Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Putri Arieni

NIM : 22.E1.0231

Adult Attachment, Working Models, and Relationship Quality in Dating


Couples

Abstract
Three studies examined correlates of adult attachment. In Study 1, a scale to
measure adult attachment style dimensions (ASDs) was developed based on
C. Hazan and P. Shaver's (see record 1987-21950-001) categorical measure.
Factor analyses revealed 3 dimensions underlying this measure: the extent to
which an individual (1) is comfortable with closeness, (2) feels he or she can
depend on others, and (3) is anxious or fearful about such things as being
abandoned or unloved. Study 2 explored the relation between ASDs and
working models of self and others. ASDs were related to self-esteem,
expressiveness, instrumentality, trust in others, beliefs about human nature,
and styles of loving. Study 3 explored the role of ASDs in 3 aspects of ongoing
dating relationships: partner matching on ASDs; similarity between the
attachment of one's partner and caregiving style of one's parents; and
relationship quality. Evidence was obtained for partner matching and for
similarity between one's partner and one's parents, particularly the opposite-
sex parent. ASDs were related to how each partner perceived the relationship.
For women, Dimension 1 was the best predictor of relationship quality; and
the best predictor for men was Dimension 3.
Pendahuluan
Terdapat 3 penelitian dengan tujuan penelitian yang berbeda. Penelitian 1
mengukur dimensi gaya keterikatan orang dewasa berdasarkan kategori
ukuran C. Hazan dan P. Shaver’s. Penelitian 2 mengembangkan hubungan
antara dimensi keterikatan dan model kerja diri sendiri dan orang lain. Dimensi
yang ditemukan antara lain harga diri, ekspresi, tingkat kepercayaan pada
orang lain, keyakinan pada sifat manusia dan bahasa cinta. Penelitian 3
mengembangkan peran gaya keterikatan dimensi pada aspek hubungan
kencan yang berlangsung. Hasil studi yang diperoleh untuk mengetahui
tingkat kecocokan hubungan dengan orang tua maupun pasangan, dan untuk
mengetahui sudut pandang individu dalam mengamati hubungan yang terjalin
dengan pasangannya.
Penelitian 1
Metode
 Variabel
Variabel pada penelitian pertama adalah perasaan tentang kedekatan
dengan orang lain. Hal ini juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang
dapat kita rasakan saat menjalin kedekatan dengan orang lain.
 Subjek
Peserta penelitian adalah 406 mahasiswa University of Southern
California yang berpartisipasi pada kursus psikologi pengantar.
 Alat Ukur
Alat eksplorasi yang digunakan pada penelitian 1 adalah analisis kluster.
Analisis kluster adalah salah satu metode statistik dalam penelitian
yang memungkinkan peneliti untuk mengelompokkan sekumpulan
objek kedalam kluster-kluster kecil namun berbeda karakteristiknya
dengan kluster lain. Analisis kluster menggunakan metode Ward dan
kuadrat jarak Euclidean dilakukan menggunakan cluster subprogram
SPSSX
Diskusi Penelitian
Kami masih berasumsi ada tiga gaya lampiran dan bahwa dengan memilih satu
deskripsi orang dewasa dapat menetapkan secara memadai diri mereka ke
dalam suatu kategori.
Hasil Penelitian
- Seseorang yang merasa dirinya aman cenderung nyaman dengan
kedekatan, mampu bergantung pada orang lain, tidak khawatir untuk
ditinggalkan atau tidak dicintai.
- Lebih banyak orang yang teridentifikasi memiliki kecemasan ialah
orang yang dikategorikan aman (tidak memiliki anxiety).
- Seorang individu penghindar ( kepribadian menghindar ) cenderung
merasa tidak nyaman dengan kedekatan. Individu yang memiliki
kepribadian semacam ini tidak takut untuk ditinggalkan atau tidak
dicintai.
- Seseorang yang memiliki kecemasan adalah orang yang nyaman
dengan kedekatan tetapi takut untuk ditinggalkan atau dicintai.

