1. Lingkungan Jasa atau disebut juga Servicescape merupakan sarana penyampaian
layanan dari produk atau jasa melalui lingkungan layanan yang dirasakan oleh pelanggan. Dengan kondisi lingkungan jasa yang baik maka akan membuat pelanggan merasa nyaman dan sangat puas sehingga meninggalkan kesan baik yang tahan lama. Tujuan dari Lingkungan Jasa, yakni : ● Membentuk pengalaman pelanggan dan perilaku pelanggan ● Mendukung citra, strategi positioning, dan diferensiasi ● Bagian dari proposisi nilai. ● Memfasilitasi penghantaran jasa dan meningkatkan produktivitas 2. Model - model respon terhadap lingkungan jasa : a. Model stimulus respon “ Mehrabian - Russel “ : Menjelaskan bahwa persepsi dan interpretasi sadar dan tidak sadar tentang lingkungan mempengaruhi bagaimana perasaan orang dalam memberi tanggapan tentang lingkungan jasa ( servicescape ). b. Model afeksi Russell : Teori ini menyatakan bahwa respon emosional konsumen terhadap lingkungan dibagi ke dalam dua dimensi yang saling berinteraksi, yaitu kepuasan dan rangsangan ( gairah ), kedua dimensi ini menentukan apakah konsumen mendekati, menghabiskan uang dan waktu di suatu lingkungan layanan atau menghindarinya. c. Model Servicescape : Model ini menunjukan bahwa terdapat penyeimbang antara respon pelanggan dan pegawai. 3. Sama karena baik itu Service Environment ataupun Servicescape merupakan kata lain dari Physical Evidence. Menurut bitner (1992) Servicescape merupakan lingkungan fisik yang didalamnya mencakup pelayanan pada suatu fasilitas interior maupun eksterior. 4. Elemen - elemen servicescape, antara lain : a. Kondisi sekitar (Ambient Condition) b. Tata letak ruang dan Fungsionalitas c. Tanda, Simbol, Artefak 5. Karena keadaan di lingkungan layanan / jasa itu dapat merubah atau mempengaruhi tingkah laku dari pelanggan. Maka dari itu, dengan kondisi lingkungan layanan / servicescape yang baik akan berdampak positif terhadap keinginan pelanggan untuk kembali menggunakan pelayanan jasa tersebut.