Anda di halaman 1dari 4

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon: 021-7490941 (Hunting)
Faksimile: 021-7490147 (Bagian Umum), 021 – 7434290 (Sekertaris
Rektor)
Laman: www.ut.ac.id

SESI 7 TUGAS 3 PENGANTAR AKUTANSI


Nama : Sholehudin Maulidina Ikhsan
Jurusan : Manejemen
Nim : 030922512

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Jelaskan jenis bantuan luar negeri dari yang 15 M6. KB1. hal.6.5
disusun berdasarkan tingkat paling
mudah/lunak (Hudiyanto, 2001:108)?
2 Jelaskan pengaruh utang luar negeri bagi 15 M.6, KB 1, Hal.6.5
Indonesia sebagai negara debitor ?
3 Jelaskan faktor yang mendorong dan 20 M.6, KB 2, Hal.6.28
memberi peluang terjadinya praktek korupsi
dalam birokrasi ?
4 Jelaskan indikator yang sering digunakan 20 M.7, KB 1, Hal.7.3
untuk mengukur kemiskinan?
5 Jelaskan arah kebijakan pada Prioritas jangka 15 M.7, KB 1, Hal.7.11
menengah pembangunan ekonomi ditekankan
pada program-program untuk meletakkan
landasan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan?
6 Untuk mengatasi masalah kemiskinan akibat 15 M.7, KB 1, Hal.7.14
krisis moneter, pemerintah mengeluarkan
program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Jelaskan definisi JPS dan sebutkan program
serta alokasi dana JPS?
* coret yang tidak sesuai
JAWABAN

1. Jenis bantuan luar negeri yang disusun berdasarkan tingkat paling mudah / lunak
(Hudiyanto, 2001:108) :
 Hibah (grant) uang senilai $ 1 juta , tanpa ikatan dalam cara penggunaannya,
 Hibah beras senilai $ 1 juta suatu negara, yang hasil penjualannya digunakan untuk
membiayai proyek pembangunan tertentu di negara penerima hibah,
 Pinjaman (loan) sebesar $ 1 juta yang penggunaannya terbatas untuk membeli barang
dan jasa konsultasi dari perusahaan negara pemberi pinjaman. Lama pinjaman 20
tahun, masa tenggang (gestation period) 1 tahun dengan bunga 1 persen,
 Pinjaman sebesar $ 1 juta dengan bunga 3 persen untuk membeli barang dan jasa dari
negara pemberi pinjaman, masa dengan bunga 1 persen dibawah suku bunga yang
berlaku di pasar komersial, lama pinjaman 8 tahun.
2. Kebijakan utang luar negeri masa lalu membawa perekonomian Indonesia pada
jebakan utang (debt-trap) yang begitu besar sehingga terus membebani keuangan
negara. Struktur utang luar negeri tersebut terdiri dari utang publik dan utang swasta.
Utang luar negeri sektor publik terdiri dari utang pemerintah, utang BI, dan utang
BUMN. Utang yang sedemikian banyak tersebut sangat memberatkan perekonomian
Indonesia. Akibatnya tidak hanya sektor moneter saja tetapi juga ke sektor fiskal
ekonomi dan ekonomi riil. Pada bidang moneter, utang luar negeri yang pokok dan
bunganya harus dibayar setiap tahun sangat mempengaruhi cadangan devisa Indonesia.
Utang luar negeri yang ditumpuk Indonesia dari tahun ke tahun telah meningkatkan
ketergantungan terhadap negara atau lembaga kreditur. Selama ini pemerintah dan
masyarakat telah terbiasa menggunakan utang luar negeri untuk membiayai
pembangunan. Akibatnya jika utang tersebut ditiadakan maka yang terjadi adalah
ketidakpercayaan pada kemampuan diri yang sangat besar.
3. Korupsi adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang terjadi
dimasyarakat. Korupsi tersebut dianggap sebagai kejahatan. Karena mereka yang
melakukan korupsi tidak memikirkan di luar sana nasib orang-orang miskin dan
mereka hanya mementingkan kepentingan dan kepuasan tersendiri.
Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi
Faktor penyebab korupsi dibagi menjadi dua. Yaitu diantaranya faktor internal dan
faktor eksternal, yang masing-masing faktor tersebut memiliki beberapa poin-poin .
faktor internal
Yang menjadi penyebab akibat terjadinya korupsi pada faktor internal adalah :
Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.
Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang
dimilikinya saat ini. Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki
dan hal tersebut akan mendorong manusia tersebut untuk melakukan korupsi.
Gaya hidup yang konsumtif.
Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan,
atau dapat disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini akan
mendorong mereka untuk melakukan korupsi karena apabila dari penghasilan mereka tidak
mencukupi untuk memenuhi gaya hidup mereka yang boros.
Moral yang kurang kuat.
Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia yang
kurang kuat. Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih
mementingkan kepentingan mereka sendiri.
Faktor eksternal
Penyebab korupsi dari faktor eksternal antara lain:
Politik
Hukum
Ekonomi
4. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemiskinan adalah:
a. Metode pengukuran jumlah kalori yang dikonsumsi per orang per hari. Metode
ini digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Standar kebutuhan minimum per
orang per hari menurut BPS adalah 2100 kalori. Pemenuhan jumlah kalori tersebut
sudah diperhitungkan dari 52 jenis komoditi yang dianggap mewakili pola
konsumsi penduduk.
b. Metode pengukuran pendapatan yang disetarakan dengan nilai tukar beras per
kapita per tahun
c. Metode pengukuran berdasarkan kriteria kesejahteraan keluarga
d. Metode pengukuran jumlah pendapatan. Bank Dunia menggunakan metode
pengukuran jumlah pendapatan minimal per hari per orang untuk menentukan garis
kemiskinan. Menurut Bank Dunia, pendapatan minimal per orang per hari adalah
U$ 1 (setara dengan Rp. 9.000,-).
e. Metode pengukuran pemenuhan kebutuhan sesuai hak-hak dasar
5. Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis,
masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Laporan Brundtland dari PBB,
1987). Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable
development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. (oman)
Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang
menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi,
sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat.

Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan


ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang,
tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan
ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
6. Jaring Pengaman Sosial (JPS) adalah bantuan sosial yang tidak terencana berupa uang
yang diberikan kepada penduduk dengan status sosial ekonomi sebagai keluarga miskin
dan/atau rentan miskin serta keterlantaran.
JPS Diperuntukkan bagi :
1. Keluarga miskin dan/atau rentan miskin yang tidak tercantum dalam Keputusan Bupati
tentang Keluarga Miskin dan Keluarga Rentan Miskin.
2. Peserta jaminan Kesehatan Daerah yang belum bisa diintegrasikan dalam program
Jaminan kesehatan Nasional BPJS.
3. Tidak memiliki tabungan atau barang berharga atau barang modal lainnya, dan/atau
4. Dinyatakan memenuhi kriteria oleh Tim Verifikator.

Anda mungkin juga menyukai