Wa0003
Wa0003
SKRIPSI
oleh
HELMI ANWAR ALLAUDIN
NIM 14212006
1
2
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
„Intelegensi Embun Pagi‟ Karya Dewi Lestari”. Tak lupa selawat serta salam
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat adanya bantuan dan kerja sama dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti juga ingin
sumbangan pikiran, waktu, dan tenaga serta bantuan moril dan materil, khususnya
kepada:
lelaki sejati.
cerminan diri.
menjadi inspirasi.
10. Semua orang tua dari semua sahabat dan kerabat. PANGLIMA,
dan seluruh musikus yang dikenali. Yang membuat fana menjadi nada
abadi.
13. Semua pemberi ilmu yang bertitel guru maupun semu. Terima kasih
skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat menjadi karya yang berguna
DAFTAR ISI
Hlm.
ABSTRAK ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Frasa ................................................................................................ 11
B. Idiom ............................................................................................... 17
C. Novel ............................................................................................... 27
C. Pembahasan ..................................................................................... 71
A. SIMPULAN .................................................................................... 73
B. SARAN ........................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 79
RIWAYAT HIDUP
9
DAFTAR TABEL
Tabel Klasifikasi: Tabel Analisis Frasa Idiomatik pada Novel “Inteligensi Embun
Pagi” Karya Dewi Lestari
10
DAFTAR LAMPIRAN
Hlm.
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sesama manusia pasti tidak terhindarkan setiap harinya. Salah satu
kesatuan kata yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang memiiliki satu
Ramlan (2001), frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau
lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan. Dalam pengertian lain
11
yang dikemukakan Chaer, frasa merupakan satuan yang terdiri dari dua atau
lebih yang membentuk atau menduduki satu fungsi kalimat (subjek / predikat
Idiom berasal dari bahasa yunani, yaitu idios yang berarti khas, mandiri,
khusus atau pribadi. Menurut Keraf (2005:109) yang disebut idiom adalah
secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata
yang membentuknya.
yang mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam
ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang
salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti. Ungkapan idiomatik
adalah kata-kata yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah
ekonomi bahasa. Menurut dua pendapat di atas, dapat kita ketahui bahwa
idiom merupakan susunan yang khas dalam sebuah bahasa dan mempunyai
makna tersendiri yang berbeda dari makna kata pembentuknya. Susunan kata
satu dan lainnya dalam idiom saling melengkapi, tidak dapat digantikan, dan
yang ada hanya karena bersama yang lain, konstruksi yang maknanya tidak
12
kambing hitam padahal mereka tidak tahu apa-apa. Di sini makna kambing
(dianjurkan untuk tidak dipakai) bahasa dan dialek yang khas menandai suatu
karya sastra memiliki pesan yang terkandung di dalamnya, hanya saja para
karyanya tersebut. Sehingga sebuah karya sastra memiliki pesan yang tersurat
dan tersirat. Seperti yang telah disebutkan oleh para ahli, frasa idiomatik ialah
kumpulan kata yang mempunyai makna yang berbeda dari makna aslinya.
Maka selain untuk memperindah tulisan, frasa idiom juga berfungsi untuk
nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara
pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan
cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan
oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal
yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampaian yang digunakan.
13
Oleh karena itu, fiksi menurut Altenbernd dan Lewis (dalam Nurgiyantoro,
2000:2) dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun
Ada berbagai bentuk karya sastra, salah satunya yaitu novel. Novel dapat
dikaji dari beberapa aspek, misalnya penokohan, isi, cerita, setting, alur dan
makna. Semua kajian itu dilakukan hanya untuk mengetahui sejauh mana
novel yang sama tentu akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat pemahaman
dan daya imajinasi mereka, misal pada novel karya Dewi Lestari yang
berjudul Inteligensi Embun Pagi. Novel Inteligensi Embun Pagi karya Dewi
Indonesia sebagai skripsi atau tugas akhir bahkan untuk dijadikan tesis. Di
antaranya; Muh Abdul Khak pada tahun 2008 dalam penelitian dengan judul
tiga jenis, yaitu idiom yang berbentuk kata kompleks, idiom frasa, dan
14
pada tahun 2012 dalam penelitian dengan judul “Studi Relasi dan
Universitas Sam Ratulangi Fakultas Ilmu Budaya Manado pada tahun 2016
menulis dalam jurnalnya yang berjudul “Idiom Dalam Film The Godfather”
kata yang jika diterjemahkan secara harafiah, akan mempunyai arti yang
Nuruz Zaman Adi Setyawan Program Studi S-1 Seni Musik Jurusan
tahun 2015 membua tugas akhir dengan judul “Analisis Idiomatik Post-Rock
pada Lagu Sing And Noise Karya A Slow In Dance” dan menghasilkan
dan ungkapan mempunyai pengertian yang sama. Rincian bentuk dan proses
Indonesia pada tahun 2017 dalam penelitian “Makna Idiomatik Repetisi Pada
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada tulisan (novel) karya Dewi
Lestari yang berjudul “Inteligensi Embun Pagi”. Novel tersebut terdiri dari 55
subjudul yang merupakan lanjutan dari novel-novel Dewi Lestari yang ditulis
Lestari. Yaitu:
2. Keping 46 Clavis
6. Keping 52 Warisan
7. Keping 53 Mata-mata
16
C. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja frasa idiomatik penuh yang terdapat pada novel “Inteligensi
2. Apa saja frasa idiomatik sebagian yang terdapat pada novel “Inteligensi
3. Apa frasa idiomatik yang sering muncul pada novel “Inteligensi Embun
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja frasa idiomatik penuh yang terdapat pada
2. Untuk mengetahui apa saja frasa idiomatik sebagian yang terdapat pada
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
sastra.
2. Manfaat Praktis
F. Metode Penelitian
penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari
dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi,
antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variabel yang timbul,
perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan
sebagainya.
pada fakta, keadaan, fenomena, variable dan keadaan dalam buku “Inteligensi
Embun Pagi” karya Dewi Lestari terutama dalam segi frasa idiomatik.
21
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Frasa
1. Pengertian Frasa
yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang memiiliki satu makna
(2001), frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri atas satu kata atau lebih
Chaer (1994:22) frasa merupakan satuan yang terdiri dari dua atau
itu, menurut Koentjoro (dalam Baehaqie, 2008: 14), frasa adalah satuan
gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata yang tidak
2. Jenis Frasa
konstituen penyusunnya, frasa dibagi menjadi dua yaitu frasa dasar dan
frasa turunan. Sementara itu, dilihat dari segi maknanya, frasa dibedakan
a. Frasa Endosentris
(Chaer, 1994:225-229).
tabloidmu, artikelnya.
23
dibedakan menjadi: (1) frasa nominal seperti kursi kayu jati, (2)
kita berdua, (4) frasa numeralia seperti dua buah, (5) frasa
ini dan itu, (7) frasa adjektival seperti lancar sekali, dan (8) frasa
pengembangan, Mustafa Bisti atau Gus Mus, ibu bapak, tua muda.
