Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
GULA MERAH DARI LIMBAH BATANG POHON KELAPA SAWIT
ATAU AIR NIRA KELAPA SAWIT

BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh :
Nur Alisyah Rahmi Rum
A011201039

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii


RINGKASAN ............................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
1.3. Tujuan ............................................................................................................................... 3
1.4. Luaran dan Manfaat ......................................................................................................... 3
1.5. Manfaat Kegiatan .............................................................................................................. 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................................... 4


2.1. Prospek Pengembangan Gula Merah ................................................................................ 4
2.2. Analisis Ekonomi Usaha ................................................................................................... 4
2.3. Harga ................................................................................................................................. 5
2.4. Tempat .............................................................................................................................. 5
2.5. Analisis Biaya ................................................................................................................... 6

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................................... 6


3.1. Pembuatan Gula Merah ..................................................................................................... 6
3.2. Strategi Usaha ................................................................................................................... 7
3.2.1. Target Pasar ...................................................................................................... 7
3.2.2. Strategi Penjualan ............................................................................................. 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................................... 8


4.1. Anggaran Biaya ............................................................................................................. 8
4.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................................................. 8

BAB 5 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10


RINGKASAN

Gula Merah Nira Kelapa Sawit ini merupakan salah satu bahan pemanis alami atau
bahan baku makanan atau minuman yang berbahan dasar utama dari batang pohon kelapa
sawit atau nira dari kelapa sawit. Seperti yang diketahui bahwa batang pohon kelapa sawit
atau nira mengandung banyak manfaat yaitu salah satunya menangkal efek radikal bebas,
memperkuat imunitas tubuh, menjaga kesehatan otak, mencegah dan mengatasi kekurangan
vitamin A, dan juga meningkatkan kesehatan jantung.

