Anda di halaman 1dari 166
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan Aldila Septiana, M.Pd Ca DUTA MEDIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan Aldila Septiana, M.Pd Cetakan | : Februari 2019 viii + 201; 16 x 24 cm Editor : Rudi Hermawan Lay Out & Desain Cover : Miftahus Surur Penerbit: DUTA MEDIA PUBLISHING Duta Media Center: JI. Masjid Nurul Falah Bangkes Kadur Pamekasan Jawa Timur Tip. 081939560735, E-mail: redaksi.dutamedia@gmail.com ISBN : 978-602-65469-8-2 IKAPI: 180/JTI/2017 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang beriaku. Ketentuan Pidana 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara ‘masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Analisis Laporan Keuangan | 1 BABI PENDAHULUAN: LAPORAN KEUANGAN Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan 2. Menjelaskan tujuan laporan keuangan 3. Menjelaskan sifat-sifat laporan keuangan 4. Mendeskripsikan keterbatasan laporan keuangan 5. Menganalisis pemeriksaan laporan keuangan 6, Menjelaskan pihak-pihak yang membutuhkan LK Pengertian laporan keuangan perusahaan adalah informasi keuangan sebuah perusahaan pada sebuah periode (laporan keuangan bulanan, tiga bulanan, semesteran, dan tahunan). Setidaknya terdapat 4 jenis laporan keuangan yang umum digunakan oleh perusahaan, yaitu antara lain: laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal, neraca (balance sheet), dan laporan arus kas (cash flow). Laporan keuangan berfungsi untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan perusahaan serta menunjukkan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) untuk mengambil keputusan. Jika diibaratkan, laporan keuangan itu seperti rapor anak sekolah. Angka-angka yang terdapat dalam rapor dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja anak. Bahan penilaian dan perbaikan untuk murid, orang tua, serta gurunya. Begitu pula dengan laporan keuangan, angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak manajemen, pemberi pinjaman, investor, karyawan, pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan, melakukan langkah perbaikan, dan lain sebagainya. Laporan keuangan harus dibuat dengan standar tertentu, sehingga laporan keuangan perusahaan dapat mudah dipahami, relevan, handal, dan dapat digunakan oleh seluruh pihak yang berkepentingan. Salah satu fungsi laporan keuangan yang cukup penting adalah sebagai bahan untuk perbandingan. 2 | Aldila Septiana 1.1 Pengertian Laporan Keuangan Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak ekstern perusahaan maupun pihak intern perusahaan seharusnya menggunakan suatu alat yang mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara mendasar dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dipaparkan beberapa pengertian laporan keuangan oleh para ahi, yaitu antara lain: 1, Munawir (1991:2); pada dasarnya laporan keuangan adalah proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan. Selanjutnya, laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh infomasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. 2. SAK (Standar Akuntansi Keuangan); laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya: laporan arus kas (dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. 3. Sofyan S. Harahap (2013:105); laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. 4. Gumanti (2011:103); laporan keuangan adalah ringkasan dari harta, kewajiban, dan kinerja operasi selama suatu periode akuntansi tertentu. 5, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2012:5); laporan keuangan adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalah sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), Analisis Laporan Keuangan | 3 kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. 6. Gitman (2012:44); laporan keuangan adalah annual report that publicly owned corporations must provide to stockholders; it summarizes and documents the firms financial activities during the past year. 7. Bambang Riyanto (2012:327); laporan finansial yang memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan. Misalnya, neraca mencerminkan nilai aktiva, utang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun. 8. Kasmir (2014:7); laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. 9, Wahyudiono (2014:10); laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak luar perusahaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan, yaitu antara lain: 1, Produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan; 2. Potret perusahaan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik atau tidak; 3. Rangkaian aktivitas ekonomi = perusahaan ~—syyang. diklasifikasikan, pada periode tertentu; serta 4, Ringkasan dari suatu proses transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. 