Auditorium Unnes.
b. Frasa Eksosentris
komponen rumah. Secara keseluruhan atau secara utuh frasa ini dapat
pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan komponen
(f) ke kota
eksosentris, frasa tersebut hanya terdiri atas dua patah kata; misalnya
endosentris koordinatif dapat terdiri atas dua, tiga, atau lebih dari tiga
kata atau frasa lain dalam frasa tersebut. Misalnya: Spidol dan kapur
tulis. Kalimat tersebut terdapat dua frasa yaitu frasa kapur tulis (frasa
endosentris atributif nominal), dan frasa spidol dan kapur tulis (frasa
endosentris koordinatif)
dapat dibedakan menjadi frasa lugas dan frasa idiomatik. Frasa lugas
26
3. Ciri-Ciri Frasa
merupakan ciri ciri atau sifat sifat yang dimiliki frasa, yaitu:
B. Idiom
1. Pengertian Idiom
yang berarti khas, mandiri, husus atau pribadi. Menurut Keraf (2005:109)
membutuhkannya.
berupa frase, dapat berupa kata, maupun kalimat yang maknanya tidak
antara idiom dan ungkapan yaitu ungkapan adalah istilah dalam retorika
kata lain dapat pula menghasilkan makna yang berlainan. Dengan kata
mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam
grup itu.
konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu unsurnya tidak
yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah ekonomi bahasa.
Menurut dua pendapat di atas, dapat kita ketahui bahwa idiom merupakan
tersendiri yang berbeda dari makna kata pembentuknya susunan kata satu
dan lainnya dalam idiom saling melengkapi tidak dapat digantikan dan
tidak dapat dipisahkan. Idiom juga merupakan ekspresi kata atau frase
29
yang memi liki makna kiasan yang dapat dipahami dalam hal penggunaan
umum dari ekspresi yang terpisah dari arti harafiah. Spears (2007:12)
frase, yang ketika diterjemahkan akan mempunyai kata yang berbeda dari
arti kata itu sendiri. Allshop dan Woods (1990:121) juga mengatakan
bahwa idiom adalah kelompok kata dengan arti yang berbeda dari semua
secara terus-menerus, beberapa idiom hanya muncul satu atau dua kali
bahwa kita harus menentukan suatu batasan karena salah satu kata tidak
2. Jenis Idiom
a. Ungkapan
30
kata yang khas untuk menyatakan sesuatu maksud dengan arti kiasan
dalam Sudaryat, 2009: 89); (3) gabungan kata yang maknanya tidak
Contoh:
memiliki satu badan namun dua badan yang dimaksud adalah badan
seorang ibu dan seorang anak yang dikandung oleh ibu tersebut,
b. Peribahasa
Definisi peribahasa menurut para ahli, antara lain (1) kalimat atau
maksud tertentu; (3) ungkapan atau kalimat ringkas, padat yang berisi
salah satu bentuk idiom berupa kalimat yang susunannya tetap dan
31
dan perumpamaan.
1) Pepatah (Bidal)
Contoh:
masyarakat.
2) Perumpamaan
91).
Contoh:
b. Pemeo
2009: 91).
Contoh:
idiom penuh dan idiom sebagian (Sudaryat, 2009: 80). berikut penjabaran
a. Idiom Penuh
contoh:
33
penuh karena makna dari idiom ini tidak bisa ditelusuri berdasarkan
b. Idiom Sebagian
contoh:
salah air, yang bermakna salah didikan. Makna dari idiom ini masih
kata salah, sehingga idiom ini masuk ke dalam jenis idiom sebagian
yaitu:
3. Ciri-ciri Idiom
contoh:
Ayah
tuanya.
contoh:
terdiri dari dua unsur kata yaitu membanting dan tulang, kedua
unsur kata tersebut saling mengikat satu sama lain. Seandainya salah
c. Membentuk makna leksikal yang baru dari gabungan dua kata atau
lebih tersebut.
contoh:
dari dua unsur kata yaitu meja yang bermakna perkakas (perabot)
dasar yang serupa dengan warna daun. Dalam konteks idiom, meja
hijau tidak lagi bermakna meja yang berwarna hijau tetapi berubah
pembentuknya.
Contoh:
penuh karena makna dari idiom ini tidak bisa ditelusuri berdasarkan
pembentuknya.
36
contoh:
Salah air, yang bermakna salah didikan. Makna dari idiom ini masih
kata salah, sehingga idiom ini masuk ke dalam jenis idiom sebagian.
kias.
1) Ungkapan
adalah badan seorang ibu dan seorang anak yang dikandung oleh
2) Peribahasa
3) Pemeo
perkumpulan.
kalimat”.
C. Novel
1. Pengertian Novel
fiksi yang tidak selesai dibaca sekali duduk dan terdiri dari tema, alur,
plot, dan penokohan. Novel merupakan bagian dari karya sastra yang
berbentuk fiksi atau cerita rekaan, namun ada pula yang merupakan kisah
nyata.
2. Jenis Novel
a. Novel Populer
2000:18)
b. Novel Serius
(Nurgiyantoro, 2000:18)
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
dan terkontrol atas dasar empirik. Jadi dalam penelitian kualitatif ini bukan
sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif
ada.
adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek
dan akurat.
B. Desain Penelitian
teknik yang disusun secara sistematis untuk mencari pengumpulan data hasil
deskriptif karena sesuai dengan sifat masalah serta tujuan penelitian yang
suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah
Observasi
Studi literatur
1. Data
majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti
ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Menurut Arikunto (2002),
data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
43
Data yang dijadikan bahan untuk menyusun skripsi ini adalah frasa
2. Sumber Data
Lestari.
setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya
sumber primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi
cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat
2. Instrumen Penelitian
sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data
utama. Hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat bantu bukan
macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya penuh. Analisis
data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
menjadi hipotesis.
hal ini Nasution dalam Sugiyono (1988: 245) menyatakan “Analisis telah
peneliti. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
246), analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan
Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan
interaktif. Peneliti harus siap bergerak di antara empat “sumbu” kumparan itu
1. Reduksi data
pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan
2. Display data
data selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan
3. Kesimpulan/varifikasi
F. Prosedur Penelitian
c. Pengumpulan data.
f. Membuat Kesimpulan.
a. Tahap Perencanaan
terbanyak. (observasi).
4) Mereduksi data.
c. Tahap Akhir
pengolahan data.
kembali.
49
BAB IV
A. Deskripsi Data
Dalam suatu penelitian, keberadaan data merupakan hal yang paling penting.
terselesaikan tanpa adanya data sebagai sumber keterangan dan informasi yang
adalah frasa idiomatik pada novel Serial Supernova karya Dewi Lestari yang
terdapat dalam novelnya yang berjudul “Inteligensi Embun Pagi”. Novel tersebut
diterbitkan oleh Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka) pada tahun 2016. Novel
9tersebut terdiri dari 55 subjudul dari mulai Keping 45 “Para Pembebas” sampai
Keping 99 “Segala Sesuatunya Tepat Waktu”. Karena novel yang peneliti teliti
B. Analisis Data
80) yang mengemukakan idiom dibagi menjadi idiom penuh dan idiom
novel tersebut.
