahunan)
dokumen sering digunakan bersamaan Focus pengamatan
dengan metode obsevasi dan wawancara.10 Focus luas:
Observasi dilakukan untuk Focus sempit: hanya mengamati
memperoleh data perilaku dalam konteks mengamati elemen keseluruhan
alamiah; sebagaimana adanya dan tanpa atau karakteristik aktivitas dan
manipulasi.7 Ringkasan tentang metode tunggal karakteristik yang
observasi untuk mendapatkan data ada
kualitatif tercantum dalam Tabel 2. Sumber: Fraenkel (2012)

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh 79


Rahmi Surayya

FGD merupakan salah satu teknik dilakukan oleh seorang pewawancara


pengumpulan data kualitatif berupa dengan mewawancarai satu orang secara
diskusi kelompok yang didesain untuk tatap muka.9,16
memperoleh informasi tentang keinginan,
kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan Pemilihan narasumber
dan pengalaman peserta tentang suatu Untuk mendapatkan data, penelitian
topik.13 Dalam pelaksanaannya, diskusi kualitatif menggunakan metode purposive
kelompok ini biasanya dipandu oleh sampling.9,14 Peneliti melakukan pemilihan
moderator yang terlatih dan dibantu oleh narasumber berdasarkan tujuan penelitian
notulen yang mencatat detail pelaksanaan dan narasumber yang dianggap memiliki
diskusi. Recorder diperlukan sebagai alat informasi yang dibutuhkan. Metode
kelengkapan diskusi. Recorder digunakan pemilihan narasumber yang cukup terkenal
untuk merekam proses diskusi yang akan antara lain snow ball, yaitu peneliti
ditranskrip untuk dianalisis. Setiap mendapatkan seorang responden kunci,
kelompok diskusi umumnya terdiri dari kemudian dari responden kunci tersebut
7-10 peserta. Tujuan diskusi kelompok peneliti akan mengarahkan peneliti ke
adalah untuk mengumpulkan data responden lainnya. Metode ini sering
mengenai topik penelitian. Oleh karena itu dipakai pada penelitian yang sensitif
dalam FGD digunakan pertanyaan terbuka sehingga peneliti sulit untuk menjangkau
yang memungkinkan peserta untuk narasumber, misalnya penelitian yang
memberikan jawaban beserta melibatkan pekerja seks komersial,
penjelasan-penjelasan.6,13,14 pengidap HIV/AIDS, dan pengguna
Kelebihan FGD antara lain adalah narkoba.14
efektif untuk menggali data mengenai
perasaan, kepercayaan, dan opini di 4. Analisis penelitian kualitatif
kelompok masyarakat; dan efisien dari segi Analisis kualitatif merupakan proses
penggunaan waktu. Pada beberapa mencari dan menyusun data yang
penelitian, hasil FGD digunakan untuk diperoleh dari hasil wawancara, catatan
menyusun panduan wawancara indepth lapangan, dan bahan-bahan lainnya secara
interview dan daftar pertanyaan sistematis agar mudah dipahami dan dapat
terstruktur.16 Selain itu, hasil FGD juga diinformasikan kepada orang lain. Analisis
dapat berfungsi untuk triangulasi data yang dilakukan bersifat bersifat induktif
yang bersumber dari metode lain, seperti dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk
kuesuioner dan observasi.6 memperoleh makna, pemahaman, konsep,
Wawancara mendalam (in-depth dan untuk mengembangkan hipotesis atau
interview) adalah proses memperoleh teori baru. Analisis dilakukan dengan cara
keterangan untuk tujuan penelitian dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
cara tanya jawab sambil bertatap muka ke dalam unit-unit, mensintesis dan
antara pewawancara dengan informan menyusunnya ke dalam pola, memisahkan
(orang yang diwawncarai), dengan atau hal penting dan kurang penting. Proses
tanpa menggunakan pedoman wawancara tersebut dilakukan secara interaktif dan
dimana pewawancara dan informan terus menerus sampai datanya jenuh.
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif Kejenuhan data ditandai dengan tidak
lama. Wawancara mendalam biasanya diperolehnya lagi data atau informasi
menggunakan pertanyaan terbuka untuk baru.10
menggali suatu topik (masalah) secara Proses analisis dilakukan sebelum
mendalam. Teknik wawancara ini peneliti di lapangan dan selama peneliti di

80 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh


Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan

lapangan. Analisis sebelum di lapangan yang baik merupakan satu langkah penting
dilakukan terhadap data hasil studi menuju tercapainya analisis kualitatif yang
pendahuluan atau data sekunder yang valid dan handal. Menurut Miles dan
akan digunakan untuk menentukan fokus Huberman data penelitian kualitatif paling
penelitian. Focus penelitian yang telah sering ditampilkan dalam bentuk naratif.
ditetapkan bersifat sementara dan akan Namun demikian, data tersebut dapat juga
berkembang selama di penelitian. ditampilkan dalam bentuk diagram
Metode analisis data kualitatif selama konteks (context chart) dan matriks.
di lapangan yang sering digunakan peneliti Tahap terakhir adalah dalam analisis
kualitatif adalah model Miles dan data kualitatif adalah penarikan
Hubberman. Menurut model tersebut, kesimpulan berdasarkan temuan dan
kegiatan analisis data dilakukan dalam 3 melakukan verifikasi data. Kesimpulan
tahap, yaitu: reduksi data (data reduction), dalam penelitian kualitatif yang
penyajian data (data display), dan penarikan diharapkan adalah berupa temuan baru.
kesimpulan dan verifikasi (conclusion Temuan dapat berupa deskripsi atau
drawing/verification). gambaran suatu obyek yang sebelumnya
Reduksi data diawali dengan masih belum jelas, sehingga setelah diteliti
meringkaskan data yang ditemukan selama menjadi jelas. Kesimpulan mungkin dapat
ppenelitian. Selanjutnya peneliti mulai menjawab rumusan masalah yang telah
membuat kode-kode untuk memudahkan dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin
pengelompokan data. Selama di lapangan, juga tidak. Hal ini dikarenakan masalah
peneliti juga harus membuat catatan dan rumusan masalah dalam penelitian
objektif yang mampu mengklasifikasikan kualitatif masih bersifat sementara dan
dan menjelaskan jawaban atau situasi akan berkembang bila ditemukan
sebagaimana adanya dan faktual atau bukti-bukti kuat yang mendukung tahap
obyektif-deskriptif. Selain itu, peneliti juga pengumpulan data berikutnya. Proses
membuat catatan reflektif, catatan untuk mendapatkan bukti-bukti inilah
marginal, memo, analisis antar lokasi (bila yang disebut sebagai verifikasi data. Upaya
lokasi penelitian lebih dari satu), dan verifikasi dapat dilakukan dengan cara
ringkasan sementara antar lokasi. menilai representativeness atau keterwakilan
Tahap berikutnya adalah penyajian data, menilai subjektifitas peneliti,
data (data display). Display adalah format membuat perbandingan data, dan
yang menyajikan informasi secara tematik triangulasi data.
kepada pembaca. Penyajian data diarahkan
agar data hasil reduksi terorganisirkan, 5. Penelitian kualitatif dalam kesehatan
tersusun dalam pola hubungan, sehingga Berikut beberapa penelitian kualitatif
makin mudah dipahami dan merencanakan dalam bidang kesehatan:
kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah 1) Studi kualitatif sosio-psikologi
ini peneliti berusaha menyusun data yang masyarakat terhadap penyakit malaria
yang relevan sehingga menjadi informasi di daerah endemis malaria (Studi
yang dapat disimpulkan dan memiliki Kasus di Kecamatan Gunung Sitoli,
makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan Kabpaten Nias)17
dengan cara menampilkan data, membuat 2) Studi kualitatif tentang adaptasi remaja
hubungan antar fenomena untuk terhadap penyakit kanker yang
memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan diderita 18

apa yang perlu ditindaklanjuti untuk


mencapi tujuan penelitian. Penyajian data

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh 81


Rahmi Surayya

3) Use of drugs, perceived drug efficacy Kualitatif dan R&D. Bandung:


and preferred providers for febrile Alfabeta. 2007
children: implications for home 11. Gottschaalk L. Understanding History;
management of fever. A primer of Historical Method
4) Local illness concepts-implications for (terjemahan Nugroho Notosusanto).
management of childhood pneumonia Jakarta: UI Press. 1986
in eastern Uganda. 12. Nasution S. Metode Penelitian
5) Context matters: Successes and Naturalistik-Kualitatif. Bandung:
challenges of intrapartum care scale-up Tarsito. 1994
in four districts of Afghanistan. 13. Paramita A, Kristiana L. Teknik Focus
Group Discussion Dalam Penelitian
Daftar Pustaka Kualitatif. Buletin Penelitian Sistem
1. Andreas, P. Penerapan Metoda Kesehatan. 2013; 16 (2): 117-127
Penelitian Kualitatif dalam Bidang 14. Kuntari T. Penelitian Kualitatif.
Kesehatan Gigi (Studi Pustaka). Jurnal Elearning Pendidikan Klinik stase Ilmu
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Kesehatan Masyarakat (IKM). Fakultas
1996; 3 (3): 115-120 Kedokteran Universitas Islam
2. Musianto, LS. Perbedaan pendekatan Indonesia
kuantitatif dengan pendekatan 15. Winch PJ, Wagman JA, Malouin RA,
kualitatif dalam metode penelitian. Mehl GL. Qualitative Research for
Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, Improved Health Programs. A Guide to
2002; 4 (2): 123-136 Manuals for Qualitative and
3. Somantri, GR. Memahami Metode Participatory Research on Child Health,
Kualitatif. Makara, Sosial Humaniora, Nutrition, and Reproductive Health.
2005; 9 (2): 57-65 Department of International Health
4. Creswell JW. Research design: Johns Hopkins University, School of
qualitative, quantitative, and mixed Hygiene and Public Health for Support
methods approaches. 3rd ed. Los for Analysis and Research in Africa
Angeles: Sage, 2009 (SARA) Academy for Educational
5. Strauss A, Corbin J. Dasar-dasar Development (AED). USAID, Bureau
penelitian kualitatif. Yogyakarta: for Africa, Office of Sustainable
Pustaka Pelajar. 2003 Development. 2000
6. Cohen L, Manion L, Morrison K. 16. Sutopo HB. Pengumpulan dan
Research methods in education. New Pengolahan Data Dalam Penelitian
York: Routledge. 2011 Kualitatif. Dalam buku Metodologi
7. Fraenkel JR, Wallen N, Hyun H. How Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis
to Design and Evaluate Research in dan Praktis. Editor Masykuri Badri,
Education. New York: McGraw-Hill. dkk. Malang: Lembaga Penelitian
2012 Universitas Islam Malang. 2003
8. Hancock B. Trent Focus Group An 17. Zaluchu F, Arma AJA. Studi kualitatif
Introduction to Qualitative Research. sosio-psikologi masyarakat terhadap
Division of General Practice University penyakit malaria di daerah endemis
of Nottingham. 2002 malaria (Studi Kasus di Kecamatan
9. Arikunto S. Metode penelitian. PT Bina Gunung Sitoli, Kabpaten Nias). Info
Aksara. Jakarta. 2002 Kesehatan Masyarakat. 2008; XII (1):
10. Sugiyono, Metode Penelitian 18-25
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

82 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh


Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan

18. Ramadhaniyati. Studi kualitatif tentang 21. Tappis H, Koblinsky M, Winch PJ,
adaptasi remaja terhadap penyakit Turkmani S, Bartlett L. Context matters:
kanker yang diderita. Fakultas Ilmu Successes and challenges of
Keperawatan Universitas Indonesia. intrapartum care scale-up in four
Tesis. 2012 districts of Afghanistan. Global public
19. Rutebemberwa E, Nsabagasani health.2015: 1-20
X, Pariyo G, Tomson G, Peterson
S, Kallander K. Use of drugs, perceived
drug efficacy and preferred providers
for febrile children: implications for
home management of fever. Malaria
Journal, 2009; 8:131-141
20. Hildenwall H, Rutebemberwa E,
Nsabagasani X, Pariyo G, Tomson G,
Peterson S. Local illness
concepts-implications for management
of childhood pneumonia in eastern
Uganda. Acta tropica. 2007; 101 (3):
217-224.

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh 83


Rahmi Surayya

76 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh

Anda mungkin juga menyukai