1.2 Tujuan Laporan Keuangan Kasmir (2012) menjelaskan secara umum_ laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan atau perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode 4 | Aldila Septiana tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Intinya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan, yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Berikut ini akan dipaparkan tentang beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan, yaitu antara lain: 1. Menginformasikan jenis dan jumlah harta Untuk menghitung berapa banyak harta yang dimiliki perusahaan (ditekankan pada perusahaan/badan bisnis, bukan kepada para pemiliknya secara personal), dibutuhkan penghitungan yang tepat. Tidak semua harta perusahaan dalam bentuk dana cair yang siap digunakan. Aset perusahaan seperti gedung, tanah, kendaraan kantor, dan berbagai jenis investasi lainnya juga harus diakui sebagai harta. Dikarenakan beberapa jenis harta, seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak dalam bentuk dana cair, maka harus dilakukan penghitungan nilai (kemudian dikonversi dalam satuan mata uang yang digunakan). 2. Menginformasikan jenis dan jumlah kewajiban dan modal Konsepnya sama seperti informasi kekayaan perusahaan, laporan keuangan juga menginformasikan adanya utang atau kewajiban, serta modal yang dimiliki dan dilaporkan dalam konversi mata uang yang digunakan. Sifat laporan keuangan mungkin akan lebih terlihat dari tujuan keduanya ini. Tidaklah mungkin sebuah perusahaan benar-benar bisa berdiri sendiri tanpa adanya sokongan utang dan modal. Utang memang bukan sebuah pilihan yang salah, tetapi porsinya harus tetap diatur. Sehingga nantinya, tidak menimbulkan kerugian yang mungkin harus dibayarkan dengan harta perusahaan secara berlebihan. Sedangkan, modal juga harus dilaporkan melalui laporan keuangan dengan menginformasikan pada pemegang kepentingan perusahaan tentang seberapa besar alokasi dana yang bisa digunakan untuk investasi perusahaan jangka panjang lainnya. Analisis Laporan Keuangan | 5 3. Menginformasikan jenis dan jumlah pendapatan Dalam bisnis, adanyauang masuk tidak selalu_berarti pendapatan. Sekilas mungkin hal tersebut terlihat sama, padahal pada pencatatan (akuntansi dianggap berbeda). Laporan keuangan berkewajiban melaporkan adanya berbagai jenis serta jumlah pemasukan dalam periode tertentu. Sebagai contoh, perusahaan dagang A memiliki aktivitas utama jual-beli semen. Transaksi jual-beli semen kepada konsumennya dapat mendatangkan pendapatan yang dikategorikan sebagai pendapatan utama. Perusahaan boleh mengklaim demikian dan dicatat dengan jurnal yang sama. Namun, ketika perusahaan tersebut memilih untuk menjual salah satu asetnya, misalnya gerobak dorong yang sudah usang, uang yang masuk akibat transaksi tersebut tidak bisa dianggap sebagai pendapatan. Uang tersebut adalah pemasukan, tetapi perlakuannya tidak bisa disamakan dengan uang yang masuk sebagai pendapatan dari aktivitas utama bisnis jual beli semen tersebut. 4, Menginformasikan jenis dan jumlah pengeluaran Tujuan keempat ini sama dengan tujuan ketiga, namun dilihat dari sisi pengeluaran. Ada berbagai macam pengeluaran dan tidak semuanya bisa dianggap sebagai pengeluaran pokok. Laporan keuangan wajib melaporkan kondisi tersebut. Misalnya, untuk contoh yang sama yaitu perusahaan dagang A membeli semen yang merupakan bahan utama bisnisnya dari berbagai pemasok. Maka perusahaan tersebut harus mengeluarkan sejumlah uang, untuk membeli semen yang akan dijual kembali dan dalam kondisi ini perusahaan bisa mencatat transaksi tersebut sebagai pengeluaran utama. Berbeda halnya ketika perusahaan memutuskan untuk membeli sebidang tanah guna perluasan area toko. Hal ini bukan sebuah aktivitas utama dari bisnisnya, sechingga pengeluaran ini wajib dicatat namun tidak dianggap sebagai pengeluaran utama. Efeknya hanya terlihat sebagai bentuk perkembangan usaha tersebut. 