50
Klasifikasi Frasa
Idiomatik
No. Frasa Novel Arti per-kata Makna
(3)
(1) (2) (6) (7)
Penuh Sebagian
(4) (5)
Di mulut terminal, Mulut: rongga di muka, Gerbang Terminal
Gio tempat gigi dan lidah, untuk
mengencangkan tali memasukkan makanan (pada
ranselnya sambil manusia atau binatang)
1. menengok ke arah Terminal: perhentian
langit. penghabisan (bus, kereta api,
(Inteligensi Embun dan sebagainya); stasiun
Pagi: Hlm. 2 /
Keping 45)
Meski demikian, ia Bulan: benda langit yang Bulan yang bersinar
masih bias melihat mengitari bumi, bersinar setengahnya/seperd
hamparan langit pada malam hari karena uanya
luas yang kini pantulan sinar matahari;
2. jernih, berbintang, masa ⁄ tahun; 29-30 hari
dan berhiaskan Paruh: moncong atau mulut
bulan lewat paruh. (burung, ayam, itik); cotok
(IEP: Hlm. 8 /
Keping 45)
Gio berdeham Adu: pertemukan; sentuh; Bertatapan
pendek, memecah benturkan; sabung; hasut;
adu matanya tandingkasn, sampaikan;
dengan Luca yang timbang; lomba
terasa terlalu intens. Mata: indra untuk melihat;
(IEP: Hlm. 15 / indra penglihat
3. Keping 45)
51
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Sibuk dengan Kaki: anggota badan yang Dasar laut
kecamuk dalam menopang tubuh dan dopakai
pikirannya sendiri, untuk berjalan (dari pangkal
dinginnya udara di paha ke bawah)
dataran tinggi Laut: kumpulan air asin
4.
ribuan meter di atas (dalam jumlah yang banyak
kaki laut tidak dan luas) yang menggenangi
menggetarkannya. dan membagi daratan atas
(IEP: Hlm. 26 / benua atau pulau
Keping 46)
Misi kalian bubar Bubar: bercerai-berai; ke Berpisah dari
jalan. mana-mana (tentang orang barisan
(IEP: Hlm. 28 / ramai yang berkumpul);
Keping 46) berserak-serak ke sana
5.
kemari
Jalan: tempat untuk lalu
lintas orang (kendaran dan
sebagainya)
Ekor mata Bodhi Ekor: bagian tubuh binatang Ujung jangkauan
bergerak, melirik dan sebagainya yang paling pandangan
perempuan mungil belakang, baik berupa
di sampingnya. sambungan dari tulang
6. (IEP: Hlm. 32 / punggung maupun sebagai
Keping 47) lekatan; kata penggolong
untuk binatang
Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
Kini, Bodhi merasa Muka: bagian depan kepala, Bentuk planet
Elektra lebih tahu dari dahi atas sampai ke dagu bumi; bagian liar
banyak tentang dan antara telinga yang satu bumi
dirinya dibanding dan telinga yang lain; wajah (kepulauan, lautan,
siap pun di muka Bumi: planet tempat gunung, dll)
Bumi hanya dalam manusia hidup; dunia; jagat
beberapa saat
7. tangan mereka
bersentuhan.
(IEP: Hlm. 32 /
Keping 47)
52
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Hanya daun pintu Daun: bagian tanaman yang Wujud pintu yang
dan sebidang tumbuh berhelai-helai pada dipasang sebagai
dinding yang ranting (biasanya hijau) penutup akses
8. membatasi mereka sebagai alat bernafas dan keluar- masuk
sejak tadi,… mengelola zat makanan sebuah rumah.
(IEP: Hlm. 37 / Pintu: tempat untuk masuk
Keping 47) dan keluar
…, Elektra kembali Empat: bilangan yang Dua pasang mata
meminta berbicara dilambangkan dengan angka yang bertemu untuk
empat mata dengan 4 (Arab) atau IV (Romawi) berbicara
9.
Bodhi. Mata: indra untuk melihat;
(IEP: Hlm. 40 / indra penglihat
Keping 47)
Alfa merasa seperti Tertangkap: (sudah) Kedapatan waktu
pencuru tertangkap ditangkap (terpegang dan melakukan
tangan, pipinya sebagainya) kejahatan atau
10. menghangat. Tangan: anggota badan dari perbuatan yang
(IEP: Hlm. 75 / siku sampai ke ujung jari tidak boleh
Keping 50) atau dari pergelangan sampai dilakukan;
ujung jari tertangkap basah
Terdengar suara Tawa: ungkapan rasa Tertawa ringan
tawa renyah. gembira, senang, geli, dan
(IEP: Hlm. 76 / sebagainya dengan
Keping 50) mengeluarkan suara (pelan,
sedang, keras) melalui alat
11.
ucap
Renyah: gelisah; tidak
senang; mudah di pahami
(tentang bahasa); kering,
rapuh, dan mudah remuk
…,memamerkan Tulang: rangka atau bagian Pinggiran/rangka
barisan tulang buku rangka tubuh manusia atau buku
berwarna- warni binatang
12.
beraneka ukuran. Buku: lembar kertas yang
(IEP: Hlm. 79 / berjilid, berisi tulisan atau
Keping 51) kosong; kitab
Rumah itu Rumah: bangunan untuk Rumah yang dihuni
mengesankan tempat tinggal; bangunan oleh satu orang saja
rumah lajang. pada umumnya (seperti
13.
(IEP: Hlm. 79 / gedung)
Keping 51) Lajang: sendirian (belum
kawin); bujangan
53
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Segala kode tubuh Kode: tanda (kata-kata, Bahasa tubuh
dari Dimas tidak tulisan) yang disepakati (isyarat)
terbaca olehnya. untuk maksud tertentu (untuk
(IEP: Hlm. 80 / menjamin kerahasiaan berita,
14. Keping 51) pemerintah, dan sebagainya)
Tubuh: keseluruhan jasad
manusia atau binatang yang
kelihatan dari ujung kaki
sampai ujung rambut
Gio, kamu adalah Hari: waktu dari pagi Waktu peringatan;
kado hari jadi kami sampai pagi lagi (yaitu satu hari kelahiran; saat
yang terlambat edaran bumi pada sumbunya, pertama kali
15. beberapa bulan. 24 jam) digunakan atau
(IEP: Hlm. 88 / Jadi: langsung berlaku selesai dibuat atau
Keping 51) (dilakukan, dikerjakan); diresmikan
tidak batal; selesai dibuat
Sudah dari tadi Jatuh: (terlepas dan) turun Menaruh kasihan
Dimas jatuh iba atau meluncur ke bawah
kepada Gio yang dengan cepat karena
harus menghadapi gravitasi bumi
16. Reuben dalam Iba: berbelas kasihan;
kondisi terharu dan kasihan
“kesurupan”.
(IEP: Hlm. 88 /
Keping 51)
Buntut percakapan Buntut: (bagian) yang di Ujung percakapan
itu masih terus belakang sekali; ekor
17. terngiang. Percakapan: pembicaraan;
(IEP: Hlm. 92 / perbincangan; perundingan
Keping 51)
Toni harus senam Senam: gerak badan dengan Kegiatan
otak untuk gerakan tertentu, seperti menyeimbangkan
menghafal nomor menggeliat, menggerakkan, pikiran (berfikir
baru setiap dan meregangkan anggota keras)
minggunya. badan; gimnastik
(IEP: Hlm. 93 / Otak: benda putih yang
18.
Keping 51) lunak terdapat di dalam
rongga tengkorak yang
menjadi pusat saraf; benak;
alat berpikir; pikiran
54
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Jangan suruh aku Kata: unsure bahasa yang Intuisi/naluri
pakai kata hati. diucapkan atau dituliskan
(IEP: Hlm. 93 / yang merupakan perwujudan
Keping 51) kesatuan persaan dan pikiran
yang dapat digunakan dalam
berbahasa
19. Hati: organ badan yang
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Jendela dan daun Daun: bagian tanaman yang Wujud pintu yang
pintu bercat oker. tumbuh berhelai-helai pada dipasang sebagai
(IEP: Hlm. 94 / ranting (biasanya hijau) penutup akses
20. Keping 52) sebagai alat bernafas dan keluar- masuk
mengelola zat makanan sebuah rumah.
