Pertemuan Ke-Empat
3.2.8 Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang
disosiatif
3.2.9 Menganalisis contoh bentuk interkasi
sosial yang dissosiatif
3.2.10 Menganalisis contoh bentuk interkasi
sosial yang disosiatif di lingkungan
masyarakat.
Pertemuan Ketiga
4.2. Menyajikan hasil analisis tentang 4.2.5 Memadukan kartu pertanyaan dan
interaksi social dalam ruang dan jawaban yang tepat tentang bentuk interaksi
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial.
social, ekonomi dan 4.2.6 Menampilkan hasil diskusi dan pekerjaan
budaya dalam nilai dan norma serta kelompok melalui sesi tanya jawab.
kelembagaan social budaya
Pertemuan ke-Empat
4.2.7 Memadukan kartu pertanyaan dan
jawaban yang tepat tentang bentuk interaksi
sosial.
4.2.8 Menampilkan hasil diskusi dan pekerjaan
kelompok melalui sesi tanya jawab.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif di lingkungan
masyarakat dengan tepat.
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Pertemuan Ke-Empat
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif dengan benar
Menganalisis contoh bentuk interkasi sosial dengan benar.
Menganalisis contoh bentuk interkasi sosial yang disosiatif di lingkungan
masyarakat dengan benar.
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make
a Match, peserta didik diharapkan mampu:
Memadukan kartu pertanyaan dan jawaban yang tepat tentang bentuk interaksi
sosial dengan tepat.
Menampilkan hasil diskusi dan pekerjaan kelompok melalui sesi tanya jawab
dengan penuh tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
MENANYA
Tahap penyampaian
PEMECAHAN MASALAH
1. Guru meminta semua Peserta Didik
mengumpulkan semua hasil kerja
2. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua
Peserta Didik pada kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi (Solusi akhir)
REFLEKSI
1. Guru membantu Peserta Didik melakukan
refleksi atas proses pembelajaran.
2. Guru memberi motivasi, penguatan dan
apresiasi atas usaha semua kelompok
1. Guru memberikan tugas berupa soal evaluasi
yang dapat dikerjakan di rumah.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
PENUTUP pertemuan selanjutnya. 7’
3. Guru memberi penguatan karakter dan
mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
salam
PERTEMUAN KE-EMPAT
MENGAMATI
MENANYA
Tahap penyampaian
Penampilan Hasil
PEMECAHAN MASALAH
3. Guru meminta semua Peserta Didik
mengumpulkan semua hasil kerja
4. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua
Peserta Didik pada kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi (Solusi akhir)
REFLEKSI
3. Guru membantu Peserta Didik melakukan
refleksi atas prosespembelajaran.
4. Guru memberi motivasi, penguatan dan
apresiasi atas usaha semua kelompok
1. Guru memberikan tugas berupa soal evaluasi
yang dapat dikerjakan di rumah.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
PENUTUP pertemuan selanjutnya. 7’
3. Guru memberi penguatan karakter dan
mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
H. PENILAIAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan Ketiga
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif di lingkungan
masyarakat dengan tepat.
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Pertemuan Ke-Empat
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Memadukan kartu pertanyaan dan jawaban yang tepat tentang bentuk interaksi
sosial dengan tepat.
Menampilkan hasil diskusi dan pekerjaan kelompok melalui sesi tanya jawab
dengan penuh tanggung jawab.
B. URAIAN MATERI
Bentuk-bentuk interaksi sosial
Bentuk interaksi sosial terdiri atas 2 yaitu : Proses-Proses yang asosisatif dan Proses-Proses
yang disosiatif
2) Akomodasi
Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai
kestabilan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak
kehilangan kepribadiannya. Akomodasi adalah proses penyesuaian diri
individu atau kelompok manusia yang dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi ketegangan.
3) Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam
menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan.
Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain
dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya,
persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan serta perkawinan campuran.
Upaya yang dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih kebudayaan
yang berbeda dalam masyarakat, sehingga menghasilkan kebudayaan baru dan
menghasilkan kebudayaan lama (aslinya). Ilustrasinya dapat digambarkan seperti
ini: A + B = C. Asimilasi sebagai proses sosial yang timbul
Contohnya adalah orang dari Tiongkok yang tinggal di Indonesia. Orang
Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia akhirnya bisa berbahasa Indonesia
dengan sangat fasih namun dialek yang mereka biasa pakai untuk berkomunikasi
sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan bahasa Indonesia.
Contoh Asimilasi :
1) Perkawinan antara orang dari suku yang berbeda, seperti orang Jawa dengan
orang Bima.
2) Penggunaan kata serapan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari
seperti sorry, game, on the way, dan lain sebagainya.
3) Penggunaan baju koko di Indonesia yang berawal dari baju pria yang
digunakan warga China.
4) Cara makan orang Eropa menggunakan sendok dan garpu yang diterapkan
oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
b. Proses-proses yang disosiatif.
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan meregangkan solidaritas kelompok.
Proses ini terjadi atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertentangan.
Ringkasnya, pengertian disosiatif adalah interaksi sosial yang lebih menjurus ke hal
negatif atau konflik. Walaupun proses disosiatif ini bisa menghambat perkembangan
dan pertumbuhan masyarakat, tapi ada juga manfaatnya. Salah satunya, dengan
adanya disosiatif ini masyarakat akan bisa berkembang karena memiliki keinginan
untuk maju.
1) Kompetisi (persaingan)
Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing
untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
Contohnya gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk
mendapatkannya seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.
Di dalam persaingan ini ada dua jenis yaitu persaingan yang bersifat
pribadi dan persaingan kelompok. Kompetisi pribadi melibatkan suatu
individu dengan individu lain yang secara langsung bersaing untuk
mendapatkan sesuatu, seperti persaingan antara dua calon ketua OSIS,
persaingan tunggal putra/Putri kejuaraan bulutangkis, dan sebagainya.
Kompetisi kelompok merupakan persaingan yang melibatkan berbagai pihak
secara berkelompok, seperti pertandingan sepak bola, basket, pertandingan
voli dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya persaingan ini memiliki beberapa
bidang yaitu persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan
kedudukan persaingan kekuasaan dan lain sebagainya.
https://bhembook.com/lomba-cerdas-cermat/
https://parent.binus.ac.id/2016/08/sibling-rivalry-menyikapi-persaingan-
antar-saudara-kandung/
2) Kontravensi
https://www.sosial79.com/2020/08/pengertian-kontravensi-bentuk-tipe.html
3) Pertentangan (konflik)
Pertentangan atau konflik adalah bentuk proses sosial antarperorangan
atau kelompok tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan.
Pertentangan menimbulkan jurang pemisah yang dapat mengganggu interaksi
sosial.
Umumnya, sebuah upaya dilakukan oleh masing-masing pihak dengan
cara yang tidak wajar, sehingga menimbulkan pertikaian baik benturan fisik
dan maupun kepentingan yang saling menjatuhkan. Sebagai salah satu bentuk
interaksi sosial, pertentangan lebih mengarah pada kekerasan. Sebab, tujuan
pertentangan yaitu untuk menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan
kekerasan.
Penyebab terjadinya pertentangan di masyarakat di antaranya:
a) Adanya perbedaan antar individu.
b) Adanya perbedaan kebudayaan.
c) Adanya perbedaan kepentingan.
d) Adanya perubahan sosial.
https://news.okezone.com/read/2016/02/25/340/1320731/lima-
konflik-sara-paling-mengerikan-ini-pernah-terjadi-di-indonesia
2. Proses interaksi sosial yang dilakukan bersama antara individu atau kelompok,
tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama yaitu.…
a. Kerja Sama c. Toleransi
b. Makan bersama d. Komunikasi
3. Berikut ini merupakan contoh dari proses interaksi sosial assosiatif di sekolah …
a. Nadira bertengkar dengan teman sekelasnya
b. Siswa dan guru bergotong royong membersihkan lingkungan masyarakat.
c. Guru membuang sampah
d. Putra menulis di papan.
4. Berikut ini yang merupakan contoh bentuk proses interaksi asimilasi yaitu ...
a. Seorang guru yang mengajar siswa di kelas
b. Pertandingan sepak bola gubernur cup.
c. Berbicara dengan menggunakan kata serapan seperti Sorry, lets go dll..
d. Konflik antar kampung.
Kunci Jawaban :
No. Soal Jawaban Rubrik
1. D 2
2. A 2
3. B 2
4. C 2
5. B 2
Pertemuan Kedua
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar !
1. Proses yang terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi
sosial yang mengarah yang mengarah pada konflik dan meregangkan solidaritas
kelompok yaitu …
a. Status sosial c. Media sosial
b. Proses Sosial dissosiatif d. Proses sosial yang assosiaif
2. Perasaan benci atau tidak yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi disebut yaitu.…
a. Keinginan c. Toleransi
b. Kontravensi d. Komunikasi
3. Berikut ini merupakan contoh dari proses interaksi sosial disosiatif di sekolah
yaitu…
4. Berikut ini yang merupakan contoh bentuk proses interaksi konflik yaitu ...
a. Seorang guru yang mengajar siswa di kelas
b. Pertandingan sepak bola gubernur cup.
c. Gotong royong jumat bersih
d. Tawuran antar pelajar.
5. Berikut ini merupakan proses interaksi sosial disosiatif kecuali ...
c. Konflik c. Kontravensi
d. Kompetisi d. Asimilasi
Kunci Jawaban :
No. Soal Jawaban Skor
1. B 2
2. B 2
3. A 2
4. D 2
5. D 2
D. DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Iwan and Dedi Puryadi, Dedi Puryadi and Suciati, Suciati and Mushlih, A. (2017)
Ilmu pengetahuan sosial SMP/MTss kelas VII
https://hukamnas.com/contoh-konflik-di-sekolah
https://www.google.com/search?q=gambar+konflik&oq=gambar++konflik&aqs=chrome.0.
0i512l2j0i22i30l8.5340j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#imgrc=N9BdQtkLpfgXYM
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5971990/3-bentuk-interaksi-sosial-disosiatif-
pengertian-dan-
contoh#:~:text=Kontravensi%20sederhana%20seperti%20memaki%2C%20memfitnah,dan
%20mengumumkan%20rahasia%20orang%20lain.
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 6 SAPE SATAP
Alamat : Jalan Lintas Sape Wera Nciri
Email : smpn6sape@gmail.com
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif di lingkungan
masyarakat dengan tepat.
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Pertemuan Ke-Empat
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make
a Match, peserta didik diharapkan mampu:
Memadukan kartu pertanyaan dan jawaban yang tepat tentang bentuk interaksi
sosial dengan tepat.
Menampilkan hasil diskusi dan pekerjaan kelompok melalui sesi tanya jawab
dengan penuh tanggung jawab.
B. Materi Pembelajaran
E. Langkah Pembuatan :
1. Memahami KD dan tujuan pembelajaran
2. Membaca materi dalam modul
3. Mencari referensi di internet
4. Mendownload gambar dan video
5. Membuat slide power point
6. Membuat kartu soal dengan mencetak dan menempel kartu pertanyaan pada kertas
berwarna biru sedamgkan jawaban dengan warna merah.
Pertemuan Pertama
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan benar.
Menganalisis bentuk interaksi sosial yang asosiatif di lingkungan
masyarakat dengan tepat.