5. Menginformasikan perubahan Segala perubahan yang terkait dengan harta, kewajiban, dan modal perusahaan harus dilaporkan melalui laporan 6 | Aldila Septiana keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan akan menunjukkan bahwa perkembangan perusahaan secara keseluruhan dilihat dari kepemilikan harta, kewajiban, dan modal. Laporan keuangan akan menginformasikan adanya perubahan harta yang mungkin terjadi selama tahun terkait. Perubahan harta tersebut bisa merupakan hal baik ketika ada peningkatan, sekaligus hal buruk ketika ada penurunan. Bertolak belakang dengan naik-turunnya _ kewajiban. Sementara porsi modal yang meningkat bisa dianggap sebagai salah satu bentuk kemajuan perusahaan, untuk mampu investasi lebih banyak di berbagai bidang yang mendukung bisnis tersebut. . Merefleksikan kinerja manajemen Laporan tahunan bisa dikatakan sebagai laporan untuk menilai kinerja dari perusahaan di periode tertentu. Namun, laporan ini cenderung tidak langsung menjurus pada kinerja perusahaan yang dinilai dari nominal. Laporan tahunan akan menginformasikan hampir semua hal yang terkait dengan perusahaan mulai dari jajaran direksi, rangkuman refleksi kinerja dalam waktu terkait, sampai rencana jangka panjang. Sedangkan, laporan keuangan akan menyertakan kondisi perusahaan secaraterang-terangan tanpa ada_kalimat persuasif yang meyakinkan pemegang kepentingan bahwa perusahaan sedang dalam kondisi baik-baik saja, seperti yang bisa dilihat pada laporan tahunan banyak perusahaan. Laporan keuangan akan menunjukkan kinerja dari sisi nominal yang dihasilkan dan dikeluarkan. Namun, kelemahannya adalah kenaikan nominal tidak selalu berarti kenaikan kinerja dan mungkin hanya orang dengan bekal ilmu mendukung yang mengerti pergerakan nominal dalam laporan keuangan. . Menginformasikan catatan laporan keuangan Laporan keuangan juga akan menyertakan notes yang memuat catatan terkait dengan laporan keuangan itu sendiri. Catatan ini juga termasuk dengan surat konsolidasi yang dilakukan dengan pihak independen, untuk memastikan bahwa_ laporan keuangan tersebut sudah valid menggambarkan kondisi perusahaan yang nyata. Catatan Analisis Laporan Keuangan | 7 atas laporan keuangan merupakan suatu hal wajib yang akan membantu menjelaskan tentang perhitungan pada item-item tertentu. Catatan ini nantinya juga berfungsi untuk memberikan penilaian yang lebih komprehensif baik tentang utang (kKewajiban), piutang, sampai kelangsungan usaha tersebut. 1.3 Sifat-sifat Laporan Keuangan Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis, menyeluruh, dan sebagai suatu progres laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi (Alma, 2005), yaitu antara lain: 1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, utang, maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos- pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost). Dengan sifat yang demikian itu, maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir, karena segala sesuatunya sifatnya historis. Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak nampak dalam laporan keuangan. Misalnya, adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi, berbagai kontrak pembelian atau penjualan yang telah disetujui, dan adanya hak-hak paten yang masih dalam pengurusan. Hal ini karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dikuantitatifkan. 8 | Aldila Septiana 2. Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate) Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan tertentu. yang merupakan _prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman. 3. Pendapat pribadi (personal judgment) Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi atau dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktik pembukuan, namun penggunaan dari konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan, serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan di dalam beberapa hal. 1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan Perlu diketahui bahwa laporan keuangan juga memiliki keterbatasan (Alma, 2005), yaitu antara lain: 1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan final. Oleh karena itu, semua jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi. Dalam laporan ini, terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan (Manajemen) yang bersangkutan. 2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah. 3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu. Hal ini menyebabkan daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit Analisis Laporan Keuangan | 9 yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga. 4, Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang. 1.5 Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemeriksaan laporan keuangan merupakan jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan oleh pemeriksa independen. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. The Financial Accounting Standard Board (FASB), Statement Of Financials Accounting Concepts No, 2 menyebutkan bahwa standar kualitas yang ditetapkan FASB yaitu relevan dan reliabilitas. Agar informasi berguna untuk pengambilan keputusan, maka informasi akuntansi harus memenuhi dua syarat di atas. Oleh karena itu, pemeriksaan laporan keuangan perlu dilakukan, sehingga pemakai laporan keuangan merasa lebih yakin akan kualitas laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan. Selain terdapat dua kondisi di atas, berikut ini akan dipaparkan beberapa faktor yang mendasari_perlunya pemeriksaan laporan keuangan, yaitu antara lain: 1. Perbedaan kepentingan (conflict interest); perbedaan kepentingan antara pemakai dengan manajemen, serta perbedaan keperluan antara para pemakai menjadikan laporan yang dihasilkan perlu diperiksa untuk menentukan kewajaran dan kenetralan laporan keuangan. 2. Konsekuensi (consequence); laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pemakai. Dalam pengambilan keputusannya, maka laporan keuangan harus menyediakan informasi yang serelevan mungkin untuk pengambilan keputusan. 3. Kompleksitas (complexity); dengan semakin kompleknya proses akuntansi mengakibatkan, semakin besarnya risiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. 10 | Aldila Septiana Kondisi seperti ini menyulitkan pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, sehingga pemeriksaan laporan keuangan harus dilakukan. 4. Jarak/jauhnya (remoteness); karena jarak/jauhnya pemakai dengan aktivitas dalam perusahaan yang mengeluarkan laporan, pemakai menyerahkan pemeriksaan tersebut kepada pihak ketiga (independen auditor). Hal ini karena, jika para pemakai ingin mengakses data akuntansi secara langsung, maka pemakai akan menghadapi hambatan waktu, biaya, dan ketelitian, sehingga dipercayakan kepada pihak ketiga yaitu auditor. Bagi orang-orang yang tidak memahami keadaan-keadaan di atas, akan menganggap bahwa pemeriksaan laporan keuangan adalah tindakan yang tidak perlu. Hal ini dikarenakan orang tersebut tidak mampu melihat manfaat lain atas pemeriksaan laporan keuangan, tetapi hanya dapat memandang dari banyaknya uang yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Walaupun biaya pemeriksaan tinggi, banyak sekali manfaat yang diperoleh, yaitu antara lain: meningkatkan kredibilitas perusahaan, efisiensi dan kejujuran, efisiensi atas operasional perusahaan, serta mendorong efisiensi pasar modal. 1.6 Pihak-pihak yang Membutuhkan Laporan Keuangan Secara umum, terdapat dua pihak yang membutuhkan laporan keuangan perusahaan yaitu dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Untuk pihak internal perusahaan, laporan keuangan perusahaan ini dibutuhkan misalnya pemilik perusahaan, manajemen maupun pimpinan _perusahaan. Sementara buat pihak dari luar perusahaan yang memiliki kepentingan atas laporan keuangan perusahaan ini antara lain investor, kreditur, dan juga pemerintah. Untuk pemilik perusahaan, laporan keuangan ini dibutuhkan untuk mendapatkan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan miliknya tersebut. Dengan demikian, pemilik perusahaan dapat memiliki alat untuk menilai prestasi karyawan dan mendapatkan citra tentang bagaimana perkembangan perusahaan di waktu yang akan datang. Namun, yang lebih krusial lagi ialah dengan Analisis Caporan Keuangan | 11 laporan keuangan ini pemilik, perusahaan dapat memperkirakan mengenai jumlah keuntungan yang akan didapat pada periode tertentu. Selain itu, bagi perusahaan yang sudah terdaftar dalam bursa saham, laporan keuangan ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan saham perusahaan. Untuk pihak manajemen maupun pimpinan perusahaan sendiri, laporan keuangan perusahaan tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat arahan kebijakan perusahaan. Di sisi lain, dari laporan tersebut dapat diketahui taraf efektivitas biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam setiap aktivitasnya. Laporan keuangan dapat pula digunakan sebagai alat ukur kinerja setiap individu yang sudah memiliki tugas dan wewenang masing-masing. Dan yang paling primer ialah dengan laporan keuangan perusahaan ini, setiap karyawan dapat mengetahui seberapa besar nilai penghargaan yang akan mereka terima atas kinerja yang mereka berikan pada perusahaan (Suhayati dan Rahayu, 2009). Untuk investor, laporan keuangan ini digunakan sebagai media buat menilai taraf kesehatan sebuah perusahaan. Dengan demikian, akan mendapatkan data mengenai peluang, serta risiko yang dimiliki apabila menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan yang memiliki laporan keuangan baik dan sehat, tentu akan lebih mudah dalam mendapatkan investor dibandingkan perusahaan yang laporan keuangannya tidak disusun dengan baik dan mencerminkan kesehatan perusahaan tersebut. Laporan keuangan perusahaan juga dibutuhkan oleh para kreditur sebagai pihak eksternal perusahaan. Kreditur ialah pihak yang akan membantu sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal perusahaan dengan sistem