Anda di halaman 1dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN LINEN RSU. BaliMéd Negara JI, Hayam Wuruk No 23 Negara Tip. 0365-4501452 E-mail : halimednegara@yahoo.com FY * BaliMéd Cy ne mat a ‘TERAKREDITAS! MADYA KARS MENETAPKAN: Pertama Surat Keputusan Direktur RSU BaliMéd No. 182/ SK/RSUBMN/INT/XI1/2022 tentang Revisi Pemberlakuan Panduan Pengelolaan Linen Di Rumah Sakit Umum BaliMéd Negara; Kedua Penjelasan lebih lanjut dituangkan dalam Panduan Panduan Pengelolaan Linen yang terlampir dalam Surat Keputusan ini Ketiga Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Pengelolaan Linen di Rumah Sakit Umum BaliMéd Negara dilaksanakan oleh Kepala Divisi Rumaga Sakit Umum BaliMéd Negara Keempat Surat Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkannya, serta apabila dikemudian hari terdapat Kekeliruan akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya, Ditetapkan di: Negara Pada Tanggal__: 8 Desember 2022 Rumah Sakit Umum BaliMéd Negara Divehtw Utama PT. BPI Kadi RSU Balifed Negara Kans: RU Boied Negara ‘Ketaa Tim PPLRSU BalMed Negara Arsip ee JI. Hayam Wuruk No. 23, Jembrana ~ Telephone : 0365-4501452, 081 236 483 554, 081 936 181 255 Email : balimednegara’ayahoo.com LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTRUR RSU BALIMED NEGARA NO : 182/ SK/RSUBMNV/INT/XI1/2022 TENTANG REVISI_ PANDUAN | PENGELOLAAN LINEN DI RSU BALIMED NEGARA KATA PENGANTAR, Om Swastyastu Dengan menghanturkan puji dan syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa akhimya kami dapat merampungkan Revisi Panduan Pengelolaan Linen di Rumah Sakit Umum BaliMéd Negara sebagai wujud pedoman kerja yang akan kami gunakan sebagi acuan dalam menjalakan tugas di Rumah Sakit Umum BaliMéd Negara Kami betharap Panduan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan Rumah Sakit Umum BaliMéd Negara. Revisi Panduan Pengelolaan Linen ini tidak terlepas dari peran semua unit di rumah sakit Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Panduan ini, karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan guna penyempurnaannya. Terimakasih yang sebesar besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga Revisi Panduan Pengelolaan Linen ini bisa selesai dan tersusun tepat waktu Om Shantih, Shantih, Shantih Om ‘Negara, 8 Desember 2022 dr. 1 Gede Putu Dhinarananta Direktur DAFTAR ISL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Pengertian 3. Tujuan BAB II RUANG LINGKUP.. BAB II KEBIJAKAN BAB IV TATALAKSANA BAB V DOKUMENTASI auen 10 BABI PENDAHULUAN A, Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana Kesehatan yang _memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pasien yang opname di rumah sakit terinfeksi oleh berbagai kuman penyakit, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial sangat besar. Terjadinya kontak antar manusia dengan manusia, serta manusia dengan benda yang memudahkan kuman penyakit menyebar, mengkontaminasi dan menginfeksi benda ataupun manusia di lingkungan rumah sakit Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan, Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, unit Laundry memiliki peran penting,dimana pemerosesan linen infeksius harus mendapat perlakuan khusus sehingga penyebaran virus bisa teratasi. Oleh karena itu. Instalasi Laundry harus ditingkatkan kemampuanya baik berupa fasilitas peralatan, sarana prasarana dan sumber daya manusianya (SDM). B. Pengertian Dalam hal ini yang dimaksud dengan 1. Pengelotaan linen adalah suatu kegiatan pemrosesan linen mulai dari penerimaan linen, pemilahan, penimbangan, pencucian, pengeringan, penyortiran, penyetrikaan, pelipatan, penyimpanan dan pendistribusian linen sesuai standar yang berlaku di rumah sakit, untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah mengalami pensortiran dan pencucian dengan sempuma. 