Pintu: tempat untuk masuk
dan keluar
Tempat-tempat Hati: organ badan yang Ikhlas / menerima
yang biasanya berwarna kemerah-merahan dengan
memberatkan, di bagian kanan atas rongga sungguh
termasuk rumah perut, berguna untuk
Abah, kini bias ia mengambil sari-sari
pandang denagn makanan di dalam darah dan
21.
hati lapang. menghasilkan empedu
(IEP: Hlm. 95 / Lapang: lebar (tentang
Keping 52) ruangan, kamar, dan
sebagainya); luas; lega;
senang; tidak sibuk; tidak
repot; senggang; longgar
Ekor matanya Ekor: bagian tubuh binatang Ujung jangkauan
menangkap kaki dan sebagainya yang paling pandangan
Ibu, kaki Pak belakang, baik berupa
Ridwan. sambungan dari tulang
(IEP: Hlm. 96 / punggung maupun sebagai
22.
Keping 52) lekatan; kata penggolong
untuk binatang
Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
55
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Ekor matanya Ekor: bagian tubuh binatang Ujung jangkauan
menangkap dan sebagainya yang paling pandangan
seseorang yang belakang, baik berupa
berjalan mendekat. sambungan dari tulang
23. (IEP: Hlm. 102 / punggung maupun sebagai
Keping 52) lekatan; kata penggolong
untuk binatang
Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
Sambil membawa Bahasa: sistem lambung Gerakan tubuh
baki, dengan bunyi yang arbitrer, yang untuk memberi
bahasa tubuhnya, digunakan oleh anggota isyarat
Sati member kode suatu masyarakat untuk
kepada Bodhi untuk bekerja sama, berinteraksi,
24. ikut keluar kamar. dan mengidentifiksikan diri
(IEP: Hlm. 119 / Tubuh: keseluruhan jasad
Keping 53) manusia atau binatang yang
kelihatan dari bagian ujung
kaki sampai ujung rambut;
diri
Dalam jendela Jendela: lubang yang dapat waktu yang
waktu singkat diberi tutup dan berfungsi diperkirakan
sebelum sebagai tempat keluar masuk (rentan waktu)
kepergiannya udara; tingkap; lubang angin
25. membuat Bodhi Waktu: seluruh rangkaian
curiga, Sati saat ketika proses, perbuatan,
menyelinap… atau keadaan berada atau
(IEP: Hlm. 121 / berlangsung; lamanya;
Keping 53) tempo; peluang
Kata hati atau Kata: unsur bahasa yang Intuisi/naluri
bukan, gimana diucapkan atau dituliskan
nanti. yang merupakan perwujudan
(IEP: Hlm. 123 / kesatuan persaan dan pikiran
Keping 53) yang dapat digunakan dalam
berbahasa
26. Hati: organ badan yang
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
56
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Alfa langsung Membuang: melepaskan Memalingkan muka
membuang muka (melemparkan) sesuatu yang
kea rah jendela, tidak berguna lagi dengan
berharap Bodhi sengaja dari tangan;
tidak lanjut melemparkan;
27.
bertanya. mencampakkan
(IEP: Hlm. 149 / Muka: bagian depan kepala,
Keping 56) dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
Terdengar serentet Daun: bagian tanaman yang Wujud pintu yang
ketukan, dan tumbuh berhelai-helai pada dipasang sebagai
sebelum ada yang ranting (biasanya hijau) penutup akses
sempat bergerak sebagai alat bernafas dan keluar- masuk
28. membuka, daun mengelola zat makanan sebuah rumah.
pintu sudah Pintu: tempat untuk masuk
terdorong. dan keluar
(IEP: Hlm. 152 /
Keping 56)
Ia melempar Melempar: membuang jauh- Memberikan
senyum ramah. jauh; melontari (dengan) senyuman
(IEP: Hlm. 157 / Senyum: gerak tawa
Keping 57) ekspresif yang tidak bersuara
29. untuk menunjukan rasa
senang, gembira, suka, dan
sebagainya dengan
mengembangkan bibir
sedikit
…,bukit satu itu Hutan: tanah luas yang Hutan yang belum
megah berhias ditumbuhi pohon-pohon tersentuh oleh
pohon-pohon besar (biasanya tidak dipelihara tangan manusia
30. yang rapat bak orang)
hutan perawan. Perawan: anak perempuan
(IEP: Hlm. 159 / yang sudah patut kawin;
Keping 57) anak dara; gadis
“Bisa makan orang, Makan: memasukan Memakan korban
Den,” katanya makanan pokok ke dalam orang
sambil menunjuk mulut serta mengunyah dan
31. bukit. menelannya
(IEP: Hlm. 160 / Orang: manusia (dalam arti
Keping 57) khusus); kata penggolong
untuk manusia
57
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Bagaimana cara Lorong: jalan kecil Ingatan akan waktu
petani itu berkata (terutama yang ada rumah yang telah lampau.
terasa bagai jejak kiri-kanannya)
yang masih segar Memori: kesadaran akan
32.
dalam lorong pengalaman masa lampau
memori. yang hidup kembali; ingatan
(IEP: Hlm. 160 /
Keping 57)
Hanya bola mata di Bola: benda bulat yang Bentuk mata
balik kelopaknya dibuat dari karet dan
yang bergerak cepat sebagainya untuk bermain-
seperti orang main; barang yang
33.
sedang mimpi. bentuknya menyerupai
(IEP: Hlm. 189 / bulatan
Keping 59) Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
…, tapi ia bias Senyum: gerak tawa Senyum yang
melihat usaha Hara ekspresif yang tidak bersuara menunjukan
menahan senyum untuk menunjukan rasa kesenangan.
simpul. senang, gembira, suka, dan Kesanyangan, dan
34. (IEP: Hlm. 206 / sebagainya dengan kegembiraan hati;
Keping 60) mengembangkan bibir tersenyum sedikit
sedikit
Simpul: ikatan pada tali atau
benang
Sebotol air minum Buah: bagian tumbuhan Hasil pekerjaan;
utuh kembali yang berasal dari bunga atau barang yang dibawa
menjadi buah putik (biasanya berbiji); kata dari
tangan kunjungan penggolong bermacam benda bepergian; oleh-
35.
Gio. Tangan: anggota badan dari oleh
(IEP: Hlm. 206 / siku hingga ke ujung jari
Keping 60) atau dari pergelangan sampai
ujung jari.
…, sementara ekor Ekor: bagian tubuh binatang Ujung
matanya masih dan sebagainya yang paling jangkauan
menangkap satu belakang, baik berupa pandangan
orang asing lagi. sambungan dari tulang
36. (IEP: Hlm. 218 / punggung maupun sebagai
Keping 61) lekatan; kata penggolong
untuk binatang
Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
58
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
…, menjadikannya Boneka: tiruan anak untuk Boneka yang
macam boneka tali permainan; anak-anakan digerakkan oleh tali
yang bisa dia setir. Tali: baarang yang berutas-
(IEP: Hlm. 238 / utas panjang, dibuat dari
Keping 62) bermacam-macam bahan
(sabut kelapa, ijuk, plastic,
37. dan sebagainya) ada yang
dipintal ada yang tidak,
gunanya untuk mengikat,
mengebat, menghela,
menarik, dan sebagainya
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Suam-suam udara Murah: lebih rendah Suka (mudah)
Jakarta terbantu daripada harga yang member; tidak pelit;
oleh semilir angin dianggap berlaku di pasaran penyayang dan
yang berembus Hati: organ badan yang pengasih; suka
murah hati. berwarna kemerah-merahan menolong; baik hati
41.
(IEP: Hlm. 249 / di bagian kanan atas rongga
Keping 63) perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Tinggal satu Ibu: wanita yang telah Jari yang paling
gerakan ibu jari melahirkan seseorang; mak; besar; terletak di
untuk berbicara kata sapaan untuk wanita bagian dalam kalau
42. dengannya. Jari: ujung tangan atau kai kedua tangan atau
(IEP: Hlm. 249 / yang beruas-ruas, limakaki dijajarkan
Keping 63) banyaknya tertelungkip; empu
jari; jempol
Kan katanya Kata: unsur bahasa yang Intuisi/naluri
disuruh ikut kata diucapkan atau dituliskan
hati. yang merupakan perwujudan
(IEP: Hlm. 251 / kesatuan persaan dan pikiran
Keping 63) yang dapat digunakan dalam
berbahasa
43. Hati: organ badan yang
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Dia bakal jadi sinse Sinse: tabib;dukun Dukun berkualitas
jempolan, sekaligus Jempolan: sangat hebat; super; dukun
44. jadi kacing calang. bagus sekali terbaik
(IEP: Hlm. 252 /
Keping 63)
Aku semata-mata Mata: indra untuk melihat; Hanya; melulu;
menggunakan indra penglihat Cuma; belaka; sama
bahasa yang bisa sekali;
45. kamu mengerti.
(IEP: Hlm. 252 /
Keping 63)
60
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
… dua batu kecil Tahi: ampas makanan dari Bintil hitam pada
mereka melekat dalam perut yang keluar kulit; noda hitam
bagai tahi lalat di melalui dubur; tinja pada kulit;
bongkahan batu Lalat: serangga kecil berasal andeng-andeng
besar di tengah dari bernga, dapat terbang,
46.
ruangan. berwarna hitam, suka
(IEP: Hlm. 255 / hinggap pada barang yang
Keping 63) busuk (bangkai, kotoran, dan
sebagainya) dan dapat
menyebarkan penyakit
Kekecewaan dan Kecewa karena
patah hati. Patah: putus tentang barang putus percintaan;
(IEP: Hlm. 266 / yang keras atau kaku kecewa karena
Keping 64) (biasanya tidak sampai harapannya gagal
bercerai atau lepas sama
sekali)
47. Hati: organ badan yang
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Pekerjaan paruh Paruh: moncong atau mulut Seperdua waktu;
waktunya (burung, ayam, itik); cotok sebagian waktu
mengasyikkan Waktu: seluruh rangkaian
48. sekaligus menyita saat ketika proses, perbuatan,
waktu istirahat. atau keadaan berada atau
(IEP: Hlm. 267 / berlangsung; lamanya;
Keping 64) tempo; peluang
Zarah menatap Gio Membuang: melepaskan Membuang mata;
lekat sebelum (melemparkan) sesuatu yang menatap ke arah
akhirnya tidak berguna lagi dengan lain (bukan kepada
membuang sengaja dari tangan; lawan bicara)
pandangan ke arah melemparkan;
lain. mencampakkan
49. (IEP: Hlm. 270 / Pandangan: hasil perbuatan
Keping 64) memandang
(memperhatikan, melihat,
dan sebagianya)
61
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Hanya logika yang Membuka: menjadikan Bersifat tebuka
menahan Zarah tidak tertutup atau tidak kepada orang lain;
untuk membuka diri bertutup (seperti menyingkap tidak tertutup soal
sepenuhnya. penutupnya, tudungnya, kehidupan pribadi
50. (IEP: Hlm. 270 / pagarnya); menanggalkan;
Keping 64) mengangkat
Diri: orang seorang (terpisah
dari yang lain); badan
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Aku juga cuma Tidur: dalam keadaan Tidur, tetapi belum
tidur-tidur ayam. berhenti (mengaso) badan nyenyak benar
(IEP: Hlm. 294 / dan kesadarannya (biasanya
Keping 66) dengan memejamkan mata;
mengistirahatkan badan dan
kesadarannya
Ayam: unggas yang pada
54. umumnya tidak dapat
terbang, dapat dijinakkan
dan dipelihara, berjengger,
yang jantan berkokok dan
bertaji, sedangkan yang
betina berkotek dan tidak
bertaji
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Panggilannya pun Kotak: peti kecil tempat Fitur pengalihan
terlempar ke kotak barang perhiasan, barang telepon dalam
suara. kecil, dan sebagainya; petak kondisi tertentu
(IEP: Hlm. 297 / Suara: bunyi yang
Keping 66) dikeluarkan dari mulut
manusia (seperti pada waktu
57. bercakap-cakap, menyanyi,
dan menangis); bunyi
binatang, alat perkakas, dan
sebagainya
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Zarah menebak Isapan: yang telah diisap; Kabar yang tidak
nebak bagian mana hasil mengisap benar; kabar
yang cuma isapan Jempol: ibu jari (tangan dan bohong
61.
jempol,… kaki)
(IEP: Hlm. 330 /
Keping 69)
Naik-turun tangga Membabi: bertingkah laku Melakukan sesuatu
perpustakaan seperti babi secara nekat, tidak
dengan membabi- Buta: tidak dapat melihat peduli apa-apa lagi;
buta sudah payah karena rusak matanya; merawak rambang
62. dilakukan dengan tunanetra; ablepsia; tidak
ukuran tubuhnya tahu (mengerti) sedikitpun
sekarang. tentang sesuatu
(IEP: Hlm. 334 /
Keping 69)
Mana pun itu, Benang: tali halus yang Sesuatu yang
benang merah dipintal dari kapas (sutra dan menghubungkan
keduanya sama,… sebagainya) dipakai untuk beberapa hal
63. (IEP: Hlm. 335 / menjahit atau menenun (factor) sehingga
Keping 69) Merah: warna dasar yang menjadi satu
serupa dengan warna darah kesatuan
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Mengais-ngais Mengais-ngais: mencakar- Menghirup udara
udara demi cakar atau menggaruk-garuk dengan cepat
bertahan hidup. tanah (sampah dan
(IEP: Hlm. 352 / sebagainya) untuk mencari
Keping 70) makanan (tentang ayam dan
sebagainya)
66.