pinjaman, Dengan melihat pada laporan keuangan perusahaan, maka kreditur dapat menentukan seberapa taraf kesehatan perusahaan. Sehingga, dapat mengetahui taraf risiko atas pinjaman yang mereka lakukan pada perusahaan tersebut. Risiko ini terkait dengan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman pada pihak kreditur. Apabila taraf resiko tinggi, kemampuan perusahaan mengembalikan 12 | Aldila Septiana pinjaman rendah, biasanya permohonan utang oleh perusahaan akan ditolak oleh kreditur. Sebaliknya apabila kreditur menilai perusahaan memiliki posisi keuangan yang sehat dan taraf kemampuan pengembalian utang yang tinggi, maka permohonan penambahan modal tersebut akan dikabulkan. Sedangkan bagi pemerintah melalui laporan keuangan perusahaan, akan dapat menghitung nilai pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan perusahaan juga akan membantu pemerintah dalam menyusun planning pembangunannya. 1.7 Rangkuman 1, Pengertian Laporan Keuangan Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak ekstern perusahaan maupun pihak intern perusahaan seharusnya menggunakan suatu alat yang mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara mendasar dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan. 2. Tujuan Laporan Keuangan Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan atau perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak atau sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Intinya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan, yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. 3. Sifat-sifat Laporan Keuangan Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis, menyeluruh, dan sebagai suatu progres laporan Analisis Laporan Keuangan | 13 keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi. 4, Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan keuangan juga memiliki keterbatasan, yaitu antara lain: yang dibuat secara periodik, dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda, berdasarkan_hasil pencatatan transaksi keuangan berbagai waktu yang lalu, serta tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. 5, Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemeriksaan laporan keuangan merupakan jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan oleh pemeriksa independen. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. 6. Pihak-pihak yang Membutuhkan Laporan Keuangan Terdapat dua pihak yang membutuhkan laporan keuangan, yaitu pihak internal perusahaan (pemilik perusahaan, manajemen maupun pimpinan perusahaan) dan pihak eksternal perusahaan (investor, kreditur, dan pemerintah). 14 | Aldila Septiana SOAL-SOAL Petunjuk Mengerjakan Soal-soal = Bacalah bab 1 dengan teliti dan seksama. = Kerjakan secara mandiri, cermat, dan penuh kejujuran. = _Jika selesai, koreksi dan perhatikan pembahasannya. 1. Jelaskan pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan juga dapat disusun sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala! 2. Jelaskan keterkaitan antara keterbatasan laporan keuangan, berikut ini: = Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report dan bukan merupakan laporan final. = Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah. = Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu. Hal ini menyebabkan daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 3. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang. Buatlah sebuah essay yang berisi tentang arti penting laporan keuangan bagi: = Pemilik perusahaan; = Pihak manajemen atau pimpinan perusahaan; = Pihak investor; = Pihak kreditur; serta = Pihak pemerintah. Berisi minimal 300 kata dengan menyertakan referensi yang digunakan dalam penyusunan essay! Analisis Caporan Keuangan | 15 BAB II JENIS DAN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan jenis laporan keuangan 2. Menganalisis komponen laporan keuangan = Laporan laba rugi = Laporan perubahan modal = Neraca =_Laporan arus kas Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja. Tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, sehingga dengan hasil analisis tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan, serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. 1.1 Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian accounting secara periodik, biasanya telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun demikian, bagi perusahaan_publik, laporan keuangan ini harus diaudit oleh akuntan publik untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga 16 | Aldila Septiana perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya (Alma, 2005). Tetapi terkadang penyusunan laporan keuangan disesuaikan juga dengan kondisi perubahan kebutuhan perusahaan (Kasmir, 2012). Dalam artian bahwa jika tidak ada perubahan dalam laporan tersebut, tidak perlu dibuat sebagai contoh laporan perubahan modal atau laporan catatan atas laporan keuangan. Dapat pula laporan keuangan dibuat hanya sekedar tambahan, untuk memperkuat laporan yang sudah dibuat. Dalam praktiknya, terdapat banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi yang umum digunakan, yaitu antara lain: 1. Laporan Laba Rugi Sesuai dengan namanya, jenis laporan keuangan ini berfungsi untuk membantu untuk mengetahui apakah bisnis berada dalam posisi laba atau rugi? Apabila pendapatan perusahaan lebih besar daripada beban atau biayanya, maka bisnis memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan cenderung lebih kecil dari beban atau biayanya, maka kemungkinan besar bisnis mengalami kerugian. Pada umumnya, ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Metode single step relatif lebih mudah dibandingkan multiple step, hanya perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas sampai bawah menjadi satu kelompok, kemudian menguranginya dengan total beban atau biaya dalam periode yang berlaku. Sedangkan, pada metode multiple step, pendapatan dipisah menjadi dua kategori, yaitu pendapatan operasional (yang berasal dari kegiatan pokok) perusahaan dan pendapatan non operasional (berasal dari luar kegiatan pokok) perusahaan. Pembagian kategori tersebut juga berlaku pada beban atau biaya. 2. Laporan Perubahan Modal Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang ditanam akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus digunakan dalam menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya penambahan dari laba yang didapat, penggunaan modal untuk kepentingan pemilik Analisis Laporan Keuangan | 17 perusahaan, atau hal lainnya. Laporan perubahan modal (capital statement) dalam istilah akuntansi merupakan jenis laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan dalam periode tertentu. Laporan perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan. seberapa besar perubahan modal yang terjadi dan apa yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi (Fahmi, 2013). 3. Neraca Neraca merupakan jenis laporan keuangan yang menyajikan akun aktiva, kewajiban, dan modal dalam satu periode. Neraca biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk skontro/horizontal (account form) dan bentuk vertikal/stafel (report form). Nilai modal pada neraca merupakan nilai yang tercatat pada laporan perubahan modal. Keseimbangan pada neraca dapat tercapai, karena pada laporan perubahan modal sudah terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat pada laporan laba-rugi. Komponen dalam neraca, yaitu antara lain: = Aktiva; harta yang dimiliki perusahaan dengan nilai manfaat di masa depan (future economic benefit). Contohnya seperti truk, mobil kargo, dan mobil pengangkat barang, untuk perusahaan ekspedisi. Aktiva terdiri dari aktiva lancar (current assets) dan aktiva tetap berwujud (tangiable fixed assets). = Kewajiban; terdiri dari utang lancar (current liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities). = Modal; harta kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Modal akan bertambah jika pemilik perusahaan menambahkan investasinya ke dalam perusahaan dan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, modal akan berkurang jika pemilik perusahaan mengambil dana investasinya (prive) dan mengalami kerugian. Modal pada _ perusahaan perseorangan hanya berupa modal pribadi, sedangkan dalam perusahaan yang telah go public, modalnya terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. 4, Laporan Arus Kas Jenis laporan keuangan ini sangat penting untuk mengetahui perputaran arus dana yang berada di perusahaan (kas masuk 18 | Aldila Septiana atau keluar). Hal ini supaya perusahaan dapat mengontrol dana atau kas perusahaan yang dimiliki selama ini. Laporan arus kas atau cash flow berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar. Laporan mengenai arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu hasil dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau pinjaman. Sedangkan, arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau investasi pada bisnis lain (Fahmi, 2013). 5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi apabila terdapat laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Dalam artian bahwa terkadang terdapat komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan tidak salah dalam menafsirkannya. 