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Pertemuan Ke-Empat
Ranah Kognitif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make a
Match, peserta didik diharapkan mampu:
Ranah Afektif
Setelah proses pembelajaran melalui model Cooperative Learning tipe Make
a Match, peserta didik diharapkan mampu:
Memadukan kartu pertanyaan dan jawaban yang tepat tentang bentuk interaksi
sosial dengan tepat.
Menampilkan hasil diskusi dan pekerjaan kelompok melalui sesi tanya jawab
dengan penuh tanggung jawab.
A. Petunjuk Belajar
a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman peserta didik
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang
telahdisepakati antara pendidik dengan peserta didik
e. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru
dalammengerjakan tugas
B. Tugas
1. Kerjasama
2 Akomodasi
3 Asimilasi
1. Kerjasama ………………………………………………
………………………………………………
2. ………………………… Dua pemuda yang berkelahi kemudian dipisahkan
dan didamaikan oleh pemuka desa.
3. Asimilasi ………………………………………………
………………………………………………
Pertemuan Ke-Empat
NAMA KELOMPOK :
Anggota : 1.
: 2.
: 3.
: 4.
: 5.
A. Petunjuk Belajar
a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman peserta didik
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang
telahdisepakati antara pendidik dengan peserta didik
e. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru
dalammengerjakan tugas
B. Tugas
Persaingan (kompetisi)
Kontravensi
Pertentangan (konflik)
2. Kontravensi ………………………………………………
………………………………………………
Langkah-Langkah Kegiatan :
1. Setelah menyelesaikan LKPD Peserta didik dibimbing oleh guru untuk melakukan
tanya jawab antar kelompok tentang jawaban dari isian pertanyaan dalam LKPD.
2. Peserta didik dalam kelompok saling memberikan tanggapan atas jawaban
temannya.
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 6 SAPE SATAP
Alamat : Jalan Lintas Sape Wera Nciri
Email : smpn6sape@gmail.com
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Pertemuan Ketiga
No KD Materi Indikator Soal Level Kogn. No Soal Bentuk Soal
1. Menganalisis interaksi Bentuk-Bentuk Menjelaskan bentuk C2 1 Pilihan Ganda
socialdalam ruang dan Interaksi Sosial Proses interaksi sosial yang
pengaruhnya terhadap yang Assosiatif. asosiatif
kehidupan social ,
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social
budaya
2. Menganalisis interaksi Bentuk-Bentuk Menganalisis bentuk C4 2,3,5 Pilihan Ganda
socialdalam ruang dan Interaksi Sosial Proses interaksi sosial yang
pengaruhnya terhadap yang Assosiatif. asosiatif
kehidupan social ,
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social
budaya
3. Menganalisis interaksi Bentuk-Bentuk Menganalisis bentuk C4 4 Pilihan Ganda
socialdalam ruang dan Interaksi Sosial Proses interaksi sosial yang
pengaruhnya terhadap yang Assosiatif. asosiatif di lingkungan
kehidupan social , masyarakat.
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social
budaya
Pertemuan Ke-Empat
No KD Materi Indikator Soal Level Kogn. No Soal Bentuk Soal
1. Menganalisis interaksi Bentuk-Bentuk Menjelaskan bentuk C2 1 Pilihan Ganda
socialdalam ruang dan Interaksi Sosial Proses interaksi sosial yang
pengaruhnya terhadap yang Disosiatif. disosiatif
kehidupan social ,
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social
budaya
2. Menganalisis interaksi Bentuk-Bentuk Menganalisis bentuk C4 2,3,5 Pilihan Ganda
socialdalam ruang dan Interaksi Sosial Proses interaksi sosial yang
pengaruhnya terhadap yang dissosiatif. disosiatif
kehidupan social ,
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social
budaya
3. Menganalisis interaksi Bentuk-Bentuk Menganalisis bentuk C4 4 Pilihan Ganda
socialdalam ruang dan Interaksi Sosial Proses interaksi sosial yang
pengaruhnya terhadap yang dissosiatif. disosiatif di lingkungan
kehidupan social , masyarakat.