Udara: campuran berbagai
gas yang tidak berwarna dan
tidak berbau (seperti oksigen
dan nitrogen) yang
memenuhi ruang atas bumi
seperti yang kita hirup
…, garis mukanya Garis: parut bekas digaruk Bentuk muka:
membentuk dan sebagainya; garit;gores; sudut-sudut pada
lengkung mirip coretan panjang (lurus, wajah yang
hati,… bengkong, atau menggambarkan
67. (IEP: Hlm. 355 / melengkung); setrip perbedaan dengan
Keping 71) Muka: bagian depan kepala, wajah lain
dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
Ia terputus dari Batang: bagian tumbuhan Diri (wujud
segala informasidan yang berada di atas tanah, orangnya); sosok
tak seorang pun tempat tumbuhnya cabang
makhluk bertitel dan ranting (pada tumbuhan
Infiltran berkeping satu tempat
68.
menunjukan batang melekatnya pelepah daun)
hidung. Hidung; alat pencium,
(IEP: Hlm. 360 / penghirup, penghidu
Keping 71) (letaknya di sebelah atas
bibir
Aku nggak akan Patah: putus tentang barang Kecewa karena
secetek itu yang keras atau kaku putus percintaan;
menyerah cuma (biasanya tidak sampai kecewa karena
gara-gara patah bercerai atau lepas sama harapannya gagal
hati. sekali)
(IEP: Hlm. 363 / Hati: organ badan yang
69.
Keping 71) berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
66
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Manusia sebatang Sebatang: satu batang Tidak mempunyai
kara bakal lebih Kara: tumbuhan berbuah sanak saudara
gampang polongan, pohonnya
mengadopsi konsep merambat, buahnya
70. imortalitas yang sepanjang 5-7 cm, lebar dan
dibualkan Kell dan berdaging tipis, kalau sudah
para Infiltran,… tua berwarna hijau keputih-
(IEP: Hlm. 363 / putihan
Keping 71)
Aku tulang Tulang: rangka atau bagian Sesorang atau
punggung keluarga, rangka tubuh manusia atau sesuatu yang
Bodhi. binatang; duri ikan menjadi pokok
71. (IEP: Hlm. 363 / Punggung: bagian belakang kekuatan (yang
Keping 71) tubuh (manusia atau hewan) membantu dan
dari leher sampai ke tulang sebagainya)
ekor
Semua yang kamu Memori: kesadaran akan Ingatan yang
lihat berasal dari pengalaman masa lampau tersendat/terhambat
memori dormanmu. yang hidup kembali; ingatan karena lupa
72. (IEP: Hlm. 372 / Dorman: berkenaan dengan meskipun keadaan
Keping 72) terhambatnya pertumbuhan lingkungan bersifat
(perkembangan untuk menunjang untuk
sementara waktu mengingatnya
Garis wajahnya Garis: parut bekas digaruk Bentuk muka:
mengeras. dan sebagainya; garit;gores; sudut-sudut pada
(IEP: Hlm. 374 / coretan panjang (lurus, wajah yang
Keping 72) bengkong, atau menggambarkan
melengkung); setrip perbedaan dengan
73.
Muka: bagian depan kepala, wajah lain
dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
…, kamu pikir Kucing: binatang mamalia Barlaku (bersifat)
kenapa sampai hari pemakan daging termasuk seperti kucing (satu
ini kami masih suku Felidae, berukuran pihak mengejar,
harus kucing- kecil sampai sedang, cakar pihak lain
kucingan dengan berbentuk arit, dapat keluar bersembunyi,
kalian dan Infilran? masuk kantong jari-jarinya, apabila si pengejar
(IEP: Hlm. 377 / bermata sangat tajam, sedang lengah,
75. Keping 72) mempunyai perilaku yang dikejar
kewilayahan yang sangat muncul dan
kuat berkeliaran untuk
kemudian
bersembunyi
kembali); main
sembunyi-
sembunyian
Terdengar suara Anak: generasi kedua atau Alat untuk
anak kunci keturunan pertama; manusia membuka kunci;
berputar. yang masih kecil; binatang sosi
(IEP: Hlm. 385 / yang masih kecil
76.
Keping 73) Kunci: alat untuk
mengancing pintu, peti, dan
sebagainya, terdiri atas anak
kunci dan induk kunci
Sama-sama ditarik Memalingkan: memutarkan Menolehkan muka
oleh keinginan sesuatu (ke kiri atau ke (ke kiri, ke kanan,
yang sama kuat kanan); membelokkan atau ke belakang);
antara memalingkan (haluan, pandangan, dan tidak setia; tidak
77. muka dan melototi sebagainya) suka
lekat-lekat. Muka: bagian depan kepala,
(IEP: Hlm. 388 / dari dahi atas sampai ke dagu
Keping 73) dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
Air muka Bodhi Air: cairan jernih tidak Rupa muka
berubah drastis. berwarna, tidak berasa, dan (ekspresi)
(IEP: Hlm. 394 / tidak berbau yang diperlukan
Keping 74) dalam kehidupan manusia,
hewan dan tumbuhan yang
78. secara kimiawi mengandung
hydrogen dan oksigen
Muka: bagian depan kepala,
dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
68
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Buatku, mimpi Bunga: bagian tumbuhan Mimpi; hal yang
bukan bunga tidur. yang akan menjadi buah, terjadi ketika
(IEP: Hlm. 395 / biasanya elok warnanya dan tertidur;
Keping 74) harum baunya; kembang menentukan
79.
Tidur: dalam keadaan kualitas tidur
berhenti (mengaso) badan
dan kesadarannya (biasanya
dengan memejamkan mata)
Toni memalingkan Memalingkan: memutarkan Menolehkan muka
muka, menatap sesuatu (ke kiri atau ke (ke kiri, ke kanan,
gunung kapur di kanan); membelokkan atau ke belakang);
kejauhan. (haluan, pandangan, dan tidak setia; tidak
80. (IEP: Hlm. 398 / sebagainya) suka
Keping 74) Muka: bagian depan kepala,
dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
Meninggalkan Toni Mulut: rongga di muka, Gerbang jalan kecil;
di mulut gang yang tempat gigi dan lidah, untuk pintu masuk jalan
cuma muat dilewati memasukkan makanan (pada kecil
kendaraan roda dua manusia atau binatang)
81. dan pejalan kaki. Gang: jalan kecil (di
(IEP: Hlm. 403 / kampong-kampung dalam
Keping 74) kota); lorong
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Sinar bulan Murah: lebih rendah Suka (mudah)
membanjur murah daripada harga yang member; tidak pelit;
hati ke atas puncak dianggap berlaku di pasaran penyayang
yang berupa Hati: organ badan yang danpengasih; suka
lapangan kosong. berwarna kemerah-merahan menolong; baik hati
84. (IEP: Hlm. 430 / di bagian kanan atas rongga
Keping 76) perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Cuaca hati Toni Cuaca: keadaan udara Suasana hati (cerah
kelihatannya (tentang suhu, cahaya diartikan ceria,
sedang buruk dan matahari kelembapan, mendung diartikan
tidak kondusif. kecepatan angin, dan berduka, panas
(IEP: Hlm. 451 / sebagainya) pada saat satu diartikan marah dan
Keping 78) tempat tertentu dengan sebagainya)
jangka waktu terbatas
88.
Hati: organ badan yang
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Toni memang Lidah: bagian tubuh dalam Berkata-kata tajam;
dikenal berlidah mulut yang dapat bergerak- berkata yang
samurai dan gerak dengan mudah, membuat lawan
Elektra sudah gunanya untuk menjilat, bicaranya merasa
89. terbiasa bertoleransi mengecap, dan berkata-kata sakit hati
dengan ceplas- Samurai: aristocrat Jepang
ceplos. dari golongan kesatria
(IEP: Hlm. 453 / (prajurit); pedang khas
Keping 78) Jepang agak melengkung
Beberapa waria Melemparkan: membuang Mengucapkan kata-
berbaju minim jauh-jauh; melontarkan; kata spontan
berjalan melewati melantingkan (biasanya untuk
Bong sambil Celetukan: hasil menggoda,
90. melemparkan menceletuk; ucapan spontan memarahi, dan
celetukan sebagainya)
menggoda.
(IEP: Hlm. 459 /
Keping 79)
…, Saya bisa Kata: unsur bahasa yang Intuisi/naluri
percaya bukan diucapkan atau dituliskan
karena yang merupakan perwujudan
intelektualitas saya. kesatuan persaan dan pikiran
Tapi, kata hati. yang dapat digunakan dalam
91. (IEP: Hlm. 461 / berbahasa
Keping 79) Hati: organ badan yang
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
71
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Sekilas, Zarah Membuang: melepaskan Memalingkan muka
melihat benda yang (melemparkan) sesuatu yang
mencuat adari tidak berguna lagi dengan
tangan Gio dan sengaja dari tangan;
spontan membuang melemparkan;
96. muka. mencampakkan
(IEP: Hlm. 486 / Muka: bagian depan kepala,
Keping 81) dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
aku jatuh cinta. Jatuh: (terlepas dan) turun Menaruh cinta
(IEP: Hlm. 507 / atau meluncur ke bawah kepada
Keping 83) dengan cepat karena
gravitasi bumi (baik ketika
masih dalam gerakan turun
100. maupun sesudah sampai ke
tanah dan sebagainya)
Cinta: suka sekali; sayang
benar; kasih sekali; terpikat
(antara laki-laki dan
perempuan)
…, tandas Zarah Membuang: melepaskan Memalingkan muka
sambil tergesa (melemparkan) sesuatu yang
menghapus air tidak berguna lagi dengan
mata, membuang sengaja dari tangan;
mukanya ke arah melemparkan;
101.
lain. mencampakkan
(IEP: Hlm. 508 / Muka: bagian depan kepala,
Keping 83) dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
Zarah, berdiri di Mulut: rongga di muka, Gerbang untuk
mulut pintu. tempat gigi dan lidah, untuk masuk (biasanya
(IEP: Hlm. 509 / memasukkan makanan (pada terdapat daun pintu)
102.
Keping 83) manusia atau binatang)
Pintu: tempat untuk masuk
dan keluar
Dengan ekor Ekor: bagian tubuh binatang Ujung jangkauan
matanya, Zarah dan sebagainya yang paling pandangan
mencuri pandang. belakang, baik berupa
(IEP: Hlm. 510 / sambungan dari tulang
Keping 83) punggung maupun sebagai
103.
lekatan; kata penggolong
untuk binatang
Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Untuk setiap Kambing: Binatang Orang yang dalam
fenomena di luar pemamah biak dan pemakan suatu peristiwa
nalar, selalu ada rumput (daun-daunan), sebenarnya tidak
kambing hitam berkuku genap, tanduknya bersalah, tetapi
hasil konsensus bergeronggang, biasanya dipersalahkan atau
105. orang-orang yang dipelihara sebagai hewan dijadikan tumpuan
gagal merumuskan ternak untuk diambil daging, kesalahan
penjelasan masuk susu, kadang-kadang
akal. bulunya
(IEP: Hlm. 520 / Hitam: warna dasar yang
Keping 84) serupa dengan warna arang
Kamu berhak atas Lembaran: helai (daun, Kehidupan baru;
lembaran baru. kertas, dan sebagainya); melupakan
(IEP: Hlm. 525 / catatan kehidupan
106.
Keping 84) Baru: belum pernah ada sebelumnya untuk
(dilihat, didengar, dan menuju sesuatu
sebagainya) sebelumnya yang lebih baik
Zarah menerima Setengah: seperdua;separuh; Segan-segan; malu-
dengan setengah sebagian; sejumlah malu; acuh tak
hati. Hati: organ badan yang acuh; tidak
(IEP: Hlm. 526 / berwarna kemerah-merahan menaruh perhatian
107. Keping 84) di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Liong menatap Melemparkan: membuang Mengalihkan
Bodhi sejenak jauh-jauh; melontarkan; penglihatan ke arah
sebelum melempar melantingkan lain untuk
108. pandangannya ke Pandangan: hasil perbuatan menghindari
jembatan. memandang intimidasi dari
(IEP: Hlm. 528 / (memperhatikan, melihat, lawan bicara
Keping 84) dan sebagianya)
Jendela waktumu Jendela: lubang yang dapat waktu yang
hampir menutup. diberi tutup dan berfungsi diperkirakan
(IEP: Hlm. 530 / sebagai tempat keluar masuk (rentan waktu)
Keping 84) udara; tingkap; lubang angin
109. Waktu: seluruh rangkaian
saat ketika proses, perbuatan,
atau keadaan berada atau
berlangsung; lamanya;
tempo; peluang
75
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Elektra Bahu: pundak (antara leher Bagian tepi jalan
membanting setir dan pangkal lengan) raya (pada
110. ke bahu jalan. Jalan: tempat untuk lalu umumnya tidak
(IEP: Hlm. 535 / lintas orang (kendaran dan dilindasi
Keping 85) sebagainya) kendaraan)
Kamu lebih Patah: putus tentang barang Kecewa karena
memilih patah yang keras atau kaku putus percintaan;
tulang daripada (biasanya tidak sampai kecewa karena
patah hati. bercerai atau lepas sama harapannya gagal
(IEP: Hlm. 544 / sekali)
Keping 86) Hati: organ badan yang
111.
berwarna kemerah-merahan
di bagian kanan atas rongga
perut, berguna untuk
mengambil sari-sari
makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu
Saling jatuh cinta. Jatuh: (terlepas dan) turun Menaruh cinta
Bahkan, atau meluncur ke bawah kepada
bereproduksi? dengan cepat karena
(IEP: Hlm. 545 / gravitasi bumi (baik ketika
Keping 86) masih dalam gerakan turun
112. maupun sesudah sampai ke
tanah dan sebagainya)
Cinta: suka sekali; sayang
benar; kasih sekali; terpikat
(antara laki-laki dan
perempuan)
Zarah tersenyum Mata: indra untuk melihat; Di selidiki secara
lagi, menyadari indra penglihat diam-diam
bahwa ternyata ia
113. dimata-matai teman
sebangkunya.
(IEP: Hlm. 548 /
Keping 86)
Elektra tersenyum Senyum: gerak tawa Senyum namun
pahit. ekspresif yang tidak bersuara merasa terluka;
(IEP: Hlm. 550 / untuk menunjukan rasa tersenyum untuk
Keping 86) senang, gembira, suka, dan menutupi luka yang
114.
sebagainya dengan dirasakan
mengembangkan bibir
sedikit
Pahit: rasa tidak sedap
76
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Ishtar tertawa Tertawa: melahirkan rasa Tertawa terbahak-
lepas, gembira, senang, geli, dan bahak (seakan tidak
memperlihatkan sebagainya dengan suara memiliki beban);
barisan giginya berderai tertawa dengan
119. yang putih Lepas: dapat bergerak (lari) mengekspresikan
sempurna. ke mana-mana; tidak segalanya
(IEP: Hlm. 590 / tertambat; bebas dari ikatan;
Keping 89) tidak terikat lagi
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
…, dan bagaimana Terjun: melompat turun Olah raga udara
kain jaketnya Bebas: lepas sama sekali beregu atau
adalah satu-satunya (tidak terhalang, terganggu,perseorangan
yang menahan dan sebagainya sehingga dengan cara terjun
tubuhnya dari dapat bergerak, berbicara, dari pesawat
123.