Target khusus dari pembuatan Gula Merah Nira Kelapa Sawit adalah masyarakat
daerah Sulawesi Selatan khususnya diperuntukkan untuk ibu – ibu rumah tangga yang sering
mengolah makanan ataupun minuman menggunakan bahan dasar gula merah. Produk
semacam ini juga untuk menyiasati ibu-ibu rumah tangga yang mayoritas tidak menyukai
sayur dan buah. Produk ini sangat potensial dan memiliki prospek positif kedepannya. Hal ini
karena melimpahnya batang pohon kelapa sawit di Sulawesi Selatan akan menjaga
kontinuitas bahan baku, selain itu karena belum ada produk Gula Merah dari bahan dasar
batang pohon kelapa sawit atau nira kelapa sawit semacam ini di Sulawesi Selatan. Metode
pemasaran yang akan dilakukan adalah Edukasi Market. Proses Edukasi ini dilakukan dengan
cara memberikan penjelasan dan pembelajaran pada konsumen tentang pentingnya memilih
dan menggunakan gula merah dari bahan dasar batang pohon kelapa sawit sebagai pengganti
gula merah biasa. Hal ini perlu dilakukan karena seperti yang diketahui bahwa sebagian besar
penyedia bahan pemanis alami sekaligus bahan baku saat ini banyak yang menyediakan
bahan pemanis alami sekaligus bahan baku yang tidak sehat atau bahkan berbahaya bagi
tubuh. Cara untuk menjelaskan pada konsumen dilakukan secara langsung yaitu dengan
membuka stan penjualan dan pemasaran keliling pada hari libur di pusat-pusat keramaian
serta melalui media brosur, banner ataupun media online.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan kayu untuk bahan baku bangunan (konstruksi) maupun untuk perabot
rumah tangga terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Di sisi
lain luas dan potensi hutan yang terus menurun, menyebabkan terjadinya defisit
ketersediaan kayu. Dengan demikian terjadi kesenjangan antara kebutuhan kayu dengan
produksi hutan khususnya jenis-jenis kayu bermutu tinggi. Forest Watch Indonesia (2008)
mengungkapkan bahwa laju deforestasi selama periode 1989 - 2003 adalah 1,9 juta
hektar/tahun. Seiring dengan tuntutan konsumen akan produk kayu yang semakin tinggi
dan untuk mengatasi ketidakmampuan hutan alam dalam memenuhi kebutuhan kayu yang
terus meningkat, maka perlu dilakukan usaha dengan mencari alternatif bahan berkayu
lainnya yang saat ini belum dilirik untuk dapat menjadi salah satu bahan yang bisa
mensubstitusi kebutuhan akan kayu. Salah satu usaha ke arah itu adalah dengan
pemanfaatan batang kelapa sawit melalui pengolahan tertentu menjadi bahan pemanis
makanan dan minuman.
Perkebunan kelapa sawit PTPN XIII Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak
memiliki luas areal tanaman 3,714,00 ha. Jenis kelapa sawit yang ditanam adalah Elaeis
guineensis Jacq yang merupakan tanaman monokotil tergolong ke dalam famili
Palmaceae yang termasuk tanaman pohon yang tingginya mencapai 24 meter, memiliki
batas umur produktif relatif pendek (25-30 tahun) dan setelah mencapai umur daur harus
dilakukan peremajaan dengan tanaman muda. Dalam peremajaan kelapa sawit,
pembersihan lahan yang urnum dilakukan adalah dengan cara meracuni pohon sampai
kering, kemudian dibongkar sampai ke akar-akarnya dan selanjutnya dibakar atau
ditumpuk di suatu tempat.
Aktivitas semacam ini banyak menimbulkan masalah lingkungan berupa dampak
dari proses peracunan, berkembangnya populasi kumbang boctor, serta timbulnya polusi
asap dan resiko kebakaran dari proses pembakaran. Pemanfaatan batang kelapa sawit
selama ini masih belum dilakukan secara komersil dan bahkan belum dikenal masyarakat
padahal saat ini batang kelapa sawit sudah menjadi lirikan para industri papan partikel
yang diharapkan dapat menjadi produk pengganti kebutuhan kayu dengan kualitas yang
baik,kurangnya informasi atau literatur mengenai sifat fisik dan mekanik batang kelapa
sawit menjadi faktor yang membuat kelapa sawit tidak di manfaatkan sebagai salah satu
alternatif untuk mengantikan kebutuhan kayu. Perkebunan kelapa sawit telah berkembang
pesat. Berdasarkan penelitian Bakar et al. (1998) dalam Iswanto (2010) kayu kelapa sawit
hanya diambil pada bagian tepi yang relatife lebih keras sehingga rendemen yang
dihasilkan sebesar 30% atau 0,30 m dari setiap m³. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
bahwa diketahui bahwa barang kelapa sawit memiliki sifat yang sangat beragam dari
pangkal ke ujung. Maka dari itu, pengetahuan mengenai sifat sifat dasar batang kelapa
sawit terutama sifat fisis dan mekanis harus diketahui sebelum memamfaatkan batang
kelapa sawit tersebut menjadi bahan kontruksi, produk furniture, maupun gula merah.
Untuk meningkatkan nilai jual dari batang pohon kelapa sawit serta karena
melimpahnya ketersediaan batang pohon kelapa sawit di Sulawesi Selatan, terutama
batang pohon kelapa sawit yang tidak memenuhi kriteria untuk di ekspor, maka dilakukan
banyak inovasi terhadap produk ini. Jenis – jenis pengolahan dari batang pohon kelapa
sawit yang sudah ada adalah keperluan panel lantai, dinding, pengemas, furnitur, dan
sebagainya. Namun dibandingkan dengan produk-produk yang sudah ada produk yang
sangat digemari saat ini yaitu Gula Merah Nira Kelapa Sawit. Pemesanan Gula Merah
Nira Kelapa Sawit ini terus meningkat dan telah merambah kepasar nasional. Oleh karna
itu dibutuhkan pengembangan terhadap gula merah agar lebih menarik, sehat serta
bergizi. Pengembangan yang dimaksud adalah dengan menciptakan Gula Merah dari
batang pohon kelapa sawit atau nira kelapa sawit. Adanya produk semacam ini juga untuk
mensiasati konsumen yang mayoritas ibu rumah tangga yang sangat menyukai oalahan
gula merah. Usaha Gula Merah Nira Kelapa Sawit ini sangat potensial dan memiliki
prospek pengembangan yang positif. Sejauh ini belum ada produsen yang memproduksi
produk tersebut dari batang pohon kelapa sawit yang memiliki konsep yang sama dengan
produk ini. Peluang ini juga didukung oleh ketersedian bahan baku di Sulawesi Selatan
yang melimpah sehingga kontinuitas dari produk dapat terjaga. Hal ini juga dapat
dikembangkan menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Makassar. Ide pengembangan
produk ini juga bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan daerah, menyerap tenaga
kerja dan mengurangi pengangguran apabila dapat dikembangkan dalam skala besar.
Maka dari itu perlu didirikannya usaha Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit semacam ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui beberapa
permasalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara meningkatkan nilai guna batang pohon kelapa sawit sortiran yang
tidak memenuhi kriteria ekspor?
2. Bagaimana cara membuat bahan pemanis atau bahan baku sehat dan bergizi
berupa Gula Merah dengan bahan dasar batang pohon kelapa sawit?
3. Mengapa perlu didirikannya usaha Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit?