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social
budaya
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 6 SAPE SATAP
Alamat : Jalan Lintas Sape Wera Nciri
Email : smpn6sape@gmail.com
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan Ketiga
Menganalisis interaksi Menganalisis Tes Tertulis Proses interaksi sosial yang A Skor 2 apabila
socialdalam ruang dan bentuk interaksi dilakukan bersama antara jawaban benar.
pengaruhnya terhadap sosial yang individu atau kelompok, Skor 0 apabila
kehidupan social , asosiatif tujuannya untuk mencapai satu jawaban salah
ekonomi dan budaya tujuan atau beberapa tujuan
dalam nilai dan norma bersama yaitu.…
serta kelembagaan social a.Kerja Sama
budaya b.Makan bersama
c.Toleransi
d.Komunikasi
Menganalisis interaksi Menganalisis Tes Tertulis Berikut ini merupakan contoh B Skor 2 apabila
socialdalam ruang dan bentuk interaksi dari proses interaksi sosial jawaban benar.
pengaruhnya terhadap sosial yang assosiatif di sekolah … Skor 0 apabila
kehidupan social , asosiatif a. Nadira bertengkar dengan jawaban salah
ekonomi dan budaya teman sekelasnya
dalam nilai dan norma b.Siswa dan guru bergotong
serta kelembagaan social royong membersihkan
budaya lingkungan masyarakat.
c.Guru membuang sampah
d.Putra menulis di papan.
Menganalisis interaksi Menganalisis Tes Tertulis Berikut ini yang merupakan C Skor 2 apabila
socialdalam ruang dan bentuk interaksi contoh bentuk proses interaksi jawaban benar.
pengaruhnya terhadap sosial yang asimilasi yaitu ... Skor 0 apabila
kehidupan social , asosiatif di a.Seorang guru yang mengajar jawaban salah
ekonomi dan budaya masyarakat siswa di kelas
dalam nilai dan norma b.Pertandingan sepak bola
serta kelembagaan social gubernur cup.
budaya c.Berbicara dengan
menggunakan kata serapan
seperti Sorry, lets go dll..
d.Konflik antar kampung.
Menganalisis interaksi Menganalisis Tes Tertulis Berikut ini merupakan proses B Skor 2 apabila
socialdalam ruang dan bentuk interaksi interaksi sosial assosiaatif jawaban benar.
pengaruhnya terhadap sosial yang kecuali ... Skor 0 apabila
kehidupan social , asosiatif a.Kerja sama jawaban salah
ekonomi dan budaya b. Kompetisi
dalam nilai dan norma c.Akomodasi
serta kelembagaan social d.Asimilasi
budaya
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
Menganalisis interaksi Menganalisis Tes Tertulis Berikut ini merupakan proses interaksi D Skor 2 apabila
socialdalam ruang dan bentuk interaksi sosial disosiatif kecuali ... jawaban benar.
pengaruhnya terhadap sosial yang a.Konflik Skor 0 apabila
kehidupan social , asosiatif b. Kompetisi. jawaban salah
ekonomi dan budaya c.Kontravensi
dalam nilai dan norma d.Asimilasi
serta kelembagaan
social budaya
Menganalisis
interaksi social Rubrik Penilaian 1
dalam ruang dan
pengaruhnya Disiplin dalam a. Mengumpulkan tugas tepat waktu (4)
terhadap mengumpulkan tugas b. Tidak mengumpulkan tugas tepat waktu (2)
kehidupan social , Observasi Lembar observasi
ekonomi dan Rubrik Penilaian 2
budaya dalam
2. Sopan santun dalam a. Selalu menunjukan sikap santun dalam
nilai dan norma perilaku dan ucapan perilaku dan ucapan (4)
serta kelembagaan b. Memiliki ucapan yang santun tapi kurang
social budaya sopan dalam berperilaku (3)
c. Memiliki ucapan dan perilaku yang kurang
santun dan sopan (2)