terjun bebas ke berbuat, dan sebagianya terbang pada
dasar jurang. dengan leluasa) ketinggian sedang
(IEP: Hlm. 594 / dan melakukan
Keping 90) gerakan akrobatik
di udara
Dari ekor matanya, Ekor: bagian tubuh binatang Ujung jangkauan
Zarah melihat Gio dan sebagainya yang paling pandangan
mulai bergerak,… belakang, baik berupa
(IEP: Hlm. 594 / sambungan dari tulang
Keping 90) punggung maupun sebagai
124. lekatan; kata penggolong
untuk binatang
Mata: indra untuk melihat;
indra penglihat
(3)
(1) (2) (6) (7)
(4) (5)
Terlihat perubahan Air: cairan jernih tidak Rupa muka
drastis pada air berwarna, tidak berasa, dan (ekspresi)
muka Elektra. tidak berbau yang diperlukan
(IEP: Hlm. 634 / dalam kehidupan manusia,
Keping 93) hewan dan tumbuhan yang
127. secara kimiawi mengandung
hydrogen dan oksigen
Muka: bagian depan kepala,
dari dahi atas sampai ke dagu
dan antara telinga yang satu
dan telinga yang lain; wajah
…, desis Bodhi Kuda: binatang menyusui, Sikap siaga (dalam
dengan kuda-kuda berkukusatu, biasa dipiara bela diri) dengan
siaga. orang sebagai kendaraan posisi kaki dan
128.
(IEP: Hlm. 636 / (tunggangan, angkutan) atau tubuh yang siap
Keping 94) penarik kendaraan dan menerima serangan
sebagainya
…, bunyi tempias Gendang: alat bunyi- Organ pada telinga
hujan bagai hujan bunyian berupa kayu bulat yang berfungsi
jarum yang panjang, di dalamnya ada untuk menangkap
menusuki gendang rongga dan salah satu getaran dan
telinga. lubangnya atau kedua- menyalurkannya ke
(IEP: Hlm. 640 / duanya di beri kulit (untuk otak sebagai bunyi
129.
Keping 94) dipukul) dan informasi
Telinga: organ tubuh untuk
mendengar; alat pendengaran
yang terletak di kanan kiri
kepala (manusia atau
binatang); kuping
Sementara itu, Kuda: binatang menyusui, Sikap siaga (dalam
kuda-kuda para berkukusatu, biasa dipiara bela diri) dengan
Peretas di atas orang sebagai kendaraan posisi kaki dan
130. tanah tidak bisa lagi (tunggangan, angkutan) atau tubuh yang siap
bertahan. penarik kendaraan dan menerima serangan
(IEP: Hlm. 640 / sebagainya
Keping 94)
Sebuah simpul Mata: indra untuk melihat; Melihat dengan
merah ada di atas indra penglihat mata tanpa
sana meski yang Telanjang: tidak berpakaian menggunakan alat
131. tampak dari mata bantu lain
telanjang hanyalah
segunduk awan
tebal.
80
C. Pembahasan
nilai artistik yang tinggi. Selain itu, penggunaan frasa idiomatik juga
merupakan salah satu upaya untuk memberikan kualitas kebahasaan yang baik
bagian sebelumnya.
Dalam novel berjudul “Inteligensi Embun Pagi” karya Dewi Lestari ini
dapat dikatakan memiliki cukup banyak frasa idiom, hal ini terdapat dalam 42
dan mencari. Setiap keping atau subjudul memiliki jumlah frasa idiom yang
dalam novel karya Dewi Lestari ini adalah 135 frasa yang terbagi ke dalam
dua kategori. Kategori pertama adalah frasa idiom penuh yang berjumlah 44
frasa. Kategori kedua adalah frasa idiom sebagian yang berjumlah 91 frasa.
novel “Inteligensi Embun Pagi” karya Dewi Lestari adalah 32,59% frasa
dalam novel “Inteligensi Embun Pagi” karya Dewi Lestari ini senantiasa
kategori frasa idiomatik yang ada, penulis novel tersebut lebih banyak
leksikal guna mempermudah bagi pembaca memahami apa yang ingin penulis
sampaikan.
83
BAB V
A. Simpulan
idiomatik yang terdapat dalam novel “Inteligensi Embun Pagi” karya Dewi
Lestari, khususnya pada 42 sub judul yang telah diteliti adalah sebagai berikut:
Pagi” karya Dewi Lestari yaitu tertangkap tangan, senam otak, hati
lapang, kata hati, lorong memori, buah tangan, juru kunci, murah hati,
kata hati, sinse jempolan, semata-mata, tahi lalat, kata hati, cendera
mata, putri malu, polisi tidur, isapan jempol, membabi buta, benang
merah, sepak terjang, batang hidung, patah hati, sebatang kara, tulang
sebatang kara.
Pagi” karya Dewi Lestari yaitu mulut terminal, bulan lewat paruh, adu
mata, kaki laut, bubar jalan, ekor mata, muka bumi, daun pintu, ekor
mata, tawa renyah, tulang buku, rumah lajang, kode tubuh, hari jadi,
jatuh iba, buntut percakapan, kata hati, daun pintu, ekor mata, bahasa
senyum, hutan perawan, makan orang, bola mata, senyum simpul, ekor
mata, boneka tali, buntut barisan, perut bukit, ibu jari, patah hati, paruh
memalingkan muka, mulut gang, harta karun, anak tangga, ekor mata,
motor bebek, air muka, cuaca hati, melemparkan celetukan, kaca film,
air muka, ekor mata, membuang muka, hati kecil, jendela waktu,
air muka, terjun bebas, ekor mata, ekor mata, bingkai mata, air muka,
gendang telinga, mata telanjang, bibir tebing, air muka, dan air muka.
Embun Pagi” karya Dewi Lestari adalah 135 frasa idiomatik yang
tersebut adalah 32,59% frasa idiom penuh dan 64,40% frasa idiom
sebagian.
Pagi” karya Dewi Lestari yaitu ekor mata, air muka, dan daun pintu.
85
B. Saran
banyak istilah yang cukup dikenal namun belum tercantum dalam Kamus
yang lebih spesifik karena dapat membantu guru dalam memilih dan
peneliti berharap agar penerbit dapat menyisipkan lebih banyak lagi frasa
5. Peneliti menyarankan kepada penulis karya sastra baik prosa maupun puisi
kualitas, penggunaan frasa idiomatik juga dapat menambah kosa kata baru
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. (1997). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul. (2009). Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Lestari, Dewi . (2016). Intelegensi Embun Pagi. Jakarta. PT. Bentang Pustaka.
Sudaryat, Yayat. (2009). Makna Dalam Wacana. Bandung. CV. Yrama Widya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Keping 46 Clavis
Keping 52 Warisan
Keping 53 Mata-mata
Keping 72 Foniks
Keping 75 Hiperentitas
Keping 89 Berpencar
Keping 91 Menyeberang
Keping 94 Konversi
Keping 95 Perang
92
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan
1. SD : SDN Karangmulya II
2. SMP : SMP Negeri 1 Kadungora
3. SMA : SMA Negeri 2 Garut
4. Perguruan Tinggi : Institut Pendidikan Indonesia (IPI)