1.3 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya usaha Gula Merah Nira Kelapa Sawit adalah sebagai berikut:
1. Membuat inovasi baru pada bahan makanan yang berbahan dasar batang pohon
kelapa sawit atau nira.
2. Mengetahui cara pengolahan batang pohon kelapa sawit dalam pembuatan Gula
Merah Nira Kelapa Sawit.
3. Melatih kemandirian dan kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan usaha
serta menyediakan bahan pemanis alami sekaligus bahan baku yang sehat dan
bergizi untuk konsumen.

1.4 Luaran dan Manfaat Kegiatan


1. Gula Merah Nira Kelapa Sawit dapat menjadi salah satu khas Kota Makassar.
2. Gula Merah Nira Kelapa Sawit dapat menjadi solusi kudapan sehat dan bergizi
bagi para konsumen.
3. Diharapkan gula merah yang berbahan dasar batang pohon kelapa sawit ini dapat
menjadi referensi atau rujukkan bagi para pembaca yang ingin berwirausaha

1.5 Manfaat Kegiatan


1. Meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat
dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran mahasiswa pada pengembangan ilmu
teknologi pangan.
3. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan salah satu hasil
pertanian yaitu batang pohon kelapa sawit sebagai produk olahan yang enak dan
berguna untuk bahan dasar makanan dan minuman selain itu juga untuk dijadikan
peluang usaha baru.
BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Prospek Pengembangan Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit


Prospek Pengembangan Gula Merah berbahan dasar Batang Pohon Kelapa Sawit ini
merupakan salah satu produk olahan dari pemanfaatan batang pohon kelapa sawit. Gula
Merah dari Batang Pohon Kelapa Sawit ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang
sangat menjanjikan karena untuk memperoleh dan menanam batang pohon kelapa sawit
juga mudah khususnya di daerah Sulawesi Selatan. Harga untuk mendapatkannya juga
cukup terjangkau. Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit ini memiliki peluang usaha yang
cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, diantaranya: (1) di Sulawesi
Selatan tepatnya di Kota Makassar belum pernah ada usaha yang memproduksi batang
pohon kelapa sawit menjadi sebuah gula merah. (2) Bahan baku mudah diperoleh
sehingga ketersediannya cukup terpenuhi. (3) Proses produksi tidak membutuhkan biaya
besar, mudah, dan praktis. (4) Dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian
khusus. (5) Banyak ibu – ibu rumah tangga yang khususnya di daerah Kota Makassar dan
sekitarnya yang menggemari bahan pemanis alami sekaligus bahan baku yang sehat.

2.2 Analisis Ekonomi Usaha


Analisis ekonomi Usaha dari produk meliputi Analisis SWOT, yaitu:
a. Strength (Kelebihan)
 Bahan baku mudah didapat.
 Lokasi strategis.
 Sumber daya mahasiswa potensial.
 Harga Gula Merah dari Batang Pohon Kelapa Sawit yang lebih murah dari
pada dipasaran.
 Produk Gula Merah tanpa bahan pengawet lebih menjamin kesehatan
konsumen.

b. Weakness (Kelemahan)

 Membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit.

 Produk gula merah tanpa bahan pengawet tidak tahan lama.


 Harga gula merah yang cukup mahal.

 Kurangnya kesadaran pengetahuan masyarakat yang terhadap pentingnya


memilih bahan pemanis alami sekaligus bahan baku yang aman dan sehat.

c. Opportunity (Peluang)

 Produk ini cukup diminati oleh semua kalangan.