1.2 Komponen Laporan Keuangan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipaparkan tentang komponen laporan keuangan (Kasmir, 2012), yaitu antara lain: 1. Laporan Laba Rugi Laporan yang menunjukkan penghasilan (pendapatan) dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Dalam praktiknya komponen penghasilan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi terdiri dari dua jenis, yaitu antara lain: = Penghasilan (pendapatan) yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan; dan = Penghasilan (pendapatan) yang diperoleh dari di luar usaha pokok (usaha sampingan) perusahaan. Sedangkan, untuk komponen pengeluaran (biaya-biaya) juga terdiri dari dua jenis, yaitu antara lain: = Pengeluaran (biaya) yang dibebankan dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan; Analisis Laporan Keuangan | 19 = Pengeluaran (biaya) yang dibebankan dari luar usaha pokok (usaha sampingan) perusahaan. Selanjutnya, untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba rugi, yaitu antara lain: = Penjualan (pendapatan); = Harga pokok penjualan (HPP); = Laba kotor; = Biaya operasi; terdiri dari biaya umum, penjualan, sewa, administrasi, serta operasi lainnya; Laba kotor operasional; Penyusutan (depresiasi); Pendapatan bersih operasi; Pendapatan lainnya; Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (earning before interest and tax); = Biaya bunga; terdiri dari bunga wesel, bank, hipotek, obligasi, dan bunga lainnya; = Laba sebelum pajak atau EBT (earning before tax); = Pajak; = Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax); serta = Laba per lembar saham (earning per share). Dapat diketahui bentuk dari laporan laba rugi, yaitu antara lain: = Single step (bentuk tunggal); gabungan dari jumlah seluruh penghasilan, baik pokok (operasional) maupun di luar pokok (non-operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan di luar pokok juga disatukan. Sehingga, faktor pengurangannya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan di luar usaha (Fahmi, 2013). = Multiple step (bentuk majemuk); pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan di luar pokok (non-operasional). Terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian image not available image not available image not available Analisis Laporan Keuangan | 23 Contoh neraca bentuk laporan (report form) berikut ini: PT Indonesia Tbk Neraca Per 31 Desember 2018 Pos-pos dalam Neraca Aktiva Aktiva Lancar * Kas XX = Bank XX * Surat-surat Berharga XX, = Piutang XX = Persediaan XX Total Aktiva Lancar XXXX Aktiva Tetap = Tanah XX = Bangunan XX = Mesin-mesin XX = Peralatan XX Total Aktiva Tetap XXXX Aktiva Lainnya Gedung dalam Proses XX Total Aktiva Lainnya XXXX Total Aktiva XXXXX Utang Lancar = Utang Wesel XX = Utang Dagang XxX = Utang Bank Selama 1 Tahun XX = Utang Pajak XX Total Utang Lancar XXXX Utang Jangka Panjang = Obligasi Xx = Hipotek Xx = Utang Bank Selama 3 Tahun Xx Total Utang Jangka Panjang Xxxx Modal = Modal Setor XX = Cadangan Laba XX Total Modal XX Total Passiva XXXXX image not available image not available image not available Analisis Laporan Keuangan | 27 BAB IIL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian analisis laporan keuangan 2. Menganalisis metode dan teknik analisis LK 3. Menjelaskan analisis perbandingan laporan keuangan 4, Menjelaskan analisis trend (tendensi) 5. Menjelaskan analisis persentase per komponen, Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan risiko (kesehatan suatu perusahaan). Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode sekarang harus dibandingkan dengan periode masa lalu, anggaran neraca dan rugi laba, serta rata-rata kinerja keuangan perusahaan sejenis. Hasil perbandingan itu menunjukkan penyimpangan yang menguntungkan/merugikan, kemudian penyimpangan itu dicari penyebabnya. —Setelah ditemukan penyebab penyimpangan, manajemen mengadakan perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan perusahaan dapat disajikan dalam laporan keuangan. 1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan. Analisis ini lahir dari suatu konsep dan sistem akuntansi keuangan. Dengan memahami sifat dan konsep akutansi keuangan maka akan lebih mengenal sifat dan konsep image not available image not available image not available Analisis Caporan Keuangan | 31 perubahan (naik, turun/tetap), serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase. . Analisis persentase per komponen Analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik di neraca maupun laporan laba rugi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui persentase investasi terhadap masing- masing aktiva atau terhadap total aktiva; struktur permodalan; serta komposisi biaya terhadap penjualan. . Analisis sumber dan penggunaan dana Analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Serta untuk mengetahui jumlah modal kerja dan penyebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatu periode. . Analisis sumber dan penggunaan kas Analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui penyebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu. . Analisis rasio Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos- pos yang ada dalam satu laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. . Analisis kredit Analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan beberapa cara alat analisis yang digunakan. . Analisi laba kotor Analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode satu periode. Selain itu, untuk mengetahui penyebab berubahnya laba kotor tersebut antara periode. . Analisis titik pulang pokok atau titik impas (BEP). Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan. image not available image not available image not available Analisis Laporan Keuangan | 35 Sisi Aktiva Lancar 1. Kas terjadi kenaikan sebesar Rp 100 (sekitar 40%), yaitu peningkatan dari tahun 2017 sebesar Rp 250 menjadi sebesar Rp 350 pada tahun 2018. 2. Rekening giro juga terjadi peningkatan sebesar Rp 25 (sekitar 14,3%) dari tahun 2017 sebesar Rp 175 menjadi sebesar Rp 200 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya pembayaran lewat rekening giro dan setoran ke rekening tersebut. 3. Terjadi penurunan pada surat-surat beharga sebesar Rp 90 (sekitar 64,3%) dari tahun 2017 sebesar Rp 140,00 menjadi sebesar Rp 50 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya pencairan dan penjualan surat-surat berharga yang dimiliki. 4, Terjadi penurunan pada piutang sebesar Rp 100 (sekitar 28,6%) dari tahun 2017 sebesar Rp 350 menjadi sebesar Rp 250 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya pembayaran oleh debitur. 5. Persediaan terjadi peningkatan sebesar Rp 25 (sekitar 20%) dari tahun 2017 sebesar Rp 125 menjadi sebesar Rp 150 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian sejumlah barang untuk diperdagangkan. 6. Total aktiva lancar terjadi penurunan sebesar Rp 40 (sekitar 3,9%) dari tahun 2017 sebesar Rp 1.040 menjadi sebesar Rp 1.000 pada tahun 2018. Sisi Aktiva Tetap 1. Terjadi peningkatan pada tanah sebesar Rp 1.200 (sekitar 40%) dari tahun 2017 sebesar Rp 3.000 menjadi sebesar Rp 4.200 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian tanah untuk keperluan perusahaan. 2. Terjadi peningkatan pada mesin sebesar Rp 1.000 (sekitar 40%) dari tahun 2017 sebesar Rp 2.500 menjadi sebesar Rp 3.500 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian penambahan mesin baru. 3. Terjadi penurunan pada kendaraan sebesar Rp 500 (sekitar Rp 33,3%) dari tahun 2017 sebesar Rp 1.500 menjadi sebesar Rp 1.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya image not available image not available image not available 10. Ti Analisis Laporan Keuangan | 39 Rp 2.550.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena penjualan meningkat. Total biaya operasi meningkat Rp 130.000 (sekitar 12,2%) dari tahun 2017 sebesar Rp 1.065.000 menjadi sebesar Rp 1.195.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan biaya administrasi dan umum, biaya penjualan, dan biaya lainnya. Laba kotor operasi meningkat Rp 170.000 (sekitar 14,4%) dari tahun 2017 sebesar Rp 1.185.000 menjadi sebesar Rp 1.355.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena penjualan yang meningkat. Penyusutan meningkat Rp 50.000 (sekitar 12,5%) dari tahun 2017 sebesar Rp 400.000 menjadi sebesar Rp 450.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan aktiva tetap. Pendapatan bersih operasi meningkat Rp 120.000 (sekitar 15,3%) dari tahun 2017 sebesar Rp 785.000 menjadi Rp 905.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan adanya peningkatan penjualan. Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) meningkat Rp 130.000 (sekitar 24,2%) dari tahun 2017 sebesar Rp 950.000 menjadi sebesar Rp 1.080.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena penjualan yang meningkat. Total biaya bunga menurun Rp 70.000 (sekitar 28% dari tahun 2017 sebesar Rp 250.000 menjadi sebesar Rp 180.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena jumlah utang bank yang berkurang (lunas). Laba sebelum pajak (EBT) meningkat Rp 200.000 (sekitar 42,9%) dari tahun 2017 sebesar Rp 700.000 menjadi sebesar Rp 900.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan. Laba setelah bunga dan pajak (EAIT) meningkat Rp 140.000 (sekitar 50%) dari tahun 2017 sebesar Rp 580.000 menjadi sebesar Rp 720.000 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan.

Anda mungkin juga menyukai