Anda di halaman 1dari 2

Citra Pemuda GMIM yg dibangun melalui FSPG ini menurut kaella, bahwa Pemuda GMIM lewat

pengembangan minat dan bakat melaksanakan amanat panggilan gereja yakni bersekutu, bersaksi
dan melayani.

Tiga tugas panggilan gereja ini terimplementasi selama proses persiapan sampai pada saat
penampilan di atas panggung.

Peserta (dari setiap jemaat), Pengiring, dan Pelatih memaknai iven ini menurut kaella berbeda-beda,
tergantung motivasi pribadi.

Dari sisi Peserta, ada yg memaknai ini sebagai kesempatan untuk menyalurkan minat dan bakat,
karena setelah sekian lama terbatasi oleh pandemi.

Ada yang memaknainya sebagai tempat mengekspresikan diri.

Ada yang memaknainya sebagai tolok ukur pencapaian prestasi.

: Dari sisi Pengiring/Pemain Musik (Pianis, dll) iven ini adalah kesempatan untuk membangun relasi,
menunjukkan eksistensi, dan tidak dipungkiri sebagai sumber pendapatan sebagai bentuk apresiasi
sebagai musisi.

Pembawaan diri, karakter pribadi dan kemampuan beradaptasi dgn keadaan menentukan seberapa
besar eksistensinya dalam ajang ini.

Dari sisi Pelatih, bisa dikatakan FSPG sebagai tempat mengukur kemampuan dan kompetensi yang
dimiliki, walaupun hal itu relatif krn dapat dipengaruhi oleh berbagai hal.

Pelatih bisa dikatakan profesi.. jadi iven ini juga dinanti-nantikan oleh para Pelatih juga para
Pengiring sebagai momen mendapatkan penghasilan tambahan.

Membangun psikis kompetisi yang real?

Psikis kompetisi terbangun dengan sendirinya.

Mempersiapkan diri sebaik-baiknya merupakan faktor psikis yang terbangun untuk mengikuti
kompetisi.

Rasa bangga karena mendapatkan prestasi atau mendapatkan nilai lebih tinggi dibanding peserta
lain bisa dikatakan salah satunya terbangun krn psikis berkompetisi.
Ketika menonton, yang terjadi adalah respon dari apa yang didengar dan dilihat.

Kalau tidak menggugah, rasanya biasa2 saja.

Tapi kalau bagus dan menyentuh hati, yg dirasa kayak merinding, “badiri bulu2 nyawa” orang bilang.

Tu hati dapa rasa puas, senang.. biasanya diekspresikan dengan senyum, tepuk tangan, bahkan
standing applause, atau bahkan bisa saja tertegun/tidak bergeming krn terbawa dgn suasana.

Yg terakhir ini biasanya jika lagunya bertempo lambat.

Anda mungkin juga menyukai