 Dapat digunakan untuk berbagai macam olahan makanan maupun minuman.

 Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.

 Belum ada usaha gula merah dari bahan batang pohon kelapa sawitsemacam
ini di jember ataupun di pasar nasional.

d. Threat (Ancaman)

 Munculnya pesaing baru yang meniru konsep usaha ini

2.3 Harga
Berdasarkan survei yang telah dilakukan harga dari gula merah yang berada di beberapa
toko atau pasar adalah Rp. 15.000/per kg. Sedangkan harga gula merah dari batang pohon
kelapa sawit yang kami tawarkan 28% lebih murah dari harga pasar, yaitu Rp. 10.000/per
kg. Sehingga harga yang kami tawarkan masih sangat bersaing dengan harga pasar.

2.4 Tempat
Selain mempunyai harga terjangkau, tempat merupakan salah satu hal yang penting untuk
pemasaran (Gula Merah Nira Kelapa Sawit). Penulis memilih areal pasar di Kota
Makassar. Di areal tersebut merupakan tempat yang memiliki prospek untuk penempatan
stand karena jalan tersebut yang paling padat di daerah Sulawesi Selatan. Sedangkan
untuk pemasaran keliling akan dilakukan di sekitar daerah pasar dan Alun-Alun Kota
Makassar pada hari libur. Selain itu promosi juga akan dilakukan melalui jejaring sosial
untuk pemasaran di wilayah interlokal dan internasional.
2.5 Analisis Biaya
Hasil dari satu batang pohon kepala sawit berumur di atas 15 tahun, bisa menghasilkan
nira 3 – 15 liter per 24 jam dan mampu mengeluarkan nira selama 2 – 3 bulan. selama 2
bulan jika di rata-ratakan 5 liter per 24 jam selama 2 bulan, per batang sawit akan
menghasilkan nira sebanyak 300 liter. Dan dari 300 liter nira, bisa dihasilkan gula merah
sebanyak 60 kg atau sekitar 20 persen dari nira yang ada. Harga jual gula yang
ditawarkan Rp. 10.000/kg. Hasil penjualan 5 bulan = 1.120 x Rp. 10.000 = Rp
11.200.000,00 Keuntungan tiap 5 bulan = Hasil Penjualan – Biaya Operasional = Rp.
11.200.000,00 - Rp 6.250.000,00 = Rp. 4.950.000,00

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Pembuatan Gula Merah


Pelaksanaan program usaha Gula Merah dari batang pohon kelapa sawit ini terdiri atas
satu proses pengolahan yaitu pembuatan gula merah. Proses pembuatan gula merah terdiri
dari 4 tahap, yaitu persiapan alat dan bahan, pengambilan nira kelapa sawit, pembuatan
Gula Merah, pengemasan produk dan pemasaran.

A. Persiapan Alat dan Bahan


Untuk memperlancar proses pembuatan Gula Merah, langkah awal yang akan kita
lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun tahap persiapan alat dan
bahan meliputi:

No. Adonan Gula Merah


Alat Bahan
1 Saringan Air Nira
2 Wadah tempat air Nira Gula Pasir
3 Kompor
4 Wajan / Kuali
5 Cetakan gula merah
6 Parang / Pisau yang tajam
B. Cara Pengambilan Nira Kelapa Sawit
1. Pucuk pohon Kelapa Sawit yang tumbang kita bersihkan (dikupas pelepahnya)
dengan menggunakan kampak (parang) setelah kelihatan umbutnya kita ambil
pisau yang tajam lalu dipotong tipis hingga mengeluarkan air.
2. Setelah keluar airnya lalu kita tampung dengan jerigen 10 liter.
3. Pemotongan dilakukan sore dan pagi hari terus dilakukan sampai umbut tidak
dapat menghasilkan air.
4. Dalam satu (1) batang kelapa sawit dapat menghasilkan 10 liter nira satu hari satu
malam. Untuk menjaga agar air nira yang dihasilkan tidak basi dan kental dalam
jerigen diberikan air rendaman kapur sirih dan hati batang nangka.
5. Dalam setiap jerigen diberikan 10 ml atau 2 sendok teh air rendaman kapur sirih
tadi. Air nira diambil setiap pagi dan sore kemudian dikumpulkan dan
dimasukkan ke dalam kuali besar dan siap untuk dimasak.