2. Linen adalah bahan / kain yang digunakan di Rumah Sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur, bantal, guling, dan alat instrument steril lainnya Penerimaan linen adalah linen kotor yang sudah dibungkus dengan kantong plastik kemudian dimasukkan lewat terowongan dan diterima di ruang laundry 4. Pemilahan linen adalah proses pemilahan antara linen infeksius dan linen non infeksius,serta linen bayi 5. Penimbangan adalah Linen sebelum dicuci, ditimbang terlebih dahulu karena untuk mengetahui takaran cemical yang akan digunakan 6. Pencucian adalah proses mencuci linen yang sudah dipilah antara linen infeksius dan linen non infeksius,serta linen bayi 7. Pengeringan adalah Proses setelah linen dicuci, pengeringan dilakukan sekitar 15-20 menit dengan menggunakan mesin pengering dengan suhu 70 derajat celcius 8, Penyortirana dalah setelah linen dicuci, dan dikeringkan, linen kembali di sortir tujuannya untuk mengetahui apakah masih ada kotoran atau noda pada linen tersebut,jika masih ada noda maka linen tersebut dicuci kembali 9. Penyetrikaan adalah proses merapikan linen yang sudah kering, schingga linen akan tampak kenceng dan rapi 10, Pelipatan adalah proses melipat linen yang sudah disetrika, sehingga linen tidak memenuhi gudang penyimpanan/efisiensi tempat 11. Penyimpanan adalah tempat menyimpan linen yang sudah rapi dan siap didistribusikan ke unit lain yang memerlukan, Penyimpanan linen dilakukan ditempat yang kering dan menggunakan system FIFO 12. Pendistribusian linen adalah pengiriman linen ke unit-unit yang memerlukan sesuai dengan kebutuhan linen diruangan dengan menggunakan troly linen bersih. C. Tujuan 1, TujuanUmum Memberiacuan langkah dan tindakan yang diperlukan dalam pengelolaan / pemerosesan linen, mulai dari pengambilan linen kotor,pengiriman linen kotor, pemilahan, pencucian, —pengeringan, —_penyetrikaan, _ penyimpanan, —_sampai pendistribusian linen bersih 2. TujuanKhusus Tujuan dari pengelolaan linen antara lain ‘a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah mengalami pensortiran dan pencucian dengan sempurna. b. Memutuskan mata rantai penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit Menyediakan dan menjamin kualitas hasil hasil pencucian terhadap kebersihan linen BABII RUANG LINGKUP. Ruang Lingkup Pemerosesan linen mencakup seluruh kegiatan pemerosesan linen mulai dari pengambilan linen di ruanganatau unit yang menggunakan, penerimaan linen di Tuangan laundry, penimbangan linen, pemilahan linen infeksius dan non infeksius, pencucian linen, pemerasan linen, pengeringan linen, penyetrikaan linen, pelipatan linen, penyimpanan linen di gudang linen, Pendistribusian linen dilakukan dengan sistem FIFO.AdapunJenis Linen yang dikelola/ diproses oleh laundry antara lain 1. Laken Stiklaken Selimut Sarungbantal Baju pasien Baju ok Perlak Handuk Per nanewn Keset 10. Bantal LL. Korden BAB IIL KEBIJAKAN UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit PERMENKES No. 27 Tahun 2017 tentang Pengendalian Pencegahan infeksi Menteri Kesehatan RI Nomerr 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan kesehatan Jingkungan PERMENKES NO.1204 TH.2004 tentang persyaratan laundry di rumah sakit BABIV TATA LAKSANA Penatalaksanaan linen dimulai dari awal pengambilan linen sampai pada pendistribusian linen ke unit-unit yang memerlukan, adapun penata laksanaan linen meliputi 1. Pemilahan linen infeksius dan non infeksius Pemilahan linen dilakukan oleh petugas/perawat rawat inap dan house keeping, ini harus dilakukan untuk memilah linen infeksius dan linen non infeksius,serta pakaian bayi jika ada, Karena dalam pencucian tidak boleh digabung,linen infeksius harus direndam dengan air panas terlebih dahulu dengan suhu air 70 °C dan ditambah kan dengan chlorine 5% 2. Penerimaan linen kotor di ruang penerimaan linen kotor Petugas laundry menerima linen kotor dari ruangan penghasil linen dengan memasukkan linen kotomya ke terowongan yang langsung menuju ruang laundry. Terowongan ada 2 yaitu untuk linen infeksius dan non infeksius Linen kotor harus dibungkus dengan plastik kresek sesuai dengan jenisnya yaitu kresek kuning untuk linen infeksius dan kresek hitam untuk linen yang non infeksius, petugas laundry juga harus menggunakan APD karena resiko terkena penyakit sangat besar. 