Anda di halaman 1dari 3

Annisa Putri Arieni / 22.E1.

0231
MENGHAYATI SEMANGAT PERJUANGAN
KEMANUSIAAN SOEGIJAPRANATA
Nilai-nilai luhur dalam catatan harian Mgr.Soegijapranata

1. Membangun relasi yang mesra dengan Tuhan


Dengan melakukan Ekaristi setiap harinya dapat membangun relasi mesra dengan
Tuhan contohnya pada kejadian Misa setiap hari dan juga melakukan pentahtaan
sakramen Maha Kudus.

Ketaatan beliau terhadap Tuhan dapat kita refleksikan dan kita contoh dalam
kehidupan sehari-hari kita. Dengan menjaga hubungan atau relasi yang baik dengan
Tuhan, jalan hidup kita maupun rencana hidup kita akan di restui Tuhan dan akan
mendapatkan kebahagiaan.

2 Semangat pelayanan bagi gereja dan masyarakat


Mgr. Soegijapranata memenuhi hari harinya dengan menjalankan misa, tak juga
menjalankan ia pun juga memberikan sakramen, serta menyaksikan repetisi S.M.K
serta memberikan sambutan 

20 Juni 1948. Minggu.


R.K. menerimakan sakramen tobat sebelum Misa, menerimakan (komuni) dan
berkotbah dalam Misa jam 6, mempersembahkan Misa jam 8 dan berkotbah.

26 Juni 1948. Sabtu. 


. Misa jam 6,30 diiringi nyanyian. Jam 4 menuju Solo menumpang
Menteri Kasima. Sampai Solo jam 5,45. Jam 6,30 menyaksikan repetisi S.M.K.
dan memberikan sambutan.

3 Mencintai Budaya Indonesia


Salah satu nilai dari Mgr. Albt Soegijapranata yang dapat kita ambil yaitu
Mencintai Budaya Indonesia, yang lebih tepat nya yaitu Bahasa Jawa. Budaya
Jawa adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang harus kita lestarikan dan
kita jaga meskipun pada zaman sekarang sudah marak Bahasa asing dalam
kehidupan sehari-hari.

Pada hari Rabu yang bertepatan dengan tanggal 11 Februari 1948 terdapat Misa
di Bintaran pada jam 6.30, yang banyak sekali dipadati oleh umat karena
memperingati Hari Rabu Abu. Mgr. Albt Soegijapranata memerintahkan
kepada Moeder Cornelia dan juga Ursula yang sedang menghadap membahas
tentang pelajaran agama untuk para calon suster mengharuskan mereka dengan
berbicara bahasa Jawa.
4. Kesederhanaan dan keramahtaman
Orang sering menjadi sombong saat memiliki jabatan yang tinggi. Namun tidak
halnya dengan Mgr. Albrt Soegijapranata. Ia justru menunjukkan kesedarhaan
dan keramahtamahan yang luar biasa. Berkaitan dengan keramahtamahan,
Beliau selalu dengan ramah menerima tamu yang datang tanpa memandang
jabatan, suku, ras atau agama. Mulai dari anak-anak, pemuda-pemudi, orang
dewasa, orang biasa, para imam, suster, para pejabat, semua diterima dengan
ramah. Berkaitan dengan kesederhanaan hidupnya, Beliau dalam beberapa
kesempatan menggunakan andong sebagai transportasinya. Dan juga dalam
suatu kesempatan menerima jamuan sederhana yang sudah disediakan baginya.
 
5. Nilai kemanusiaan

 Peduli terhadap mereka yang sakit dan menderita


      25 Januari 1948. Minggu.
Jam 4 bangun, jam 5,30 Misa. Sesudah Misa menerimakan Komuni Suci kepada
orang-orang sakit. 
Mgr. Soegijapranata memberikan perhatian dan kepedulian dengan memberikan atau
menghantarkan komuni suci kepada mereka yang sakit dan menderita.

 Memperhatikan nasib para buruh


     3 Juni 1948. Kamis.
Misa seperti kemarin. R.K. menerima R.M. Danawinata dan memberikan nasihat
bahwa Kanisius harus memperhatikan kepentingan buruh. Buruh berhak mengetahui
keluar masuknya uang, wajib ikut menanggung berbagai kesulitan serta keuntungan
perusahaan. 
Kepedulian Mgr. Soegijapranata kepada masib buruh juga menjadi nilai yang bisa kita
refleksikan dari catatan hariannya.

6. Kebangsaan
Bisa diliat dari aktivitas setiap harinya, Mgr. Soegijapranata memang memfokuskan
dirinya pada persembahan misa tetapi dengan hal itu tidak membuat dia lupa akan
menjadi masyarakat yang berbangsa. Beliau tetap menyempatkan waktu untuk ikut
serta dalam kegiatan kebangsaan seperti contohnya bentuk keikutsertaan Beliau
dengan menyempatkan waktu untuk menerima tamu.

7. Perhatian pada dunia Pendidikan

Salah satu nilai luhur yang dimiliki oleh Mgr Seogijapranata yang perlu kita
refleksikan adalah beliau peduli terhadap dunia Pendidikan di Indonesia. Dan
contoh bentuk kepeduliannya yaitu,

16 Maret 1948.

Beliau mengirimkan dana untuk guru-guru di Klaten dan Wedi yang menderita
sebanyak seribu dua ratus. Boro seribu dua ratus, Ganjuran lima ratus, lalu
pergi ke Solo untuk dana dan beaya sebesar delapan ratus, untuk di Yogya lima
ratus. Beliau juga diketahui sering mendatangi sekolah-sekolah.

18 April 1948.

 Minggu. Jam 6 R.K. Misa dan berkotbah di gereja Bintaran. Di dalam Misa
jam 8 berkotbah. Jam 10 H.v. Maurik, wartawan Belanda menghadap dengan
Soemitra dari Penerangan. Guru kelas SMK Solo dua guru dari Klaten, Nj.
Hadisoerata dari Ganjuran menghadap. Suster dari Wonosari menghadap. R.P.
Zoetmulder memberi 2 buku.

8. Persatuan dalam perbedaan


Mgr. Spegijapranata terus mendukung dan menyuarakan nilai nilai toleransi. Nilai
toleransi yang terus disuarakan salah satunya adalah terus membangun rasa persatuan
ditengah perbedaan. Apa lagi, negara indonesia memiliki perbedaan budaya yang
sangat beragam. Sehingga saat itu, kesadaran persatuan dan perbedaan merupakan hal
yang penting dan mencegah terjadinya perpecahan.

29 Maret 1948. Senin


Memberi pengarahan di hadapan anak-anak yang lebih dari 1000 orang yang
berkumpul di (gedung) Harmonie untuk menyaksikan pertunjukan sandiwara. R.K.
kemudian pulang, ikut ibadat pujian, menerima tamu. Sesudah makan pergi ke
harmonie dijemput mobil. R.K di sana memberi sambutan tentang persatuan. Di
tribune Harmoni disambut tentara penjaga dan duapuluhan pandu Tiong Hwa, dan
polisi.

Anda mungkin juga menyukai