C. Cara Pembuatan Gula Merah


1. Ambil air nira yang menetes dari batang pohon itu.
2. Batang pohon sawit yang sudah ditumbangkan dibelah pada bagian pucuknya dan
dari pucuk itulah kemudian akan menetes air nira.
3. Setelah itu air yang sudah terkumpul banyak kemudian disaring dan dimasak
dalam kuali besar selama 2-3 jam
4. Kemudian campur dengan gula pasir putih dengan perbandingan 1:10 (satu
kilogram gula pasir untuk 10 liter air nira) lalu diaduk hingga mengental.
5. Jika air yang sudah mengental dan berwarna cokelat kemudian ditiriskan dalam
cetakan tertentu, biasanya dari bambu lalu tunggu sampai mengering
6. Kemas produk dan lakukan pemasaran.

3.2 Strategi Usaha


3.2.1 Target Pasar
Target pasar dari Gula Merah Nira Kelapa Sawit adalah daerah jember
khususnya daerah pasar dan sekitarnya. Di Sulawesi Selatan ada beberapa
pasar yang memiliki jumlah penjual yang banyak. Menurut data jumlah
penjual tahun 2013 adalah 10.000 pembeli, jika diasumsikan dalam 1 hari ada
1% dari jumlah tersebut membeli Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit ini maka
dalam 1 hari kami dapat menjual sebanyak 110 gula merah. Jumlah ini belum
ditambah dengan jumlah penduduk asli di daerah sekitar yang lainnya. Potensi
pasar tentu akan menjadi lebih besar apabila sudah dilakukan ekspansi ke luar
kota.

3.2.2 Strategi Penjualan .


Salah satu strategi penjualan adalah dengan melakukan Edukasi Market. Hal
ini perlu dilakukan karna sebagian besar penyedia kudapan saat ini banyak
yang menyediakan kudapan yang tidak sehat atau bahkan berbahaya bagi
tubuh. Proses edukasi ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan pada
konsumen tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat. Tidak
hanya makanan pokok tapi juga kudapan yang sehat. Cara untuk menjelaskan
pada konsumen dilakukan secara langsung dan melalui media brosur, banner
ataupun media online.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

No . Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp )


1. Peralatan Penunjang 1.750.000,00
2. Bahan Habis Pakai 6.250.000,00
3. Biaya Perjalanan 1.250.000,00
4. Biaya lainnya 550.000,00
Jumlah 9.800.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

No. Jenis Bulan Ke


Kegiatan 1 2 3 4 5
Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
perlengkapan
alat dan
bahan
2 Survei bahan
baku dan
pelatihan
pembuatan
gula merah
3 Publikasi
promosi
4 Produksi dan
pemasaran
5 Produksi dan
pemasaran
6 Produksi dan
pemasaran
7 Produksi dan
pemasaran
8 Produksi dan
pemasaran
9 Evaluasi dan
Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Jones T. Simatupang, Aditia Erick Cantona Simatupang, Monika Manurung. (2022). Analisis
Nilai Tambah Nira Sawit Menjadi Gula Merah Skala Industri Rumah Tangga.
Medan : Universitas Methodist Indonesia. 8(1), 77-84.

Hasan Hasan, Ismail Ismail, Hasnida Hasnida. (2019). Pembuatan Gula Merah. Enrekang :
STKIP Muhammadiyah Enrekang. 1(1), 80-87.

Vebyyola Wulandika, Natasya Novianti, Oshin Sinar Hati Siahaan, Zulfansyah. (2019).
Pembuatan Gula Merah dari Nira Batang Sawit Dengan Teknologi Vakum. Riau :
Universitas Riau.

BPPSDMP, (2010). Cara Pembuatan Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit, [Online], Available
: Http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/1165 [28 Oktober 2022]

Angelita Lingawan, Dio Nugraha, Earlene Jessica, Edwin Aprianto, Geovanny, Muhammad
Ardhito, Philbert Japit, Teddy Trilaksono. (2019). Gula Aren: Si Hitam Manis
Pembawa Keuntungan dengan Segudang Potensi. Jakarta Selatan : Universitas
Prasetiya Mulya. 1(1), 1-25.

Anda mungkin juga menyukai