3. Penimbangan linen kotor Linen yang datang yang dikirim lewat terowongan harus ditimbang terlebih dahulu, arena untuk menentukan seberapa banyak penggunaan detergen/chemical,dimana ada perbandingan antara berat linen dengan pemakaian chemicalnya,dimana perbandingan nya Tkg:2 ml 4. Pencucian di laundry Setelah dipilah antara linen infeksius, non infeksiusdan pakaian bayi maka barulah dilakukan proses pencucian. Linen infeksius dicuci di mesin cuei infeksius,linen non infeksius dicuci di mesin cuci non infeksius,dan pakaian bayi dicuci di mesin cuci khusus bayi,Untuk linen infeksius selain menggunakan detergen juga ditambahkan larutan chlorinesedangkan linen non infeksius dan bayi hanya menggunakan detergen saja.Pencucian dilakukan sekitar 1 jam sesuai dengan jumlah linen yang akan dicuei u Pemerasan linen Pemerasan linen dilakukan setelah pencucian berakhir, dimana linen yang sudah dicuci dipindahkan ke bagian pemerasan yang ada disamping bagian pencucian, Linen dimasukkan selama 20 menit sampai air yang ada di linen benar-benar hilang,setelah itu barulah linen siap dikeringkan, Pengeringan linen bersih Proses pengeringan linen dilakukan setelah pencucian selesai. Pengeringan dilakukan kurang lebih 15-25 menit. Pengeringan linen bertujuan untuk mempercepat proses penyetrikaan,sehingga permintaan linen oleh unit lain bisa terpenuhi Penyortiran Penyortiran linen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada linen yang masih Kotor atau tidak dan juga rusak jika ada linen yang masih kotor maka dilakukan pencucian ulang hingga linen itu bersih Penyetrikaan Penyetrikaan dilakukan setelah linen kering, tujuan dari proses penyetrikaan adalah untuk merapikan linen terscbut dan untuk membunuh bakteri/ virus yang masih menempel pada linen Penyetrikaan dilakukan dengan suhu yang tinggi Pelipatan Pelipatan linen dilakukan oleh petugas laundry setelah dilakukan penyetrikaan, pelipatan dilakukan untuk merapikan linen serta memudahkan menyimpan linen dan untuk mengefisienkan tempat penyimpanan Pencatatan Linen Linen yang sudah dipilah kemudian dicatat sesuai jenii linen dan jumlahnya,linen ada banyak jenisnya seperti ; laken, stik laken, selimut, sarung bantal, perlak, keset, handuk, baju pasien, bantal, baju ok. Tujuan dari pencatatan ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah linen yang ada di gudang dan berapa jumlah linen yang didistribusikan ke unit-unit sebagai laporan nantinya. Penyimpanan Penyimpanan linen merupakan proses terakhir dalam _pengelolaan/pemerosesan linen,penyimpanan linen harus ditempat yang kering didalam rak dengan suhu tertentupenyimpanan linen diatur sehingga linen yang lama tidak ditumpuk-tumpuk dengan yang baru 12, Pendistribusian linen bersih Dari sekian proses linen yang terakhir adalah proses pendistribusian linen ke unit-unit yang memerlukan Pendistribusian linen dilakukan dengan sistem FIFO yaitu First In First Out yang artinya linen yang disimpan lebih lama harus dikeluarkan lebih dulu,itu fungsinya untuk menghindari jamuran pada linen yang lama oleh karena itu linen yang lama didistribusikan terlebih dahulu.Pendistribusian linen ke unit harus menggunakan troly linen bersih yang tertutup untuk menghindari debu atau bakteri yang menempel Adapun jenis linen yang dikelola atau diproses oleh unit laundry adalah sebagai berikut 1. Laken Stiklaken Selimut Sarungbantal Baju pasien Baju ok Perlak Handuk Cen annwewn Keset 10. Bantal 1. Korden Unit-unit yang memerlukan linen adalah sebagai berikut 1. OK VK Bayi ICU HD LAB Rawat inap 8. Rawat jalan 9. Radiologi Selain itu ada Hal hal yang harus dipethatikan juga pada pengelolaan/ pemrosesan linen di laundry yaitu : Petugas loundry memasuki ruangan harus melepas sepatu kemudian diganti dengan sandal crooch jika hendak mencuci petugas mengganti lagi sendalnya dengan menggunakan sepatu boot, memakai masker, kaca mata gogle,tutup kepala, saru tangan rumah tangga serta apron Jika petugas loundry hendak menyetrika harus memakai masker serta tutup kepala,semua itu harus ditaati karena dalam linen tidak boleh ada sehelai rambut pun yang jatuh ke linen,Petugas yang masuk ke ruangan linen kotor tidak diperkenankan memasuki ruang linen bersih,karena ditakutkan akan membawa bakteri ataupun virus ke linen yang bersih.Tidak sembarang orang bisa masuk ke ruang loundry.hanya petugas saja yang diperbolehkan BABV DOKUMENTASI Unit Laundry ie JENIS | URAIAN | FREKUEN | DITUJUKAN KETERA 0 LAPORAN | LAPORAN si KEPADA NGAN 1 | Laporan Laporan stok | Setiap hari harian linen di Unit Laporan_ stok linen di Gudang loundry = Laporan stok linen di gudang loundry Ty [Ka Unit Rumga

Anda mungkin juga menyukai