Penelitian 2
Metode
 Variabel
Variabel yang akan diteliti pada penelitian 2 adalah rasa percaya diri.
 Subjek
Peserta penelitian adalah 80 wanita dan 38 laki-laki sarjana di University
of Southern California yang berpartisipasi pada kursus psikologi
pengantar.
 Alat Ukur
Pada penelitian 2 menggunakan 2 metode yaitu analisis diskriminan dan
analisis kluster. Analisis diskriman adalah salah satu teknik multivariat
yang digunakan untuk mengestimanasi hubungan antara satu variable
kualitatif satu variable kuantitatif. Sedangkan analisis kluster adalah
salah satu metode statistik dalam penelitian yang memungkinkan
peneliti untuk mengelompokkan sekumpulan objek kedalam kluster-
kluster kecil. Analisis diskriminasi dan kluster di berikan sebagai
penugasan pada partisipan penelitian.
Diskusi Penelitian
Harapan untuk menemukan hubungan antara rasa percaya diri dan hubungan
pada lingkungan sosial saat dewasa dan hubungan dengan orang tua saat
masa kanak-kanak.
Hasil Penelitian
Kedua metode ( Analisis Diskriminan dan Analisis Kluster) menghasilkan pola
yang sama dari perbedaan rata-rata, tetapi perbedaan yang dihasilkan oleh
analisis kluster lebih maksimal. Oleh karena itu, hasil yang terkait berdasarkan
analisis kluster saja.
- Seseorang yang nyaman dengan kedekatan dan mampu bergantung
pada orang lain akan dapat lebih menghargai dirinya sendiri dan
memiliki kepercayaan sosial yang lebih tinggi serta menjadi individu
yang lebih ekspresif.
- Subjek yang nyaman dengan kedekatan memiliki pandangan yang lebih
positif tentang dirinya sendiri dibandingkan dengan subjek yang meiliki
kepribadian penghindar.
- Seseorang yang merasa nyaman kedekatan tidak memiliki gaya cinta
yang berkonotasi negatif ( bermain game, obsesif, kencan status
sahabat ) dan cenderung meiliki gaya cinta yang tidak egois atau tidak
mementingkan diri sendiri.
- Seseorang yang memiliki kecemasan cenderung berpikiran atau
berkeyakinan negatif pada orang lain maupun diri sendiri.
- Seseorang yang memiliki kecemasan akan lebih menjadi pribadi yang
obsesif dan ketergantungan dengan gaya cinta.
Penelitian 3
Metode
 Variabel
Variabel sebagai tujuan penelitian ini adalah kualitas hubungan.
 Subjek
Peserta penelitian adalah 71 pasangan kencan dari anggota kelas
metode penelitian sarjana di University of Southern California.
 Alat Ukur
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian 3 adalah dengan
memberikan pertanyaan yang akan dijawab oleh partisipan.
Diskusi Penelitian
- Dugaan akan ada kesamaan antara kedekatan dengan pasangan subjek
dan gaya pengasuhan orang tua subjek ( terutama orang tua yang
lawan jenis )
- Perkiraan bahwa tingkat kedekatan dengan pasangan akan
mempengaruhi kualitas hubungan terutama pada kualitas komunikasi,
tingkat kepercayaan dan kepuasan keseluruhan.
Hasil Penelitian
- Pria dan wanita yang bisa merasakan kedekatan dengan pasangan atau
memiliki perhatian yang lebih pada pasangannya cenderung lebih
bergantung pada orang lain dan kecil kemungkinannya untuk menjadi
pribadi yang abai atau tidak peduli pada orang lain.
- Subjek yang nyaman dengan kedekatan akan memilih pasangan yang
nyaman dengan kedekatan dan mereka yang bisa bergantung pada
orang lain atau membutuhkan kehadiran orang lain.
- Pria yang nyaman dengan kedekatan cenderung menjadi pribadi yang
bergantung pada orang lain dan kecil kemungkinannya untuk menjadi
pribadi yang abai atau tidak peduli, begitupun hal nya dengan wanita.
- Wanita memiliki ayah yang perhatian dan responsif lebih cenderung
berkencang dengan pria yang nyaman dengan kedekatan. Di sisi lain,
ketika seorang wanita meiliki ayah yang tidak perhatian atau tidak
memiliki hubungan yang hangat dengan ayahnya, maka wanita
tersebut akan enggan untuk berkencan dengan lelaki yang nyaman
dengan kedekatan.
- Pria yang memiliki ibu yang dingin dan tidak responsif akan cenderung
berkencan dengan wanita yang memiliki kecemasan.
- Penilaian subjek pria terhadap ayahnya tidak mempengaruhi kriteria
untuk memilih pasangan wanita.
- Wanita yang pasangannya nyaman dengan kedekatan akan memiliki
hubungan yang positif dengan sedikit konflik. Mereka memiliki tingkat
komunikasi dan kepercayaan yang baik antar satu sama lain.
- Pria akan memiliki hubungan kencan yang baik bersama pasangan yang
nyaman dengan kedekatan.
- Pria akan lebih terbuka perihal kehidupan pribadi nya jika pasangannya
juga terbuka akan kehidupan pribadinya.
- Pria yang merasa pasangannya dapat bergantung pada orang lain dan
dapat diandalkan cenderung menjadi pribadi yang kurang cemburu.
- Pria dengan pasangan yang memiliki kecemasan akan merasakan
masalah dalam hal komunikasi karena ia merasa tidak dapat terbuka
perihal kehidupan pribadinya kepada pasangan yang memiliki
kecemasan
- Wanita yang memiliki kecemasan akan cenderung memandang
negative tentang hubungannya, tidak percaya pada pasangannya,
memiliki komunikasi yang buruk dengan pasangan, merasa lebih
cemburu kepada pasangan
- Pria yang nyaman dengan kedekatan akan memandang hubungan
dengan pasangannya lebih positif, ia meiliki rasa percaya pada
pasangannya dan merasa lebih mungkin untuk menikahi pasangannya.
- Pria yang memiliki kecemasan cenderung kurang percaya diri di
hadapan pasangannya dan merasa dirinya kurang dapat diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai